02 November 2012

[Sinopsis] Nice Guy Episode 15 part 1


Pada cerita sebelumya Jae hee mempromosikan Eun gi sebagai CEO Tae San. Hal ini membuat Eun gi bingung, begitu juga dengan Pengacara Ahn. Hanya mereka berdua tidak tahu kalau Ma roo ada di balik keputusan itu.



Ma roo sedang berjalan di koridor perusahaan dimana Jae hee sudah menunggunya. Jae hee bertanya apa Ma roo puas dengan apa yang sudah dia lakukan. Ma roo berkata walau dia puas tapi dia tidak akan berhenti begitu saja karena masih ada perjalanan yang panjang untuk sampai di tujuannya. Jadi masih terlalu cepat jika dia harus merayakannya sekarang.

Jae hee mengungkapkan bahwa dia tidak suka bagaimana Ma roo menggunakan kakaknya untuk melawanny padahal dia adalah orang yang mengenal kakaknya. Ma roo tersenyum kecil dan berkata bahwa dia tidak tahu kalau Jae hee itu ternyata ‘tuli’. Bukankah dia sudah memberitahu Jae hee bahwa dia akan melakukan apa pun untuk mengembalikan Eun gi ke posisinya.

Jae hee berkata bahwa ini bukanlah hal yang bisa Ma roo lakukan, karena Ma roo tidka seperti dirinya. Ma roo kembali tersenyum kecil. Menurutnya, jika seseorang sudah berkeinginan akan sesuatu, maka semuanya akan menjadi mungkin. Dia tidak tahu apa yang membuat Jae hee berpikir kalau mereka itu berbeda.



“Ada banyak orang yang ingin seperti dirimu. Tapi karena mereka tidak ingin melangkah terlalu jauh, karena mereka sadar bahwa menjadi orang seperti mu adalah hal yang sangat memalukan, karena itu mereka menahan diri mereka,” ucap Ma roo kepada Jae hee.




Ma roo memberikan pilihan kepada Jae hee apakah dia masih ingin tetap di tempatnya atau menyerah saja. Jae hee balik bertanya apa Ma roo bersedia kembali ke sisinya jika dia menyerahkan segalanya (*saya mau muntah mendengar pertanyaannya). Jae hee melanjutkan bahwa dia bersedia menyerahkan Tae San dengan Ma roo sebagai imbalannya. Jae hee bertanya apa Ma roo bersedia.

Ma roo menjawab bahwa keinginan Jae hee bisa saja terwujud tapi asalkan Jae hee bersedia jika hanya memiliki tubuhnya saja. Ma roo berbalik dan meninggalkan Jae hee.



Ma roo melewati Pengacara Ahn yang sedang berdiri di tangga dan mendengarkan semua
percakapan mereka.



Jae hee berjalan menuju tangga (mungkin dia berniat menyusul Ma roo). Pengacara Ahn menahan tangannya dan berkata “kau harus menahan dirimu.” Jae hee menatapanya tidak suka. Dia lalu menepiskan tangan Pengacara Ahn. Pengacara Ahn kembali mengingatkan Jae hee akan tujuan awalnya dan apa yang sudah dia lewati untuk sampai ke tempatnya yang sekarang (hahah forever bad guy). Dia tidak ingin Jae hee menyerahkan semuanya demi seorang pria yang sudah pernah di tinggalkan.

“Apa itu jalan yang ingin kau lalui?” tanya Pengacara Ahn



Eun gi sedang duduk sendiri (lebih tepatnya melamun sendiri). Ma roo yang melihatnya berjalan mendekatinya. Eun gi bertanya apa yang baru saja terjadi di dalam ruang rapat. Dia menjadi CEO? Ma roo tidak menjawab. Dia hanya menawari minuman kepada Eun gi tapi Eun gi tidak menghiraukan tawarannya.



Eun gi terus bertanya apa yang baru saja terjadi. Dia merasa ada yang aneh dengan sikap Jae hee, ada sesuatu yang telah terjadi yang dia tidak ketahui. Ma roo berusaha menjelaskan bahwa Jae hee hanya mengakui kemampuan Eun gi karena itu dia menunjuk Eun gi sebagai CEO. Eun gi merasa bukan itu alasannya.

“Kau berhasil membujuk Presdir Nam, dengan kegigihan dan ketulusannmu,” ucap Ma roo. Ma roo tidak menceritakan apa yang sudah dia lakukan sehingga Jae hee langsung berubah pikiran.


Ma roo berkata bahwa dia sedikit takut dengan apa yang sudah terjadi, dengan langkah yang sudah mereka ambil. Sekarang semua mata jadi tertuju pada Eun gi dan itu membuatnya khawatir kalau-kalau itu justru akan membahayakanya. “Aku tidak tahu kenapa kita harus terlibat dalam hal ini,” ucap Ma roo.

Eun gi mengingatkan Ma roo bahwa Jae hee lah yang memulai pertarungan ini. Ma roo hanya tersenyum membenarkan

Dan karena ke depannya jalan yang Eun gi tempuh akan semakin berat dan sebelum semua orang menyadarinya, maka dia meminta Eun gi agar segera mendapatkan kembali ingatannya. Ma roo meyakinkan Eun gi bahwa dia bisa melakukannya.




Ma roo lalu menggenggam tangan Eun gi dan berkata, “Yang pertama harus kau ingat adalah aku. Kalau kau bisa mengingatku, maka semua ingatan mu yang lain akan kembali. Ingat aku, Eun gi-ah.”

(Saya berharap semoga jika ingatan Eun gi kembali, dia tidak akan melupakan kenangan mereka selama ini, saat dirinya kehilangan ingatannya. Supaya Eun gi bisa melihat-walau hanya sedikit-ketulusan dari Ma roo)


Jae hee turun dari mobilnya. Dia berjalan menakiki tangga yang menuju ke rumah Ma roo.


Ma roo dan Eun gi juga menuju ke tempat yang sama. Sambil menyusuri satu persatu anak tangga, Eun gi meraih tangan Ma roo dan menggenggamnya.

“Jalanan ini, ini adalah jalan yang aku lalui untuk menemumu. Tangga ini juga…,” ucap Eun gi. Ma roo bertanya apa Eun gi mengingat sesuatu. Eun gi menjawb kalau dia tidak ingat apa pun.



Jae hee tiba di depan rumah lama Ma roo. Saat tiba di depan pagar Ma roo, seorang ibu (yang pernah beri foto kepada Eun gi) melihatnya lalu menyapanya. Dia senang melihat Jae hee yang sekarang adalah seorang Presdir. Dia lalu segera mendekati Jae hee. Dai bertanya apakah Ma roo tahu kalau Jae hee sudah membeli rumah itu. jae hee tersenyum dan menjawab bahwa Ma roo tidak mengetahuinya.

Jae hee lalu berjalan masuk ke halaman. Dia duduk di dipan yang ada di halaman dan memandang sekeliling.


Ma roo dan Eun gi juga tiba di depan pagar rumah lama Ma roo. Eun gi menyentuh pintunya berharap mengingat sesuatu.



“Ini rumah Ma roo-shi. Rumah dimana aku menemuimu, dimana aku menunggumu. Saat aku menekan bel, kau akan keluar…” ucap Eun gi.


Eun gi berbalik kepada Ma roo dan bekata kalau dia masih tidak bisa mengingat apa pun.

Eun gi berniat masuk ke dalam rumah tapi Ma roo mengajaknya pulang. Dia berkata bahwa mngkin sudah ada orang yang menempati rumah itu. Eun gi menuruti perkataan Ma roo (hahah tidak tahu mereka kalau Jae hee lagi merenung di dalam seorang diri)



Jae shik sudah babak belur. Matanya silau melihat lampu mobil yang datang. It’s Pengacara Ahn. Dia mendekati Jae sik. Saat melihat Pengacara Ahn, dia sangat marah dan berusaha untuk memukulnya. Sayang, dia berhasil dilumpuhkan oleh 2 tukang pukul yang sedari tadi menjaganya.

Pengacara Ahn berlutut di depan Jae shik dan bertanya berapa banyak uang yang dia butuhkan agar Jae shik mau membantunya untuk menyerang Ma roo.


Ma roo dan Eun gi kini duduk di atas bukit dimana dia dan Eun gi pernah duduk bersama di sana. Tapi Eun gi berkata kalau dia tidak ingat tempat itu. Jadi dia bertanya pada Ma roo apa yang dulu mereka lakukan di sana (hahah dirimu memutuskan Ma roo, eun gi-ah).



“Putus. Kita putus di sini. Kau dan aku,” jawab Ma roo. eun gi menatap Ma roo tidak percaya dan bertanya alasan mereka putus. “Karena akhirnya kau tahu aku ini orang seperti apa,” jawab Ma roo.

“Memangnya Ma roo-shi orang seperti apa?” tanya Eun gi lagi. Ma roo tidak menjawab dan meminta Eun gi mencari tahu sendiri. Eun gi berjanji bahwa dia akan melakukannya, dia akan segera mengingat semuanya.

Ma roo menatap Eun gi yang terlihat lelah dan tidak bersemangat. Dia lalu mengajak Eun gi.



Dalam perjalanan pulang, mereka berpapasan dengan pasangan yang sedang berciuman. Eun gi menatap pasangan itu dan seperti memikirkan sesuatu. Dengan ragu-ragu dia bertanya mengapa Ma ro tidak pernah menciumnya. Selama ini dia merasa kalau walupun mereka sangat dekat, tapi Ma roo terasa jauh dan selalu berniat untuk pergi meninggalkannya.



“Ah tidak…aku hanya…mungkin…apa kita pernah berciuman?” tanya Eun gi, jadi salah tingkah. Ma roo tersenyum mendengar pertanyaan Eun gi. (senyum-senyum sendiri mendengar pertanyaan Eun gi)

Eun gi yakin kalau mereka sudah pernah melakukannya karena mereka adalah pasangan kekasih. Tapi Ma roo menjawab kalau mereka belum pernah berciuman. Dia lalu teringat saat dia mencium Eun gi di Jepang. Dia tidak menghitung itu sebagai ciuman mereka karena dia tidak tulus melakukannya.


Eun gi terlihat kecewa dan tidak percaya. Dia melepaskan genggaman tangannya dan berjalan meninggalkan Ma roo.



Ma roo dan Eun gi tidak bisa tidur dan hanya berguling-guling di tempat tidur.
Eun gi turun dan mendekat Ma roo yang sedang tidur. Dia membangunkan Ma roo dan mengajaknya pergi ke perusahaan untuk mengajarinya cara berbisnis. Dia tidak mau hanya menunggu ingatannya kembali tanpa melakukan apa pun.

Ma roo meminta Eun gi agar memberinya waktu 10 menit lagi untuk tidur tapi Eun gi terus membujuknya.

“Ma roo-shi, ayo ke perusahaan. Ya ya?” bujuk Eun gi. ma roo akhirnya setuju.


Di ruang kerjanya Ma roo mengajari Eun gi tapi si Eun gi malah tidur. Ma roo menjitak pelan kepala Eun gi untuk membangunkannya. Dia berkata bahwa Eun gi lah yang membangunkannya jam 2 pagi untuk mengajarinya tapi dia malah tidur.

“Aku tidak tidur…aku tidak tidur,” Eun gi ngeles heheh.



Tapi menit berikutnya Ma roo melihat kalau pulpen yang dipegang Eun gi hilang keseimbangan heheh. Dan ternyata betul Eun gi kembali tertidru. Ma roo tersenyum (manis) melihatnya. (Aduuuh Eun gi tetap saja deh seperti itu. Kamu terlihat innocent heheh)



Hari sepertinya sudah pagi karena Eun gi sedang menggosok giginya. Ma roo masih terus mengajarinya dan memberitahukan bahwa dulu Eun gi berniat membangus sebuah “resort penyembuh” di Pulau Jeju dan butuh 2 tahun baginya untuk membujuk penduduk di tempat tersebut. Eun gi bertanya bagimana caranya membujuk penduduk desa itu. kata Ma roo, Eun gi menginap di rumah kepala desa di sana dan membujuk para penduduk satu per satu.

“Seperti itulah Seo Eun gi,” puji Ma roo. eun gi tersenyum mendengarnya.


Ma roo pulang membelikan sarapan untuk Eun gi ketika Pengacara Park meneleponnya dan memberitahu bahwa ada dana gelap ditemukan di rekening Eun gi. saya tidak menjelaskan dengan detail tapi pokoknya Jae hee menggelapkan dana perusahaan dan melemparkan tuduhan itu kepada Eun gi. Ma roo terkejut mendengar kabar itu. Dia meminta Pengacara Park agar tidak memberitahu Eun gi karena dia tidak ingin membuat Eun gi khawatir. Biar mereka yang akan menyelidiki lebih lanjut.



Saat masuk ke ruang kerja Eun gi, Ma roo melihat Eun gi sedang sibuk belajar. Dia tidak ingin mengganggu Eun gi jadi dia meletakkan sarapan yang dia bawa di atas meja lalu pergi. Saking seriusnya Eun gi tidak menyadari kehadiran Ma roo.


Mantan kekasih Eun gi, Kim Jung Hoon, datang menemui Jae hee. Dia meminta maaf karena tidak bisa menghadiri acara pengangkatan Jae hee menjadi Presdir beberapa waktu yang lalu. Dia mengungkapkan bahwa saat itu dia sedang mengurus perceraiannya. Pengacara Ahn dan Jae hee saling menatap penuh arti seakan-akan berkata, “inilah saatnya.”



Jung hoon datang ke ruang kerja Eun gi. Eun gi berdiri dari tempatnya dan melihat Jung hoon dengan tatapan bingung.



Ma roo dan Pengacara Park sedang membahas mengenai penggelapan dana yang dituduhkan kepada Eun gi. ma roo menanyakan apa yang harus mereka lakukan. Apakah dia perlu menemui kepala bagian Tae San Chemical Corp, yaitu CEO Kim. Pengacara Park berkata kalau usaha itu akan sulit karena Eun gi dan CEO Kim sering berbeda pendapat.

Sekertaris Hyun datang menemui mereka dan memberitahukan bahwa Eun gi kini sedang mendapat kunjungan dari Kim Jung hoon. Pengacara park menjelaskan kepada Ma roo bahwa Jung hoon adalah mantan kekasih Eun gi saat di Amerika (Ouch Ma roo never knows about him, right?)Sekertaris Hyun khawatir kalau-kalau Jung hoon mengetahui perihal penyakit Eun gi.

Well, he already knew it thanks to Jae hee.



Lama Eun gi menatap Jung hoo tanpa berkata apa-apa. Jung hoon sampai bertanya mengapa Eun gi menatapnya seperti melihat orang asing. Dia berkata bahwa sejak mengetahui kalau EUn gi sudah kembali, dia ingin segera menemuinya. Tapi karena Eun gi ternyata telah bertunangan, dia jadi agak segan.



Jung hoon kemudian teringat percakapannya dengan Jae hee sebelum dia datang menemui Eun gi. saat itu Jae hee memberitahukan Jung hoon tentang sakit Eun gi yang hilang ingatan. Dia meminta Jung hoon agar memisahkan Eun gi dan tunangannya. Dia beralasan bahwa dia sama sekali tidak mengenal latar belakang tunangan Eun gi dan tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan untuk memisahkan mereka. Jae hee berjanji akan membereskan perjanjian Hanwoo jika Jung hoon mau membantunya.

Jung hoon memuji Eun gi yang terlihat semakin cantik (ou tentu saja..). dia kemudian bertanya mengenai tunangan Eun gi, orang seperti apa dia, bagaimana mereka bertemu, sudah berapa lama mereke berhubungan.



“Dia orang yang menyenangkan dan juga baik hati,” jawab Eun gi singkat.

“Lalu aku bagaimana? Bagimu, aku ini orang seperti apa?” tanya Jung hoon. Eun gi diam.

Ma roo berjalan menuju ruang kerja Eun gi. dia berpapasan dengan Jung hoon. Ma roo yang tidak pernah melihat Jung hoon menyadari siapa dia. Dia pun bergegas menemui EUn gi.



Saat tiba di ruangan Eun gi, Ma roo mendapati Eun gi terduduk di kursinya.
Di rumah Ma roo, Jae gild an Choco sedang bersama Jae shik.



Melihat luka di wajah Jae shik, Choco bertanya apa Jae shik masih sama seperti Jae shik yang dulu. Jae shik berkata bahwa dia sudah berubah. Dia menyodorkan kepalanya kepada Choco dan menyuruhnya untuk membelah kepalanya itu kalau Choco tidak percaya.
Jae gil memukul kepala Jae shik dan itu membuat Jae shik naik darah. Dia sampai mencengkram baju Jae gil. Jae gil berkata , “Lihat lihat, sifat pemarahnya masih sama. Tidak berubah sama sekali.”

Jae shik melepaskan cengkaramannya dan berkata kalau Jae gil jadi lebih tinggi dari terakhir kali mereka bertemu.

Jae shik bertanya kepada Choco apa dia sudah punya pacar. Jika belum, dia akan memperkenalkannya pada seseorang. Tapi Choco menjawab bahwa dia sudah punya pacar lalu melirik Jae gil. Jae gil matian-matian menolak. Jae shik lanjut bertanya sudah sejauh mana hubungan mereka.



“Kami sudah berciuman,” jawab Choco (wkwkwkwk….). Jae shik tertawa mendengarnya sementara jae gil bertanya kapan mereka melakukannya. Dia sama sekali tidak mengingatnya. Choco berkata itu bukan masalah selama dia mengingatnya. Jae gil kembali membantah bahwa ciuman yang dia tidak sadari tidak bisa dihitung. Choco kembali bertahan bahwa baginya itu adalah ciuman.



Dan ditengah-tengah perdebatan mereka Jae shik yang suah bosan mendengar langsung mendorong kepala Jae gil. Alhasil, Jae gil mencium Choco (buahahahahaha....saya tidak menyangka kalau Jae shik sejahil itu). setelah mendorong kepala Jae gil, Jae shik tanpa rasa bersalah pamit ke kamar mandi dan menyuruh Jae gil untuk menggosok belakangnya.

Aksi Jae shik membuat keduanya terkejut. Jae gil langsung melap bibirnya sementara Choco tak bisa berkata apa-apa. Dengan tergagap Jae gil berkata bahwa apa yang baru saja terjadi bukanlah apa-apa.


Jae gil menyusul Jae shik ke kamar mandi. Jae shik berkata kalau Jae gil harus serius mengejar Choco karena Choco itu cantik dan masih muda. Jae gil balik bertanya apa yang akan Jae shik lakukan sekarang. Sambil membersihkan wajahnya Jae shik menjawab bahwa dia masih mengamati kepada siapa dia akan berpihak, siapa yang akan memberikannya lebih banyak keuntungan.

Bersambung
Baca part 2 nya di sini

6 comments:

  1. halo,
    aku readers baru slam knal yah
    akhirnya aku nemu sinopsis nice guy juga
    makin sring ya thor publis sinopsisnya
    d tunggu yah yg ep16nya
    hhhe

    ReplyDelete
  2. maru oh maru nyesekkk bgt


    le0n

    ReplyDelete
  3. seneng kali y punya pasangan kayak maru..., telaten banget.... he8
    semangat y lanjutannya ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau Ma roo yang sekarang sih iya, saya mau hehe. Tapi kalau Ma roo yang sebelumnya, ogah ah :)

      Delete