28 November 2010

Harry Potter and the Deathly Hallows: Book vs Movie

Film ke-7 Harry Pottter sudah dirilis beberapa hari yang lalau. Walaupun sudah dibagi menjadi dua, tetap saja ada perbedaan antara novel dan bukunya.

1. The Opening
Novel: diawali dengan Voldemort yang bertemu dengan Pelahap Mautnya di malam hari
Film : Diawali dengan pernyataan dari Menteri Sihir, Scrimgeur

Walaupun beda tapi keduanya memberikan symbol kalau Dunia sihir dan Muggle sedang berada dalam Kegelapan

2. The Dursleys
Novel: Ada 1 bab khusus yang menceritakan proses keberangkatan Keluarga Dursley. Bahkan diceritakan tentang perubahan sikap Dudley kepada Harry dan tatapan aneh Petunia kepada kemenakannya sebelum dia keluar dari rumahnya di Privet Drive
Film : Hanya ada adegan dimana Harry mengantarkan keluarga Dursley ke mobil mereka. Tidak ada adegan dimana Harry hanya tnggal seruangan berdua dengan Petunia.

3. Hermione
Novel: Kisah Hermione yang menghapus memori orang tuanya hanya diucapkan dalam pengggalan dialog.
Film : Ada adegan dimana penonton bisa melihat dengan jelas wajah kedua orang tuan Hermione dan juga kamar tidurnya. (Scene ini lumayan menyentuh)

4. Stan Shunpike vs Hedwig
Novel: Saat pengejaran, Harry yang asli ketahuan karena memantari Stan (kernet Bis Ksatria) dengan mantra Pelucut Senjata "Expelliarmus". padahal Pelahap Maut mengaggap hal itu sebagai ciri khas Harry.
Film : Tidak ada Stan. Adapun penyebab Harry sampai ketahuan adalah Hedwig. Hedwig menlong Harry dengan cara menyerang Pelahap Maut yang mengejarnya. Saat itu juga dia menemui ajalnya.

5. The Burrow
Novel: Pada malam pemindahan, Harry akan tiba di rumah orang tua Tnks. Dari sana baru dia akan pergi ke The Burrow menggunakan Portkey.
Film : Harry dan Hagrid langsung tiba di The Burrow.

6. Kissing
Novel: Ketika Harry dan Ginny berciuman, Ron-lah yang memergoki mereka. Selain itu, suasana yang tercipata saat itu lumayan tegang,
Film : George-lah yang memergoki mereka berciuman dan kejadian itu mengundang tawa, bukannya ketegangan.

7. Harry's Birthday Party
Novel: Keluarga Weasley masih sempat merayakan ulang tahun Harry yang ke-17. Harry juga mendapatkan kue ulang tahun raksasa berbentuk Golden Snitch.
Film : Tidak ada pesta dan hadiah ulang tahun yang diterima Harry.

8. The Wedding
Novel: Selama pesta pernikahan Bill dan Fleur Harry menyamar sebagai sepupu jauh Ron untuk menghindari jika ada hal buruk terjadi. Selain itu, Viktor Krum juga hadir dalam acara tersebut.
Film : Harry tetap enjadi dirinya dan minus Viktor.

9. R.A.B
Novel: Di Grimmauld Place, sebelum mengetahui siapa itu R.A.B, Harry menemukan potongan surat yang ditulis ibunya kepada Sirius. Selain itu, Harry-lah yang pertama kali menyadari siapa itu R.A.B
Film : Surat Lily tidak dimunculkan dan yang menyadari siapa itu R.A.B adalah Ron

10. Kreacher
Novel: Harry akhirnya memperlihatkan sikap yang sedikit lunak kepada Kreacher saat memintanya mencari dan membawa Mundungus zfletcher yang sudah mencuri liontin Horcrux ke hadapannya.
Film : Tidak ada perubahan sikap dari Harry dan saat Kreacher kembali membawa Mundungus, dia datang bersama Dobby (peri rumah yang muncul di film ke-2)

11. Lupin's Arrival
Novel: Diceritakan dalam penantiannya akan kembalinya Kreacher, Lupin mampir ke Grimmauld Place. Dia membujuk Harry agar mau mengikutsertakan dirinya dalam pencarian mereka. Terjadi pertengkaran antara Lupin dan Harry saat Harry tahu kalau ternyata keinginan Lupin itu lebih didasari karena ia ingin meninggalkan Tonks.
Film : Adegan ini sama sekali tidak ada.

12. The Dance
Novel: Hubungan antara Harry dan Hermione sepeninggal Ron tidak begitu baik. Ada kekakuan yang tercipta di antara mereka.
Film : Dimunculkan adegan dimana Harry berusaha menghibur Hermione dengan cara mengajaknya berdansa (I love this scene).

13. Godric's Hollow
Novel: Harry dan Hermione pergi ke GOdric's Hollow dengan menyamar sebagai sepasang suami istri
Film : Harry dan hermione pergi tanpa penyamaran. Scene saat Harry berdiri di depan makam James dan Lily Potter juga merupakan salah satu scene terfavoritku.

14. Peter Pettigrew
Novel: dia tewas karena harus membayar hutangnya (disebutkan dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban).
Film : dia hanya pingsan (sepertinya). Entah bagaimana nantinya dia akan berakhir.

24 November 2010

Fakta tentang Severus Snape (The Half Blood Prince)

Dalam cerita Harry Potter, Snape adalah salah satu karakter-selain Dumbledore-yang penuh misteri. Tak banyak yang diketahui tentang dirinya sampai buku ke - 7 terbit.

Berikut beberapa fakta tentang Seversu Snape:
1. Status keturunan Severus Snape bukanlah Pure Blood (darah murni). Dia punya kemiripan dengan Masternya, Voldemort dan juga Harry Potter. Seorang half blood

2. Cinta pertama dan cinta sejatinya adalah Lily Evans a.k.a Lily Potter (Harry Potter's mom). Dia menyukai Lily sejak mereka masih kecil. Dia sering memata-matai Lily dan Petunia yang sedang bermain di taman. Sampai Lily terbunuh pun, dia tetap mencintainya.

3. Kesetiaan Snape selalu menjadi pertanyaan. Sering membantu Harry tetapi di buku ke - 6, dia menjadi tersangka utama dalam kematian Dumbledore. Bergabung di Orde tapi juga menjadi Pelahap Maut yang setia. Hanya ada satu kunci untuk mengetahui kesetiaannya. Cintanya yang begitu besar dan tidak berubah kepada Lily Potter menjadikannya pengikut setia Dumbledore dan pengkhianat besar bagi Voldemort.

4. Patronus Snape adalah rusa betina (silver doe). Patronus yang sama dengan milik Lily Potter.

5. Tidak ada yang tahu-sampai akhir kematiannya-kalau sebenarnya dia telah membela Dumbledore dan pengikutnya (anggota Orde) sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri. Semuanya itu dia lakukan untuk melindungi satu-satunya peninggalan Lily, yaitu Harry Potter.

Seorang Snape yang kaku, dingin, smart, dan setia hanya memiliki satu wanita di dalam hidupnya. Dia telah memelas kepada Voldemort agar mengampuni Lily, agar tidak membunuhnya. Tapi buat Voldemort yang tidak mengenal apa itu cinta dan kasih sayang, permintaan Snape itu hanya dianggap sebagai angin lalu. Siapa sangka, justru itulah yang membuat Snape berbalik dan memberikan semuanya buat Dumbeldore dan anak Lily Evans.

19 November 2010

Kekuatan Do'a

Alhamdulillah, they're back....

Setelah semalaman saya meyakinkan diri sendiri dnan berusaha bersabar karena kedua hp ku 'hilang', pagi ini saya merasa sangat lega dan sangat berterimakasih pada semuanya. Ternyata mereka (kedua hp tersebut) masih berjodoh dengan saya. Rasa syukur benar-benar tidak terkira kepadaNya karena masih memberikan saya kesempatan untuk bertemu mereka.

Ada beberapa hal yang tentunya bisa dan harus menjadi pelajaran buat saya dari kejadian ini.

1. Tidak lagi - harus tidak lagi - teledor dan menyimpan hp (atau benda berharga lainnya) di laci meja saat kuliah. Tentunya supaya tidak lupa lagi dan (menurut saya ini teguran) supaya mata, tangan, dan pikiran hanya tertuju pada kuliah, bukan SMS atau status FB. (^^)

2. Hp saya ini ditemukan dan disimpan oleh seorang pegawai bersih-bersih di kampus. Salut dan terima kasih buat Bapak itu karena bersedia untuk tidak tergoda menjual atau menjadikannya milik pribadi. "Terima kasih, Pak..."

3. Saya punya teman kelas yang baik dan perhatian. Semalam saya menelepon nomor saya sebanyak lima kali dan semuanya tidak bisa nyambung. Saat itu, saya mulai yakin kalau mereka benar-benar telah 'raib'. Tapi paginya, saat saya ke kampus, ternyata mereka (tanpa sepengetahuan saya) berusaha menelepon dan menyisir ruang kelas dimana saya meninggalkan kedua hp saya. Dari mereka lah saya kemudian tahu kalau ternyata hp saya masih aktif. Saat itu, harapan saya untuk menemukan kedua benda itu muncul lagi.

4. The most important thing adalah kekuatan sebuah do'a dan keyakinan. Seorang pegawai kampus kemarin meyakinkan saya dengan berkata bahwa jika memang keduanya masih ingin bertemu, maka mereka akan kembali. Dan tadi pagi saya juga menonton sebuah acara penyegaran rohani di TV yang menjelaskan tentang apa yang sebaiknya dilakukan saat seseorang tertimpa musibah.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berikan kepadaku ganti yang lebih baik darinya

Dan ada satu do'a yang paling mustajab (menurutku). Dialah do'a ibu. Ternyata, semalam ibu saya berdoa jika uang yang dia pakai untuk membeli kedua hp tersebut (ketahuan kalau keduanya hanya pemberian ortu ^^) adalah uang haram, maka mereka tidak perlu kembali. Namun, jika memang uang yang dia pakai adalah uang halal, maka dia berharap agar keduanya bisa kembali. Subhanallah...

Kembali sebuh kekuatan doa terlihat. Tidak butuh sehari bagi Dia untuk menjawabnya.
Engkau memang Maha Mendengar dan Maha Berkuasa, ya Allah. Engkau yang selalu mendengarkan permiantaan hamba-hambaMu.


Makassar, 18112010 (dua hari setelah Idul Qurban)

14 November 2010

[Sinopsis] Wedding Dress


Year : 2010

Director: Kwon Hyeong-jin

Cast: Song Yoon-ah, Kim Hyang-ki

Genre: Drama

Language: Korean

Film ini bercerita tentang seorang perancan baju pengantin yang bernama dan Go Eun anaknya yang bernama Jang SO-ra yang pintar dan penjijik. So Ra sangat tidak suka dicium atau memakan makanan yang sudah disentuh orang lain. Masalah datang saat Go Eun terkena penyakit kanker lambung. Dia merahasiakan hal itu dari anaknya. Tapi So Ra yang sering mendapati ibunya muntah-muntah dan harus meminum obat menyadari kalau ada yang salah dengan ibunya itu. Pada akhirnya So Ra mengetahui tentang penyakit ibunya dari pengakuan tantenya dan kemudian berjanji akan memenuhi dua permintaan ibunya.

Permintaan pertama yaitu ibunya ingin melihat So Ra punya banyak teman karena menurut laporan gurunya, So Ra sering makan sendiri di kelas. Awalnya dia berteman dekat dengan Jina tapi karena suatu hari Jina tiba-tiba meminum air minumnya tanpa minta izin terlebih dulu, So Ra jadi sangat marah dan mengatai Jina sebagai anak miskin. Sejak itu hubungan mereka merenggang.

Permintaan kedua adalah Go Eun ingin melihat So Ra pentas balet. Sebenarnya So Ra sudah ikut les balet tapi dia mengambil kelas yang sama dengan Jina. Oleh karena itu dia sering membolos. Masalah lainnya adalah waktu pementasan tidak lama lagi dan So Ra kesulitan mengejar ketertinggalannya.

Jadi, apakah So Ra akan berhasil memenuhi permintaan ibunya? Selain itu, apakah Go Eun masih bisa menonton pementasan anaknya jika dokter sudah memvonis bahwa penyakitnya sudah menjalar sampai ke matanya?


Comment:
Filmnya mengharukan sekali. Sebuah kisah antara ibu dan anak yang berhasil mengundang air mata. Wajib dinonton deh.

12 November 2010

Seohyun SNSD: Kentang vs Song Seung Hun

Semua fans SNSD sudah tahu kalau Seohyun, si Maknae, sangat suka kentang. hal ini sering menjadi barang candaan member yang lain. Mereka sering memberitahu Seohyun kalau nantinya dia harus mencari pria yang bisa memahami habitnya itu. Ada hal lucu saat SNSD muncul di sebuah reality show di Korea sana. Di acara tersebut mereka harus memilih siapa kira-kira diantara male idol Korea yang menjadi type mereka. Member lain memberitahu host kalau Seohyun tidak begitu tertarik kepada pria jika dibandingkan dengan kentang. Seohyun menggeleng, tapi saat host menyuruhnya memilih antara kentang dan Song Seu-hun (aktor dalam serial drama Endless Love), ternyata dia lebih memilih kentang (ckckck...)





02 November 2010

[Sinopsis] The Postman to Heaven


Year: 2009

Director: Lee Hyeong-min

Cast: Hero DBSK TVXQ, Han Hyo-joo

Genre: Fantasy; Melodrama; Romance

Language: Korean

Film ini bercerita tentang seorang pengantar surat dari surga yang bernama Shin Jae-jun dan asistennya yang seorang manusia yang bernama Cho Ha-na. Hana bertemu dengan si pengantar surat di sebuah padang. Di padang itu ada sebuah kotak surat merah dimana banyak orang yang mengirimkan surat kepada orang yang disayanginya yang sudah meninggal. Saat bertemu, Hana hendak mengirimkan surat kepada kekasihnya yang sudah meninggal yang sewaktu hidup menelantarkan dirinya dan pada akhirnya menikah dengan orang lain. Sewaktu berkenalan, Jaejun mengaku sebagai hantu. Hana yang tidak percaya hanya tertawa mendengarnya. Tapi Jaejun tidak peduli. Dia menawari Hana pekerjaan untuk membantunya menolong orang-orang yang mengirimkan surat ke kotak pos itu agar bisa kembali tersenyum dan berbahagia dengan kehidupannya. Hanya saja, untuk melakukannya, tentu mereka harus menciptakan sebuah kebohongan. Kalau samapai ketahuan bahwa mereka berbohong, maka Jaejung akan diberhentikan dari pekerjaannya itu. Hana yang saat itu memang tidak punya pekerjaan akhirnya setuju.


Semakin lama berinteraksi, mereka pun jatuh cinta. Hana yang awalnya murung dan bersedih karena kekasihnya perlahan kembali ke dirinya yang periang. Dia sudah mulai melupakan kekasihnya dan rasa marah yang dulu dia rasakan saat menulis surat pun mulai menghilang. Sayangnya, hal tersebut mendatangkan masalah karena Jaejun bisa dilihat hanya oleh yang menderita karena kehilangan keluarag atau orang terdekatnya. Jika perasaan sedih itu menghilang, maka orang itu tidak akan bisa melihat Jaejun lagi.

Masalah lain muncul pada seorang bapak yang tidak sempat meminta maaf kepada anaknya sebelum anaknya itu meninggal. Hana sangat ingin membantu bapak itu agar dia tidak terus menerus dihantui rasa bersalah. Tapi ketika Bapak itu mulai percaya dengan perkataan Hana, Jaejun malah merusak semuanya. Dia memberitahu Bapak itu kalau semuanya hanya bohong. Hana benar-benar sangat marah karenanya. Di jalan mereka bertengkar dan berpisah. Tapi begitu Hana berbalik, Jaejun sudah tidak terlihat.

Beberapa saat kemudian Hana datang menemui Bapak itu untuk meminta maaf atas kebohongan yang sudah dia lakukan. Bapak tersebut lalu menyinggung tentang Jaejun. Jaejun pernah datang menemuinya untuk pamit karena dia akan pergi jauh. Hana yang mendengar itu langsung berlari menuju ke padang berharap bisa bertemu Jaejun. Tapi setibanya di sana, kotak pos merha itu juga menghilang. Hana lalu pergi ke menara tempat mereka biasa membaca surat. Di sana dia menemukan sepucuk surat yang Jaejun tulis untuknya. Di dalam surat itu di menceritakan siapa dirinya. Jaejun adalah anak orang kaya yang suka melakukan sesuka hatinya. Lalu pada suatu hari dia mengalami kecelakaan parah. Pekerjaan yang dia jalani dan pertemuan mereka yang hanya sebentar menurut Jaejun telah merubah dirinya. Menara itu kemudian menjadi kosong, kembali ke awal sebelum mereka menempatinya. Semua yang berkaitan dengan Jaejun pun menghilang. Tulisan Jaejun di papan dan gambar dirinya yang ada dalam foto lenyap. Hana pun menangis sejadi-jadinya.




Lalu apakah film ini akan berakhir seperti film-film Korea lainnya? Penuh dengan air mata? Apakah Hana tidak punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Jaejun?

Comment:
Filmnya lucu dan ringan. Di film ini kita bisa melihat perbedaan dan persamaan kepercayaan dan budaya yang kita dan orang Korea miliki. Orang Korea percaya kalau apa yang mereka kirimkan ke kerabat yang sudah meninggal akan sampai, baik berupa surat, makanan, pakaian, dan lain-lain. Beberapa masyarakat kita juga percaya hal yang sama. Makanya mereka kadanga mengirimkan sesajen atau baca-baca. Hanya saja, sepertinya orang Korea lebih keren dan lebih modern dibanding masyarakat kita yang sering melakukannya dalam sebuah ritual-ritual aneh ^^

P.S: mengirimkan sesajen dan semacamnya, apalagi berdoa kepada yang sudah meninggal hukumnya haram loh (buat muslim). Jadi apapun bentuknya, modern atau tradisional, tidak boleh dilakukan. Mereka yang sudah meninggal sudah terputus hubungannya dengan dunia ini.