Ramadhan, malam takbiran, apalagi malam Tahun Baru adalah beberapa hari diantara hari-hari besar lain dimana 'firework' dan petasan merajalela. Menjengkelkan sebenarnya. Suaranya itu..Memekakkan telinga+mengagetkan jantung.
Pada awal-awal puasa, kita sering mendengar berita tentang peraturan penjualan petasan. Tapi sepertinya kelakar yang berkata 'aturan dibuat untuk dilanggar' terwujud.
Sepanjang malam Ramadhan ini (1431 H/2010 M), bunyi petasan terdengar berantai. Belum lagi klau ke (pasar) sentral. Di sepanjang jalan, berjejer meja-meja kecil yang di atasnya bertengger petasan. Hah! Mana kerja aparat kalau begini?
Penjelasan itu kemudian kudapat pada malam-malam terakhir kami shalat tarawih. Seorang pejabat teras kota ini (Palopo) berkata bahwa sangat sulit melarang orang menjual petasan. Kenapa? 'Cari nafkah' katanya. Bahkan ibu saya di rumah juga berkata demikian saat saya menggerutu dan mengelus dada karena petasan yang meledak tiada henti itu.
Nonsense buat saya. Dalih sebagai mata pencaharian, aparat jadi 'lemah' dengan praturan yang mereka buat sendiri. Kalau alasannya demikian, maka ibu yang mencuri susu disupermarket demi menghidupi anaknya atau penjual miras bahkan narkoba mungkin bisa lolos dengan alasan yang sama. Kan merasa ber'motivasi' sama? Cari Nafkah.
Di dalam agama kita, tujuan yang baik harus diawali dengan hal yang baik pula. Robin Hood saja yang mencuri harta orang ber'uang' demi kemaslahatan 'rakyat kecil' bersama tetap salah dalam kacamata Islam. Kenapa? Karena uang yang ia berikan untuk sesuatu yang saaangat baik berasal dari sesuatu yang tercela
Memang sulit untuk menghilangkan sesuatu yang sudah mengakar. Harus ada kerjasama. Kerjasama antara pemerintah dan orang tua. Percuma ketika orang tua berkoar-koar di rumah melarang anak-anak mereka membeli petasan jika di sepanjang jalan yang terlihat adalah penjual petasan.
Trus bagaimana dengan kembang api. Hmm..ya, itu boleh lah. Toh bisa membuat langit lebih berwarna ^^
10 September 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment