17 February 2013

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 13


Episode ini dimulai dengan scene setelah Hye in ditinggalkan oleh Seung hyun di atas atap RS.




Dr. Jeong yang melihat Hye in kemudian bertanya tentang hasil dari usahanya. Hye in agak kaget mendengar pertanyaan dr. jeong. Terlebih dia menanyakannya di depan suster Kim.





Tapi dari ekspresi Hye in dr. Jeong bisa menduga kalau Hye in sudah ditolak. Dia berkata bahwa seharusnya Hye in berusaha lebih keras. Terlebih penampilannya yang acak-acakan tidak akan disukai oleh pria manapun. Dia pun dengan santainya pergi meninggalkan Hye in.





Ucapan dr. Jeong semakin menambah kekesalan Hye in. Dia pun langsung mendekati dispenser dan minum. “Aku juga kecewa. Aku juga sakit. Aku juga merasa seperti orang bodoh. Seharusnya aku hanya menyukai dr. Kim Doo hyun,” ucap hye in pada dirinya sendiri.



Tepat saat dia menyelesaikan kalimatnya, Doo hyn muncul, juga untuk mengambil air minum. Hye in yang terkaget melihat Doo hyun hampir jatuh andai saja Doo hyun tidak menahannya (Aigoo posisinya hahaha)

Doo hyun mendekatkan wajahnya ke dekat wajah Hye in. “Kau...Apa kau sudah cuci muka?” tanyanya (jiaaaahhhh kirain mau ngapain hahaha)





Tim proyek kerjasama kembali berkumpul untuk memeriksa pasien. Dr. Kim Hayoon datang dan dia mengajak timnya untuk segera bekerja jika semuanya sudah berkumpul. Dr. Min kemudian memberitahu dia bahwa Seung hyun izin karena ada masalah penting. Salah keluarganya sakit. Dr. Kim terlihat bingung. Dia lalu melirik Doo hyun dengan tatapan “Keluarga yang mana?”



Dr. Kim dan tim nya lalu memulai tugas mereka. Sambil berjalan dr. Kim bercerita mengenai Direktur Choi yang akan segera berobat ke RS mereka. Pada saat yang bersamaan Seung hyun dan Eui jin juga sudah tiba di RS. Akhirnya mereka bertemu.





Dr. Kim menatap marah kepada Seung hyun dan mengingatkan Seung hyun bahwa proyek kerjasama ini dibuat karena dirinya (Seung hyun, red). Jadi Seung hyun seharusnya tidak seenaknya izin kerja.

Eui jin yang sedari tadi hanya tertunduk memberitahu Seung hyun bahwa dia bisa pergi ke ruang periksa seorang diri. tapi Seung hyun menahannya. Dia kemudian meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji mulai besok dia akan dinas full, siang dan malam.





Dia pamit sambil mengganden tangan Eui jin dan semua orang menatap mereka.



Hye in berlari di atas atap RS untuk menghilangkan ingatan di kepalanya saat dia ditolak Seung hyun dan juga saat dia melihat Seung hyun menggenggam tangan Eui jin.


Selesai berlari, Hye in kembali kembali ke dalam gedung RS. Dia terus berusaha mengingatkan dirinya bahwa dia segera melupakan yang sudah terjadi. Dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Seung hyun. Seung hyun mencoba menjelaskan tentang kejadian saat di atap tapi Hye in tidak memberinya kesempatan dan bergegas pergi meninggalkan Seung hyun.


Seung hyun menemui Doo hyun dan memintanya untuk menyelamatkan Eui jin (dia menyebut Eui jin sebagai adiknya, red). Doo hyun tersenyum sinis mendengar permintaan Seung hyun. Menurutnya tidak ada alasan baginya untuk melakukan permintaan Seung hyun. Walau dia tahu kalau dia bertanggung jawab atas kematian Jeong Eui jin, tapi kali ini dia tidak mau kembali dipersalahkan jika sesuatu terjadi pada Lee Eui jin setelah dia mengoperasinya. Terlebih penyakit Eui jin sangat berat, dengan harapan hidup hanya setengah tahun dan juga letak tumornya yang sangat sulit untuk ditemukan.



Seung hyun tetap meminta Doo hyun melakukannya. Dia juga meminta Doo hyun untuk berhenti memvonis Eui jin. Tapi Doo hyun balik menyuruh Seung hyun untuk menyelamatkan Eui jin dengan kemampuan dari pengobatan Oriental yang dia ketahui.

“Ternyata datang ke sini dan meminta bantuan mu adalah sebuah kesalahan,” ucap Seung hyun lalu pergi meninggalkan Doo hyun.


Tapi sebelum dia keluar dari pintu, Doo hyun menyarankan Seung hyun untuk meminta bantuan ayah mereka mengingat resiko operasi yang sangat besar untuk keselamatan Eui jin.


Seung hyun tiba di depan ruang kerja ayahnya. Dia sesaat ragu untuk mengetuk ketika teringat ucapan Doo hyun bahwa dia mungkin harus berlutut dan memohon jika ingin ayah mereka membantunya.



Dr. Jeong bertanya kepada kepala perawat Han bagaimana dia bisa menyembunyikan mengenai pernikahannya dengan dr. Oh. Sambil terisak (ingat kan kalau dr. Oh baru saja mengalami kecelakaan?) kepala perawat Han menjelaskan bahwa mereka bertemu saat tidak ada orang lain. Kemudian dia menceritakan mengenai apa yang dia lihat pada malam dr. Oh kecelakaan. Saat itu dia melihat Seung hyun memapah Hye in yang sedang mabuk ke dalam ruangannya.

Dr. Kim yang berada di dekat mereka tanpa sengaja mendengar cerita tersebut.


Seung hyun sedang menemani Eui jin menunggu. Eui jin memberitahu Seung hyun agar memberitahu ayahnya tentang penyakitnya hanya saat dia berhasil sembuh atau sebaliknya. Seung hyun menyanggupinya tanpa melihat Eui jin.
Seung hyun kemudian menyuruh Eui jin istirahat karena dia harus pergi sebentar.


Ternyata Seung hyun pergi ke ruang kerja ayahnya, dr. Kimk Hayoon. Begitu dr. Kim masuk, Seung hyun langsung berlutut dan meminta ayahnya agar mau mengoperasi Eui jin, adiknya. Dr. Kim membalas bagaiman mungkin anak Choi hyun wook bisa menjadi saudara Seung hyun. Dia pun menyuruh Seung hyun untuk pergi. Melihat wajahnya saja, dr. Kim tidak suka.


Seung hyun kembali memohon. Walau ayahnya benci padanya, dia memohon agar dr. Kim mau menolong atas dasar tugasnya sebagai seorang dokter.





“Tugas dokter? Jadi kau mau bilang kalau kau rela jika terjadi sesuatu saat operasi? Kau tahu bagaimana sakitnya saat kehilangan orang yang kau sayangi. Tapi kenapa kamu masih melakukan hal yang sama?” bentak dr. Kim.

“Karena aku yakin aku tidak akan lagi merasakan hal yang sama,” balas Seung hyun sebelum dia pegi dari ruangan dr. Kim.





Eui jin berbaring di tempatnya setelah dia melakukan pemeriksaan di bagian radiology. Tempatnya tepat berada di samping anak dr. Lee, Min joon.



Seung hyun dan dr. Min berdiskusi mengenai obat yang sedang mereka teliti. Dr. Min berkata bahwa mereka masih harus bersabar sebelum menguji obat tersebut pada tikus percoabaan mereka. Tapi Seung hyun berkata mereka harus menguji obat tersebut. Dr. Min kaget mendengarnya.





Keduanya lalu ke café RS. Dr. Min bertanya apa alasan Seung hyun yang sangt ingin segera menguji obat tersebut adalah Eui jin. Seng hyun membenarkan. Dr. Min kemudian mengingatkan bahwa sebuah obat tidak boleh diberikan kepada seorang pasien hanya karena dia membutuhkannya. Lagi pula, pengobatan herbal didasarkan pada harmonisasinya dengan alam.

“Maksimum satu tahun. Itu waktu yang dia punya. Pertama-tama, tumornya akan diangkat. Setelah itu dia akan melakukan kemoterapi dan semacamnya. Aku rasa itu bisa memberikan kita waktu,” ucap Seung hyun. Dr. Min tidak berkata apa-apa lagi.



Sudah malam tapi Eui jin tidak bisa tidur. Tiba-tiba dia bangun dan mencabut infus di tangannya.
Dia pergi menemui Doo hyun.





“Apa yang bisa aku lakukan agar tetap hidup? Aku harus hidup. Tolong beritahukan padaku caranya agar aku tetap hidup,” tanya Eui jin kepada Doo hyun yang ditemuinya di depan ruangannya. Doo hyun sekilas melihat darah yang keluar dari bekas jarum infus di lengan Eui jin.

“Caranya? Pertahankanlah sikapmu yang seperti ini saat kau menjalani perawatan. Itu akan membantu karena pengobatannya tidak mudah,” jawab Doo hyun lalu pergi.

Tapi setelah beberapa langkah dia berbalik dan memberitahu Eui jin bahwa berjalan di RS di tengah malam dengan darah yang mengalir di tangan, bukanlah hal yang baik. Jadi dia menyuruh Eui jin untuk pergi mengobati lukanya itu dan berbaring tenang di tempat tidurnya.



Di ruangannya Seung hyun membaca kembali catatannya tentang penyakit kanker dan penyebab-penyebabnya. Dia kemudian teringat perkataan Tabib Choi bahwa kanker tidak disembuhkan oleh seseorang, melainkan oleh alam. Begitu juga perkataan dr. Min beberapa saat sebelumnya. Bahwa pengobatan herbal adalah tentang harmonisasi dengan alam.





Dr. Kim memandangi foto istrinya dan Seung hyun saat dia masih bayi. Dia juga teringat perkataan Seung hyun saat menemuinya siang tadi.



Dr. Lee sedang menjaga anaknya yang mengerang dalam tidurnya karena manahan sakit yang dia rasakan. Eui jin yang ada di sampingnya bertanya kenapa Min joon seperti itu padahal sebelumnya dia baik-baik saja. Dr. Lee menjawab bahwa itu karena dia baru saja kembali harus menjalani pengobatan anti-kanker.


Seung hyun datang menemui Eui jin. Karena Eui jin tidak bisa tidur, dia lalu mengajak Eui jin mencari udara segar.


Di atas atap RS Seung hyun member semangat Eui jin yang terlihat ketakutan karena penyakitnya, terlebih setelah dia melihat Min joon. Tapi Eui jin berkata bahwa bukan karena penyakitnya tapi lebih karena dia takut ditinggal sendiri di tempat aneh yang tidak dia kenal.

Seung hyun menggenggam tangan Eui jin dan memintanya untuk tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Dia berjanji akan datang menemui Eui jin secepat mungkin kalau dia membutuhkannya, kapanpun.



Eui jin menyindir Seung hyun yang jadi sangat baik padahal dulunya dia selalu ingin mengusir Eui jin. Dia lalu menyuruh Seung hyun untuk kembali bersikap seperti sebelum dia sakit karena sikapnya yang sekarang membuatnya quesy .Seung hyun lalu memeluk pundak Eui jin karena takut dia kedinginan.

Mereka lalu bercanda bersama.



Tidak lama, Hye in juga muncul. Dia melihat keduanya tertawa bersama. Dia juga melihat tangan Seung hyun yang melingkar di pundak Eui jin.



Eui jin lah yang pertama kali melihat Hye in lalu Seung hyun. Seung hyun lalu menurunkan tangannya dari pundak Eui jin. Eui jin merasakan hal yang aneh. Tapi Hye in memilih untuk pergi dari tempat itu.


Doo hyun menemui anggota timnya yang sedang makan malam bersama. Dia pun ikut makan bersama mereka. Dia kemudian menanyakan keberadaan Hye in yang tidak ada bersama mereka. Dr. Ahn menjawab bahwa mungkin dia sedang melakukan hukumannya. Dia pun meminta dr. Ahn untuk memberitahu Hye in bahwa dia memotong 5 sayap. Jadi dia harus bergabung bersama mereka untuk memakan makanannya.



Dr.Park kemudian membuka pembicaraan mengenai Hye in. Menurutnya Hye in sekarang terlihat tidak bersemangat. Mereka pun kemudian bertukar pendapat. Ada yang mengatakan bahwa sepertinya Hye in baru saja dicampakkan oleh pria. Tapi dr. Jeong berkata bahwa sepertinya Hye in menyukai seseorang. dia mengungkapkan perasaannya tapi kemudian ditolak. Namun begitu, dia masih menyukai orang itu dan tidak bisa melihat pria lain. Dia mengatakan itu sambil melirik Doo hyun yang terlihat tidak memperhatikan tapi sebenarnya mendengar dengan seksama pembicaraan mereka.



Dr. Ahn berhasil mengubungi Hye in dan memberitahu pesan Doo hyun. Namun Hye in tetap menolak walaupun Doo hyun sudah bersedia meringankan hukumannya. Katanya dia lagi tidak punya selera makan.



Mendengar hal itu Doo hyun langsung berdiri dan meninggalkan makanannya.

Dr. Park kaget melihat sikap Doo hyun. Dia lalu bertanya kepada dr. Ahn bahwa sepertinya Doo hyun baru saja pergi untuk menemui Hye in. dr. Ahn mengangguk setuju.


Hye in yang sedang latihan menjahit sekali melihat halusinasi kehadiran Seung hyun yang tersenyum kepadanya. Dia kemudian teringat percakapannya dengan Seung hyun pada malam dia tidak bisa menghadiri pertunjukan Eui jin. Saat itu Seung hyun berkata bahwa Eui jin adalah orang yang menyembuhkan luka di hatinya.



Mengingat hal itu membuat Hye in kembali tidak bersemangat. Tak lama dr. Kim Hayoon muncul untuk menemui Hye in. awalnya dia memuji-muji Hye in. lalu dia masuk ke inti pembicaraannya.



“Aku dengar kau dekat dengan dokter Kim Seung hyun. Aku harap hubungan kalian berjalan lancara,” ucap dr. Kim sambil tersenyum kepada Hye in lalu pergi tanpa berkata apa-apa lagi.


Siapa sangka di luar Doo hyun mendengar ucapan ayahnya itu. Dia pun tidak jadi menemui Hye in dan memilih untuk merenung di atas atap RS (poor him…)


Hye in kemudian mendapat panggilan emergency. Dia bergegas pergi dan hanya tunduk memberi hormat saat berpapasan dengan Doo hyun. Saat itu Doo hyun sudah bersiap-siap untuk pulang.


Dokter paling junior di tim Doo hyun sedang menangani seorang mafia. Saat melihat tato di badan pasien tersebut, tangannya langsung gemetaran. Ditambah lagi anak buah si bos mafia itu terus mengoceh di samping bosnya. Dia bahkan sampai salah paham saat dia menyebut CPR. Si anak buah mengira kalau dokter itu mengejeknya.



Untung Hye in segera datang dan dengan tegas meminta mereka menunggu di luar. Si anak buah tadi cukup kaget mendengar ucapan Hye in.



Pengobatan pertama yang Hye in berikan adalah mencabut bulu dada si bos tapi ternyata saat dia mencabut kertas yang dia temple, tato si bos juga ikut. Ternyata itu cuma tato palsu hahaha. Dan karena tidak ada masalah yang parah, dia meminta si dokter junior untuk mengambil alih.



Saat melangkah meninggalkan kamar periksa, dia bertemu Doo hyun. Doo hyun memerintahkannya untuk ikut bersamanya. Dia sudah menyuruh dr. Ahn untuk mengambil alih tugasnya selama 45 menit.



Ternyata Doo hyun membelikan Hye in makanan. Dia member kesempatan Hye in untuk menghabiskan makanan itu selagi dia berkendara berkeliling sampai akhirnya dia kembali ke RS. Dengan ragu dan terpaksa (heheh) Hye in memakan makanan tersebut.



Dia kemudian bertanya kenapa tiba-tiba Doo hyun membelikannya makanan.

“Karena aku tiba-tiba menyukaimu. Puas?” ucap Doo hyun dengan menatap lurus ke depan. Hye in hanya menghela nafas mendengarnya. “Kenapa tidak ada reaksi?” tanya Doo hyun lagi.

Hye in menjawab bahwa dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Doo hyun memberitahu Hye in bahwa jika seseorang mendapat pengakuan seperti tadi, dia harus terlihat terkejut.



“Woah, aku terkejut,” jawab Hye in tanpa ada semangat sedikitpun. Doo hyun tersenyum melihatnya.

Kemudian Doo hyun menyinggung malasah permintaannya. Awalanya Hye in bingung tapi kemudian tertawa tidak percaya. Dia tidak yakin kalau Doo hyun menyukainya. Doo hyun kemudian menyuruh Hye in untuk melupakan permintaan itu.

“Jalanilah hidupmu seperti sebelumnya. Aku juga akan melakukan hal yang sama,” ucap Doo hyun. Hye in bingung dengan ucapan Doo hyun.

“Nantinya aku benar-benar akan menyesalinya. Tapi karena masih ada banyak operasi yang harus aku lakukan, aku akan baik-baik saja,” tambah Doo hyun.



“Kalau ada yang mendengar ucapan Anda, mereka pasti akan berpikir kalau Anda sedang menyampaikan rasa suka Anda kepadaku,” ucap Hye in mencoba mencairkan suasana.

“Kenapa? Apa aku tidak pantas untuk itu?” balas Doo hyun. Hye in terdiam.


Akhirnya mereka tiba dia tempat parkir RS. Sebelum turun, Hye in menyampaikan ucapan terima kasih atas makanan dan tumpangannya.

Tiba-tiba Doo hyun bertanya, “Apa aku harus mengoperasi orang itu?”

“Apa? Siapa yang Anda maksud?” tanya Hye in.



“Dia bilang dia mau hidup. Harus hidup. Tapi aku tidak yakin bisa menyelamatkannya. Resikonya terlalu besar. Apa aku tetap harus mencobanya? Yah, aku tetap harus mencobanya kan? Walau akhirnya aku harus hidup dengan rasa bersalah karena telah membunuhnya,” ucap Doo hyun. Dia benar-benar terlihat bingung. Dia kembali menanyakana pendapat Hye in.

Hye in menjawab bahwa siapa pun orang itu, seberapa besar pun resikonya, jika memang diperlukan, maka operasi itu harus dilakukan. Begitulah Kim Doo hyun yang dia kenal.

Keesokan harinya…


Ayah Hye in sudah boleh pulang.



Sebelum masuk ke taxi, ibu Hye in memperlihatkan dua alamat RS berbeda yang diberikan oleh Seung hyun dan Doo hyun. Ibunya sebenarnya ingin ke RS yang disarankan Doo hyun. Tapi ayahnya berkeras untuk ke RS yang disarankan oleh Seung hyun. Hal itu membuatnya bingung. Hye in tidak bisa berkata apa-apa tentang hal itu.



Doo hyun menunjuk Hye in untuk menjadi dokter yang merawat Eui jin. Hye in berusaha menolak tapi karena Doo hyun menganggap alasannya tidak masuk akal, dia tetap memberikan tugas tersebut kepada Hye in. Dan dengan berat hati Hye in menerimanya.


Doo hyun lalu memperkenalkan Hye in kepada Eui jin. Dia juga berpesan kepada Eui jin agar menjaga kesehatannya sampai hari operasi tiba.


Ketika dia keluar dari kamar rawat, Doo hyun bertemu dengan Seung hyun tapi mereka tidak saling menyapa. Seung hyun lah yang memulai pembicaraan sebelum Doo hyun melangkah terlalu jauh darinya.



Dengan kikuk, Seung hyun mengucapkan terima kasih karena Doo hyun telah bersedia untuk melakukan operasi. Doo hyun mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan ucapan itu karena pada akhirnya Seung hyun akan ‘membunuhnya’ kalau dia gagal. Setelah mengucapkan itu, dia langsung pergi. Mereka mengatakan hal tersebut dengan saling membelakangi.


Sementara itu Hye in masih menjelaskan beberapa hal kepada Eui jin. Saat akan pergi, dia juga bertemu Seung hyun. Untuk sesaat keduanya terdiam.



Tapi Hye in membuka pembicaraan lebih dulu dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian Seung hyun kepada ayahnya. Seung hyun kemudian meminta maaf atas kejadian di atap RS tempo hari. Dia juga berkata bahwa bahkan untuk tersenyum pun, saat ini dia merasa sulit.




Eui jin keluar dari kamarnya dan memanggil Seung hyun. Dia mendapati mereka berdua yang sedang berbicara. Sebelum mendekati Eui jin, Seung hyun meminta Hye in agar menjaga Eui jin dengan baik. Saat akan masuk kembali ke dalam kamarnya, Eui jin menatap Hye in yang juga sedang menatap dia dan Seung hyun.

Hari operasi tiba.


Dr. Kim Hayoon menatap laporan kesehatan Eui jin di ruangannya. Dia lalu menatap foto istrinya dan mengingat percakapannya dengan Eui jin. Serta permintaan Seung hyun untuk mengoperasi Eui jin.


Doo hyun yang sedang membersihkan tangannya juga teringat saat Jeong Eui jin meninggal karena bunih diri serta Lee Eui jin yang berkata kepadanya bahwa dia ingin hidup.


Di dalam kamar operasi, Doo hyun menyampaikan kepada timnya bahwa ini adalah pertama kalinya dia melakukan operasi pada ‘daerah Tuhan’. Karena itu dia merasa bersalah kepada Seung hyun dan mengharapkan keajaiban dari Tuhan.



Saat akan memulai, tiba-tiba pintu ruang operasi terbuka dan dr. Kim Hayoon muncul.



Dia menatap sesaat kepada Seung hyun yang juga sedang melihat mereka dari atas lalu berkata bahwa dia akan ikut membantu dalam operasi itu.



Episode 13 끝