27 February 2011

Who is Native Speaker?

The first time I learn English, the term native speaker is familiar to me. At that time, what I know about a native speaker of English is he/she who was born in that language. But, after reading McKay's book I found that it is not that simple.

Someone is called native speaker not only because he/she was born in that society. Davies (1991) mentioned that a native language is the first language learned in which he/she achieve high degree of competence and linguistic intuition. However, related to competence, someone who was born in a certain language may not attain a high level of proficiency. In addition, someone who comes from Outer Circle can achieve a high level of proficiency through personal motivation and effort.

According to Rampton (1990), some features of native speaker are:
- it is inherited, through genetic or birth into specific social group
- can speak it well
- it is or not the mother tongue
- having comprehensive grasp of a language
- being a citizen in one country

However, an individual can belong to more than one social and it means he/she can acquire more than one languages in her/his childhood. An individual who moves from one group to another group may also change his/her native language.

Then, Rampton suggested to change the term 'native' into 'expertise'. There are some advantages in his view, such as:
- Experts don't have to feel close to what they expert about. It is different form identification
- It is learned, not innate
- It is relative, you can be an expert on something which another person's fool.
- It is partial
- To be called an expert, an individual should go through certification judged by other people.

However, it also raises question. What are the basis that is used to get the certification? How to access the expert?

Cook (1999), then, suggested the term 'L2 user' to distinct from L2 learner. Pakir (1999a) had same idea. He preferred to call they who use English alongside with another language as 'English-knowing bilinguals'. It emphasized the idea that they are not in the process of learning.

Well, what are you? Can we call ourselves as bilingual user of English? Or bilingual teacher of English?

Urban and Rural Students

As a teacher, you might have had a class where urban and rural students sit together. Do you find problem in teaching problem? I do.

First let's see the difference between them.
Urban Students
- confident
- familiar to the culture
- better interaction
- using Indonesia language

Rural students
- not confident
- culturally shocked
- poor interaction
- using local language

Those differences are in general. But sometimes you will find certain rural students with excellent skills.

The differences between them have created a gap during teaching-learning process. Mostly, the urban students will more active in the class. Rural students also don't want to express their opinion or ask questions, they prefer being silence. Then, what we as a teacher can do to solve this kind of problem?

In my class discussion, we conclude some ways. The ways are:
-Motivate the students to express their idea, no need to be shy or afraid of be embarrassed
- Using U-shape to raise discussion.
- Grouping
- Reinforcement
- Giving same opportunity and also attention
- Reviewing methodology

You may add if you have more ideas.

20 February 2011

Film yang Orang Korea Nonton dalam Setahun

Berdasrakan artikel di The Hollywood Reporter, disebutkan bahwa wanita yang umurnya antara 19-23 tahun rata-rata menonton film sebanyak 11.4 film per tahun. Sementara pria yang berumur antara 24-29 tahun menonton setidaknya 19.1 film per tahun. Berita tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Korean Film Council yang menjadikan sekitar 2000 orang Korea berumur antara 15 dan 49 sebagai samplenya.

Sebanyak 47% responden menyatakan kalau mereka lebih suka menonton film Korea di bioskop daripada film produksi Hollywood (38,1%)dan jenis film yang paling banyak dinonton adalah Action (gue banget tuh ^^)

Artikel tersebut juga menuliskan bahwa 27,5% orang Korea mengisi waktu liburnya dengan pergi ke bioskop.

Hmmm...jadi iri sama mereka karena bisa dengan bangganya mengatakan kalau ternyata film buatan dalam negeri mereka lebih diminati daripada karya Hollywood. Kenapa saya singgung masalah ini? Soalnya sekarang 'kan lagi HOTnya tuh pemboikotan film-film asing.

Saya pribadi sih tidak setuju banget dengan pemboikotan itu. Sangat merugikan kita-kita yang suka dengan kualitas or MUTU. Why did I say that?

Katanya alasan pemboikotan dilakukan agar sineas-sineas Indonesia bisa lebih produktif dan lebih punya kesempatan untuk berkarya. But, wait a minute...That's really a good reason. However, there must be qualification. No ghosts, no porn, no 'lebay' story, great animation effect and many more...Can they fulfill that? (Still in doubt)


Source: HanCinema Weekly

18 February 2011

Curriculum vs Syllabus

For those who active as teachers or still studying about education should be familiar with this two terms. But what actually the differences between them?

Below are the lists of some differences that I got when I attended my class related to Curriculum and Syllabus.

Curriculum:
1. depend on the government or university policy
2. more general in terms of the goals, indicators, materials, competence, etc
3. longer time duration
4. covering all subjects
5. cannot be compromised

Syllabus:
1. depend on the teachers, therefore, it will need the teacher's creativity
2. more specific
3. shorter time period, usually only in one semester
4. covering only one single subject
5. more flexible because depend only on the teacher
6. it helps to generate lesson plan

Besides the differences, they also have similarities such as:
1. having goals, indicator, etc
2. in the form of official document so you can read them
3. need designer

Those are some differences and similarities between curriculum and syllabus. If you have any other ideas, just give your comment. Thanks

08 February 2011

Lee Young-ae Hamil Anak Kembar

Masih ingat dengan drama Korea Jewel in the Palace? Kalau ya, tentu masih ingat dengan tokoh utama dan pemerannya. Yup, Jang-geum yang diperankan oleh Lee Young-ae. Cukup lama saya tidak mendengar kabarnya setelah menikah dengan Jeong Ho-young pada Agustus 2009. Kabar terbaru, sekarang dia sedang hamil anak kembar - cowok dan cewek - dan sedang menantikan kelahiran anaknya pada bulan ini (tidak tahu tanggal pastinya).

Dikabarkan kalau dia memilih melahirkan di Rumah Sakit berhubung dia lagi hamil tua. Sekarang dia fokus untuk menjaga kesehatan tubuhnya dan tidak bepergian. Dia juga untuk sementara cuti dari kuliah phDnya di Universitas Han Yang dan tidak mengikuti kegiatan apa pun di dunia entertain. Itu semua demi mempersiapkan dirinya menjadi seorang IBU.

Semoga persalinannya lancar deh.


Source: HanCinema Weekly News

Seollal Greeting

Max and Lee Yeon-hee

Cha Soo-yeon

Yoo Ha-na

Son Eun-seo

Kong Hyeon-joo

Kang Min-kyeong

FT Island

T-max Kim Jun

Beast

T-ara

Jang Nara

Hwang Bo-ra

Sa Hee

Kang Rae-yeon

Yoon In-na


Source: HanCinema Weekly News

Di sana Mereka Ada

Awal bulan ini saya dan teman-teman di tempat kerja mengadakan kunjungan kerja ke luar kota Makassar. Selama perjalanan pulang, banyak hal yang jadi bahan obrolan. Tidur tidak bisa dijalani karena jalanan sepanjang Pangkep-Barru lagi direnovasi dan belum juga selesa-selesai. Sebagai salah satu peserta perjalanan yang tidak mengenal tempat dan daerah yang dilalui, saya hanya bisa mengangguk dan meresapi dalam-dalam semua info yang diberikan oleh teman.

Begitu tiba di perbatasan Pangkep dan Barru, jalanan rusak parah. Banyak lubang dan saat itu juga hujan rintik-rintik. Kemudian, seorang teman nyeletuk, "Pantas jalanannya rusak. Habisnya banya mobil truk yang singgah." Beberapa teman tertawa. Awalnya saya tidak mengerti, tapi ketika saya menebarkan pandangan ke sisi kanan saya "Astagfirullah..."

Yang tampak adalah gadis-gadis dengan tank top ketat dan rok mini yang sedang nongkrong di depan rumah (kalau tempat kecil itu boleh saya anggap rumah). Malah ada sebuah 'bangunan' yang menyatakan dirinya sebagai cafe padahal besarnya hanya seperti warung kecil di pinggir jalan.

Saya teringat perjalanan saat kami berangkat dari Makassar. Saat itu tidak ada celotehan seperti ini karena kami melewati tempat ini pada saat hari sudah gelap.

Saya kembali beristighfar saat mobil kami melambat karena macet dan tiba-tiba mata saya melihat seorang gadis yang sedang bergoyang ngebor di dalam rumah dengan pakaian minimnya itu. Entah, sedang latihan atau memang di depannya sedang ada orang. Salah seorang teman berkata, "Dia pasti tidak nyadar kalau kelihatan sama orang-orang di jalan."

Ya Allah, berulang kali saya mendengar dan membaca tentang daerah yang seperti ini. Hanya saja, inilah pertama kalinya saya melihat dengan mata kepala sendiri lingkungan itu. Kumuh, sepi, tapi dengan pemandangan yang indah (buat kaum Adam tentunya). Teman saya berkata kalau sebenarnya tempat ini sudah jadi rahasia umum karena yang memperkenalkan tempat itu kepada dirinya juga adalah teman-temannya di kantor (dia bukan pegawai tetap di tempat kami bekerja bersama-sama). Tapi kok masih bisa eksis ya? ~bingung sendiri atas siapa yang seharusnya bertanggung jawab~

Kim Tae-hee Wins Over Viewers with 'My Princess'



Her stunning beauty is beyond dispute, but actress Kim Tae-hee has always been criticized for her wooden acting. She struggled even more in films than on TV, and none of her movies, including "The Restless", "Venus and Mars" and "Grand Prix", were a success at the box office.

But the soap "My Princess", currently on MBC, seems to have changed all that, and viewers have taken to Kim's adorable but comic character in a big way. They seem to enjoy seeing the inelegant side of someone who seems to have it all. And criticism of her acting skills seems on the wane.

"Viewers cheer when an actor shows a side that has never been seen before", one critic says. "But when the actor still gets criticized for their acting afterwards they tend to go back to their old image, and that can be fatal". In other words, the real test for Kim starts after "My Princess".

Of course, there are still some people criticizing Kim's acting on the web board of the "My Princess" homepage. In fact, Kim is perhaps the epitome of a star who appears in more commercials than films or TV series.

Others include Kim Hee-seon, Jeon Ji-hyeon, Ko So-young and Lee Young-ae. More recently, hin Min-ah and Lee Min-jeong also raised their profile through commercials before being cast in leading roles in films or TV series.

But while the financial rewards are great, viewers tend to disapprove. Woon Goon-il, a former SBS executive, said, "Actors should communicate with their audience through proper work with a story. If they shun it and bury themselves in commercials, their career is inevitably cut short".

Terjemahannya kira-kira sebagai berikut:
Akting Kim Tae-hee di drama terbarunya yang berjudul "My Princess" yang diperankan bersama Song Seu-hun ternyata menarik perhatian penonton. Mereka senang dengan melihat Kim yang tidak terlihat elegan dalam karakternya itu padahal dia memiliki semuanya. Kritikan yang bisanya datang karena aktingnya yang kaku kini juga berkurang. Seperti diketahui kalau tidak satu pun filmnya, termasuk "The Restless", "Venus and Mars" dan "Grand Prix" yang berhasil menjadi box office.

Seorang kritikus berkata, "penonton senang saat melihat seorang aktor bisa memperlihatkan sisi dirinya yang belum pernah terlihat. Tapi, biasanya seorang pemain yang mendapat kritikan akan kembali pada image lamanya. Padahal itu bisa berakibat fatal." Dengan kata lain, ujian sebanrnya buat Kim akan dimulai setelah "My Princess" berakhir.

Kim Tae-hee adalah salah satu aktris dari beberapa aktris yang terlihat lebih banyak dalam iklan daripada film atau drama TV. Woon Goon-il, seorang mantan eksekutif di SBS mengatakan bahwa seorang pemain harusnya berkomunikasi dengan penonton melalui sebuah cerita. Jika mereka tidak melakukannya dan malah tenggelam semakin dalam dengan iklan-iklan tersebut, maka karir mereka akan terancam.


Source: HanCinema Weekly News

07 February 2011

Catching Fire


Novel kedua dari trilogi Hunger Games.

Katniss dan Peeta kembali ke distrik 12 sebagai pemenang Hunger Games. Peeta, Katniss dan keluarganya kini menempati rumah yang ada di desa Pemenang menemani Haymitch yang tinggal di sana seorang diri selama 25 tahun. Kembali dengan skenario cinta palsu yang kelak ternyata membuat Katniss bimbang.

Tindakan Katniss pada akhir Hunger Games ternyata membawa malapetaka. Presiden Snow – pucuk pimpinan Capitol – menganggap kalau apa yang dia lakukan mengancam keutuhan Capitol dan menjadi pemicu munculnya pemberontakan di berbagai distrik. Karenanya, Snow datang sendiri menemui Katniss di rumahnya dan mendiktenya agar terus memainkan skenario cintanya bersama Peeta selama tur Kemenangan untuk meyakinkan rakyat kalau apa yang dia lakukan di akhir Hunger Games memang atas dasar cinta, bukan karena niat pemberontakan. Jika tidak, dia akan mempertaruhkan jiwa orang-orang yang disayanginya.

Berbicara tentang pemeberontgakan, ternyata hal itu masih terus terjadi di Distrik-Distrik lain seperti di Distrik Delapan. Keterbatasan informasi yang diberikan oleh Capitol membuat Katniss mengetahui tentang berita ini melalui berita yang ada di TV walikota Distrik 13. Itupun tanpa dia sengaja karena berita itu hanya boleh dilihat oleh walikota, bukan warga sipil seperti dirinya.

Kepala Penjaga Perdamaian pun diganti. Jika sebelumnya, Katniss, Gale dan yang lain bisa berburu di hutan, membeli minuman keras atau menjual barang gelap di Hob dengan leluasa, maka Kepala Pimpinan yang baru memastikan itu tidak terjadi lagi. Pagar pembatas mulai dialiri listrik dan hampir membuat Katniss terkurung di hutan. Bahkan Gale hampir tewas dihukum cambuk karena kedapatan membawa hewan buruannya ke Kepala Pimpinan yang lama.

Selain Tur Kemenangan, tahun ini adalah tahun dimana diadakan Quarter Quell yaitu Hunger Games yang diadakan setiap 25 tahun sekali. Perbedaannya, perayaannya akan lebih besar dari Hunger Games tapi dengan penyiksaan yang juga lebih dari Hunger Games. Pada Quarter Quell kedua, Capitol bahkan meminta peserta menjadi dua kali lipat dari Hunger Games biasa dan pada Quell kedua itulah Haymitch berhasil menjadi pemenang.

Sayangnya di tahunnya yang ke-75, Capitol kembali merubah aturan untuk Quell yang ketiga. Dan ini adalah hal yang sangat tidak terduga. Katniss dan Peeta yang mempersiapkan dirinya untuk menjadi mentor bagi the next peserta Hunger Games dari Distriknya ternyata harus kembali bertarung nyawa di dalam arena. Capitol memutuskan bahwa peserta Quarter Quell yang ketiga adalah para pemenang Hunger Games yang masih hidup.

“Pada perayaan yang ke tujuh puluh lima, ssebagai pengingat bagi para pemberontak bahwa bahkan yang terkuat pun takkan bisa mengalahkan Capitol, para peserta lelaki dan perempuan akan dipilih dari nama-nama pemenang yang masih hidup.”


Bisa kebayang kan bagaimana kekagetan Katniss dan keluarganya? Baru setahun berlalu dan mimpi-mimpi buruk tentang pertarungan di arena masih mereka alami setiap malam, tetapi mereka harus kembali ke arean untuk saling membunuh, lagi. (Haymitch tentu saja tidak akan menjadi perwakilan distrik 12 karena keadaannya yang tidak memingkinkan – mabuk dan tidak pernah berolahraga).

Tapi di sini lah keseruan dari Catching Fire. Collinz menggambarkan arena Quell yang sangat berbeda dari Hunger Games. Dia juga kembali menceritakan perjuangan Katniss dan Peeta dimana kali ini akan ada banyak kejutan yang tidak terduga dari para peserta dari distrik lain. Kejutan utama akan tiba di akhir buku dan akan membuat Anda tidak sabar lagi ingin membaca novel ketiganya, Mockingjay.

05 February 2011

Level 1 Box 8: it is NOT...

sebelumnya kita sudah belajar bagaimana mengatakan It is ... Kali ini akan dibahas tentang bagaimana mengatakan it is NOT ...

Ini) adalah air
Masih ingat bagaimana terjemahannya?
Yup, 물이에요 [mul-i-e-yo]
dan untuk mengubah kalimat di atas menjadi negatif, gunakan kata 아니에요 [a-ni-e-yo] (korea drama lover pasti sering dengar kata ini)

거 물이에요 [mul-i-e-yo] ---> 물 아니에요 [mul a-ni-e-yo]

Siswa = 학생 [hak-saeng]
Bukan siswa = 학생 아니에요 [hak-saeng a-ni-e-yo]
Saya bukan siswa = 학생 아니에요 [jeo hak-saeng a-ni-e-yo]

Masih ingat juga bagaimana mengatakan Ini/This sebagai Subyek?
Ya, gunakana i-geo; geu-go; atau jeo-geo

Susu = 우유 [u-yu]
Bukan susu = 우유 아니에요 [u-yu a-ni-e-yo]
Ini bukan susu = 이거 우유 아니에요 [i-geo u-yu a-ni-e-yo]

Kucing = 고양이 [go-yang-i]
Bukan kucing = 고양이 아니에요 [go-yang-i a-ni-e-yo]
Itu bukan kucing = 그거 고양이 아니에요 [geu-geo go-yang-i a-ni-e-yo]

Dapatkan materi selengkapnya di sini


source: talktomeinkorean.com

A compilation of SNSD’s Yoona’s hands by chinese fans!

Buat Yoona Lover, nih patut dibaca. Kali aja suatu hari ada yang bisa buat sesuatu yang lebih kreatif dari ini ^-^