31 January 2015
Nonton pertama variety show ini karena teman maksa nonton. Katanya lihat di youtube saja. Triplets. Mereka lucu dan menggemaskan. Karena selalu dipromosiin, saya akhirnya tergugah *alah
Nyari-lah saya di youtube dan ya ampun...sukaaaaaa... Mereka lucu banget, si triplets. Maka resmilah saya jadi fans mereka hahah
Dan sejak saat itu, saya pun mulai menyebarkan virus triplets kepada orang di sekeliling saya. Berhasil. Banyak yang tertular, termasuk ibu saya yang notabene tidak begitu suka nonton hahah. Tapi sayang, keluhan mereka sama. Subtitle Indonesianya manaaaaaaaa *mencak-mencak. Maklumlah selama ini kalau download, yang ada itu cuma sub berbahasa Inggris. Itu pun mesti nunggu 1 minggu.
Maka saya pun mencoba-coba membuat sub Bahasa Indonesia tapi alamaaakkk sussaaaahhhh bangeeettt.... Ampun saya. Laammaa baru selesai x_x Dari kemarin pagi sampai semalam, yang selesai hanya 1 episode. Itupun entahlah, sepertinya banyak typo hahah. Buat yang mau download, berikut linknya.
The Return of Superman subtitile Indonesia
Episode 60 >>> klik di SINI
Episode 61 >>> klik di SINI
Episode 62 >>> klik di SINI
Episode 63 >>> klik di SINI
Episode 64 >>> klik di SINI
Episode 65 >>> klik di SINI
Episode 66 >>> klik di SINI
TERBARU
Episode 67 >>> klik di SINI
*tunggu 5 detik lalu klik SKIP AD di pojok kanan atas
Semoga sub nya nge-sync dengan video yang chingu sudah download. Dan semoga dipahami. Maaf ya kalau banyak typo dan mungkin pilihan katanya tidak tepat. Percobaan pertama itu hahaha. Enjoy it! ^_^
P.S:
Tolong sub nya jangan dire-upload di forum atau situs lain ya. Direct Link saja langsung ke blog saya. Tolong hargai jerih payah saya membuatnya *halah *tapi saya serius. Terima kasih atas pengertiannya
Labels:
Dae han,
Download,
Man se,
Min guk,
Song Il Gook,
subtitle,
The Return of Superman,
Triplets
30 January 2015
Ini adalah postingan lanjutan tentang Soundtrack Emergency Couple yang baru saja berakhir tayang di TV. Ada yang nanyain lagu yang didengar Ah-rem dan Young-gyu saat duduk berdua di taman.
Ini dia
[Download] >>> di sini
*tunggu 5 detik lalu klik SKIP AD di pojok kanan atas
29 January 2015
Eun young meninggalkan Park Se yg hanya bisa terdiam. Menangis dalam diam. Min joo melihat semuanya.
Penyidik Jin dan Penyidik Nam sedang mencari rumah tempat tinggal Soo yeon. Saat menemukannya mereka langsung memeriksa kamar tersebut. Penyiidk Nam bertanya kepada ibu kos apa Soo yeon tinggal sendiri. Dia menjawab bahwa Soo yeon tinggal berdua dengan temannya di kamar itu agar biaya sewanya lebih ringan. Tapi mereka bukanlah teman dekat seperti Min joo dan Yoo mi.
Tepat saat itu teman sekamar Soo yeon pulang.
Min joo membuntuti Park Sae dan secara diam-diam masuk ke dalam mobil Park Sae.
Di tengah perjalanan Park Sae memergokinya. Dengan segera dia menepikan mobilnya dan memaksa Min joo keluar.
Min joo berusaha menjelaskan bahwa dia punya foto yang bisa membuktikan kalau Soo yeon tidak bunuh diri. Tapi Park Sae yang terlanjur kesal tidak mau tahu. Dia menarik paksa Min joo sementara Min joo tetap bertahan.
“Sebelum Cha Soo yeon meninggal, pesan kematian itu tidak ada di sana,” teriak Min joo putus asa. Park Sae langsung berhenti menarik Min joo. Dia menatapnya meminta penjelasan.
“Lihat. Catatn itu tidak ada di sana kan? Jadi jelas seseorang meletakkannya di sana setelah kejadian agar terlihat kalau Soo yeon berniat bunuh diri,” ucap Min joo.
Park Sae mengambil kamera Min joo agar bisa melihat foto itu dengan seksama. Min joo benar. Catatn itu tak ada di sana saat Min joo mewawancarai Soo yeon.
Merasa telah memberikan info penting, Min joo langsung duduk di kursi depan dan berkata, “Ayo kita pergi!” Park Sae hanya bisa menghela nafas, tak membantah.
Letakkan Url Gambar atau Widget |
Penyidik Jin menanyakan beberapa hal kepada teman sekamar Soo yeon. Dia memberitahu perihal pesan kematian yang Soo yeon tulis. Tapi teman sekamar Soo yeon tak percaya. Menurutnya Soo yeon saat bahagia saat mendapatkan peran Juliet itu. Jadi tidak mungkin dia bunuh diri.
Penyidik Jin lalu menanyakan tentang Lee Joon seuk. Teman sekamar Soo yeon memberitahu bahwa sepertinya mereka putus beberapa hari yang lalu. Dan itu membuat Soo yeon sangat terpukul. Dia melihat Soo yeon menangis malam itu sambil menulis diarynya. Penyidik Jin lalu bertanya apa dia melihat diary itu. Teman kamar Soo yeon menggeleng. Soo yeon selalu membawa diary itu kemana pun dia pergi.
Park Sae dan Min joo mendatangi sebuah apartemen dan seorang pria membuka pintunya.
Mereka memberitahukan tentang kematian Soo yeon kepada pria yang tidak lain adalah mantannya. Lee Joon seok terlihat sedikit terkejut. Park Sae mengamati bahasa tubuh Joon seok.
“Kalian pasangan kekasih kan?” tanya Park Sae.
“Dulu,” jawab Joon seok. Dia lalu menceritakan bagimana dia bertemu dan jatuh cinta pada Soo yeon. Awalnya dia mengira kalau Soo yeon adalah anak orang kaya. Tapi kemudian dia tahu kalau Soo yeon berbohong dan telah menipu dirinya. Karena itu dia sangat membenci Soo yeon dan memutuskan untuk berpisah dengannya.
“Apa kau tahu tentang pesan kematian yang Soo yeon tinggalkan?” tanya Park Sae.
“Hari itu, saat aku memutuskannya, dia terlihat aneh. Dia langsung keluar dari mobil dan tanpa melihat kiri-kanan menyeberangi jalan yang ramai. Aku berhasil menenangkannya. Tapi yang pasti, hari itu dia terlihat sangat berbahaya."
Park Sae bersiap pamit tapi sebelumnya dia meminta izin untuk menggunakan kamar mandi. Joon seok berniat mengantarnya tapi Park Sae menahannya.
“Aku bukan wanita,” ucapnya. Namun setealh beberapa saat Park Sae pergi Joon seok seperti menyadari sesuatu.
Park Sae mengamati isi kamar mandi. Dia menemukan krim da nada banyak handuk yang terlipat rapih di salam sana. Sangat aneh untuk pria yang hidup sendiri. Saat keluar dia juga mengecek koridor dan mencoba membuka sebuah pintu. Tapi pintu itu terkunci. Tanpa dia sadari Joon seok sudah muncul di belakangnya.
Park Sae agak terkejut tapi kemudian mengendalikan dirinya sementara Joo seok telrihat terganggu. Park Sae berkata bahwa apartemen itu terlihat terlalu luas untuk Joon seok yang tinggal sendiri. Ekspresi Joon seok langsung berubah. Dia terlihat sedang berpikir dan lalu berkata bahwa orang tuanya sedang berlibur (tapi kenapa pintu kamar sampai harus dikunci ya?)
Di dalam lift Min joo berkata bahwa dia tidak percaya kalau Soo yeon berbohong kepada Joon seok tentang jati dirinya. Dia bukan orang seperti itu. Park Sae bertanya memangnya seberapa kenal Min joo kepada Soo yeon. Min joo tidak bisa menjawabnya tapi dia berkeras kalau Soo yeon tidak mungkin berbohong.
Letakkan Url Gambar atau Widget |
“Kau tidak pernah jatuh cinta ya?” tanya Park Sae. Min joo merasa Park Sae sedang menyindirnya.
“Apa maksudmu? Memangnya kau tahu apa tentang aku?”
“Semuanya terlihat jelas di wajahmu.”
“Aku ini sudah pernah kencana beberapa kali. Kenapa kau meremehkaku?”
“Menurutmu apa di dunia ini yang paling menakutkan?” tanya Park Sae kemudian.
Min joo berpikir dan menjawab, “Hantu? Uang? Utang?” Park Sae tersenyum mengejek saat mendengarya.
“Orang yang kau cintai,” koreksi Park Sae. “Cha Soo yeon sangat mencintai Joon seok. Sangat dalam sampai dia rela berbohong agar bisa terus bersamanya. Sepertinya apa yang Joon seok katakana masuk akal.”
Dalam perjalanan pulang mereka melihat sebuah kecelakaan lalu lintas. Park Sae tiba-tiba bertanya setelah Soo yeon tidak sadarkan diri, sekitar berapa menit beru kemudian ambulans datang?”
“Mmm sepertinya kurang dari 5 menit. Ambulans dating sangat cepat. Kenapa?” Min joo bertanya balik penasaran kenapa Park Sae tiba-tiba menanyakn itu. Park Sae menyadari sesuatu dan dia langsung berbalik arah.
Seorang wanita sedang menemui seorang kepala polisi. Dia menyebutkan bagaimana jasa-jasa suaminya telah sangat banyak membantu pihak kepolisian. Dia datang ke sana dengan maksud agar polisi menghentikan penyidikan dan menutup kasus tersebut. Bukankah dia hanya sebuah kasus bunuh diri?
“Jadi kita tidak perlu mebuatnya terlalu rumit, kan?”
Park Sae dan Min joo mendatangi sebuah tempat. Di sana mereka mendengar percakapan saat seseorang menelepon amublans. Itu suara Yoon Song hee. Dia menelepon pada pukul 15,27.
“Pertunjukan dimulai pukul 14.00,” ucap Min joo.
“Cha Soo yeon tidak sadarkan diri pada pukul 15.30,” ucap Park Sae.
“Panggilan ini diterima sesaat sebelum kejadian. Tunggu, itu berarti...” Park Sae membenarkan apa yang dipikirkan Min joo.
Kepala Jung sedang membaca laporan hasil verifikasi pesan kematian Soo yeon ketika seseorang meneleponnya.
Park Sae menelepon Penyidik Shin untuk menanykana alamat Yoon Song hee. Penyidik Shin memberitahu Park Sae bahwa hasil verifikasi menyebutkan bahwa pesan itu memang benar ditulis oleh Soo yeon. Park Sae memberitahu Penyidik Shin bahwa Yoon Song hee adalah pelakuknya. Karena itu dia mnyuruh Penyidik Shin untuk mencarikan alamatnya.
Tapi penyidik Shin memberitahu bahwa Kepala Jung ingin agar Park Sae kembali ke kantor sekarang karena kasus Cha Soo yeon sudah ditetapkan sebagai bunuh diri.
Di sebuah rumah yang cukup luas seseorang sedang mondar-mandir dengan cemas. Dia terus menerus menggigit kukunya.
Dan dia adalah Yoon Song hee.
Seorang wanita menegur kebiasaannya itu. Dan dia adalah wanita yangsebelumnya menemui seorang kepala polisi.
Park Sae menemui kepala Jung untuk protes. Dia menyampaikan apa yang dia temukan. Bahwa Song hee adalah pelakunya karena dia memamnggil ambulans sebelum insiden itu terjadi.
“Kalau memang Song hee berniat membunuh Soo yeon, kenapa dia memanggil ambulans? Apa kau bisa menjelaskannya?”
“Mungkin saja saat itu dia berubah pikiran. Tujuannya bukan membunuh tapi hanya ingin melukai Soo yeon,” jawab Park sae.
“Kenapa? Kenapa Yoon Song hee ingin membunuh Soo yeon?”
“Alasan yang sama dengan yang dimiliki Kim Joo ni saat memasukkan paku ke dalam sepatu Soo yeon,”
“Itu hanya dugaanmu. Sidik jari, pesan kematian, tulisn tangan itu adalh bukti nyata yang membuktikan bahwa kasus ini bukanlah pembunuhuan melainkan bunuh diri.
“Aku akan membuktikannya.”
“Baik. Lakukanlah. Tunjukkan bukti yang kuat bahwa ini adalah pembunuhan. Baru saat itu aku mengakui perkataanmu. Tapi kalau kau melanggar satu peraturansaja, aku tidak akan melepaskanmu.”
Keluar dari ruangan kepala Jung rekan-rekannya langsung menngerubuninya. Dia bertanya apa yang akan Park Sae lakukan tapi dia tidak menjawab. Penyidik Nam kesal dibuatnya. Dia berharap dia bisa bersantai barang sebentar saja. Min joo yang juga ada di sana langsung menyusul Park Sae.
“Bagaimana? Apakah sudah ditutup?” tanya Song hee dengan suara bergetar.
“Kenapa kau melakukannya?”
“Benarkah kasusnya sudah berakhir? Benarkah eomma?” (Ou ternyata wanita itu adalah ibu Yoon Song hee.
Song hee langsung terduduk saking leganya. Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Ibunya mengingatkan dirinya agar tidak mengulangi hal seperti itu lagi. Song hee mengangguk pelan. Ibunya menyuruhnya agar hanya memikirkan tentang balet seperti dirinya. Dia pun memeluk anaknya.
Ternyata Park Sae pergi minum saking pusingnya. Min joo datang dan menemaninya walau Park sae sudah menyuruhnya pergi.
Dia mengomeli Park Sae dan menyebutnya ‘memalukan’. Itu karena park Sae bilang mau menunjukkan kebenarannya tapi dia malah pergi minum. Tapi Min joo malah jadi salah tingkah karena Park Sae menatapnya lama.
“Kau benar. Aku ini memalukan,” ucap Park Sae dalam mabuknya. “Hye ini juga pasti berpikiran yang sama.” Mendengar itu Min joo memegang bandul Park Sae yang tergantung di tasnya.
Dia berniat memberitahu Park Sae bahwa benda milik Park Sae ada padanya. Tapi belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, Park sae pingsan.
Terpaksa Min joo membawa Park Sae pulang dengan susa payah karena setelah dibangunkan beberapa kali pun, Park Sae tetap tidak sadar.
Min joo menggunakan gerobak untuk membawa Park Sae yang lebih besar darinya. Dia mengetahui alamat rumah Park Sae dari ktp di dompetnya. Sambil menarik gerobak dia berbicara seolah-olah Park Sae mendengarnya, “Namun begitu aku iri pada Hye in. Dia memiliki ayah yang kuat seperti penyidik Park. Aku...aku berharap ayahku mengingatku. Apakah ayahku akan mengingatku seperti Penyidik Park mengingat Hye in?” Mata Min joo berkaca-kaca.
Min joo akhirnya tiba di rumah Park Sae. Susah payah dia membopong tubuh Park Sae sampai ke kursi. Dia melihat sekeliling rumah yang berantakan itu.
Dia juga melihat kumpulan foto Hye in dan Park Sae di dinding. Di foto itu Park Sae terlihat sangat bahagia. Min joo iba saat melihat Park Sae yang sekarang. Yang urakan dan tak terurus.
Esok paginya Park Sae bangun dengan kepala sakit. Dia bingung melihat rumahnya yang jadi rapih. Di depannya juga ada makanan. Dia membaca pesan yang dilletakkan di atas mangkuk mi. “Makanlah saat kau bangun,”
Di kantor Penyidik Nam penasaran dengan orang yang membawa Park Sae pulang sampai ke rumahnya. “Jurnalis Jo?” tanyanya penuh selidik. Tapi Park Sae malah mengayunkan sesuatu agar Penyidik tidak melanjutkan keingintahuannya.
Dan saat Park Sae mengecek internet dia melihat artikel yang memberitakan bahwa pemeran Juliet yang baru. Park Sae segera berdiri untuk melakukan penyidikan tapi Penyidik Shin mmeintanya untuk melihat benda yang dibawanya.
Penyidik Shin memperlihatkan keanehan potongan pada kertas pesan kematian Soo yeon. Kertas itu dipotong dengan cutter tapi hasilnya tidak rapih. Itu menunjukkan bahwa pemotongnya sedang terburu-buru atau ceroboh.
Keanehan lainnya adalah botol yang berisi racun tidak terdapat sidik jari Yoon Song hee. Hanya dia seorang. Penyidik Shin menganggap kalau sepertinya sidik jarinya sengaja dihilangkan.
Mendengar semua keteragan itu Park Sae dengen penuh semangat langsung pergi melakukan penyidikan lebih lanjut.
Ternyata hari itu adalah hari yang sama dengan hari pertunjukan teater Romeo dan Juliet yang baru. Song hee sedang bersiap-siap untuk tampil. Dia ditemani ibunya di ruang rias. Dia memuji Song hee tapi Song hee seperti tidak mendengarnya. Dia terlihat tidak bersemangat. Ibunya berusaha menyadarkan Song heed an menghiburnya. Tidak ada yang perlu Song hee khawatirkan. Dia selalu ada untuk Song hee.
“Tidak ada yang tahu. Jadi lupakan semuanya. Kau mengerti?”
Ibu Song hee meninggalkannya di ruang rias agar bisa konsentrasi. Tidak lama Park Sae muncul. Song hee bertanya ada urusan Penyidik Park datang menemuinya. “Apa Cha Soo yeon harus mati demi peran ini?”
Song hee mulai gugup setelah tadi dia sempat meyakinkan ibunya bahwa dia akan melakukannya dengan baik. Park Sae meminta Song hee untuk mengingat apa yang sudah Soo yeon sampai harus tewas terbunuh dan siapa yang membunuhnya. “Pembunuh Cha Soo yeon adalah kau. Iya kan? Yoon Song hee!”
Song hee diam.
Pertunjukan kini memasuki adegan puncak. Saatnya Juliet meminum racun. Ibu Song hee menatap bangga anaknya dari kursi penonton. Selama menari Song hee teringat semua ucapan Park Sae. Tangannya gemetar memegang botol ‘racun’. Dan ‘racun’ pun diteguk.
Mata Song hee membelalak. Ibunya merasa ada yang salah dengan putrinya.
Juliet jatuh tak sadarkan diri. Ibu Song hee tercekat, berdiri dan menjerit. “AAAKKKHHHH!!!!”
Semua orang terkejut termasuk Park Sae yang menonton dari samping panggung.
Labels:
Drama Korea,
Homicide,
sinopsis,
Song Il Gook,
Song Ji hyo,
Squad Crime
Subscribe to:
Posts (Atom)