01 March 2012

Sinopsis Hatchimitsu to Clover Episode 1


Pasti sudah banyak yang baca manga dari dorama ini. Tapi tak apalah. Sia-sia rasanya saya hapus dari lappi kalau tidak buat sinopsisnya. Soalnya sewaktu nyari sinopsisnya di google, kebanyakan hanya bahas manganya.

Episode 1

Dimulai dengan Takemoto Yuta yang memasuki tahun ketiganya di Universitas seni Hamadayama pada awal musim semi. Sambil berjalan diantara gugurnya bunga sakura (cantik banget loh..), Takemoto merasa bahwa dirinya tidak seperti mahasiswa yang lain. Dia merasa bahwa tak ada yang berubah pada dirinya, tak ada sesuatu yang ingin dia raih walaupun ini sudah tahun ketiganya.

Tapi kemudian, saat dia berdiri di tepi kolam dan menikmati gugurnya bunga sakura, dia melihat seorang perempuan (Hanamoto Hagumi) sedang duduk di pinggir kolam yang sama.


Hagumi yang menyadari kehadiran Takemoto berdiri dan tersenyum kepadanya. Langsung terpanah deh...



Belum sempat berkata apa-apa, datang dua pria (Morita Shinobu dan Mayama Takumi) dengan gerobaknya. Dengan paksa Morita menarik kerah baju Takemoto sehingga membuat salah satu kancing bajunya lepas.


Sambil berlari (Kasihan Mayama harus menarik gerobak), Takemoto protes. Morita dan Mayam menjelaskan kalau mereka akan pergi makan makanan enak. Tapi Takemoto menolak. Dia menyuruh mereka berdua saja yang pergi. Tapi Morita berkata kalau mereka tidak bisa makan jika tanpa dirinya. “Aku tidak punya uang untuk membayar,” kata Takemoto (Sepertinya kedua temannya ini memang jahil ^^). Tapi Mayama berkata kalau dia dan Morita bukan orang seperti itu.

Takemoto juga protes karean dia ada kelas. Dia akan dapat masalah jika tidak masuk. Tapi Morita membantah dan berkata, “Jika tidak makan sekarang, jiwa kita akan bermasalah besok.”

Ternyata mereka mengajak Takemoto untuk makan Kare terenak di kampus. Sayangnya harus antri dan Kare itu hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru (Note: Morita, mahasiswa tahun ke- 7; Mayam, mahasiswa arsitektur tahun ke- 4; dan Takemoto, mahasiswa arsitektur tahun ke- 3). Wajah Takemoto yang seperti maba inilah yang mereka butuhkan agar dapat makanan gratis. Sayangnya jika ketahuan menyelinap, maka akan seperti ini nasibnya ^^


Awalnya dia lolos dari pengamatan si penjaga stand yang menakutkan. Tapi kemudian....(kalian taulah akhirnya heheh)



Untungnya mereka berhasil menemukan dapur dari stand tersebut. Di sini terjadi kelucuan yang lain. Mereka sibuk mencari piring dan akhirnya menemukan sebuah piring raksasa. Sayangnya piring itu adalah hasil karya Yamada Yumi (mahasiswa seni tembikar tahun ke-4) yang jago bela diri. Dan belum sempat mereka mencicipi kare tersebut, Yamada datang.


Yamada mengeluarkan tendangannya. Dan - lagi-lagi - Takemoto yang jadi korbannya ketika dua temannya yang lain berhasil menghindar.

Sementara itu, gerobak yang mereka bertiga gunakan sebelumnya membuat masalah. Gerobak itu menabrak sepeda seorang dosen (Hanamoto Sensei) hingga berkeping-keping saat dosen itu sedang berdiri menikmati keindahan bunga sakura ^o^


Lewat pengeras suara, Pak Hanamoto memanggil Takemoto untuk mempertanggungjawabkan perbuatan gerobaknya.

Saat mereka berlima berkumpul di ruangan Pak Hanamoto untuk mengadili Takemoto, terdengar suara benda berjatuhan. Pak Hanamoto segera berlari ke sumber suara. Ternyata ada orang yang terjatuhnya (Jatuhnya persis seperti di komik2). Ternyata gadis yang jatuh itu adalah gadis yang dijumpai Takemoto dipinggir kolam.


Hagumi adalah kemenakan dari Pak Hanamoto (Ketahuan dari nama keluarganya) yang merupakan mahasiswa baru di universitas tersebut. Dia berasal dari Nagano dan baru pertama kali datang ke Tokyo (karena itu stylenya agak ‘kumuh’). Anaknya pemalu dan hobinya adalah melukis. Pada pertemuan ini, Hagumi mengembalikan kancing baju Takemoto yang sempat terlepas tapi tidak disadarinya (sampai saat ini, Takemoto belum pernah mendengar suara Hagumi).

Sudah jelas kan kisah percintaan yang pertama. Kisah percintaan yang lain datang dari Ayumi. Ternyata dia diam-diam menyukai Mayama. Hal itu terlihat saat dia berusaha keras dengan menjelajah di toko-toko buku untuk menemukan buku tua yang sangat diperlukan Mayama dalam menyelesaikan tugasnya.


Pak Hanamoto mengajak Hagumi melihat-lihat kampus. Lalu mereka masuk ke studio seni kayu. Di sana Hagumi melihat sebuah karya seni yang membuatnya kagum. Karya buatan tangan Morita. Walau jahil dan menjadi mahasiswa 'abadi', tapi Morita adalah seniman yang hebat. Menurut Pak Hanamoto, karya Morita bisa menggerakkan hati orang yang melihatnya. Dan setelah meliat karya seni itu, Hagumi langsung berlari mengambil alat lukisnya dan mulai melukis.


Morita, Mayama, dan Takemoto adalah teman kos yang sama-sama kelaparan. Pemilik kosan yang bernama Lohmeyer-senpai datang dan memberikan mereka makanan. Lohmeyer-senpai ini orang yang selalu beruntung dan juga puitis hehe..


Di kampus, Ayumi memamerkan keberhasilannya pada Mayama dalam menemukan buku yang dia butuhkan. Mayama terlihat senang. Tapi Morita dengan jahil berkata harusnya Mayama memberikan Ayumi pelukan sebagai ucapan terima kasih. Karenanya, Ayumi kembali melayangkan tendangannya dan - lagi-lagi - si Takemoto yang jadi korbannya.

Ayumi minta ditraktir makanan Italia sabagai imbalannya dan Mayama setuju. Tapi saat itu, tiba-tiba Mayama menerima telepon dari seorang wanita yang membutuhkan bantuannya. Tanpa pikir panjang Mayama mengiyakan padahal saat itu adalah wawancara seminar yang sangat penting. Selain itu, dia juga membatalkan janjinya pada Ayumi dan langsung berlari menembus hujan (kekuatan cinta ^o^).


Setiap tahun ada pameran di universitas Hamadayama dan Morita adalah langganan juara. Tapi tahun ini, Hagumi lah pemenangnnya. Saat mengetahui hal itu, Morita langsung berlari ke studio lukis Hagumi. Takemoto yang cemas ikut mengejar di belakangnya. Tapi begitu mereka tiba di studio lukis, Morita malah langsung memeluk Hagumi. Takemoto hanya bisa melihat.


Morita memuji lukisan Hagumi. Hagumi pun berkata untuk pertama kalinya kalau dia juga menyukai karya Morita. Takemoto berkata pada dirinya sendiri bahwa memang dia sangat ingin mendengar suara Hagumi. Tapi entah mengapa, dia malah merasa jika ada sesuatu yang membebani hatinya. Dan walau terlihat dekat, namu dia merasa jarak mereka terlalu jauh.


Di tempat lain pun Ayumi membuat keramik sambil menangis. Tapi kemudian Morita datang menghiburnya.


Sedangkan Mayam mengantar Harada Rika (wanita yang meneleponnya), sepayung berdua (Jadi iri sama pengorbanan Mayama). Rekan kerjanya yang melihat hal itu hanya tersenyum. Karena ternyata di hati Rika juga sudah ada orang lain yang tidak bisa dia lupakan *sigh...


Takemoto berjalan sambil teringat saat Morita memeluk Hagumi. Dia kemudian melihat Hagumi melukis di pinggir kolam tempat pertama kali mereka bertemu. Dia pun memberanikan diri untuk berbicara dengan Hagumi. Dia memuji lukisan Hagumi dan berkata kalau dia iri padanya karena tidak bisa melukis seindah Hagumi. Hagumi berkata kalau sejak dulu yang dia lakukan hanya melukis. Dan dia merasa benar-benar hidup saat dirinya melukis (waaaahhh..)


Sementara itu, Ayumi membakar tembikarnya sambil ditemani Morita yang juga membakar pizza. Yang lain pun datang satu per satu sambil membawa pesanan dari Morita. Mayama tiba lebih dulu lalu disusul Takemoto bersama Hagumi. Morita membuat pizza karena Mayama tidak jadi mentraktir Ayumi makanan Italia.


Dan mulailah Hagumi bergabung bersama 'perkumpulan' Takemoto, Morita, Mayama, dan Ayumi.

Note:
Episode pertama masih bercerita seputar perkenalan dari karakter yang ada di dorama ini dan juga hubungan antara mereka. Untuk episode awal, Morita adalah karakter yang misterius. Tentang alasan mengapa dia bertahan selama tujuh tahun di kampus padahal hasil karyanya bernilai tinggi. Selain itu, perhatian yang ida berikan pada Ayumi juga masih tanda Tanya. Adakah itu perhatian murni seorang sahabat ataukah perhatian dari perasaan yang tersembunyi. Namun yang jelas, cinta bertepuk sebelah tangan Takemoto sudah mulai terlihat sejak episode ini.

2 comments:

  1. Emang filmnya di putar di mana??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum di putar di stasiun TV tapi karena punya DVD nya jadi pengen di share gitu. Soalnya ceritanya menarik (itu menurut saya ^^)

      Delete