03 February 2013

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 11


Sebelum pertunjukan dimulai



Doo hyun tiba di gedung pementasan. Dan Seung hyun ternyata juga sudah ada di sana. Hanya saja Doo hyun tidak melihatnya saat dia berjalan karena Seung hyun berdiri memunggunginya.

Seung hyun sedang menunggu Hye in yang masih dalam perjalanan.



Hye in tiba-tiba mendapat sms dan dengan kesal meminta supir taxi agar mengantarnya kembali ke RS.

Tidak lama kemudian, Panitia mempersilahkan mereka untuk masuk karena pertunjukan akan segera dimulai.





Eui jin dan anggota orchestra yang lain sudah ada di atas panggung. Eui jin menatap kursi penonton dan melihat kursi Seung hyun masih kosong.



Di kemudian ingat kejadian pagi tadi saat dia mengingatkan Seung hyun tentang pertunjukannya itu. Saat itu Seung hyun berjanji akan datang.


Seung hyun yang masih menunggu Hye in kemudian meneleponnya karena dia belum juga tiba. Ternyata Hye in harus kembali ke RS karena dia mendapat panggilan emergency.


Pertunjukan pun dimulai.


Seung hyun akhirnya memutuskan untuk masuk sendiri. Tapi panitia yang berjaga di pintu masuk berkata bahwa pintu tidak boleh dibukan selama pertunjukan berlangsung. Jadi dia meminta Seung hyun untuk menunggu dan masuk pada sesi ke 2 saja.

Doo hyun menikmati alunan musik orchestra yang sedang ditampilkan sementara Seung hyun menunggu di luar untuk sesi yang ke 2.


Penglihatan Eui jin mulai kabur dan tiba-tiba biolanya lepas dari tangannya.



Semua orang terkejut dan bertanya-tanya apa yang terjadi karena musik tiba-tiba terhenti.


Eui jin terlihat gemetaran. Konduktor kemudian melanjutkan pertunjukan tanpa Eui jin.



Eui jin berusaha mengambil biolanya dan mencoba untuk memainkannya kembali. Tapi dia tidak sanggup karena tangan kirinya terus gemetaran.


Sesi pertama akhirnya selesai. Seung hyun pun lega karena itu berarti kini dia bisa menonton. Di luar dia mendengar bisik-bisik dari penonton yang mempertanyakan apa yang tadi terjadi pada salah seorang pemain (Eui jin, red).


Sementara itu Doo hyun tidak bisa kembali menonton sesi ke 2 karena dia mendapat panggilan emergency dari RS.


Di ruang istirahat, Eui jin mencoba menghubungi Seung hyun. Tapi tiba-tiba instruktur datang. Dia memarahi Eui jin karena ternyata Eui jin telah memberikan laporan kesehatan yang palsu kepadanya. Dia bahkan melempar surat itu ke arah



Eui jin. Eui jin hanya bisa tertunduk meminta maaf.

“Aku tidak peduli kau menyesal atau tidak. Yang jelas, kau dikeluarkan! Tinggalkan ruangan ini sekarang jug!” bentaknya.

Gemetaran, Eui jin terpaksa membereskan biolanya dan pergi. Dia lupa mengambil hp nya yang tadi terjatuh di atas kursi saat instruktur memanggilnya.



Kini Seung hyun duduk di tempatnya karena sesi ke 2 akan segera dimulai. Para pemain orchestra pun kembali memasuki ruang pertunjukan. Tapi dia heran karena Eui jin tidak ada.


Eui jin dengan langkah lemah meninggalkan gedung pertunjukan.


Doo hyun mengendarai mobilnya, juga meninggalkan gedung pertunjukan. Dia hampir menabrak Eui jin yang berjalan tanpa melihat arah.

Eui jin langsung terduduk saking kagetnya.



Doo hyun keluar dari mobilnya dan membantu Eui jin berdiri. Dia khawatir melihat Eui jin yang terlihat pucar.
Dan benar saja. Belum lama Eui jin berdiri, dia langsung pingsan. Untuk Doo hyun sigap menangkapnya.


Pertunjukan sudah selesai dan Seung hyun langsung menghubungi Eui jin.


Doo hyun sedang berdiskusi dengan dokter di RS tentang keadaan Eui jin. Dokter itu berkata bahwa sepertinya ad tumor di kepada Eui jin. Doo hyun mengoreksi, “Bukan mungkin tapi benda itu memang tumor.”

Dokter tersebut keheranan mendengar ucapan Doo hyun. “Apa Anda seorang dokter?” tanyanya kepada Doo hyun.

“Sepertinya begitu,” ucap Doo hyun sambil memberikan tatapan khas nya kepada si dokter. Dokter tersebut langsung menundukkan kepalanya memberi hormat.

Doo hyun menelepon RS untuk menanyakan perkembangan kasus yang terjadi di sana mengingat sebelumnya dia harus cepat pulang karena panggilan emergency.


Doo hyun kemudian kembali ke tempat dimana Eui jin sedang tertidur. Tanpa sengaja dia melihat papan nama yang bertuliskan nama Eui jin.



Doo hyun kemudian teringat kepada Jeong Eui jin, kekasih Seung hyun yang sudah meninggal. Dia juga teringat pada bisik-bisik pada saat itu yang menyebutkan bahwa sebenarnya Doo hyun punya peran dengan kematian Eui jin (Chingu ingat kan kalau Doo hyun lah yang memberitahu Jeong Eui jin tentang penyakitnya dan kecilnya persentase kemungkinan dia selamat. Karena itu, Jeong Eui jin kemudian memutuskan untuk bunuh diri, red)


Di tempat yang berbeda, Seung hyun dan Hye in sedang minum bersama. Hye in minta maaf karena telah membuang percuma tiket yang Seung hyun berikan.


Seung hyun melihat hp nya dan bertanya-tanya kenapa Eui jin dari tadi tidak menjawab teleponnya. Dia kembali mencoba menelepon Eui jin tapi kembali tidak dijawab.



Hye in lalu melihat buket bunga yang tadi dibawa Seung hyun. Ekspresi wajahnya sedikit berubah. Dia kemudian bertanya apa bunga itu ingin Seung hyun berikan kepada Eui jin. Dia juga bertanya apa Eui jin itu adalah kekasih Seung hyun.



Seung hyun hanya menjawab dengan santai bahwa Eui jin adalah adiknya. Hye in langsung tersenyum lebar.

Hye in kembali bertanya, “Adik kandung?” Seung hyun menggeleng.

“Kalau begitu adik sepupu?” tanya Hye in lagi. Seung hyun menjawab bahwa mereka tidak punya hubungan darah tapi Eui jin itu sudah seperti adiknya sendiri. Ekspresi Eui jin kembali berubah.



Seung hyun menjelaskan bahwa Eui jin adalah orang yang telah membantunya sembuh dari ‘penyakitnya’. Hye in menghela nafas mendengarnya. Dia lalu memutuskan untuk minum yang banyak.


Dan seperti yang diduga Seung hyun, Hye in mabuk berat. Dan dalam mabuknya Hye in mengoceh.

Dia mencubit pipi Seung hyun tapi Seung hyun melepaskannya. Hye in marah dan bertanya apa Seung hyun marah hanya karena dia mencubitnya? Dia melakukannya karena dia ‘sedikit’ menyukai Seung hyun.

Hye in kembali mengoceh dengan berkata bahwa para pria itu senang jika ada gadis cantik yang memanggilnya ‘oppa’. Tapi kalau wanita itu jelek, dia akan merasa jijik jika dipanggil ‘oppa’. Seung hyun hanya tersenyum mendengar ocehan Hye in.

“Karena dia cantik dia jadi adikmu sedangkan aku…karea aku jelek kau memanggilku Nona Penendang? Baiklah, akan aku tunjukkan bagaimana tendangan yang sebenarnya. Hyaaa….,” teriak Hye in sambil melayangkan tendangannya.


Tapi karena lagi mabuk, dia hampir jatuh. Untuk Seung hyun menangkapnya.



Dan jadilah mereka berdua bertatapan untuk sesaat (Ngakak dengar music background nya ^_^)



Untung Seung hyun segera sadar (hahah, saya pake kata ‘untung’ seolah. Maaf ya buat chingu yang setuju Seung hyun dan Hye in jadian ^o^). Dia lalu membimbing Hye in untuk jalan kembali ke RS.

Dan ow, ada dokter Oh yang melihat mereka.



Seung hyun tiba di RS dan dia harus membawa Hye in kembali ke ruangannya dengan sembunyi-sembunyi. Dan kali ini kekasih dr. Oh lah yang melihat mereka.


Dr. Oh dan kekasihnya kemudian bertemu. Si pria menceritakan pendapatnya atas apa yang dia lihat tadi. Melihat tingkah mereka, dia yakin kalau Seung hyun dan Hye in sedang berhubungan. Dia kemudian mulai menyanjung Hye in dan membanding-bandingkan kecantikan dr. Oh dengan dokter Jeong Seo hee dan Hye in. Dulu dr. Oh adalah yang tercantik tapi sekarang dia mulai berkeriput (O_O)

“Han Ho bong!” potong dr. Oh (Jadi ini to nama lengkapnya. Ya ampuuunn sudah episode 10 tapi baru kali ini saya tahu namanya ckckckck)



Dr. Oh yang sejak tadi mood nya tidak bagus mempersilahkan perawat Han untuk jadian dengan Hye in saja. Dia pun menyeberang jalan tanpa melihat sekitarnya terlebih dulu.

“Tidaaaaaaakkkkk!” jerit Perawat Han saat melihat sebuah mobil mengarah ke dr. Oh.


Seung hyun pulang untuk melihat Eui jin. Tapi Eui jin masih belum pulang. Seung hyun semakin cemas apalagi saat itu sudah jam 1 malam.


Doo hyun tertidur di samping tempat tidur Doo hyun (Wah perhatian sekali Doo hyun ini)



Eui jin akhirnya sadar. Dia melihat Doo hyun dan mengira kalau dia adalah Seung hyun.

Dia lalu mengusap kepala Doo hyun dan bertanya kenapa dia tidak datang ke pertunjukan padahal dia sudah menunggunya. Dia juga memberitahu Doo hyun kalau dia dikeluarkan dari orchestra. Doo hyun mendengar semuanya tapi dia belum mau membalikkan kepalanya.


Tapi akhirnya Eui jin menyadari bahwa orang yang menungguinya bukanlah Seung hyun. Dia kembali mencoba menyentuh kepala Doo hyun.

Doo hyun masih berpura-pura tidur. Tapi dia sadar kalau terus seperti ini dia akan ketahuan. Jadi dia lalu berpura-pura baru bangun.


Tatapan Eui jin penuh tanda tanya melihat Doo hyun. Doo hyun mengingatkan Eui jin bahwa mereka bertemu di parking gedung pertunjukan. Dan karena sekarang Eui jin sudah bangun, dia pun pamit.



Sebelum pergi Doo hyun memberitahu Eui jin bahwa dia punya masalah serius dengan kesehatannya. Karena itu dia meminta agar besok sore Eui jin datang ke ruangannya di RS Seohan. Eui jin terlihat ragu.

“Apa kau pikir aku semalaman menjagamu tanpa ada pekerjaan lain? Otakmu…” Doo hyun mencoba menahan dirinya (Saya yakin dia teringat dengan apa yang sudah dia katakan pada Jeong Eui jin). “Otakmu bermasalah. Serius,” lanjut Doo hyun.

Eui jin bertanya untuk meminta penjelasan lebih lanjut tapi Doo hyun hanya menjawab bahwa dia harus memeriksanya lebih jauh lagi sebelum dia memberitahu Eui jin. Jadi dia kembali, kali ini, menyuruh Eui jin untuk menemuinya besok.



Perawat Han menangis di samping dr. Oh yang tubuhnya tertutup perban. Ternyata malam itu dia tertabrak. Suster Kim dan Choi serta seorang dokter lagi mengintip dari balik pintu. Kini mereka tahu kalau ternyata keduanya telah menikah (Mwo? Jadi sudah menikah to? Aduh…saya kok tidak menyadarinya ya dan selama ini hanya menganggap mereka ‘berhubungan biasa’ *geleng-geleng kepala)


Hye in akhirnya bangun. Awalnya dia terlihat biasa saja. Tapi saat sadar dia ada dimana, dia langsung terduduk dan kabur.


Dr. Jang Woo rook menemui istri dr. Lee dan memintanya untuk memberikan obat anti-kanker kepada anaknya (istri dr. Lee sudah tahu cara memberikan obat tersebut, red). Dia tidak lupa mengingatkan Ny. Lee agar memakai sarung tangan. Ny. Lee bertanya kenapa. Apa dia tidak bisa mencuci tangannya saja setelah memberikan obat.

Dr. Jang terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan Ny. Lee di depan anaknya. Jadi dia meminta agar mereka berbicara di luar.



Dr. Jang kemudian menjelaskan bahwa obat yang akan diterima anak Ny. Lee termasuk kategori obat keras yang bisa membuat tangannya terkelupas. Ny. Lee langsung protes begitu mengetahui jenis obat yang akan diminum oleh anaknya. Menurutnya, tidak masuk akal membiarkan obat sekeras itu masuk ke dalam perut anaknya.

Dr. Jang tidak tahu lagi harus berkata apa. Dia akhirnya memberitahu bahwa dr. Lee lah yang membuat kepeutusan seperti itu. Jadi biar dia yang akan menjelaskannya kepada Ny. Lee. Dia pun pamit.



Tidak lama dr. Lee muncul dan langsung menemui istrinya yang masih ada di luar kamar. Melihat suaminya, Ny. Lee langsung menangis dan memarahinya karena tega melakukan hal seperti itu kepada anaknya sendiri. Dia sendiri tidak akan sanggup untuk memberikan obat seperti itu kepada Min joon (nama anak mereka, red)

Dr. Lee mencoba menenangkan istrinya dengan berkata bahwa jika Min joon tidak memakannya, dia tidak akan sanggup bertahan selama satu bulan.

Ny. Lee hanya bisa menangis karena merasa kasihan pada anaknya.



Hye in sudah kembali ke kamarnya dan mengingat semua kejadian saat dia mabuk. Dia langsung memukul-mukul kepalanya. Tapi dia menjadi lebih terkejut saat ingat kalau dia sudah mengatakan kalau ‘aku suka padamu’ kepada Seung hyun malam itu juga.

“Benarkah? Apa aku yang memulainya? Apa yang harus aku lakukan?” tanya Hye in pada dirinya sendiri.

Dr. Jeong Seong hee yang ada di dekatnya bertanya apa yang sebenarnya Hye in katakan sedari tadi. Tapi Hye in tidak menggubrisnya.


Eui jin menemui seorang dokter dari bagian Radiology. Dia memberitahu Eui jin bahwa ada masalah dengan otak Eui jin. Dia lalu meminta Eui jin untuk menemui dokter ahli bedah saraf yang akan menjelaskan tentang penyakitnya.


Di ruang kerja dr. Kim Hayoon, seorang suster datang dan meminta dirinya melihat sebuah ‘foto’ yang dikirimkan oleh bagian Radiology. Dia member tahu bahwa pasien tersebut awalnya datang ke bagian tulang karena tangannya sakit. Tapi ternyata masalah utamanya bukan itu.

Dr. Kim Hayoon lalu meminta pasien tersebut untuk menemuinya. Well, the patient is Lee Eui jin.



Saat Eui jin duduk di depannya, dr. Kim Hayoon agak terkejut melihatnya karena dia ingat kalau Eui jin itu dekat dengan Seung hyun.

Eui jin lalu bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.



“Tumor otak,” ucap dr. Kim Hayoon. Dia menjelaskan kepada Eui jin jenis tumor yang menyerang otaknya (tapi saya sama sekali tidak mengerti hahah. Mianhae ya). Tapi intinya tumor tumbuh di bagian dasar tulang kepala Eui jin, yang mana merupakan bagian terdalam dari otak dan merupakan tempat tersulit untuk dijangkau ketika dioperasi.

Eui jin hanya bisa mendengar dengan ekpresi kosong.


Doo hyun sedang mengamati perkembangan seekor tikus setelah diberi ‘treatment’ bersama dr. Yoon. Dr. Yoon terlihat senang karena tikus tersebut terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.



Doo hyun pamit ketika Hye in meneleponnya. Hye in memberikan laporan yang Doo hyun minta. Hye in melapor bahwa pasien Eui jin yang awalnya diperiksa di bagian Orthopedic ternyata mengidap tumor otak.
Doo hyun memberitahu Hye in untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penyakit Eui jin. Hal ini membuat Hye in penasaran dan ingin tahu siapa Lee Eui jin itu.


Eui jin berjalan lemah menuju ruangan Seung hyun sembari meyakinkan dirinya bahwa Seung hyun pasti bisa menolongnya. Jadi dia tidak perlu khawatir.



Eui jin tiba di depan ruangan Seung hyun tapi suster yang bertugas melarangnya untuk segera masuk karena di sedang memeriksa. Dia meminta Eui jin untuk membuat janji lebih dulu jika ingin menemui Seung hyun.

Eui jin hanya bisa menangis mendengarnya. Si suster terlihat bingung melihatnya.



Dr. Kim Hayoon menatap foto otak Eui jin dan teringat masa lalu saat Seung hyun mundur dari pekerjaannya karena tidak bisa menyelamatkan Jeong Eui jin.

Dia kemudian meminta suster untuk memanggil Eui jin kembali.



Saat bertemu dengan Eui jin, lagi, dr. Kim Hayoon memberitahu Eui jin bahwa dia adalah ayah Seung hyun. Karena itu dia ingin tahu apa Eui jin dan Seung hyun berhubungan.

Eui jin berkata bahwa dia adalah adik Seung hyun karena ayahnya adalah guru Seung hyun. Dr. Kim lalu bertanya siapa nama ayah Eui jin. Dan begitu dia tahu kalau nama ayah Eui jin adalah Choi Hyeon wook, raut wajah dr. Kim langsung berubah dan sedikit terkejut. Dia terlihat lebih lega saat tahu kalau Eui jin bukanlah anak kandung tabib Choi.



Dr. Kim akhirnya langsung ke topik pembicaraan. Dia ingin Eui jin merahasiakn penyakitnya dari Seung hyun. Dia meminta karena Seung hyun sudah kehilangan 2 orang yang sangat dia sayangi karena tumor. Satu ibunya dan satu lagi adalah kekasihnya yang juga bernama Eui jin. Dia takut kalau kali ini Seung hyun tidak akan bisa menahannya.

Dengan wajah sedih Eui jin bertanya, “Apa itu berarti aku tidak punya harapan untuk sembuh?”



Dr. Kim meminta maaf karena harus mengatakan hal seperti ini. Tapi itu karena Seung hyun adalah anak kandungnya. Eui jin mencoba tersenyum dan berjanji tidak akan memberitahu Seung hyun.

Dr. Kim lalu memberikan kartu namanya kepada Eui jin dan mmeintanya untuk menghubungi dirinya kapanpun dia butuhkan.



Seung hyun selesai memeriksa pasiennya. Suster yang tadi melarang Eui jin masuk memberitahu Seung hyun bahwa tadi Eui jin datang untuk menemuinya. Seung hyun lalu meminta dia memanggil Eui jin masuk. Tapi si suster menjawab bahwa Eui jin sudah pergi.



Seung hyun lalu menghubungi Eui jin yang sedang berjalan keluar dari RS. Tapi Eui jin tidak mau menjawab dan terus berjalan.



Hye in bertemu Doo hyun dan menyerahkan laporan kesehatan Eui jin. Tidak seperti biasa, kali ini Doo hyun tidak banyak bicara kepada Hye in dan hanya berterima kasih lalu pergi. Hye in jadi sedikit heran.



Doo hyun melihat laporan itu lalu menelepon Eui jin. Eui jin yang sedang duduk di taman RS melihat panggilan Doo hyun.


Tapi tiba-tiba kepalanya sakit.


Segera dia mengeluarkan obat dari tasnya dan dengan tangan gemetaran meminum obat tersebut.


Setelah sedikit tenang, dia akhirnya bisa menajwab telepon Doo hyun. Dia meminta agar Doo hyun mau menolongnya.


Doo hyun datang menemui Eui jin dengan berlari. Dia bertanya apa apa Eui jin baik-baik saja. Eui jin menggelengkan kepalanya.


Doo hyun mencoba membujuk Eui jin untuk dirawat di RS. Tapi dia berkata bahwa sekarang dia merasa lebih baik.
“Kalau dilihat dari matamu, kau belum akan mati dalam waktu dekat,” ucap Doo hyun.
“Keterlaluan,” balas Eui jin.



Doo hyun lalu memberitahu Eui jin bahwa dokter yang tadi dia temui adalah seorang dokter yang sangat ahli dibidangnya. Jadi dia yakin kalau dokter itu akan bisa menolongnya.

Tapi Eui jin menggeleng. Dia berkata bahwa dia tidak ingin dirawat oleh dr. Kim. Dia memilih untuk kembali ke tempat ayahnya di Gunung Ji Ri.



Dan ternyata pada saat yang bersamaan, sedang ada rapat dari tim proyek kerjasama. Dr. Park memberi kode kepada Hye in dengan mengetuk jam tangannya. Dia bertanya dimana Doo hyun, kenapa dia belum datang sementara semua orang sudah berkumpul.


Sepertinya Doo hyun sangat peduli kepada Eui jin karena dia sampai mengantar Eui jin menaiki taxi. Sebeum pergi, dia mendoakan Eui jin agar baik-baik saja.

Setelah Eui jin pergi, dia pun bergegas ke ruang rapat.


Saat tiba, Doo hyun meminta maaf karena terlambat dan langsung memulai presentasinya tentang tujuan penelitian mereka.



Seung hyun tiba di rumahnya dan melihat kalau jendela kamarnya sudah terbuka.



Saat masuk dia kaget mendapati Eui jin yang menangis.

Seung hyun bertanya kenapa Eui jin menangis, tapi Eui jin tidak menjawab dan terus menangis.


Saat lebih tenang, Seung hyun memberikan minum kepada Eui jin. Dia kembali bertanya apa yang terjadi. Eui jin menjawab bahwa dia stress gara-gara dikeluarkan dari orchestra setelah membuat kesalahan besar selama pertunjukan.

Seung hyun bertanya memangnya kesalahan apa yang sudah Eui jin lakukan sampai dia harus dikeluarkan. Eui jin menjawab bahwa jika kesalahan dilakukan selama pertunjukan, maka itu jelas sebuah kesalahan besar.



Seung hyun mencoba menghibur Eui jin dan berkata bahwa dia akan mengabulkan apa pun permintaan Eui jin. Eui jin tersenyum mendengarnya.

Keeseokan harinya mereka pergi berlibur bersama.


Pertama mereka naik sepeda bersama. Eui jin terlihat sangat bahagia.

Seung hyun bertanya apa benar yang Eui jin inginkan hanya naik sepeda saja. Padahal dia sampai kesulitan untuk mendapatkan izin tidak masuk kerja. Eui jin menjawab bahwa bukan naik sepedanya tapi waktu bersama Seung hyun lah yang dia inginkan. Seperti ini juga mengingatkannya saar mereka masih di Gunung Ji Ri.


Setelah bersepeda bersama mereka lalu duduk di dekat danau. Eui jin tidur di pangkuan Seung hyun.


Malamnya mereka berkemah di sana.

Tiba-tiba Eui jin merasakan sakit di kepalanya. Segera dia mencari obatnya saat Seung hyun sedang sibuk menyiapkan makanan.



Seung hyun melihat Eui jin meminum obatnya. Dia bertanya apa yang Eui jin minum. Eui jin agak terkejut tapi kemudian berkata bahwa yang dia minum hanya semacam vitamin.


Malamnya, Eui jin memeluk Seung hyun yang sedang tidur di sampingnya.

“Oppa, aku sangat berterima kasih kepadamu,” ucapnya dan air matanya pun perlahan mengalir.


Seung hyun yang ternyata belum tidur, membalas pelukan Eui jin.


Paginya, saat Seung hyun bangun, Eui jin sudah tidak ada. Dia hanya meninggalkan sepucuk surat untuknya.
“Oppa, aku akan kembali bersama ayah. Aku sangat berterima kasih karena kau telah merawatku.”


Eui jin sedang menunggu kereta.


Episode 11 끝

3 comments:

  1. akhirnya episode 11nya muncul,,,

    makasi mbak

    ditunggu lanjutannya

    fighting
    :-)
    by novena

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hwaiting!!!

      Ep 12 nya lagi dalam proses penulisan *jiaaahhh serasa saya yg nulis script nya hehehe

      Ditunggu ya ;)

      Anywa, terima kasih dah nulis komentar

      Delete
    2. kangan kelamaan mba., g sabar nunggu kelanjutannya, lebih suka klo seung hyun ama eui jin :)
      semanta y lanjutin sinopnya.... ^_^

      Delete