Episode sebelumnya
Ny. Han yang tidak lain adalah nenek Moo jin menjadi klien terbaru Cyrano. Dia sebagai pihak ketiga meminta bantuan Cyrano agar mempersatukan seorang suster dan seorang pemadam kebakaran.
Selain itu, Seung pyo akhirnya menyatakan perasaannya kepada Min young. Tapi Min young menolaknya karena baginya Seung pyo adalah sabahat yang baik.
Episode 11
Seung pyo datang ke Cyrano untuk menemui Byung hun. Dia bertanya apa kah Byung hun bersedia membantunya jika tergetnya adalah anggota Cyrano itu sendiri? Gong Min young. Dialah target yang diinginkan Seung pyo.
Byung hun melirik Min young yang juga sedang menatap mereka dari luar. Byung hun berdiri dan bertanya apa Seung pyo tidak percaya diri sampai harus meminta bantuannya? Seung pyo mengangguk. Dia mengakui bahwa di depan Min young dia kehilangan kepercayaan dirinya.
Dia tidak memaksa Byung hun untuk menjawab sekarang. Dia akan menunggu sampai Byung hun menentukan keputusannya. Tapi Byung hun memberikan jawabannya saat itu juga dan jawaban itu bukanlah jawaban yang diinginkan Seung pyo karena terlihat sangat marah saat berjalan ke luar dari Cyrano. Dan saat diluar dia ingat pertanyaannya kepada Byung hun, “Kau yakin ini bukan karena alasan pribadi kan?”
Min young, yang tadi bersembunyi saat Seung pyo keluar dari Cyrano, menemui Byung hun. Dia bertanya ada urusan apa Seung pyo datang ke Cyrano. Byung hun menjawab dengan ketus bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Min young. Dia hanya datang untuk membicarakan tentang lampu di depan teater. Min young hanya tersenyum kikuk.
Dan saat itu juga Moo jin muncul. Byung hun langsung menemuinya, diikuti Min young. Moo jin melapor bahwa dia gagal mengikuti Ceol su karena dia masuk ke jalan tol. Dia lalu menyerahkan foto wanita yang ditemui oleh Cheol su dan memberitahukan bahwa dia bertemu dengan wanita itu di kantor tempatnya bekerja.
Hae sim kembali ke sanitarium dengan langkah gontai. Dia melihat Ny. Han dan menghampirinya. Dia menceritakan alasan kenapa dia pulang cepat. Cheol su meninggalkannya di Namsan seorang diri. Dia jadi berpikir mungkin Cheol su punya pacar. Ny. Han mencoba menenangkannya. Dia yakin dugaan Hae sim itu tidak benar.
Sementara itu di Cyrano, mereka membahas tentang wanita yang ditemui Cheol su.
Dia bernama Lee Sun ju. Dia adalah mantan tunangan dari seorang pemadam yang meninggal dua tahun yang lalu. Tunangannya itu sudah seperti adik-kakak dengan Cheol su. Diberitakan kalau mereka berdua akan menikah satu bulan lagi sebelum akhirnya mereka berpisah *emmm kayaknya mirip dengan kisah seseorang *lirik Seo Il rok.
“Lalu kenapa dia menemui wanita itu?” Tanya Ah rang penasaran.
“Mungkin dia menyukainya? Bisa jadi perawat itu mengingatkannya pada wanita itu,” jawab Min young. Tapi dia tidak berani mengucapkannya saat melihat Byung hun.
Byung hun menyampaikan dugaannya. Menurutnya hari itu mereka pergi ke makam si pemadam. Mungkin saat dia berada di Namsan, saat dia melihat banyak gembok dari berjuta pasangan, dia jadi teringat mereka berdua.
Dia yakin kalau Cheol su menyukai Hae sim. Kini dia penasaran apa sebenarnya yang menghalanginya.
Keesokan harinya Hae sim mencari Cheol su. Rekan kerja Cheol su memberitahukan dirinya kalau hari ini Cheol su memilih untuk tinggal di kantor dan tidak ikut ke RS.
Ny. Han yang melihat Hae sim dari jauh langsung menelepon Byung hun. Dia mendesaknya agar segera menyelesaikan misi yang dia berikan kepada mereka. Byung hun menjawab bahwa sekarang dia sedang mengerjakan misi yang Ny. Han berikan. Jadi dia meminta Ny. Han untuk bersabar sedikit lagi.
Byung hun memang sedang melaksanakan misinya. Kini dia berada di Gym dimana Cheol su sedang berolahraga. Dia bersama Min young tapi dia tidak mengizinkan Min young untuk masuk bersamanya. Dia beralasan kalau di dalam bau keringat :P LOL
Awalnya Min young menganggap itu alasan kekanak-kanakan tapi Byung hun berkata, “Tidak bisa kah kau menganggap ini sebagai bentuk perhatian?” Min young tidak lagi membantah. Menurutnya, Byung hun harusnya mengatakan itu sejak awal. Dia pergi sambil tersenyum.
Setelah Min young pergi, Byung hun masuk ke dalam gym dan menemui Cheol su. Dia memperkenalkan dirinya sebagai ahli yang menangani PTSD di pemadam kebakaran. PTSD adalah Post Traumatic Stress Disorder (Gangguan Stres Pasca Trauma). Dan dia datang untuk membicarakan tentang Lee Sun ju.
Kita tinggalkan Cheol su dan Byung hun dan kembali ke Cyrano karena saat ini Yi seol datang ke sana. Tapi karena member Cyrano sedang menjalankan operasi mereka, Cyrano pun kosong. Yi seol ingat kalau Byung hun pernah berkata bahwa Cyrano juga adalah miliknya. Jadi itu berarti dia bisa datang kapan saja.
Maka dia mengambil sebuah kunci dari dalam tasnya. Ternyata dia punya duplikat kunci Cyrano. Tapi saat memasukkan kunci ke lubangnya, tangannya dia merasa sakit di tangannya dan kunci yang dia pegang terjatuh.
Seung pyo menghampirinya dan mengambilkan kuncinya. Dia membantu Yi seol membuka pintu Cyrano karena melihat kalau ada masalah dengan tangannya.
“Bukankah kau Seung pyo?” Tanya Yi seol setelah sedari tadi mengamati Seung pyo. Seung pyo yang sudah beranjak pergi menghentikan langkahnya. “Kau Cha Seung pyo kan?” Tanya Yi seol lagi.
Seung pyo membalikkan badannya. “Kau tahu aku?” tanyanya.
Kembali ke Byung hun dan Cheol su.
Cheol su memberitahukan Byung hun bahwa Sun ju masih mengalami masa sulit sepeninggal tunangannya. Byung hun berkata bahwa itu bukan hal yang bisa diselesaikan dalam sehari. Cheol su mengangguk.
Byung hun ingin menanyakan sesuatu kepada Cheol su tapi dia meminta Cheol su untuk tidak memberitahukan Sun jun tentang apa yang akan dia tanyakan.
Byung hun berkata bahwa dia sudah bertemu dengan Sun ju tapi dia tidak ingin membicarakan apa pun yang berhubungan dengan Cheol su padahal setahunya mereka berdua itu dekat. Dia ingin tahu kalau-kalau Cheol su tahu alasannya.
Cheol su mengangguk. Dia bisa memahami sikap Sun ju karena sepertinya Sun ju menyalahkannya atas apa yang menimpa tunangannnya.
“Apa kau tahu berapa persentase harapan hidup seorang pemadam kebakaran?” Tanya Cheol su tiba-tiba. Byung hun cukup kaget mendengar pertanyaan itu.
“58,8%,” jawab Cheol su. “Tapi itu hanya rata-rata. Dan itu berarti ada yang pergi lebih awal, seperti Young min,” lanjutnya.
Cheol su menyalahkan dirinya atas kematian Young min karena seharusnya dialah yang berada di tempat dimana Young min tewas hari itu. Tapi karena dia sangat ingin kencan, dia tidak pergi. Dan begitu dia melihat Sun ju menangis dengan undangan pernikaha di tangannya, dia menyadari kesalahannya.
Sejak saat itu dia pun berjanji akan mengabdikan hidupnya untuk pekerjaan ini. Dia tidak akan meninggalkan siapa pun atau melukai siapa pun. Byung hun mencoba menyemangati Cheol su agar tidak menyalahkan dirinya.
“Itulah yang ada dipikiranku tapi hatiku mngatakan hal yang berbeda,” ucapnya lalu pergi.
Byung hun akhirnya mendapatkan apa yang dia cari. Namun saat berjalan pulang, dia teringat kisahnya sendiri. Hari dimana Do il meninggal.
Saat itu Byung hun sedang sibuk-sibuknya dengan pementasannya karena itu dia tidak bisa menemui Do il. Tapi ternyata Do il sedang dalam perjalanan menuju bandara untuk menemui Byung hun. Byung hun cukup terkejut mendengarnya karena mereka belum mendiskusikan hal tersebut.
Tapi tiba-tiba terdengar bunyi klakson panjang, rem mendadak dan kaca pecah...
Yi seol dan Seung pyo kini berbincang-bincang bersama di restoran. Yi seol mengenali Seung pyo dari cerita Do il dan seharusnya mereka bertemu di pernikahan seandainya pernikahan itu terjadi. Seung pyo lalu meminta Yi seol untuk tidak mengatakan kepada Byung hun kalau dia dan Do il saling mengenal kenal. Dia tidak ingin Byung hun menjadi tidak nyaman di dekatnya. Yi seol mengangguk setuju.
Di sanitarium, Moo jin dan Ah rang berkumpul bersama Ny. Han dan Hae sim. Ny. Han lalu menawarkan Moo jin kepada Hae sim. Menurutnya cucunya itu tidak kalah tampan dari Cheol su. Hae sim menatap Moo jin sesaat lalu berbisik kepada Ny. Han bahwa dia tidak suka pria yang masih muda. Ny. Han tertawa mendengarnya. Menurutnya Moo jin juga pasti tidak akan mau sama Hae sim karena dia sudah punya pacar yang saaangat cantik.
“Benarkah? Siapa dia?” Tanya Ah rang yang tanpa sengaja mendengar percakapan keduanya. Dia lalu mendekati Moo jin yang sedang senyum-senyum sendiri (aigoo cakep banget deh dengan kacamatanya itu ^.^). Dan akhirnya sekarang dia tahu kenapa Moo jin melihat alat pendeteksi detak jantung. Masih sambil tersenyum kecil Moo jin berkata bahwa sekarang dia tidak perlu alat itu lagi heheh
Byung hun dan Min young akhirnya kembali ke Cyrano. Saat melihat pintu yang sudah terbuka, mereka mengira kalau Ah rang dan Moo jin sudah pulang. Tapi betapa terkejutnya mereka saat melihat Yi seol sudah berada di dalam Cyrano, sambil memegang kartu nama Cyrano.
“Apa ini? Cyrano Agency? Jadi kau lebih memilih melakukan hal tidak berguna ini ketimbang menampilkan drama di sini?” Tanya Yi seol sambil menahan amarah dan air matanya. Byung hun berkata bahwa semua tidak seperti yang Yi seol pikirkan. “Apa kau tidak punya rasa penyesalan terhadap Do il?” lanjut Yi seol.
Byung hun diam. Min young mencoba membantu tapi Byung hun memintanya diam dan tidak ikut campur. Min young pun meninggalkan mereka dengan perasaan yang bercampur aduk.
Sepeninggal Min young, Byung hun berkata bahwa dia punya alasan melakukan itu tapi Yi seol tidak perlu tahu. Mendengar jawaban itu Yi seol langsung mencecarnya dengan pertanyaan.
“Kenapa tidak boleh? Apa kau tidak tahu bagaiman Do il menjaga teater ini? Bagaimana dia menunggumu?”
“Kubilang aku yang akan mengurusnya,” potong Byung hun.
“Kau selalu seperti ini. Hanya kau yang tahu. Hanya kau yang mengurus semuanya. Seo il rok, kau bahkan tidak pernah mengatakan apa yang ada di hatimu kepada Do il ataupun kepadaku,” ucap Yi seol.
“Apa akan ada yang berbeda kalau kau tahu?” Tanya Byung hun.
“Setidaknya ini tidak akan terjadi di antara kita bertiga,” jawab Yi seol.
“Jadi menurutmu ini semua juga adalah kesalahanku?” Tanya Byung hun lagi. Kali ini Yi seol tidak menjawab.
Byung hun mengakhiri perdebatan mereka dan berjanji akan membuka kembali teater Cyrano. Tapi untuk itu, dia meminta Yi seol untuk pergi (Mungkin maksudnya tidak ikut campur, red)
Setelah Yi seol pergi, Min young mendatangi Byung hun dan bertanya kenapa Byung hun tidak berterus terang saja. Bahwa dia melakukan ini untuk membayar utang yang ditinggalkan Do il, bahwa dugaan Yi seol yang mengira kalau semuanya sudah beres itu salah. Byung hun hanya diam.
Min young tidak percaya melihat sikap bungkam Byung hun. Dia pun berniat akan mengatakan semuanya kepada Yi seol. Tapi Byung hun langsung menahannya. “Jangan. Jangan kalau kubilang jangan,” ucapnya.
Min young jadi pusing sendiri. Byung hun berkata bahwa walaupun Yi seol tahu, tidak akan ada yang berubah. Jadi, lebih baik kalau dia tidak tahu apa-apa karena dia tidak ingin Yi seol menjadi cemas.
Dan itu adalah jawaban yang cukup menyakitkan bagi Min young. Dengan hati-hati dia bertanya apa Byung hun masih menyukai Yi seol?
“Kenapa kau bertanya?” Tanya Byung hun balik.
“Aku hanya ingin tahu,” jawab Min young.
“Kenapa kau ingin tahu?” Tanya Byung hun lagi. Min young tidak mampu menjawab. Byung hun pun berbalik dan berkata bahwa seandainya Min young punya tombol power off/on, dia sangat ingin menekan tombol ‘off’ itu saat Min young berkata ‘dia ingin tahu’.
Min young hanya bisa tersenyum kecut melihat kepergian pergi. “Dia masih belum menjawab pertanyaanku,” ucapnya.
Sementara itu, di taksi Yi seol hanya menangis. dan Byung hun duduk sendiri di Cyrano sambil berkata, “Aku juga ingin punya pertunjukan di teater ini. Tidak lama lagi. Jadi tetaplah di sana.”
Saat berjalan pulang Min young memikirkan perbedaan sikap Byung hun jika dia berada di depan Yi seol. Dia pun melihat ke dalam restoran Seung pyo.
“Berbicara dengan Master di saat seperti ini adalah yang terbaik,” ucapnya. Tapi dia tidak masuk dan melanjutkan langkahnya.
Hye ri melihatnya dan mengucapkan nama Min young. Seung pyo mendengarnya dan saat melihat ke luar restoran dia bisa melihat bayangan Min young. Kedua rentenir yang juga sedang makan di sana merasa heran kenapa Min young tidak singgah padahal biasanya dia langsung masuk, seperti restoran itu miliknya saja. Mereka lalu melirik Seung pyo yang masih menatap ke luar restoran.
Keduanya seperti tidak tahan melihat kemurungan Seung pyo. Maka mereka pun mencegat Min young. Mereka mempromosikan Seung pyo – wajah tampan, tinggi yang cukup untuk menjadi model, kaya lebih kaya dari model heheh – kepada Min young. Melihat usaha keras mereka, Min young langsung bertanya penuh selidik, “Kalian pasti sudah lama mengenal Master?”
“Hah! Bicara apa kau? Bagaimana mungkin kami bisa mengenal Bos?” ucap paman Da rin. Rekannya dan Min young langsung melotot kepadanya.
“Bos?” Tanya Min young.
“Jangan panggil dia Bos! Bagaimana kalau dia tahu?” tegur rekannya yang satu *hahah pabo ya!!
“Benar kan?” Tanya Min young dengan senyum penuh kemenangan. Keduanya langsung menepuk wajah dan menggaruk-garuk kepalanya. “Wah, dia pasti Berjaya di masa lalunya,” ucap Min young.
Keduanya pun langsung meminta bantuan Min young agar tidak mengatakan apa-apa kepada Seung pyo tentang hal ini. Min young mengangguk. Dia berjanji akan menjaga rahasia itu.
“Dia memang wanita pemberani. Pantas saja Master menyukainya.”
“Kita akan mendukung mereka sampai mereka kencan,” puji mereka kepada Min young *Na doo ^.^
aaaa akhirnya keluar. fighting kak. aku sering bolak balik ke blog e kakak buat baca sinopsis. lanjut part 2 hhe
ReplyDeleteKalau mau cek sebaiknya pas akhir pekan saja biar g cape' bolak balik heheh
DeleteHwaiting! ^_^
Waaaa daebakk:-D hwaiting !!!!
ReplyDelete