02 November 2010

[Sinopsis] The Postman to Heaven


Year: 2009

Director: Lee Hyeong-min

Cast: Hero DBSK TVXQ, Han Hyo-joo

Genre: Fantasy; Melodrama; Romance

Language: Korean

Film ini bercerita tentang seorang pengantar surat dari surga yang bernama Shin Jae-jun dan asistennya yang seorang manusia yang bernama Cho Ha-na. Hana bertemu dengan si pengantar surat di sebuah padang. Di padang itu ada sebuah kotak surat merah dimana banyak orang yang mengirimkan surat kepada orang yang disayanginya yang sudah meninggal. Saat bertemu, Hana hendak mengirimkan surat kepada kekasihnya yang sudah meninggal yang sewaktu hidup menelantarkan dirinya dan pada akhirnya menikah dengan orang lain. Sewaktu berkenalan, Jaejun mengaku sebagai hantu. Hana yang tidak percaya hanya tertawa mendengarnya. Tapi Jaejun tidak peduli. Dia menawari Hana pekerjaan untuk membantunya menolong orang-orang yang mengirimkan surat ke kotak pos itu agar bisa kembali tersenyum dan berbahagia dengan kehidupannya. Hanya saja, untuk melakukannya, tentu mereka harus menciptakan sebuah kebohongan. Kalau samapai ketahuan bahwa mereka berbohong, maka Jaejung akan diberhentikan dari pekerjaannya itu. Hana yang saat itu memang tidak punya pekerjaan akhirnya setuju.


Semakin lama berinteraksi, mereka pun jatuh cinta. Hana yang awalnya murung dan bersedih karena kekasihnya perlahan kembali ke dirinya yang periang. Dia sudah mulai melupakan kekasihnya dan rasa marah yang dulu dia rasakan saat menulis surat pun mulai menghilang. Sayangnya, hal tersebut mendatangkan masalah karena Jaejun bisa dilihat hanya oleh yang menderita karena kehilangan keluarag atau orang terdekatnya. Jika perasaan sedih itu menghilang, maka orang itu tidak akan bisa melihat Jaejun lagi.

Masalah lain muncul pada seorang bapak yang tidak sempat meminta maaf kepada anaknya sebelum anaknya itu meninggal. Hana sangat ingin membantu bapak itu agar dia tidak terus menerus dihantui rasa bersalah. Tapi ketika Bapak itu mulai percaya dengan perkataan Hana, Jaejun malah merusak semuanya. Dia memberitahu Bapak itu kalau semuanya hanya bohong. Hana benar-benar sangat marah karenanya. Di jalan mereka bertengkar dan berpisah. Tapi begitu Hana berbalik, Jaejun sudah tidak terlihat.

Beberapa saat kemudian Hana datang menemui Bapak itu untuk meminta maaf atas kebohongan yang sudah dia lakukan. Bapak tersebut lalu menyinggung tentang Jaejun. Jaejun pernah datang menemuinya untuk pamit karena dia akan pergi jauh. Hana yang mendengar itu langsung berlari menuju ke padang berharap bisa bertemu Jaejun. Tapi setibanya di sana, kotak pos merha itu juga menghilang. Hana lalu pergi ke menara tempat mereka biasa membaca surat. Di sana dia menemukan sepucuk surat yang Jaejun tulis untuknya. Di dalam surat itu di menceritakan siapa dirinya. Jaejun adalah anak orang kaya yang suka melakukan sesuka hatinya. Lalu pada suatu hari dia mengalami kecelakaan parah. Pekerjaan yang dia jalani dan pertemuan mereka yang hanya sebentar menurut Jaejun telah merubah dirinya. Menara itu kemudian menjadi kosong, kembali ke awal sebelum mereka menempatinya. Semua yang berkaitan dengan Jaejun pun menghilang. Tulisan Jaejun di papan dan gambar dirinya yang ada dalam foto lenyap. Hana pun menangis sejadi-jadinya.




Lalu apakah film ini akan berakhir seperti film-film Korea lainnya? Penuh dengan air mata? Apakah Hana tidak punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Jaejun?

Comment:
Filmnya lucu dan ringan. Di film ini kita bisa melihat perbedaan dan persamaan kepercayaan dan budaya yang kita dan orang Korea miliki. Orang Korea percaya kalau apa yang mereka kirimkan ke kerabat yang sudah meninggal akan sampai, baik berupa surat, makanan, pakaian, dan lain-lain. Beberapa masyarakat kita juga percaya hal yang sama. Makanya mereka kadanga mengirimkan sesajen atau baca-baca. Hanya saja, sepertinya orang Korea lebih keren dan lebih modern dibanding masyarakat kita yang sering melakukannya dalam sebuah ritual-ritual aneh ^^

P.S: mengirimkan sesajen dan semacamnya, apalagi berdoa kepada yang sudah meninggal hukumnya haram loh (buat muslim). Jadi apapun bentuknya, modern atau tradisional, tidak boleh dilakukan. Mereka yang sudah meninggal sudah terputus hubungannya dengan dunia ini.

0 comments:

Post a Comment