[Sebelumnya]
Walaupun sudah bertemu dengan Wang Seo jung, tapi Kim Tae Poong tidak mengenalinya. Ini karena penglihatannya sudah normal. Di matanya Seo jung hanyalah wanita jelek yang sangat berbeda dari bidadarinya.
Tae poong meninggalkan Seo jung seorang diri.
Bos dan teman kerjanya menyambut gembira kedatangan Seo jung dari Cina. Seo jung melaporkan bahwa dia mendapat banyak gambar bagus dan dia akan segera menuliskan artikel tentang hewa-hewan yang ditemuinya.
Tae yang memberitahu Seo jung bahwa dia sudah menceritakan tentang hubungannya dengan Kang Tae poong kepada si bos. Seo jung terkejut. Tapi si bos senang mengetahui hubungan Seo jung dan Tae poong karena itu bisa membantu mempublikasikan majalah hewan mereka.
Seo jung memberikan klarifikasi bahwa mereka sudah putus. Keduanya terkejut karena terjadi begitu cepat.
Ketiganya lalu pergi minum. Seo jung berkata kalau dia akan membalas perbuatan Tae poong karena sudah menghinanya padahal sebelumnya dia memuji dirinya setinggi langit, memanggilnya sebagai bidadari dan berkata akan hidup bersama dengannya selamanya. Teman Tae poong, si dokter, yang berada di dekat tempat duduk mereka mendengar perkataan Seo jung. Dia penasaran dengan Seo jung.
Keesokan harinya Seo jung mendatangi kantor Tae poong. Di sana dia mengamuk. Di depan semua pegawai, Seo jung bertanya mengapa Tae poong mau tidur dengannya. Tae poong tidak mengerti, “Saya?” Tae poong lebih tidka percaya saat Seo jung berkata kalau Tae poong lah yang menggodanya lebih dulu.
Seo jung berkata kalau dia adalah wanita yang dia sodorkan air di sofa rumahnya. Tae poong membela diri bahwa dia memang telah menolong seorang wanita di trotoar depan rumahnya, tapi dia bukan Seo jung. Dia berbisik kepada Seo jung, “Aku tidak mengenalmu.” Seo jung jadi semakin emosi.
Tae poong meminta pegawainya untuk memanggil polisi. Seo jung tidak takut karena menurutnya Tae poong lah yang akan ditangkap. Tae poong tiba-tiba bertanya, “Apa kau teman Seo jung?” Seo jung menjawab, “Bukan teman. Tapi aku, akulah Wang Seo jung.”
Tae poong berkeras kalau Seo jung yang dia kenal bukanlah Seo jung yang ada berada di hadapannya sekarang. Seo jung naik pitam tapi seorang penjaga keburu menariknya keluar dari kantor.
Seo jung duduk di taman ditemani seekor kera. Kera itu mencoba menghibur Seo jung yang sednag menangis. Dia bahkan mengecup pipi Seo jung. Seo jung mengingat kembali semua sikap baik dan janji Tae poong kepadanya serta saat Tae poong berkata kalau dia tidak mengenal dirinya.
Si dokter memperlihatkan foto Seo jung kepada Eun bin. Eun bin membenarkan bahwa wanita itulah yang diajak Tae poong ke restoran yang dia rancang. Tae poong yang mendengar pembicaraan mereka bekeras kalau bidadarinya bukan Seo jung. Si dokter menjelaskan kalau bidadari yang dia lihat beberapa hari yang lalau adalah efek dari tabrakan yang pernah Tae poong alami. Eun bin berkata kalau pasti ada sisi lain dari Seo jung yang membuatnya terlihat cantik. Karena, menurutnya, Tae poong bukanlah orang yang menyukai seseorang hanya karena penampilan fisiknya.
“Kalau hanya karena kecantikan, Tae poong pasti sudah jatuh cinta padanya,” kata Eun bin. Tae poong yang semula hanya diam mendengarkan bertanya kepadanya. “Apa kau menyukai ku?” Eun bin terdiam. “Maaf,” ujar Tae poong. Dia meninggalkan mereka.
Eun bin mengejarnya. “Apa kau tahu kalau kakakku sudah melakukan operasi plastic? Kalau kau bertemu dengannya sebelum dia melakukan operasi, apa kau masih mencintainya? Apa yang kau sukai dari kakakkua, Tae poong-shi? Wajahnya?”
Tae poong menyuruhnya berhenti karena tidak etis buat mereka untuk membicarakan orang yang sudah meninggal. Dia kembali berjalan pergi tanpa memberikan jawaban. Eun bin berkata kalau dia sedikit kecewa karena sikap Tae poong menunjukkan kalau Tae poong tidak punya jawaban atas pertanyaannya.
Tae poong membuka-buka buku pemberian Seo jung. Tapi kemudian meletakkannya kembalisaat teringat bahwa penglihatannya bermasalah beberapa hari yang lalu dan membuatnya melihat seorang wanita jelek sebagai bidadari.
Tae poong mendatangi kantor Seo jung untuk meminta maaf pada Seo jung. Dia memberikan laporan kesehatannya pada Seo jung yang menjelaskan alasan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka berdua. Dia awalnya ingin mengirimkan permintaan maafnya lewat telepon atau sms saja. Tapi dia merasa kalau Seo jung tidak akan menjawab atau membaca smsnya. Akrena itu, hari ini dia datang menemuinya.
Seo jung justru terlihat lebih sedih.
“Jadi, hari itu kau hanya mengira kalau aku cantik?” Tanya Seo jung.
“Ya,” jawab Tae poong.
“Lalu sekarang bagaimana? Jelek?” Tanya Seo jung lagi.
“Jujur saja, iya,” jawab Tae poong *wooaaaahh
Seo jung yang menangis berubah menjadi sangat menakutkan. Dia...
Tae poong berkendara dengan seorang wanita cantik. Saat akan merokok si wanita melarangnya. Katanya karena dia mencintai Tae poong, dia mengkhawatirkan kesehatan Tae poong. Tae poong lalu membuka kaca jendela mobil tapi si wanita menutupnya kembali karena udaranya dingin. Tae poong telrihat tidak senang. Dia teringat keceriaan yang dia rasakan saat bersama dengan Seo jung. Tae poong tersenyum.
Dia lalu menghentikan mobilnya dan meninggalkan si wanita sendirian. Si wanita jelas sangat kesal karenanya.
Tae poong kembali bersama wanita lain. Dia tertawa saat membaca buku yang diberikan oleh Seo jung. Si wanita ingin tahu apa yang dia baca. Tae poong berkata kalau dia sepertinya berniat memelihara kucing karena buku itu. tapi si wanita melarangnya karena dia alergi kucing. Tae poong kemudian bertanya kalau si wanita juga alergi bawang putih kan? Karena itu dia tidak bisa memasak. Si wanita mengiyakan lalu balik bertanya, “Tapi kau masih menyukai ku kan?”. Tae pong menjawab kalau dia suka tapi merebut buku Seo jung dari tangan si wanita dan kembali membaca tanpa mempedulikan si wanita.
Kehidupan kembali berjalan di rodanya. Seo jung kembali mengikuti kencan buta dan bersikap bodoh sedangkan Tae poong berkutat dengan pekerjaannya. tapi seperti ada yang hilang dari hidup Tae poong. Dia lalu duduk merenung di pantai tempat dia dan Seo jung pernah pergi bersama.
Seo jung berkunjung ke sebuah bangunan. Awalnya dia bersemangat tapi begitu melihat siapa arsitek dari gedung itu, dia tertunduk lemas. Kang Tae poong kebetulan juga berada di tempat itu pada waktu yang sama.
Setelah menyelesaikan kunjungannya, Tae poong berniat pulang. Tapi dia melihat Seo jung yang sedang bersama pekerja bangunan. Seo jung menggendong seekor anak kucing yang ditemukan oleh pekerja. Seo jung berkata kalau dia akan memasang iklan di majalahnya untuk mencari siapa yang mau merawat anak-anak kucing tersebut. Tae poong tersenyum mendenga percakapan mereka.
Ketika para pekerja itu pergi, Tae poong mendekati Seo jung dan langsung merebut anak kucing yang Seo jung peluk. Seo jung meneriakinya dan memanggilnya pencuri kucing. Tidak hanya wanita, tapi kucing betina pun dia embat. Tae poong berbalik dan memperlihatkan kelamin si kucing di hadapan Seo jung. “Jantan,” kata Tae poong.
Tae poong lalu mengembalikan si anak kucing kepada Seo jung dan bertanya apa yang Seo jung lakukan di tempat itu. Seo jung tidak menjawab. Tae poong menunduk dan berkata ‘sampai jumpa lagi’ kepada si anak kucing lalu menatap Seo jung.
Saat Tae poong menjauh Seo jung berkata kepada si anak kucing bahwa pria itu bukan orang baik. Jadi dia harus berhati-hati menghadapinya jika tidak ingin terluka. Tae poong sepertinya mendengarkan perkataan Seo jung. Dia langsung membalikkan badannya. Seo jung yang terkejut langsung menundukkan wajahnya dan menghapus air matanya. Tapi bukannya marah, Tae poong malah berkata ‘Berhati-hatilah, sayang’ sambil tersenyum :) Seo jung berkata, “Setidaknya dia mengucapkan selamat tinggal.”
Ibu Seo jung datang mengunjunginya. Dia ingin mendengar kelanjutan hubungan anaknya itu dengan Kang Tae poong karena Seo jung tidak pernah lagi menghubunginya. Seo jung menjelaskan pada ibunya bahwa mereka sudah putus. Ibunya sudah memperkirakan hal tersebut akan terjadi. Karena itu dia membawa sebuah foto pria yang akan menjadi teman kencan buta Seo jung. Saat melihat foto si pria, Seo jung protes karena pria itu bukan tipenya. Tidak tampan dan terkenal (Seo jung ternyata mencari pria yang bisa memperbaiki keturunannya heheh)
Seo jung akhirnya pergi juga berkencan dengan si pria. Tapi tampangnya kusut terus heheh. Dari tempat mereka sekarang mereka bisa melihat restoran yang Tae poong rancang. Saat si pria menanyakan hobinnya, Seo jung menjawab, “Menatap gedung dengan arsitektur yang indah”.
Tae poong kembali ke gedung yang sedang dibangun. Saat menuruni tangga dia melihat seornag pekerja memegang anak kucing yang kemarin dipegang Seo jung. Si pekerja berkata kalau Seo jung yang memberikan anak kucing itu kepadanya.
Dalam perjalanan pulang, Tae poong kembali termenung. Dia meningat kembali kenangannya bersama Seo jung. Dia juga teringat perkataan Seo jung: “Hari itu di matamu aku sangat cantik. Dan sekarang, Apa aku adalah wanita yang buruk rupa?”
Seo jung dan teman kencannya pergi ke dermaga dimana dia dan Tae poong pernah kunjungi bersama. Seo jung mengatakan sesuatu yang tidak dimengerti oleh si pria.
Ibunya menasehati Seo jung agar memberi kesempatan kedua pada pria yang tadi dia kencani, terlebih karena anaknya itu bukanlah wanita yang tampangnya rupawan heheh. Tapi Seo jung menolak dengan tegas. Dia berkata kalau dia mampu walau harus melajang seumur hidupnya. Kali ini ibunya yang menolak dengan tegas. Walau membesarkan anak bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi itu adalah sebuah kemajuan dalam hidup. Tapi Seo jung berkeras. Dia tidak mau memiliki anak dari pria itu.
Seo jung tiba-tiba teringat dengan cuciannya. Dia teringan Tae poong saat mengambil pakaian dalam yang dia pakai saat bermalam di rumah Tae poong. Tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya. Seo jung terkejut saat tahu bahwa yang memanggilnya adalah Kang Tae poong.
Seo jung bertanya mengapa Tae poong ke rumahnya. Apa sakitnya kambuh lagi. Tae poong mengiyakan. Sakitnya kambuh setelah Seo jung memukulnya. Tae poong melanjutkan bahwa dia tidak peduli dengan wajah Seo jung. Dia menyukai Seo jung. Seo jung tidak langsung percaya. “Saat matamu mulai membaik, kau akan kembali melihat Seo jung yang buruk rupa.”
“Mau itu Seo jung yang cantik atau yang jelek, aku MENYUKAIMU,” kata Tae poong.
“Aku membencimu. BENCI. BENCI,” balas Seo jung. Namun demikian, dia berlari menuruni tangga menuju Tae poong.
Tae poong menutup matanya dan merentangkan kedua tangannya. Seo jung berjalan mendekat. Saat tiba di hadapan Tae poong dia bertanya mengapa Tae poong menutup matanya. “Apa karena kau tidak mau melihatku yang jelek ini?”
Tae poong mendekatkan tangannya ke wajah Seo jung dengan mata masih tertutup. Dia mengusap wajah Seo jung perlahan lalu berkata kalau dia memang Wang Seo jung. Dia membuka matanya dan memeluk Seo jung.
Seo jung bertanya apa yang Tae poong sukai dari dirinya. “Menyenangkan, berani, menakutkan saat marah, punya jari kecil, dan lucu,” jawab Tae poong. “Walau saat kau sudah sembuh, aku masih tetap terlihat lucu?” Tanya Seo jung. “Aku menyukai mu apa adanya,” jawab Tae poong.
Dan mereka akhirnya menikah.
Is it the happy ending???? NO
Eun bin mengucapkan selamat kepada Seo jung. Dia juga berterima kasih karena Seo jung sudah mengunjungi makam kakaknya. Tapi Seo jung tidak mengerti makan siapa yang Eun bin maksud. Eun bin tidak menyangka kalau Tae poong belum menceritakan semuanya kepada Seo jung.
Seo jung pun meminta Eun bin agar menceritakan semuanya kepadanya. Eun bin bercerita bahwa hubungan kakaknya dan Tae poong sudah lama. Kakaknya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Dan karena sangat mencintai kakaknya, Tae poong tidak pernah memiliki hubungan yang bertahan lama dengan wanita lain. Tapi itu semua berubah setelah Tae poong bertemu Seo jung.
Seo jung kembali bertanya seperti apa kakak Eun bin. Eun bin berkata, “Jika menggunakan kata-kata Tae poong maka kakaknya adalh wanita yang menyenangkan, lucu, menakutkan saat marah, moody-an, dan tidak kenal takut.” Seo jun menahan tangisnya. Eun bin meminta maaf karena merasa bersalah telah menceritakan tentang kakaknya di hari bahagia Seo jung. Dia berkata kalau kakaknya hanyalah masa lalu, dan sekarang Tae poong benar-benar mencintai Seo jung. Jadi dia meminta agar Seo jung tidak perlu khawatir.
Seo jung meninggalkan Eun bin. Sambil menahan tangisnya dia mendekati Tae poong. Tae poong menyambut kedatangannya. Dia memperkenalkan Seo jung dengan pegawai barunya. Tapi seo jung malah bertanya apa yang Tae poong sukai darinya. Tae poong agak bingung tapi dia menjawab kalau Seo jung itu menyenangkan, lucu, menakutkan saat marah, dan...
“Dan tidak kenal takut?” sambung Seo jung masih menahan tangisnya. Tae poong membenarkan. Seo jung berkata kalau itu adalah gambaran Tae poong untuk mantan tunangannya. Dia kembali bertanya apakah dirinya hanyalah seorang pengganti dari tunangannya yang telah meninggal. Tae poong terkejut. Wajahnya membeku. Seo jung mulai menangis.
“Aku tidak mau menjadi pengganti. Aku mau menjadi diriku sendiri. Kenapa kau tidak pergi saja memeluk makam Soo yeon dan tidur di sana?” Seo jung merebut buket bunga yang dipegang Tae poong dan membuangnya lalu berlari pergi.
Tae poong mengejarnya dan bertanya mengapa Seo jung bertingkah seperti itu. Seo jung melepaskan tangan Tae poong dan pergi.
Seo jung menangis di dermaga. Dia melihat seekor anjing yang dibuang di pantai. Dia memungutnya dan kembali menangis.
Tae poong pulang ke rumahnya. Wajahnya kusut. Eun bin langsung memeluknya. Dia berkata kalau dia mau menjadi istri Tae poong karena Seo jung tidak akan kembali. Dia bisa melakukan aoa saja asal bisa menjadi istri Tae poong. Dia bersedia menjadi pengganti kakaknya atau pengganti Seo jung asal dia bisa berada di dekat Tae poong. Tapi Tae poong melepaskan pelukan Eun bin.
“Aku tidak akan menikahi siapa pun lagi,” kata Tae poong (oooo poor Tae poong)
Eun bin terus memohon dan berjanji akan menjadi istri yang hebat untuk Tae poong. tapi Tae poong menasehatinya agar Eun bin mulai memikirkan masa depannya sendiri. Eun bin kemudian bertanya apakah dia masih mencintai Seo jung. Tae poong menjawab kalau dia tidak mau lagi kembali ke masa lalunya.
Jadi bagaimanakah kelanjutan hubungan Seo jung dan Tae poong? Akankah mereka kembali bersama? Akankah takdir kembali membantu mereka seperti saat takdir mempertemukan mereka? Silahkan ditonton.
Pada adegan paling akhir terjawab sudah penyebab kecelakaan Tae poong. saat itu Tae poong berusaha menghindari anak anjing yang tiba-tiba muncul di jalan. Ternyata anak anjing itu sedang menjalani sesi foto bersama Seo jung. Tapi karena Seo jung lengah, ada seekor anak anjing yang menghilang dan muncul di tengan jalan. Tepat saat itu foto tunangan Tae poong terbang dan perhatiannya teralihkan. Akibatnya saat anak anjing itu muncul, dia kaget dan langsung membanting stirnya.
Saya suka film ini karena walaupun ceritanya agak nyeleneh (heheh) tapi akhirnya tidak dipaksakan. Plus ceritanya lucu banget. Happy kah? Atau malah sad ending? *Angkat bahu :D
10 June 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment