11 May 2013

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 15

Episode sebelumnya menceritakan kalau tumor di kepala Eui jin muncul lagi.



Dr. Kim Hayoon, Doo hyun dan Hye in melihat Seung hyun yang sedang berusaha menenangkan Eui jin. Dr. Kim terlihat tidak senang melihat Seung hyun memeluk Eui jin. 



Di ruangannya dr. Kim mengingat kembali ucapan Seung hyun. Saat itu Seung hyun berkata bahwa kali ini dia pasti bisa menyelamatkan Eui jin. Dr. Kim juga teringat tatapan Hye in saat menatap Seung hyun di ruang operasi tadi. 

Dia lalu menghubungi Doo hyun.



Dr. Kim pergi menemui Doo hyun. Dia meminta Doo hyun mengizinkan Hye in untuk membantu tim dokter Oriental dalam penelitian obat anti-kanker. Doo hyun yang heran dengan permintaan ayahnya menanyakan alas an dari permintaan itu.

Dr. Kim beralasan bahwa jika pada akhirnya tim dokter Oriental berhasil menemukan obat anti kanker toh tim mereka lah yang akan memeriksa kelayakan obat tersebut. Jadi akan lebih baik kalau ‘orang mereka’ terlibat sejak awal penlitian tersebut.

Doo hyun menolak permintaan ayahnya tapi dr. Kim berkeras.



Hati-hati Doo hyun bertanya apa permintaan ayahnya itu berkaitan dengan pasien yg bernama Lee Eui jin. Ayahnya hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Doo hyun.



Seseorang mendekati Eui jin yang sedang kesakitan. Dia menutupi wajahnya dengan buku. Begitu tiba di depan Eui jin, tada,,, Orang itu adalah Seung hyun yang sedang memakai wig. Eui jin terkejut melihatnya.


Seung hyun membawakan wig itu untuk Eui jin. Dengan wajah yang masih menyungginggakn senyum dia berusaha memakaikan wig itu ke kepala Eui jin. Tapi Eui jin menepisnya. Dengan wajah kesal dia melempar wig itu ke samping tempat tidurnya lalu berbaring membelakangi Seung hyun.,





Seung hyun tidak melanjutkan bercandanya. Dia meninggalkan Eui jin sendiri. Tapi sebelum pergi dia mengambil wig tadi dari atas lantai dan menaruhnya di kursi yang ada di samping tempat tidur Eui jin.

Ketika Seung hyun sudah pergi, Eui jin bangun dan menatap wig tadi.


Eui jin akhirnya memakai wig pemberian Seung hyun dan pergi menemui Min joon.

Dia duduk di samping Min joon yang sedang tidur.

“Min joon, sakit noona kambuh lagi. Noona benar-benar ingin pergi dari tempat ini. Tapi bagaimana?” ucap Eui jin. Dia terlihat menahan air matanya.

Min joon perlahan membuka matanya dan mengucap perlahan bahwa dia ingin ikut bersama Eui jin.



Seung hyun kembali berkutat dengan buku-bukunya.

Dia mengingat saat Jeong Eui jin masih hidup dan menjalani kemoterapi. Saat itu Jeong EUi jin terlihat sangat kesakitan tapi dia masih berusaha menenangkan Seung hyun dengan berkata bahwa dia baik-baik saja. Seung hyun hanya bisa meminta maaf karena tidak bisa berbuat apa-apa.





Seung hyun juga kembali teringat saat dia berjanji pada Lee Eui jin bahwa dia akan menyembuhkannya. Tapi ingatan saat Eui jin menangis di hadapannya setelah dia mengetahui kalau sakitnya kambuh lagi membuat Seung hyun semakin marah pada dirinya sendiri.



Saking marahnya, dia melemparkan buku yang ada di hadapnnya begitu juga dengan buku yang ada di atas meja kerjanya. Tapi kemudian dia melihat sebuah benda yang masih ada di atas mejanya.


Seung hyun lalu teringat percakapannya dengan Tabib Choi. Saat itu Tabib Choi memperlihatkan tanaman yang seharusnya tidak tumbuh pada musim panas tapi ternyata mereka bisa menemukannya. Tumbuhan yang hidup di bawa sinar matahari yang terang dan panas akan memiliki suhu yang dingin agar dapat bertahan hidup.


‘Ketidakseimbangan di alam. Kalau tanaman itu tumbuh di tempat yg tidak seharusnya…’ ucap Seung hyun seperti menyadari sesuatu. Tiba-tiba dia berdiri dari tempatnya dan mencari kembali buku yg tadi dia sobek. Sayang halaman yg dia butuhkan ternyata juga sudah sobek. Seung hyun kembali mencarinya di antara lembaran kertas yang ada di lantai.
He found it!


Dr. Min tiba-tiba datang. Dia kaget melihat ruang kerja Seung hyun yang berantakan. Tapi Seung hyun yang masih serius membaca lembaran yang dia temukan tidak menghiraukan kekagetan dr. Min.



Dr. Min datang untuk memberitahukan Seung hyun bahwa laporan hasil percobaan obat anti-kanker sudah keluar. Obat itu terbukti efektif pada hewan yang memiliki system kekebalan yang bagus tapi tidak pada hewan yang system kekebalan tubuhnya lemah. Jelas ini bukan berita bagus karena system kekebalan tubuh pasien seperti Eui jin pastinya melemah.

Kesimpulan umumnya sebenarnya obat tersebut tidak efektif untuk menyembuhkan kanker karena orang yang akan datang berobat kepada mereka kebanyakan adalah orang yang sudah berumur atau telah melakukan berbagai rangkaian pengobatan sebelumnya. Jadi mereka harus mencari alternative pengobatan lain.



Eui jin sendirian terbaring di ruangannya. Dia menatap biolanya lalu berdiri.




Eui jin pergi ke atap RS untuk memainkan biolanya. Doo hyun yang sedang berada diruangnnyan mendengarkan suara permainan Eui jin. 


Jadi Doo hyun pun datang untuk menemui Eui jin. Tapi Eui jin langsung menghentikan permainannya begitu dia menyadari kehadiran Doo hyun. Dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu tanpa membalas ucapan Doo hyun.




Doo hyun mengingatkan Eui jin bahwa dialah yang datang kepadanya dan berkata bahwa dia ingin hidup. Tapi apa yang dia lihat sekarang adalah kebalikannya. 

Eui jin membalas bahwa penyakitnya kambuh hanya dalam sebulan. Doo hyun menjawab bahwa hal itu sudah mereka perkirakan.

“Lalu, kenapa Anda mau mengoperasiku?” Tanya Eui jin.

“Karena kalau dibiarkan, kau akan meninggal. Kau bisa terkena dementia dan bertingkah aneh sebelum nyawamu hilang,” jawab Doo hyun.

“Kalau begitu, alasannya adalah agar aku dapat meninggal dengan tenang,” ucap Eui jin, dingin.
Doo hyun berkata bahwa kalau dia tahu pasiennya akan bersikap seperti ini setelah operasi, dia tidak akan mau melakukan operasi yang beresiko itu untuknya. Eui jin meminta maaf karena terlalu sensitive akhir-akhir ini.
Eui jin lalu berbalik dan beranjak pergi.





“Pasien Lee Eui jin, tidak ada orang yang tahu kapan kau akan meninggal. Tapi satu hal yang kami yakini. Pasien yang sudah yakin kalau dirinya akan meninggal, maka kami tidak akan bisa berbuat apa-apa. Bahkan jika pada akhirnya obat-obatan tidak lagi bisa membantumu, kau harusnya tidak menyerah pada dirimu sendiri,” ucap Doo hyun.

Eui jin berbalik dan berkata, “Jadi aku akan tiba pada saat itu?” respon Eui jin benar-benar dingin. Dia lalu pergi meninggalkan Doo hyun.



Dr. Min menelepon seseorang dan menanyakan tentang Yae pi-nya. Dia berkata bahwa dia sangat merindukan Yae pi-nya itu dan meminta maaf karena semalam tidak pulang. Dr. Jeong yang ada didekatnya terlihat kesal mendengar pembicaraan dr. Min.




Dr. Kim Hayoon tiba. Hye in memberikan daftar pasien yang harus mereka kunjungi pagi itu. Setelah melihat daftarnya dia lalu memberitahu Hye in agar membantu tim dokter Oriental dalam penelitian obat anti-kanker mereka. Hye in dan dokter di tim Oriental kaget mendengarnya.

Dr. Kim memberi alasan kepada Hye in bahwa mungkin ada ilmu kesehatan modern yang dibutuhkan oleh tim dokter Oriental. Jadi itulah tugas Hye in di sana, berbagi ilmu. Hye in melirik Doo hyun yang hany tertunduk.





Hye in masih belum mengerti apa maksud penugasan dirinya. Tapi dia kemudian teringat ucapan dr. Kim kepadanya saat dia datang menemuinya di laboratorium. Saat itu dia berkata bahwa dia berharap hubungan dirinya dan Seung hyun busa berjalan baik.


Rombongan tiba di ruangan Eui jin. Dr. Kim memberitahu Eui jin bahwa Eui jin akan kembali menerima pengobatan anti-kanker. Jadi dia meminta Eui jin untuk makan walaupun dia tidak punya selera. Dia mengingatkan Hye in sebagai dokter yang bertanggung jawab atas Eui jin untukmenjaganya.



Setelah menyelesaikan tugas mereka Hye in bertanya kepada Doo hyun tentang penugasannya. Doo hyun berkata bahwa alasannya sudah jelas, seperti yang diucapkan oleh dr. Kim Hayoon.


Dr. Min dan Seung hyun membicarakan tentang obat yang ditemukan Seung hyun dari buku. Namanya adalah Chang Rok Cho. Tapi sayangnya dia tidak tahu sekarang tanaman itu bernama apa. Dia sudah mencari tahu sebelumnya tapi tidak ada yang bisa memberikan informasi kepadanya.

Di era Joseon, bibit tanaman itu dibawa menggunakan kapal. Tapi kapalnya tenggelam di sekitar pantai barat.

Hye in tiba-tiba muncul.



Ternyata Hye in masih penasaran dengan alasan penugasannya. Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari Doo hyun, Hye in memutuskan untuk menanyakannya lagi kepada Seung hyun. Dia berharap Seung hyun bisa memberikan penjelasn kepadanya. Tapi Seung hyun dan dr. Min menjawa bahwa mereka juga baru tahu tentang hal itu pagi ini.

Mendengar itu Hye in terlihat sedikit kecewa karena tidak mendapat jawaban yang jelas. Seung hyun menenangkannya dan berkata bahwa Hye in tidak perlu cemas. Mereka tidak akan merepotkan dirinya. 
Hye in berkata bahwa karena ini adalah sebuah tugas, jadi dia akan berusaha sebisanya untuk membantu.





Waktu untuk pengobatan Eui jin hampir tiba. Jadi Seung hyun harus pergi begitu juga dengan Hye in. sebelum pergi, Seung hyun meminta dr. Min untuk menemuinya begitu tugasnya di laboratorium selesai. Mereka harus pergi bersama ke pulau yang tadi dia ceritakan. Tapi dr. Min menolak dengan alasan dia sudah berjanji akan pulang lebih awal hari ini.





Seung hyun dan Hye in tiba di ruangan Eui jin. Seung hyun bertanya apa Eui jin sudah makan. Eui jin menjawab dengan ketus bahwa untuk apa makan jika pada akhirnya dia memuntahkannya kembali. Seung hyun hanya bisa menghela nafas.

Dia juga memberitahu Eui jin bahwa dia harus pergi ke suatu tempat hari ini. Dia berjanji akan pulang untuk makan malam bersama Eui jin besok. Eui jin menatap Seung hyun.



Hye in mencoba mencairkan suasana dengan berkata bahwa dia berjanji akan menjaga Eui jin. Tapi Eui jin kembali berkata dengan ketus, “Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Kalau aku mau muntah, toh kau tidak bisa melakukan akupuntur untuk menenangkan perutku.”

Hye in agak terkejut melihat respon dari Eui jin. Dia mencoba membalas, “Ah…masih ada dokter Oriental lain yang bisa membantu. Jadi aku…”

“Apa aku pernah bilang kalau aku mau dirawat oleh mereka?”

Hye in kehilangan kata-kata.

“Aku tidak peduli dengan apa pun yang kau lakukan. Jadi kau juga tidak perlu mengkhawatirkanku,” lanjut Eui jin.

Seung hyun mencoba menjelaskan maksud Hye in.



“Aku bilang tinggalkan aku sendiri!” potong Eui jin. Tanpa menunggu penjelasan lagi, Eui jin langsung berbaring dan menutupi dirinya dengan selimut.

Seung hyun tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sebelum pergi, dia hanya memberi pesan kepada orang yang menjaga Eui jin agar segera menghubungi suster jika terjadi sesuatu.



Seung hyun menemui dr. Min di lab dan memberitahu bahwa dia akan pergi sendiri. Dia mengkhawatirkan Eui jin kalau mereka berdua harus pergi bersama. Dr. Min mengingatkan Seung hyun bahwa ada Hye in yang akan menjaganya. Tiba-tiba dr. Min ingat kalau hari ini Hye in bebas tugas. Bagaimana kalau mereka meminta bantuannya?

Seung hyun kurang setuju karena akhir-akhir ini Eui jin jadi sangat sensitive akibat pengobatan anti-kanker yang dia terima.



Seung hyun sedang menyiapkan perlengkapannya. Dr. Min kembali bertanya apa benar Seung hyun mau pergi ke pulau yang tidak berpenghuni itu seorang diri, tanpa dirinya. Terlebih di sana tidak ada sinyal. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Seung hyun. Seung hyun berbalik memperlihatkan wajah kesalnya dan berkata, “Jadi kau berharap terjadi sesuatu padaku ya?”






Kepala perawat menuliskan gambar hati di perban yang ada di kaki dokter Oh. Tapi tiba-tiba suster Kim datang dan berkata bahwa perban di kaki dr. Oh akan dia lepas. Dan tanpa rasa bersalah suster Kim membelah gambar hati yang sudah kepala perawat buat di perban istrinya heheh.


Seung hyun datang menemui Eui jin yang terlihat kesakitan. Penjaganya berkata kalau Eui jin sudah kesakitan selama hamper 30 menit.

Tapi Eui jin tetap menyuruh Seung hyun pergi mengingat dia harus pergi ke suatu tempat.

Seung hyun lalu menelepon dr. Min dan memintanya ke kamar Eui jin. Tepat saat itu Eui jin muntah. Seung hyun langsung memberikannya akupuntur.


Tidak lama Eui jin pun terlihat tenang. Dr. Min datang dan menanyakan keadaan Eui jin. Seung hyun menjawab bahwa Eui jin baru saja muntah. Jadi dia meminta dr. Min untuk menjaganya.


Hye in menunggu Seung hyun di tempat parkir . Seung hyun yang baru saja tiba kaget melihat pakaian Hye in.


Di mobil Hye in memberitahu Seung hyun bahwa dr. Min lah yang memintanya untuk ikut. Katanya itu adalah salah satu tugasnya sebagai bagian dari tim. Dia tidak menyangka kalau ternyata Seung hyun belum tahu tentang hal itu.

Seung hyun menjawab bahwa karena Hye in sudah di dalam mobil bersamanya, maka tidak ada jalan lain. Mereka akan pergi bersama. Lagipula, mungkin saja dia benar-benar akan membutuhkan bantuan Hye in.



Seung hyun menyerahkan hp nya kepada Hye in. dia menyuruh Hye in untuk mengirim foto tanaman yang akan mereka cari di hp nya ke hp Hye in. mereka harus menemuian tanaman itu paling tidak besok pagi. Tapi ternyata foto dari tanaman tersebut hanya berupa sketsa, bukan foto asli.



Dr. Min selesai merawat Eui jin. Sebelum pergi dia berpesan kepada orang yang menjaga Eui jin agar menghubunginya saja jika terjadi sesuatu karena Seung hyun dan Hye in sedang pergi ke pulau yang tidak berpenghuni dan di sana tidak ada sinyal.

Begitu dr. Min pergi, Eui jin membuka matanya.

Seung hyun dan Hye in tiba di pulau. Sambil berjalan di rerumputan mereka mencari tanaman Sang Rok Cho. Hye in mengeluh bahwa sepertinya tanaman itu akan sulit ditemukan. Seung hyun membalas bahwa mereka tidak akan pergi sebelum menemukannya. Hye in mengangguk.





Mengenai pulau, Hye in tidak mengetahu kalau pulau itu benar-benar tidak berpenghuni. Dia hanya mengira kalau namanya lah yang demikian. Moo Im do (‘pulau tak berpenghuni’). Jadi saat tahu kalau memang tak ada orang di pulau itu dia langsung bertanya dimana mereka akan tidur. Dengan santai Seung hyun menjawab, “di atas bumi beralaskan langit.”

Hye in seharusnya bisa tidur dengan nyaman di RS tapi dia malah mau ikut bersama Seung hyun ke pulau itu. Hye in menjelaskan bahwa dia adalah dokter yang bertanggung jawab atas pasien Lee Eui jin. Jadi dia akan melakukan yang terbaik.




Hye in sedang membuat api dari kayu. Dia mengeluh karena Seung hyun tidak membawa korek padahal dia tahu kalau mereka akan ke tempat ini. 



Seung hyun datang membawa kayu bakar. Saat melihat apa yang Hye in lakukan dia menegurnya karena sangat primitf. Dia lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sesuatu yang bisa menyalakan api dengan mudah. Hye in terkjeut melihatnya.

Seung hyun menjawab tatapan Hye in bahwa tadi Hye in hanya bertanya tentang korek. Makanya dia menjawab dia tidak punya.


Hye in menggerutu. Padahal dia sudah susah payah berusaha sampai tangannya lecet. Seung hyun lalu meraih tangan Hye in. dia lalu meniup perlahan tangan Hye in untuk meringankan rasa perihnya. 


Tapi Hye in langsung menarik tangannya. Dia meminta Seung hyun untuk tidak terlalu baik kepadanya karena jujur dia masih menyukai Seung hyun. Dia tidak ingin salah paham lagi dan akhirnya mengharapkan yang tidak mungkin.


Tapi pengakuan Seung hyun membuat Hye in terkejut. Sekarang dia juga berusaha keras untuk tidak menyukai Hye in. dia meminta maaf karena tidak bisa menerima perasaan Hye in. itu adalah hukuman yang harus di tanggung seumur hidupnya karena tidak bisa melindungi wanita yang dia sayangi.

Seung hyun lalu mengalihkan pembicaraan. Dia berkata bahwa besok pagi mereka harus mencari dibagian lain pulau. 

Hari sudah malam. Penjaga Eui jin pergi karena mengira Eui jin sudah tidur. Tapi ternyata tidak. Dia bangun, mencabut infusnya dan mengganti bajunya. Dia meninggalkan kamarnya membawa biola dan kopernya.


Eui jin datang menemui Min joon dan meminta maaf karena tidak bisa mengajaknya seperti janjinya.


Eui jin pergi ke bandara. Dia berniat meninggalkan Korean dan pergi ke Munich, Jerman. Pesawat pertama akan berangkat jam 10 besok pagi. Jadi Eui jin hanya bisa menunggu.


Di tempat duduknya, Eui jin terlihat pusing. Dan tidak lama, pingsan…


5 comments:

  1. ayoo kaka, semangaat nulisnyaa :D saya selalu menungguuu :)

    ReplyDelete
  2. Iya nih. Pengen banget segera nyelesein sebelum drama terbaru soo young main :)
    Hwaiting!!!!

    ReplyDelete
  3. Wah gmana kelanjutan nya . .cepetan di post nya ya

    ReplyDelete
  4. yang cepet yah mba

    ReplyDelete
  5. Sabar ya. Ni lagi dikerjain :)

    ReplyDelete