30 May 2013
Episode sebelumnya
Dr. Kim Hayoon pingsan setelah terpeleset dari bukit dan tidak sadarkan diri. Doo hyun dan Seung hyun datang untuk memberikan pertolongan tapi Doo hyun lupa membawa obat bius
Episode 20_Final
Seung hyun memberikan akupuntur bius yang bisa berfungsi sama seperti obat bius. Walau butuh waktu lama untuk mendapatkan efeknya dan teknik itu tidak dijamin berhasil pada semua orang, dia tetap harus melakukannya karena mereka tidak punya pilihan lain.
Saat Seung hyun melakukan tugasnya, Doo hyun pun melakukan persiapan. Ternyata mereka harus melakukan operasi kecil di bagian kepala dr. Kim yang terantuk batu.
Dan kedunya pun bekerja sama untuk menyelematkan ayah mereka.
Hye in mengunjungi Eui jin. Eui jin memberitahu Hye in bahwa dia merasa lebih mendingan. Kepalanya juga tidak pusing lagi. Hye in terlihat senang mendengarnya. Dia pun membawa Eui jin untuk diperiksa.
Saat bertemu dr. Yoon, Hye in meminta maaf karena sudah membohonginya. Dr. Yoon sebenarnya paham dengan niat Hye in tapi tetap saja tindakan yang Hye in lakukan itu sangat ceroboh.
Saat mendapatkan hasil image dari kepala Eui jin, baik dr. Yoon maupun Hye in tersenyum lebar karena ternyata tumor di kepala Eui jin sudha mengecil dari ukuran sebelumnya. It works.
Pengumuman dari Menteri Kesehatan sudah keluar dan hasilnya izin periksa Doo hyun dicabut selama 2 tahun. Semua anggota tim Doo hyun sangat terkejut saat melihat pengumuman itu di papan informasi RS.
Hye in membawa kembali Eui jin ke kamarnya. Eui jin berterima kasih kepada Hye in karena sudah menyelamatkannya. Sambil tersenyum Hye in mengatakan bahwa dia menerima ucapan terima kasih Eui jin. Tapi sebenarnya yang lebih tepat menerima ucapan itu adalah Doo hyun.
Hye in kemudian menerima telepon dari dr. Ahn yang memberitahu Hye in tentang pencabutan izin Doo hyun. Hye in langsung kehilangan senyumnya saat mendengar berita itu.
Hye in langsung berlari ke depan papan bulletin. “Eottokke?” Tanya Hye in pada dirinya sendiri. Dr. Ahn datang menepuk bahu Hye in dan memberitahu bahwa Doo hyun akan segera tiba dengan membawa ayahnya.
Doo hyun membawa ayahnya ke kamar. Dia kemudian memerintahkan dokter muda junior untuk memberikan perawatan dasar. Tapi dokter muda itu tidak mencatat apa yang Doo hyun instruksikan. Saat Doo hyun bertanya kenapa dia hanya tertunduk dan tidak mencatat, dengan polosnya dia menjawab karena izin Doo hyun sudah tidak berlaku lagi, maka dia sudah tidak berhak lagi memberikan perintah.
Dr. Ahn yang ada di sampingnya langsung menyenggolnya dan memberikan tatapan ‘Bodoh’ kepada juniornya itu. dia memberitahu Doo hyun bahwa dia akan melakukan seperti yang diinstruksikan.
Doo hyun langsung keluar ruangan tanpa berkata apa-apa lagi.
Dan dia pergi ke depan papan informasi dimana pengumuman tentang pencabutan izinnya terpasang.
Hye in yang melihatnya terlihat merasa sangat bersalah. Dia terus membuntuti Doo hyun tapi tidak berani mendekatinya karena dia juga tidak tahu harus berbuat apa. Doo hyun yang tahu kalau Hye in mengikutinya sedari tadi menyuruhnya untuk berhenti. Dia merasa tidak nyaman karena dibuntuti.
Dr. Min datang menemui Seung hyun yang sedang menunggui dr. Kim. Dia memberitahu kabar baik kepada Seung hyun tentang keadaan Eui jin. Saat mendengar kabar itu, Seung hyun langsung berlari untuk menemui Eui jin dan meninggalkan dr. Min yang kebingungan.
Eui jin menunggu Seung hyun di depan kamarnya. Dia menunggu sambil berdiri dengan kakinya sendiri tanpa dibantu oleh ayahnya.
Saat Seung hyun datang, Eui jin meminta izin kepada ayahnya untuk berbicara berdua dengan Seung hyun.
Di atas atap RS.
Eui jin berterima kasih kepada Seung hyun karena telah menepati janjinya untuk menyelematkannya saat dia sendiri tidak yakin bisa sembuh. Seung hyun mengingatkan Eui jin bahwa bukan dia yang melakukannya, tapi Hye in. Eui jin tahu itu. dia juga tahu kalau dia juga harus berterima kasih kepada Doo hyun.
“Dr. Doo hyun menyukai dr. Hye in kan?” Tanya Eui jin kepada Seung hyun. Seung hyun mengangguk. Ternyata dugaan Eui jin benar. Itu sebabnya selama ini Doo hyun selalu bersikap sangat tegas kepada Hye in.
“Cinta yang bertepuk sebelah tangan memang sangat menyedihkan,” ucap Eui jin. “Karena itu aku mau berhenti. Selamanya Seung hyun adalah milik Eui jin. Selain itu, setiap kali kau menyebut nama Eui jin, maka hatimu akan terluka. Nama Eui jin, aku ingin kau segera melupakannya. Jadi, lupakan aku juga Jeong Eui jin agar kau tidak menderita lagi.”
Seung hyun menjawab bahwa dia akan melakukannya setelah Eui jin benar-benar sembuh. Dia berjanji.
Dr. Min lalu menghubungi Seung hyun. Dia memberitahu Seung hyun bahwa izin Doo hyun sudah dicabut. Seung hyun langsung menutup teleponnya dan kembali membuat dr. Min kebingungan *kasian heheh
Seung hyun berlari menuju ruangan Doo hyun. Tapi saat dia tiba, ruangan Doo hyun tidak di sana.
Sebelum meninggalkan RS, Doo hyun lebih dulu pergi menemui ayahnya yang dijaga oleh dr. Min. dia member tahu ayahnya bahwa dia akan pergi ke Amerika seperti yang dia sarankan. Sebenarnya dia ingin pergi begitu dia membaik, tapi kalau pun dia tidak bisa, maka Seung hyun akan menjaganya. Doo hyun yakin itulah yang diharapkan ayahnya.
Bagi dr. Kim mungkin Doo hyun hanyalah anak tiri yang datang ke kehidupannya ketika dia menikah lagi. Tapi bagi Doo hyun, dr. Kim adalah satu-satunya ayah yang dia miliki di dunia ini.
Dr. Kim terbatuk dan membuka matanya. Dia memberi tahu Doo hyun penyesalannya karena selama ini membuat Doo hyun menderita karena kebenciannya kepada Seung hyun. Padahal Doo hyun selalu berusahan untuk menjadi anak baik dan tidak pernah melawan. Doo hyun yang bahkan bukan anak kandungnya malah menjadi seorang yang seperti dirinya. Ibu Doo hyun berkata bahwa Doo hyun sebenarnya suka menggambar, tapi dia malah menyuruh Doo hyun untuk kuliah kedokteran. Dan tanpa membantah, Doo hyun menuruti perkataannya. Bahkan Doo hyun mengambil jurusan yang sama dengan keahliannya, ahli bedah. Karena itu, dia merasa beruntung sudah memiliki seorang anak yang baik.
Dr. Kim kemudian menjelaskan bahwa dia tidak punya alasan lain dari sarannya kepada Doo hyun untuk pergi ke Amerika. Tidak seperti di korea, di Amerika ada banyak donor mayat yang bisa Doo hyun pakai untuk praktek bedah. Seorang dokter tidak ada yang terlahir hebat dengan sendirinya melainkan karena dia belajar dan berlatih.
Seung hyun menemui Doo hyun dan memberitahu bahwa seharusnya dia mengatakan bahwa dialah yang bertanggung jawab dan bukan Doo hyun. Doo hyun membalas bahwa kalau Seung hyun melakukan itu, maka dia akan kehilangan banyak hal, termasuk pekerjaannya dan Eui jin. Sanksi yang dia terima bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Masih ada banyak tempat yang bisa dia datangi walau dia izinnya dicabut.
Dia meminta Seung hyun untuk meninggalkan ruangannya jika tidak ada lagi hal yang perlu dia katakan.
Doo hyun kemudian mulai membereskan barang-barangnya. Matanya tertuju ke sebuah gulungan yang ternyata berisi lukisan wajah Hye in.
Gulungan itu tiba-tiba ada di meja Hye in. Hye in kaget saat membukanya. Dia pun langsung mencari fotonya saat masih kuliah dulu. Hye in tahu kalau lukisan itu buatan Doo hyun.
Hye in langsung berlari ke ruangan Doo hyun tapi yang dia dapati hanya pakaian Doohyun yang sudah terlipat rapih. Hye in kembali berlari. Kali ini dia menuju parkiran di lantai dasar. Dan dia berhasil menemui Doo hyun.
Hye in bertanya kenapa kenapa Doo hyun mau pergi sendiri sementara dirinyalah yang membawanya ke RS itu. kalau mau pergi, mereka harus pergi bersama. Doo hyun membalas bahwa Hye in harus menyerahkan surat pengunduran dirinya dulu baru dia bisa ikut dengnnya. Hye in setuju. Dia meminta Doo hyun untuk menunggunya karena dia akan pergi sebentar untuk membuat surat itu.
“Jin Hye in, selama 5 tahun terakhir aku selalu melakukan yang terbaik untukmu. Tapi sekarang aku tidak bisa melakukannya lagi. Aku benci itu,” ucap Doo hyun.
Dia lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Hye in sambil berkata, “Kau harus menjadi ahli bedah terbaik.” Hye in dengan berat hati menjabat tangan Doo hyun.
Doo hyun melepas tangannya dan berjalan menuju mobilnya lalu meninggalkan RS.
Hye in kembali ke kamarnya. Sambil menatap lukisan dirinya, dia menangis.
Labels:
Drama Korea,
sinopsis,
SNSD,
Sooyoung SNSD,
The 3rd Hospital,
The Third Hospital
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment