08 December 2012

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 4


Rombongan tim Seung hyun dan tim dokter Lee bertemu satu sama lain. Keduanya berhenti untuk sesaat. Seung hyun pun berhadapan, face to face, dengan dokter Lee. Tim Doo hyun yang tiba belakangan menonton dari jauh.



Dr. Lee tersenyum meremehkan kepada Seung hyun. Tapi Seung hyun tidak meladeni. Dia menepi dan membiarkan dr. Lee dan timnya jalan lebih dulu.



Sementara itu di tempat audisi Euijin merasakan sakit di kepalanya ketika sedang pemanasan. Untungnya, sakit itu hanya sesaat.



Giliran Eui jin tiba. Dia memperkenalkan dirinya didepan para juri. Para juri memujinya krena dia memliki prestasi yang bagus. Dan memang betul. Penampilan Eui jin tidak mengecewakan. Para juri tersenyum saat mendengarkannya memainkan biola.





Doo hyun sedang memeriksa seorang pasien. Dia adalah Park jina, yang sebelumnya ditemani suaminya yang pemabuk (dia muncul sesaat diepisode 3). Hye in melaporkan hasil pemeriksaan pasien Jina. Doo hyun melihat kaki pasien Jina bengkak dan penuh bekas luka. Doo hyun pun bertanya kepada dr. park dimana wali si pasien.



Doo hyun menemui suami Jina dan bertanya apa pria itu telah menganiaya istrinya. Dia mengelak dan berkata bahwa mungkin luka itu istrinya dapat saat di terjatuh. Doo hyun kembali bertanya apa si suami mnengetahui kakalu istrinya sedang hamil. Si suami agak kaget mendengarnya. Dia lalu menanyakan kondisi bayi yang ada di dalam kondisi istrinya. Doo hyun menjawab bahwa saat ini keselamatan istrinya lebih penting daripada si bayi.



Begitu Doo hyun pergi, suami Park Jina langsung menelepon ibunya.

“Eomma, aku dalam masalah,” lapornya.

“Kenapa? Apa kau ketahuan?” tanya si ibu.



Doo hyun kembali ke timnya yang masih berada di sisi ranjang Park Jina. Saat itu juga Seung hyun dan timnya tiba. Dia memeriksa seorang pasien yang tidak jauh dari Doo hyun. Hye in sembunyi-sembunyi menoleh melihat ke arah mereka.



Sambil memeriksa, Seung hyun menanyai anggota timnya mengenai keadaan si pasien. Yang pertama dapat giliran adalah Jung Tae suk. Selain bertanya, Seung hyun juga memintanya untuk memeriksa denyut nadi si pasien. Saat dr. Jung memeriksa denyut nadi, Seung hyun bertanya kepada dr. Won tentang bagaimana sebenarnya denyut nadi yang normal.





Tim Doo hyun pindah ke ranjang pasien yang ada tepat di samping pasien Seung hyun. Hye in kembali mencuri pandang kepada tim Seung hyun yang sedang mendengarkan jawaban dr. Won. Seung hyun mendapati Hye in begitu juga dengan Doo hyun. Hye in hanya bisa tertunduk.




Dr. Ahn menemui pasien wanita yang sebelumnya mengamuk di RS (Akhirnya saya tahu namanya. Pasien Yang, red). Dia menanyakan keadaannya pada suaminya yang masih setia menjaganya. Tuan Yang menjawab bahwa istrinya tidak bisa tidur nyenyak karena mimpi buruk dan itu membuatnya jadi takut untuk tidur. Dr. Ahn mencoba menenangkan dan berkata bahwa keadaannya akan membaik setelah operasi pengangkatan tumornya dilakukan. Tuan Yang hanya bisa manggut-manggut.

Tapi kemudian dia bertanya tentang Seung hyun kepada dr. Ahn. Dia meminta izin agar istrinya diberi pengobatan akupuntur sebelum operasi dilakukan.


Dr. Ahn melaporkan hal permintaan Tuang Yang itu kepada dr. Park. Dr. Park berkeras bahwa permintaan itu tidak bisa dikabulkan. Dr. Ahn kemudian mulai mengoceh. Dia berkata bahwa Ny. Yang sangat aneh karena dia menyampaikan hal tentang dirinya seolah dia mengenalnya. Dr. Park dan Hye in yang mendengar ocehan dr. Ahn menunjukkan ekspresi ketidak percayaannya.



Tidak lama Doo hyun datang. Dr. Ahn melaporkan bahwa psikiater ingin menemui Ny. Yang sore ini, sebelum dia dioperasi. Tapi Doo hyun menolak dan meminta agar mereka menemui pasien setelah dia dioperasi saja.


Dr. Park ikut memberikan alasan agar Ny. Yang menemuin psikiater hari ini dan melakukan operasi esok hari saja. Doo hyun bertanya kenapa mereka harus melakukan itu. dr. Park menjawab bahwa sepertinya Tuan Yang ingin tahu gejala apa yang terjadi pada istrinya.

“Dia atau kau yang penasaran?” tanya Doo hyun. Doo hyun tahu kalau dr. Park penasaran dengan rumor yang beredar di RS bahwa si pasien itu sebenarnya kesurupan. Dia pun kembali bertanya kepada dr. Park.

“Akhir-akhir ini pundakmu sakit kan? Kau bahkan masih merasa lelah walaupun baru bangun tidur,” tebak Doo hyun. Dr. Park yang mengiyakan semua pertanyaan Doo hyun. Dia lalu bertanya dengan penuh rasa penasaran bagaimana Doo hyun bisa tahu.



Dengan santai Doo hyun menjawab bahwa dia bisa melihat kalau ada hantu yang duduk di pundak dr. Park. Hye in dan dr. Ahn yang mendengar ucapan Doo hyun langsung menutup mulutnya untuk menahan tawanya. Dr. Park yang tengsin langsung pergi dari tempat itu.

Tapi tiba-tiba Doo hyun mendapat panggilan. Ny. Yang kembali mengejang.



Doo hyun dan timnya kaget melihat keadaan si pasien. Tuang Yang memohon kepada Doo hyun agar segera menyelamatkan istrinya. Tim Doo hyun yang awalnya terkejut langsung berlari memberikan pertolongan. Tapi si pasien langsung mengamuk. Tuang Yang langsung berlari keluar. Pada arah yang berlawanan dr. Jung Tae suk tiba di depan kamar si pasien wanita.



Dr. Jung terkejut melihat keributan yang ada. Dia langsung menghubungi Seung hyun dan memberitahukan apa yang terjadi. Seung hyun menolak dengan alasan wanita itu adalah pasien Doo hyun. Tapi begitu dia menutup telepon Tuan Yang tiba di ruangannya.


Tuan Yang berlutut dan memohon kepada Seung hyun yang terus menolak agar mau mengobati istrinya. Dia tidak mau istrinya dibawa ke psikiater karena tidak mau kalau istrinya dicap sebagai orang gila.

Kembali ke kamar pasien.


Tangan Hye in yang memegang jarum suntik gemetaran karena takut melihat Ny. Yang yang masih terus mengamuk. Doo hyun langsung merebut jarum itu dari tangan Hye in dan menyuntikkannya ke dalam selang infus.



Tapi Ny. Yang langsung mencengkram lengan Doo hyun dan berkata, “Semua usaha keras mu itu sia-sia.” Doo hyun menyuruhnya untuk berhenti mengoceh tanpa mengalihkan perhatiannya dari suntik dan selang infuse yang dia pegang.

“Apa kau pikir ayahmu akan menganggapmu sebagai anaknya?” lanjut Ny. Yang. Doo hyun langsung menoleh ke arahnya begitu mendengar ucapannya. “Di mata ayahmu, dia adalah anak satu-satunya,” lanjut Ny. Yang sambil tertawa.



Obatnya mulai bekerja. Karena itu Ny. Yang melepaskan Doo hyun. Tapi dia masih sempat berkata, “Itu dia orangnya,” dan memandang ke pintu. Doo hyun menoleh dan dia melihat Seung hyun.


Seung hyun memberikan pengobatan akupuntur kepada Ny. Yang dan berhasil membuatnya tidak sadarkan diri. Dia melakukannya di depan Doo hyun dan timnya yang hanya bisa melihat tanpa mencegahnya. Doo hyun akhirnya pergi dengan perasaan tidak suka. Hye in mengikutinya.


Hye in mengikuti Doo hyun dan bertanya apa dia baik-baik saja. Doo hyun malah balik memarahinya. Jadinya Hye in cemberut karena niat baiknya malah rusak.



Doo hyun kembali ke ruangannya. Mau tidak mau ucapan Ny. Yang tadi membuatnya teringat kembali kenangannya semasa kecil saat dia tahu kalau dirinya bukanlah anak kandung.



Dr. Yang sedang membaca data Seung hyun ketika seseorang masuk dan memberitaku kalau Sekertaris Lee dan Tuan Park ada di RS. Keduanya datang tanpa pemberitahuan terlebih dulu dalam rangka tugas untuk melihat apa RS itu berjalan dengan baik. Mereka melakukannya karena RS itu dibiayai oleh pajak rakyat. Dr. Yang dan juga dr. Choi, yang datang belakangan, bersikap seramah mungkin untuk menyambut mereka (kedua orang itu semacam anggota dewan lah)


Saat keempatnya sedang berbincang-bincang, Doo hyun masuk. Dr. Yang memperkenalkannya kepada dua pejabat pemerintah itu sebagai orang yang melakukan operasi pada hari pembukaan RS. Setelah berkenalan sejenak, kedua pejabat pemerintah ini memutuskan untuk langsung berkeliling RS. Dr. Yang terlihat agak khawatir.

Dr. Oh sedang berada di supermarket RS. Dia mendengar dua perawat sedang bergosip tentang seorang dokter wanita yang memiliki hubungan dengan seorang perawat pria. Menurut mereka si dokter itu pasti punya ‘masalah’. Dr. Oh yang saat itu sudah di depan kasir membatalkan pembeliannya dan langsung pergi (uuuuh ada yang tersinggung heheh..)


Seorang pasien tiba di RS. Dr. Seong yang menerimanya. Dr. Oh yang datang belakangan menanyakan keadaan si pasien. Dr. Seong menjelaskan bahwa dua bulan lalu pasien ini datang ke RS setelah terjatuh saat hiking.

Dr. Oh lalu bertanya kepada si pasien bagian apa yang sakit. Si pasien menjawab bahwa semua badannya sakit. Dia mengluhkan pengobatan di RS itu karena sudah dua bulan dia berobat tapi tulangnya masih belum sembuh. Dr. Oh menyuruh dr. Seong untuk mengambil foto si pasien dan mengirimkan hasilnya kepadanya.



Sambil senyum-senyum, Eui jin menelepon Seung hyun. Dia member kabar bahwa dirinya lolos audisi. Reaksi Seung hyun seperti apa? Dia menjawab, “Hah! Benar-benar berita buruk.” LOL


Dr. Jung Tae suk datang untuk menanyakan sesuatu pada Seung hyun. Seung hyun memberitahu Eui jin bahwa dia akan meneleponnya nanti.

Ternyata dr. Jung datang untuk bertanya tentang keadaan pasien yang baru saja masuk, yang 2 bulan lalu terjatuh saat hiking. Seung hyun mengingatkan dr. Jung bahwa dia bukan pasien mereka. Tapi menurut dr. Jung wali si pasienlah yang ingin suaminya diawarat dengan pengobatan Eastern karena pengobatan Western tidak berhasil. Dr. Jung heran kenapa tulang pasien masih belum sembuh padahal kejadiannya sudah dua bulan yang lalu dan dia juga sudah mendapatkan pengobatan.


Seung hyun memberitahu dr. Jung bahwa dia akan memeriksa pasien itu setelah dia selesai dengan 2 pasien lain. Tapi sebelum dr. Jung pergi dia berkata bahwa melihat keadaan si pasien yang awalnya terjatuh saat hiking lalu sekarang terjatuh dari tangga, maka maslaahnya sepertinya bukan hanya patah tulang. Menurut Seung hyun ada hal lain yang menyebabkan si pasien dengan mudahnya kehilangan keseimbangannya. Salah satunya mungkin karena ada yang menghalangi energy kehidupan orang itu. Dr. Jung terlihat bingung.

Seung hyun menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa dr. Jung jangan hanya melihat gejala umum seperti yang dilakukan dokter Western pada umumnya, tapi juga melihat kondisi si pasien secara utuh, termasuk keseimbangan energi tubuhnya.


Dr. Yang, dr. Choi, dan Doo hyun mengantar kedua pejabat pemerintah berkeliling melihat RS. Mereka membawa keduanya ke ruangan dimana pasien dokter Western dan Oriental dirawat bersama (Ruangan yang mereka kunjungi adalah ruangan dimana pasian wanita yang sebelumnya mengamuk dirawat). Park Dr. Yang juga menjelaskan berbagai kerja sama lain yang dilakukan oleh kedua bidang kedoteran itu. Kedua pejabat tersebut kagum dengan kerja sama yang terjalin



Setelah pejabat tersebut beserta tim dokter yang lain pergi, dr. Park (yang memang sudah ada di sana untuk memeriksa Ny. Yang) berbalik. Tapi dia langsung terkejut begitu melihat Ny. Yang membuka matanya dan mentapa lurus ke langit-langit kamar (padahal sebelumnya dia tidur dengan tenang). Dr. Park semakin kaget ketika Ny. Yang langsung menoleh kepadanya. Dia seperti akan melompat dari tempatnya LOL

Ny. Yang memberitahu dr. Park bahwa dia merasa tidak perlu lagi dioperasi kasudah sudah merasa baikan. Setelah mengucapkan kalimatnya, Ny. Yang kembali berbalik menatap langit-langit tanpa menunggu komentar dari dr. Park.



Dr. Choi menghampiri dr. Seong dan menyapanya karena mereka sama-sama berasal dari LA, Amerika. Tapi dr. Seong terlihat gugup ketika dr. Choi menanyakan dimana dulu dia sekolah. Dr. Choi mengganti topik pertanyaannya dan bertanya mengapa dr. Seong memilih berlajar ilmu kedokteran Western sementara di luar negeri ilmu kedokteran Eastern lah yang sedang naik daun. Dia berusahan meyakinkan dr. Seong mengenai kelebihan ilmu kedokteran Eastern di dunia internasional. Dr. Seong terlihat tidak suka tapi dia diam saja. Untung saja tepat saat itu dr. Won datang. Dia menanyakan pasien yang sudah terjatuh dari tangga. Dr. Choi langsung menunjukkan pasien tersebut kepadanya.



Dr. Jung tiba dan menemui dr. Won dan juga dr. Choi. Dia memberitahu mereka bahwa Seung hyun akan datang setelah selesai memeriksa. Istri pasien yang mendengar laporan dr. Jung meminta agar mereka segera memanggil Seung hyun. Dia mengeluhkan kaki suaminya yang masih belum sembuh juga padahal sudah 2 bulan dia berobat.

Dr. Jung yang ingin terlihat pandai mengulang semua perkataan Seung hyun kepadanya bahwa mungkin masalah dari si pasien bukan hanya sekedar patah tulang, melainkan juga berhubungan dengan energy tubuhnya.


“Maksudku, kita tidak boleh hanya melihat gejalan lokal seperti yang dokter Western lakukan, tapi kita harus mengerti pasien seutuhnya, melihat ke dalam keseimbangan energy tubuhnya,” jelas dr. Jung.

Sayangnya, dr. Ahn yang juga sedang memeriksa pasien di sebelah ketiga dokter Eastern itu mendengar perkataan dr. Jung. Dia merasa tersinggun dengan kalimat dr. Jung yang secara tersirat meremehkan cara mereka (dokter Western, red) dalam merawat pasien, terlebih dia mengatakannya dengan volume suara yang tidak kecil.



Dr. Jung membela diri karena merasa tidak ada yang salah dengan perkataannya. Dr. Won menegur dr. Jung. Tapi dr. Ahn yang malah semakin besar mulut. Dia menyebut kalau pengobatan Eastern sebenarnya adalah ‘sihir’. Dr. Choi mulai ikut terpancing tapi dr. Won kembali berusaha menahannya. Hye in yang juga mulai menyadari keadaan yang semakin meruncing ikut menahan dr. Ahn. Tapi dr. Ahn malah menganggap kalau Hye in sedang membela dokter Eastern itu karena ayahnya juga seorang dokter Eastern.
Dr. Ahn kembali menyerang dokter Eastern. Menurutnya kalau mereka memang bisa ‘melihat’ sakit si pasien, kenapa mereka juga ikut melakukan CT dan MRI.



Rombongan para pejabat kini berada di lift. Seseorang yang sepertinya kepala kemananan terus menerima telepon dari Emergency Room atau ER (tempat ketegangan sedang terjadi, red). Perawat di sana yang menghubunginya. Dia memberitahu kepala keamanan bahwa sedang ada masalah di ER.

Kembali ke ER…


Dr. Ahn mengatakan bahwa ilmu pengobatan Eastern itu tidak scientific, bahkan seperti sebuah ramalan. Dr. Jung membalas bahwa ilmu kedokteran Western sendiri bisa membuat kesalahan sampai 44%. Padahal katanya mereka sudah menggunakan cara yang scientific. Dr. Ahn tidak membantah dan malah membenarkan.

“Tapi justru itu. Kami saja yang sudah memeriksa dengan teliti dan seksama masih bisa membuat kesalahan. Apalagi kalian! (yang memeriksa hanya dengan melihat, red),” ucap dr. Ahn.



Dr. Jung tidak tahan lagi. Dia akhirnya menyinggung pemogokan dokter di California pada tahun 1976. Pemogokan yang dilakukan oleh dokter ternyata justru menurunkan jumlah angka kematian sampai 35% (Apa yang dibicarakan oleh dr. Jung cukup menarik karena justru pada saat dokter mogok kerja, angka kematian berkurang. Ini menunjukkan kalau ternyata kesalahan saat pengobatan punya andil yang cukup besar sebagai penyebab kematian seorang pasien. Inilah yang ingin ditekankan oleh dr. Jung)


“Kau benar-benar cari mati ya?” ucap dr. Ahn. Dia langsung mencengkram baju dr. Jung.
Bom waktu akhirnya meledak dan keadaan pun jadi kacau.



Pejabat pemerintah sudah tiba di lobby RS. Mereka terlihat senang dengan kunjungan mereka hari itu. mereka pun sudah berniat untuk pulang tapi katanya mereka perlu menengok ke ER terlebih dahulu. Sementara itu, kepala kemanan yang kembali menerima telepon langsung memanggil dr. Yang. Dia memberitahukan apa yang sedang terjadi di ER. Doo hyun yang sedari tadi memperhatikan si kepala kemanan saat menerima telepon sadar kalau sesuatu telah terjadi.


Dr. Yang berusaha menahan kedua pejabat pemerintah itu. dia mengatakan bahwa ER sedang penuh pasien jadi ruangannya pasti akan semakin sesak jika mereka juga ke sana. Kedua penjabat setuju untuk tidak masuk tapi mereka berkata kalau mereka perlu mengintip sedikit kondisi di ER, walaupun hanya lewat pintu *Andweeee…

Dr. Yang tidak menyerah. Dia membujuk mereka untuk makan siang dulu baru ke ER. Keadaannya pasti sudah lebih mendingan. Selain itu, dia yakin kalau kedua pejabat itu tidak akan tahan melihat pasien yang berlumuran darah. Kedua pejabat akhirnya setuju tapi tiba-tiba mereka mendengar seseorang yang berteriak (Sekedar info, seseorang kena tampar saat berusaha melerai mereka yang sedang bertengkar).



Hal itu membuat kedua penjabat semakin ingin mengunjungi ER dan jadilah mereka melihat pertengkaran yang terjadi. Senyum yang awalnya menghiasi wajah keduanya langsung menguap seketika.


Sambil berjalan meninggalkan ER, Sekertaris Lee mengomentari apa yang sedang terjadi. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat. Dokter bertengkar di depan pasien. Apa yang terjadi kalau berita itu sampai keluar? Siapa yang akan mau datang ke RS itu?

Dr. Yang berusah menenangkan. Dia berkata bahwa ini adalah pertama kalinya terjadi. Tapi Tuan Park berkata bahwa untuk pertama atau kesekian kalinya, seorang yang berpendidikan seharusnya tidak saling mencengkram baju satu sama lain.



Dr. Choi menyindir bahwa anggota parlemen saja sampai menendang satu sama lain. Jadi apa yang baru saja mereka lihat seharusnya bukan masalah besar (Hah! Betul itu. Seharusnya anggota dewan harus terlebih dulu memberikan contoh!)


Sekertaris Lee tetap bertahan. Menurutnya RS adalah RS, bukan tempat kerja biasa dimana orang biasa bertengkar. Terlebih RS itu berdiri karena ada kucuran dana dari pemerintah untuk menjadikannya sebagai model RS di Asia dimana dua model pengobatan yang berbeda bisa bekerja sama. Dia mengingatkan dr. Yang atas apa yang pernah dia ucapkan sebelum RS itu dibangun. Katanya semua dokter yang nantinya bekerja sudah menyadari mengenai pentingnya kerja sama antara dua metode pengobatan itu.

“Tapi apa buktinya?” tanya Sekertaris Lee. Dia memberitahu dr. Yang bahwa mereka harus bersiap-sipa karena kucuran dana untuk periode berikutnya tidak akan dicairkan. RS itu akan diubah menjadi RS biasa lalu kemudian mereka jual.

Dr. Choi tidak terima. Menurutnya dulu Sekertaris Lee sangat antusias dengan pembangunan RS ini. Tapi hanya karena satu kejadian seperti tadi, dia langsung berubah 180 derajat. Dia meminta beberapa waktu kepada mereka dan berjanji dalam jangka waktu yang diberikan, mereka akan mampu menunjukkan bahwa kerja sama antar 2 metode pengobatan (Eastern dan Western, red) memang dibutuhkan.


Kedua pejabat itu akhirnya setuju memberikan jangka waktu selama 6 bulan mengingat waktu untuk perencanaan APBN akan dilakakan 6 bulan ke depan. Mereka tidak bisa member waktu lebih lama seperti permintaan dr. Yang karena anggota dewan lain tidak akan setuju untuk mengucurkan dana pada RS yang tidak bisa merealisasikan visi mereka.


Setelah kepergian kedua pejabat itu, dr. Yang dan dr. Choi berbincang-bincang sejenak di depan pintu RS. Menurut dr. Yang akan sulit untuk menyembuhkan pasien dalam waktu 6 bulan karena menyembuhkan pasien tidak sama dengang mengganti part pada alat Rumah tangga yang rusak (Jadi tugas mereka adalah menunjukkan bahwa metode pengobatan Western dan Eastern bisa dilakukan bersama untuk menyembuhkan seorang pasien, red).

“Sebenarnya aku punya ide, tapi …” ucap dr. Choi.


Seung hyun akhirnya memeriksa pasien yang terjatuh dari tangga. Di dekatnya ada dr. Won yang rambutnya masih acak-acakan karena kejadian tadi.



Seung hyun melihat kalau di daerah dagu pasien terjadi peradangan yang ternyata sudah terjadi sejak setahun yang lalu. Seung hyun lalu menyuruh dr. Won melakukan Byunjeung (‘pengamatan terhadap gejala yang pasien miliki begitu juga penyebabnya’, red).

Menurut dr. Won si pasien memiliki masalah dengan ginjalnya. Jika dilihat dari peradangan yang ada di dagunya, maka si pasien memiliki imunitas yang lemah. Selain itu, energy yin di ginjalnya juga rusak. Seung hyun mengingatkan dr. Won bahwa si pasien datang bukan karena mengeluhkan peradangan di dagunya, melainkan karena dia terjatuh dari tangga dan tulangnya yang patah dua bulan lalu masih belum juga sembuh. Dr. Won diam karena tidak tahu jawabannya.



Sidang darurat langsung diadakan untuk menyelidiki apa yang baru saja terjadi.
Dr. Yang bertanya kepada dr. Jung apa benar dia sudah berkata bahwa dokter Western hanya melihat gejala lokal si pasien? Dr. Jung mengiyakan.

Dr. Choi lalu bertanya kepada dr. Ahn apa benar dia mengatakan bahwa dokter Eastern bukanlah pengobatan melainkan sihir? Dr. Ahn membenarkan.



Dr. Yang setuju kalau keduanya bersalah tapi menurutnya yang penting untuk mereka ketahui skerang adalah siapa yang memulainya lebih dulu. Menurutnya dr. Jung adalah yang paling bersalah tp dr. Choi membelanya. Menurutnya dr. Jung hanya mengungkapkan perbedaan sudut pandang walaupun dia tidak memilih perktaannya dengan bijak. Justru menurutnya dr. Ahn lah yang bersalah karena menyebut pengobatan Eastern sebagai sebuah sihir. Dia bertanya apa dokter Eastern yang ada di ruangan itu semuanya adalah penyihir? Kini giliran dr. Yang yang membela dr. Ahn. Menurutnya dr. Ahn hanya kelepasan bicara karena terbawa emosi. Menurutnya ucapan dr. Jung lah penyebabnya karena ucapannya itu merendahkan cara pengobatan mereka (Nah loh. Kok malah petinggi yang jadi bersilang pendapat?)



Dr. Choi terlihat tidak ingin berdebat lebih lanjut dengan dr. Yang. Dia pun berbalik dan langsung membentak dr. Jung karena besar mulut.

“Dr. jung Taesuk, bereskan barang-barang mu sekarang!” ucap dr. Choi. Semua orang tekejut mendengarnya. Dr. Jung tentu tidak terima begitu saja. Dia mengakui kesalahannya tapi dia tidak ingin dihukum seorang diri.

“DIAM KAU! Kau masih berani bicara setelah apa yang sudha kau lakukan?” dr. Choi sampai berdiri dari kursinya.

“Tapi bukan hanya aku mengatakan hal itu,” dr. Jung masih membela diri. Perhatian semua orang kini beralih kepada dr. Jung.



Dr. Yang bertanya siapa orang yang dr. Jung maksud. Dr. Jung terlihat menyesal dengan ucapannya karena dia tidak berani menjawab. Tapi dr. Choi terus mendesaknya.
Seung hyun masih memeriksa pasien yang terjatuh dari tangga. Dia menjelaskan beberahap hal tentang lima unsur dalam energy tubuh manusia. Dia menebak kalau si pasien jatuh karena merasa pusing. Si pasien mengangguk. Seung hyun berkata alasan tulang si pasien belum sembuh hingga sekarang adalah karena ada masalah dengan ginjalnya.


Seung hyun menjelaskan bahwa karena ginjal, darah, dan tulang berada pada elemen yang sama, yaitu air, maka keduanya saling berkaitan. Karena tulangnya belum sembuh, maka darah pun tidak mengalir dengan lancer. Karena itu si pasien sering merasa pusing. Masalah dengan ginjalnya bisa terlihat dari peradangan yang ada di dagu si pasien. Jadi jika ginjalnya semakin membaik, maka peradangan itu akan berhenti dengan sendirinya (Sekian heheh)



Tiba-tiba dr. Min datang dan tanpa ba bi bu langsung bertanya apa yang sudah Seung hyun katakan kepada dr. Jung. Seung hyun memberikan tatapan, ‘Memangnya aku bilang apa?’



Kembali ke ruang sidang. Hye in yang juga ikut berdiri rambut yang acak-acakan karena ditarik oleh dr. Won mendapat panggilan darurat. Dia pun segera meminta diri. Saat membuka pintu, dia bertemu dengan Seung hyun.



Yang mengalami keadaan darurat adalah pasien Park Jina. Tekanan darahnya menurun drastis. Hye in langsung memberikan instruksi kepada perawat yang ada. Tapi tiba-tiba pasien Park memuntahkan darah (Yaaak!) Hyen langsung menyuruh perawat memanggil Doo hyun.

Kembali ke ruang sidang…



Kini giliran Seung hyun lah yang ‘diwawancarai’. Seorang dokter bertanya apa benar Seung hyun lah yang member tahu dr. Jung bahwa dokter Western hanya melihat gejala lokal saat memeriksa pasien? Seung hyun menoleh kepada dr. Jung yang langsung tertunduk.

“Ya,” jawab Seung hyun singkat.

Dr. Choi mencoba membela. Menurutnya mungkin dr. Jung salah paham dalam mendengarkan ucapan Seung hyun. Jadi dia meminta Seung hyun untuk menjelaskan. Tapi dokter Western lain merasa itu tidak perlu. Bahkan dr. Oh menganggap kalau Seung hyun sangat ceroboh saat mengatakan hal itu padahal dia adalah seorang dokter RS, bukan hanya seorang dokter magang.

Di tengah-tengah perdebatan baru, Doo hyun mendapat panggilan. Jadi dia pun meminta diri. dr. Park juga ikut.

“Aku hanya mengucapkan kebenaran,” ucap Seung hyun. Doo hyun yang saat itu baru tiba di depan pintu mendengar ucapan Seung hyun.


Keadaan di ER tidak sama baiknya. Pasien Jin semakin gawat. Hye in sampai harus memompa jantung si pasien. Hye in sudah berkeringat tapi angka di layar monitor tidak berubah. 0 (nol). Hye in lalu meminta perawat membawa Cardioversion (itu loh yang dipake buat memacu jantung pasien) dan juga memanggil wali pasien.

200 Joule. 300 Joule. Nihil.

“Aku sudah bilang panggil dr. Doo hyun. Cepat!” teriak Hye in yang semakin panik.


“Minggir,” ucap Doo hyun yang tiba tepat waktu. Dia mengambil alih tugas Hye in. dia terus memompa jantung pasien Jina tapi juga tidak ada perubahan. Dr. Park mulai melirik jam tangannya.

Di ruang sidang…


“Apa kau bilang? Mengatakan 'hal yang sebenarnya'?” ucap seorang dokter.

“Apa hanya aku seorang yang mengetahui hal itu?” tanya Seung hyun kepada seluruh dokter yang ada di ruangan itu. Hal itu menyulut emosi para dokter Western. Dr. Lee bahkan sampai ikut berdiri dari tempat duduknya. Dr. Yang meminta mereka untuk duduk kembali. Dia lalu bertanya kepada Seung hyun, apa Seung hyun tidak menyesali perkataannya itu?

Seung hyun berkata bahwa dia tidak tahu kenapa orang-orang sibuk mempertanyakan pendapat pribadinya. Tapi setelah melihat ekspresi mereka di ruangan itu, dia merasa sudah berbuat kesalahan. Dia pun meminta maaf karena telah menyebabkan masalah di RS.


“Aku akan bertanggung jawab dan menyerahkan surat pengunduran diriku,” ucap Seung hyun.



Episode 4 끝

Akhirnya bisa memposting episode 4 walaupun harus delay cukup lama. Mian ya chingu kalau kalian harus nunggu agak lama.

Buat SONE yang ngarepin kehadiran Soo young harus bersabar karena untuk episode ini peran Soo young masih sangat sedikit begitu pun beberapa episode setelahnya.


2 comments:

  1. hhaahhhh... akhrnya ada lanjutannya juga... udah lama yah mbak di postingnya?? saya baru buka blognya mbak diana lagi... sudah berbulan-bulan ga buka...

    semangat ya mbak nulisnya... hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ne.

      Iya nih kemarin jedanya lamaaaaaaa banget. Mianhae ya ^_^

      Delete