26 January 2015

[Sinopsis] Crime Squad Episode 5 part 1

Mencoba menulis synopsis Crime Squad episode 5 Sinopsis epuisode 1-4 bisa chingu baca di sini.

Kenapa Crime Squad? Karena Saya lagi suka-sukanya nonton The Return of Superman dan langsung jatuh cinta sama Triplets Daehan, Min-guk, dan Manse, yang tidak lain adalah anak Song Il Gook :D Plus ada Jihyo Eonni di drama ini. Maka lengkaplah. Kalau ceritanya sendiri sebenarnya agak kurang greget, tapi tetap seru menurut saya. Apalagi ini drama detektif-detektifan ;)

Well, here we go...




Park Sae hyuk dan rekan-rekannya menghadiri sebuah pertunjukan balet yang diadakan oleh institusi milik mantan istrinya. Park Sae datang terlambat dan saat berjalan ke tempat duduknya dia melihat mantan istrinya sedang berbicara di atas panggung, memberikan salam pembuka sebelum pertunjukan dimulai.


Sementara itu Jo Min joo bersembunyi di sebuah ruangan setelah berhasil kabur saat melihat Park Sae. Tapi tanpa sengaja dia melihat seseorang ditampar. Dia tidak melihat si penampar. Tapi tiba-tiba hpnya bordering. Itu membuatnya ketahuan. Hanya saja si penampar sudah tidak ada di sana.


Min joo akhirnya berkesempatan mewawancarai di aktris (Cha Soo yeon, red). Dia sangat ramah dan selalu tersenyum. Dia bahkan memberikan saran kepada Min joo tempat yang baik untuk mendapatkan gambar yang bagus saat pertunjukan dimulai.

Min joo kemudian berhati-hati menanyakan pipi Soo yeon yang tadi kena tamparan. Soo yeon tersenyum dan menjawab bahwa dia baik-baik saja. Hanya ada sedikit kesalahpahaman dan itu bisa diselesaikan dengan bicara baik-baik. Dia yakin kalau dia berbicara dengan orang itu dari hati, dia akan mengerti.

Soo yeon memberitahu Min joo perasaannya sekarang. Bahwa dia sangat gugup karena ini adalah pertunjukan pertamanya. Dia meminta Min joo untuk mengambil gambar yang paling cantik untuk dirinya. Min joo mengangguk tentu saja.


Seorang staf masuk dan memberitahukan bahwa sudah hampir saatnya Soo yeon tampil. Soo yeon pun pamit. Min joo memberinya semangat.


Park Sae kini duduk di tempatnya. Dia masih menatap tempat duduk Eun young. Dan begitu terkejutnya dia ketika melihat keakraban antara mantan istrinya itu dengan Jung Il do, atasannya. Saking kagetnya dia tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya. Membuat rekan-rekannya dan penonton lain terkejut. Rekannya Nam Tae-shik memintanya untuk duduk.

Eun young dan Jung Il do menoleh karena kasak kusuk penonton dan dia akhirnya bertatap mata dengan Park Sae selama beberapa saat sebelum mengmbalikan perhatiannya ke atas panggung karena pertunjukan akan segera dimulai.


Di belakang panggung semua staf sibuk berlari membawa perlengkapan pertunjukan. Saat lorong mulai sepi, seseorang muncul. Dia melangkah menuju ruang property. Dia memakai kos tangan dan memasukkan bubuk ke dalam sebuah botol.


Min joo menyelinap ke samping panggung dan mengambil foto. Tapi seorang staff menegurnya. Tidak boleh mengambil gambar saat pertunjukan dengan berlangsung.


Min joo dengan terpaksa meninggalkan spotnya. Tapi tiba-tiba seseorang melintas di depannya. Berlari.

Sementara itu Park Sae tidak sedikitpun menimati pertunjukan karena dia hanya memperhatikan mantan istrinya (Han Eun young) dan Kepala Jung.


Saatnya adegan puncak yaitu Juliet meminum racun. Dan ternyata botol yang ada di tangan si aktris adalah botol yang mana seseorang sudah memasukkan bubuk ke dalamnya. Juliet akhirnya mengeuk racun dan meninggal. Pertunjukan pun berakhir.


Staf dan beberapa pemain mendekati Soo yeon untuk membangunkannya. Mereka mulai merasa aneh karena dia tidak membuka matanya. Salah seorang pemain langsung menjerit begitu menyadari kalau Soo yeon sudah meninggal. Penonton yang masih duduk di depan panggung terkejut mendengar jeritan itu.


Seorang staf mendatangi Eun young. Tidak lama dia dan Kepala Jung meninggalkan tempat duduk mereka menuju ke belakang panggung.


Eun young meminta penjelasan apa yang terjadi. Pemain yang tadi menjerit memberitahunya bahwa seperti Soo yeon sudah meninggal. Kepala Jung segera memeriksa tubuh Soo yeon yang sudah mulai dingin dan merasakan bahwa tak ada lagi nafas yang keluar dari hidungnya.


Pertunjukan terpakasa dihentikan. Eun young meminta maaf saat mengantar para penonton meninggalkan tempat pertunjukan. Dia beralasan bahwa seorang pemain mereka sedang pingsan. Salah seorang penonton tersenyum menyemangatinya. Hal tak terduga seperti itu sudah biasa terjadi.


Setelah semua penonton pulang Mantan istri Park Sae kembali ke dalam gedung dimana Park Sae sudah menunggunya. Park Sae menahan Mantan istrinya. Dia bertanya bagaimana Eun young bisa kenal dengan Kepala Jung. Eun young merasa itu bukanlah pertanyaan yang perlu dia jawab. Tapi Park Sae terus mendesaknya. “Kami punya hubungan yang sangat baik. Puas?” Jawabnya sinis.


Petugas RS yang sudah tiba memastikan kepada mereka bahwa Soo yeon sudah meninggal. Kepala Jung menjelaskan kepada mereka yang ada di tempat itu bahwa kemungkinan penyebab kematiannya bisa karena penyakit seperti serangan jantung. Namun bisa juga karena pembunuhan. Dia pun memerintahkan anggota timnya untuk memanggil tim CSI (Crime Scene Investigation) dan meminta mereka menyelidiki semua orang yang terlibat hari itu.


Ahli forensik akhirnya tiba dan memeriksa keadaan sekeliling tempat perkara. Salah seorang dari mereka menemukan kejanggalan saat membaui boto yang dipegang Soo yeon. Dia menemukan bau yang sama dari mulut Soo yeon.

Park Sae melihat ekspresi wajah si petugas. Dia lalu mendekatinya dan menanyakan apa yang si petugas temukan. Si petugas memberitahukan Park Sae bahwa itu adalah bau almond. Jadi kemungkinan penyebab kematian adalah potassium sianida (bisa dibaca disini untuk lebih pahamnya)


Min joo muncul. Petugas melarangnya mendekat tapi Min joo berkeras melihat mayat Soo yeon. Park Sae melihatnya dan menarik tangannya menjauh dari tempat perkara.

Min joo terlihat shock melihat mayat Soo yeon. Dia tidak percaya karena baru saja dia berbicara dengannya. Kenapa semuanya terjadi begitu cepat? Park Sae tidak menanggapinya dan hanya mendorongnya menjauh.


“Aku bahkan memotrenya. Kenapa dia tiba-tiba meninggal?” Tanya Min joo.

“Orang-orang bisa meninggal kapan saja secara tiba-tiba. Itu bukan hal yang mengejutkan,” balas Park Sae. Dia sedikit kesal karena Min joo mengganggu proses penyelidikan. Tapi Min joo malah balik melawan Park Sae. Dia tidak terima ucapan Park Sae yang mengatakan bahwa itu adalah hal yang biasa. Park Sae berbalik dan membentaknya. Tapi dia kemudian menenangkan dirinya dan meminta baik-baik Min joo pergi dari sana.


Park Sae berjalan mengamati para pemain yang masih berkumpul. Salah seorang yang berpakaian pelayan berbalik dan terkejut saat melihat Park Sae sedang mengamatinya. Dia terlihat gugup dan takut.


Eun young berkeras kalau penyebab kematian Soo yeon adalah serang jantung, bukan pembunuhan. Kepala Jung mengerti perasaannya mengingat pentingnya pertunjukan itu bagi Eun young. Tapi prosedur tetap harus dilakukan.


Dikantor kepolisian, Penyidik Shin memberitahu kepada Jung bahwa hasil pemeriksaan belum keluar. Tetapi kemungkinan penyebab kematian Soo yeon adalah potassium Sianida yang jika dikonusmsi melebihi dosis bisa menyebabkan kematian, seperti lumpuhnya system saraf dan jantung. Selain itu, ada bau seperti almond yang bisa tercium oleh tertentu jika zat tersebut digunakan.

Kepala Jung bertanya tentang staf. Penyidik Shin menjelaskan bahwa tidak ada yang mencurigakan dan CCTV yang ada di edung sedang dalam tahap perbaikan. “Sepertinya ini akan sulit,” ucap Kepala Jung.

“Tapi ada yang menarik dari kasus ini,” ucap Penyidik Shin. Kepala Jung langsung tertarik mendengarnya. “Lee Young sae, si pemeran Romeo”


Young sae memberitahu Penyidik Shin bahwa sebenarnya ada 3 pemain yang memperebutkan peran Juliet. Kim Joo ni, Yoon Song hee, dan Cha Soo yeon. Hubungan ketiganya juga tidak bagus. Dia juga memberitahukan sebuah rumor tentang Joo ni dan Soo yeon.

Saat keduanya berada di teater yang sama, Joo ni pernah melakukan sesuatu agar Soo yeon tidak bisa tampil di tampil di panggung dengan memasukkan paku ke sepatu Soo yeon.

Dan Kim Joo ni serta Yoon Song hee pun dipanggil oleh pihak kepolisian untuk diintai keterangan.


Penyidik Jin Mi sook bertanya seperti apa Soo yeon di mata Joo ni. Joo ni menjawab bahwa Soo yoen itu orang yang tidak tahu apa-apa tapi bisa membuatku iri padanya. Dia selalu kalah saat bersaing dengannya.

Selain itu, menurutnya, Soo yeon selalu belagak polos tapi dibelakang mereka dia bisa juga melakukan hal yang tidak baik. Joo ni bicara begitu karena dia pernah memergoki Soo yeon sedang berciuman dengan pacarnya yang punya mobil import. Dia menyebut Soo yeon sebagai rubah penggoda karena mnurutnya Soo yeon hanya mau berpacaran dengan orang kaya.


Penyidik Nam berugas menginterogasi Song hee. Dia bertanya apa selama ini ada orang yang biasa mengancam akan membunuh Soo yeon. Atau mungkin ada orang yang selalu menguntitnya? Song hee menybeut Soo yeon sebagai wanita yang baik hati. Tapi dia pernah melihat Joo ni menampar Soo yeon saat Soo yeon mendapatkan peran sebagai Juliet.

Menurutnya Joo ni itu selalu iri pada Soo yeon karena Soo yeon baik dan sangat popular diantara cowok-cowok.


“Kalian percaya rumor itu?” bentak Joo ni di dalam ruang inetorgasi. “Siapa yang mengatakan rumor itu? Siapa yang membuat cerita bohong seperti itu?”

“Kenapa? Apa rumor itu salah?” tanya Penyidik Jin.


Park Sae membongkar sampah. Dia sedang mencari botol Potasium Sianida. Petugas yang membawakan sampah terakhir kepadanya mengatakan bahwa dia sudah membawakan semua sampah seperti yang Penyidik Park minta. Park Sae terlihat putus asa.


Dari dalam gedung Eun young mengawasinya. Seorang staf mendekatinya dan memberitahu bahwa dia sudah menahan agar berita tentang kematian Soo yeon tidak keluar di media. Eun young lalu bertanya apa yang sedang Penyidik park dengan sampah-sampah itu. Staf tersebut menjawab bahwa dia sedang mencari botol Potasium Sianida. Eun young mengangkat alisnya.


Min joo masuk ke dalam ruang ganti pemain yang sudah dipasangi garis kuning. Dia menatap foto Soo yeong yang tadi diambilnya sebelum Soo yeong meninggal. Park Sae datang dan menegurnya. Ruangan itu bukan tempat untuk orang luar.


“Penyidik Park,” panggil Min joo

“kau harus meniggalkan ruangan ini,”

“Ahjussi!”

“Orang lain yang meninggal tapi kenapa kau sangat khawatir? Ini tidak ada hubungannya dengan mu. Pergilan dan lakukan urusanmu”
Min joo berdiri. “Dasar pria jahat!”

“Apa?”

“Kau tidak akan mengedipkan mata bahkan jika ada orang yang meninggal di hadapanmu ya? Kau hanya bisa meneriaki orang dan kau piker itu sudah membuatmu menjadi seorang polisi? Petugas seperti mu yang tidak punya hati nurani itu tidak berguna. Apa kau tahu itu?”

“YA!” Saking kerasnya bentakan Park Sae, Min joo sampai melompat ke belakang.


“Apa?” Min joo tidak mau kalah. Park Sae berjalan mendekatinya sementara Min joo melangkah mundur. Park Sae mengangkat dua jarinya seperti ingin mencolok mata Min joo. Min joo terpojok di meja rias. Dia mengangkat tanganya untuk melindungi dirinya. Tapi kemudian Park Sae melihat sesuatu di atas meja.


Selembar kertas.

Dia mengambilnya. “Apa itu?” tanya Min joo penasaran. “Itu...pesan bunuh diri?”


“Pesan bunuh diri?” tanya Eun young. Keduanya menoleh dan mendapati Eun young berdiri di pintu.

Eun young mengambil lembaran itu dari tangan Park Sae. “Karena ini sudah ditemukan itu berarti Soo yeon bunuh diri. Iya kan?”

“Dia tidak bunuh diri,” ucap Min joo. “Soo yeon bukan tipe orang yang akan melakukan bunuh diri.”
Park Sae menambahkan bahwa catatan itu bisa saja palsu. Siapapun bisa menulisnya dan meletakkannya di sana. Eun young tidak seharusnya menyimpulkan secepat itu.

“Baiklah. Aku akan membantu semua yang berkaitan dengan penyidikan. Tapi untuk hari ini, tolong pergilah,”pinta Eun young kepada mereka. Min joo merasakan aura yang tidak baik diantara mereka berdua.


Kenapa aku sulit sekali mendapatkan apa yang sangat mudah bagi orang lain? Aku tidak berharap banyak hal. Tidak juga meminta tertlalu banyak. Aku hanya ingin agar dunia ini memberiku sedikit kehangatannya. Dengan begitu aku harap aku bisa lebih bahagia. Aku merasa seperti ingin mati. Aku ingin mati saja di hari seperti hari ini


Itu adalah isi pesan yang Park Sae temukan. Penyidik Nam yakin kalau Soo yeon bunuh diri jika dilihat dari catatan itu. Dia bahkan sampai menyebutkan kata mati sebanyak 2 kali. Penyidik Shin juga menambahkan bahwa dia mendapatkan informasi bahwa Cha Soo yeon sering menangis. Tapi orang di sekelilingnya tidak tahu alasannya karena Soo yeong tidak pernah mengatakan apa-apa.

Park Sae mengingatkan mereka bahwa ini bukan pertama kalinya mereka mendapat kasus seperti ini. Mereka seharusnya tidak menyimpulkan secepat itu. Kepala Jung setuju. Mereka belum menemukan bukti pasti saat ini. Jadi dia meminta agar mereka kembali melakukan tugasnya.

Park Sae dan Penyidik Nam bertukar pikiran. Joo ni masuk dalam daftar kecurigaan mereka. Tapi tidak dengan Song hee. Menurut Penyidik Nam, Song hee itu terlihat sangat lemah. Entah dia ketakutan atau malah diancam oleh Joo ni. Dia yakin Song hee tidak punya cukup keberanian untuk meletakkan racun ke dalam minuman Soo yeon. Tapi menurut Park Sae, bisa jadi Song hee hanya berakting.


Di tempat latihan Joo ni menyeret Song hee ke ruang rias. “Kau kan yang menyebar kabar kalau aku meletakkan paku itu?”

“Bukan aku.”

“Bukan kau? Hanya kau yang tahu tentang insiden itu. Jadi pasti kau orangnya.”

Song hee ingin pergi tapi Joo ni kembali mendiringnya. “Apa lagi yang kau beritahukan kepada polisi?”


“Apa kau sangat setakut itu?”

“Apa?”

“Apa kau sangat takut dengan apa yang aku katakan kepada mereka? Semua orang tahu tentang rumor itu.”

“Kau pikir aku tidak tahu? Kau ada diantara kami. Kau lah yang membuat hubunganku dan Soo yeon semakin memburuk. Kau piker aku tidak tahu? Kau bajingan. Kau ini tidak bisa melakukan apa-apa tanpa ibumu. Kau mendapatkan peran sebagai perawat juga karena ibumu. Iya kan?”


Song hee keluar dari ruangan tapi ternyata di luar sudah ada Park Sae. Dia mendengarnya dan bertanya kenapa mereka masih bertengkar padahal sudah sering bertemu. Keduanya hanya diam.


Park Sae datang untuk bertanya kepada Song hee. Apa dia tidak berkeinginan untuk memerankan Juliet? Song hee menjawab bahwa dia tidak serakur itu. Selain itu, dia menyadari kemampuannya. Park Sae berkata bahwa peran perawat memang cocok untuk Song hee. Memang ada orang seperti itu didunia ini. Seseorang yang selalu berusaha keras namun tetap tidak akan bisa bersinar. Jadi bagi Song hee, peran sebagai perawat tentu lebih menyenangkan. Song hee tidak menjawab dan pergi. Park Sae menatapnya dengan curiga.

Park Sae akhirnya meninggalkan gedung dan ternyata Song hee mengamatinya. Sepeninggalknya dia langsung menelepon ibunya.


Kepala Jung dan timnya kembali rapat. Mereka masih membahas tentang kasusu Soo yeon. Menurut Penyidik Nam, catatan yang ditemukan oleh Park Sae ditulis di kertas yang biasa ditemukan di diary. Kertas daun ulang yang berwarna. Tapi mereka belum menemukan diary itu. Jadi sepertinya mereka harus menggeledah rumah Soo yeon.

Adapun riwayat panggilan Soo yeon ditemukan nomor yang dihubungi sebanyak 7x sebelum hari kejadian. Nomor itu milik Lee Joon soo. Maka Kepala Jung pun mmeinta mereka untuk menyelidiki Lee Joon Soo dan mencari tahu tempat tinggal Soo yeon.


Park Sae pulang ke rumahnya dan hal pertama yang dia lakukan adalah menyapa foto Hye in. Berharap hye in akan menjawabnya *facepalm* Dia duduk dan kembali teringat kedekatan Eun young dengan Kepala Jung.


Esoknya Eun young datang ke Kantor Polisi Gangnam. Dia datang sebagai saksi.


Min joo masih sedih dengan kematian Soo yeon. Dia masih terlihat tidak bersemangat dan hanya memandangi foto Soo yeon di café Yoo mi.

Yoo mi mendekatinya dan bertanya apa Min joo tidak takut memandangi foto orang yang sudah meninggal? Min joo tidak takut. Dia hanya tidak percaya kalau orang yang baru saja tersenyum di hadapannya sudah berubah menjadi mayat yang sedingin es.


Dia kembali memperhatikan foto itu dan menyadari sesuatu. Dia menzoom foto Soo yeon hingga meja di belakangnya terlihat. Dia langsung berdiri dan membut Yoo mi kaget. Tanpa menunggu dia mengambil tasnya dan meninggalkan café. Yoo mi meneriakinya agar membayar minumannya lebih dulu.


Di kantor kepolisian, Park Sae sedang mengumpulkan informasi dari Eun young mengenai alasan dia memilih Soo yeon memerankan Juliet. Eun young menjelaskna bahwa dia memilih Soo yeong karena kemampuannya, bukan karena statusnya.

“Hanya untuk pertanyaan ini kamu memanggilku ke sini? Bukankan sudah ada pesa kematian dari Soo yeon. Jadi pasti ini adalah kasusu bunuh diri,” Eun young berkeras dengan pendapatnya.

“Kami belum bisa memutuskan ini bunuh diri atau pembunuhan,” jawab Park Sae.

“Ini bunuh diri. Jelas bunuh diri! Jadi cepatlah selesaikan dan tutup kasusunya.”

“Kau masih belum berubah. Salah satu pemainmu tewas tapi kau tidan ingin mencari tahu lebih dalam tentang kematiannya,” ucap Park Sae.

“Kenapa harus merumitkan masalah yang sanagt sederhana?” Nada suara Eun young meninggi.

“Baik. Kalau itu menurutmu. Bagi Cah Soo yeon yang tidak punya koneksi dan berhasil mendapatkan peran itu murni karena kemampuanna, maka hari itu seharusnya adalah hari yang membahagiakan baginya. Terlebih karena itu adalah penampilah perdananya. Jadi alas an masuk akal apa yang bisa kau katakana sehingga dia kemudian memutuskan untuk bunuh diri?” Eun young terdiam.

“Jadi keadaan kita sekarang masuk akal? Kau dan aku duduk berhadapan dalam situasi ini,” ucap Eun young. Park Sae tidak menjawab, Eun young mengambil tas nya dan meninggalkan ruangan.



Park Sae mengejarnya dan bertanya apa maksud ucapan Eun young. Eun young yang malas untuk menjelaskan hanya meminta maaf karena sepertinya sudah mengucapakan hal yang salah. Park Sae kembali bertanya. Eun young berpikir sejenak dan berkata, “Setelah apa yang terjadi pada Hye in, sangat sulit bagiku untuk melihat wajahmu. Tidak. Aku tidak ingin melihat wajahmu. Saat melihat wajahmu, saat kamu menatapku, saat aku melhatmu berjalan, semuanya mengingatkanku pada Hye in. Semuanya. Kau terlalu mirip dengannya. Karena itu, karena itu aku tidak ingin melihatmu. Kita, dalam situasi ini pun, sebaiknya tidak perlu bertemu.

Part 2 baca di sini

1 comment: