19 October 2012
Ma roo behasil mencegat Jae sik yang akan membawa Eun gi. Dia menghentikan mobilnya tepat di depan mobil Jae sik. Karena itu, Jae sik harus membanting stir dan mengerem mendadak. Eun gi yang sedari tadi berada di bawah pengaruh obat tidur, akhirnya terbangun.
Ma roo langsung menyeret Jae sik keluar dari mobil dan memaksanya untuk mengaku siapa yang menyuruhnya. Eun gi kaget terkejut melihat apa yang dilakukan Ma roo. Dia pun berusaha memisahkan Ma roo dari Jae sik.
Jae sik akhirnya berhasil melepaskan diri dan berlari pergi.
Ma roo berbalik memarahi Eun gi karena mau saja mengkuti orang yang tidak dia kenal. Eun gi berkata kalau dia mengikuti orang itu (Jae sik, red) karena Jae sik berkata bahwa Ma roo yang menyuruhnya. Ma roo menjawab bahwa dia tidak pernah menyuruh siapa pun untuk membawa Eun gi bertemu dengannya. Dia bahkan menyebut Eun gi sebagai gadis bodoh.
Eun gi kecewa dengan sikap Ma roo. Dia tidak menyangka kalau Ma roo sebegitu bencinya pada dirinya. Dia mengira kalau Ma roo marah kepadanya karena dirinya berkeras ingin bertemu Ma roo sementara Ma roo tidak tidak ingin menemuinya. Ma roo semakin kesal karena Eun gi salah paham.
“Apa kau sangat membenciku? Aku tidak tahu kalau kebencianmu kepadaku sebesar itu. Kalau aku tahu, aku tidak akan mencarimu,” ucap Eun gi. Air matanya mulai menggenang. Ma roo menarik kasar tangan Eun gi karena ingin mengajaknya pulang. Eun gi melepaskan tangan Ma roo.
“Aku yang salah. Aku bersalah padamu, orang yang membenciku dan tidak mengingatku. Aku minta maaf karena selalu membuntutimu. Aku minta maaf karena meminta mengingat diriku, untuk mengajariku, dan juga untuk menungguku. Aku minta maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi karena aku tidak akan mengganggumu lagi. Jadi jangan memukul orang lagi karena aku. Itu bukan kesalahan kakakmu, tapi aku. Aku rasa kepalaku memang tidak beres,” ucap Eun gi (hiks…).
Eun gi membalikkan badannya dan melangkah pergi. Ma roo menghalanginya. Dia bertanya kemana Eun gi akan pergi. Eun gi tidak menjawab dan menyuruh Ma roo menyingkir dari hadapannya. Ma roo kembali menyeret Eun gi yang meronta. Dia tidak mau dipermainkan karena otaknya yang bermasalah.
“Memang benar. Walapun aku orang bodoh yang hanya bisa mengingat namanya sendiri, walaupun aku ini gadis yang menyedihkan karena terlalu berterus terang akan perasaanku kepadamu, kita hentikan sampai di sini saja. Tolong, jangan buat aku lebih menderita lagi. Walaupun ingatanku hilang, tapi aku tahu betapa memalukannya diriku,” Eun gi berjalan pergi sambil menangis tapi kali ini Ma roo tidak menahannya.
Eun gi pulang naik taxi dan dalam perjalanan dia terus menangis.
Ma roo masih di mobilnya.
“Apa kau tidak tahu apa yang sudah aku lakukan agar kau menjauh? Apa yang harus aku lakukan sekarang setelah kau kembali? Seo Eun gi, kau memang bodoh,” ucap Ma roo kepada dirinya sendiri.
Di ruang kerjanya, Jae hee mulai terlihat gelisah. Ternyata dia sudah tahu mengenai keberadaan Eun gi. Dan itu berkat Jae sik ^^
Siang harinya Jae sik datang menemui Jae hee. Dia menyindir Jae hee kalau sepertinya Jae hee sangat takut kepada Seo Eun gi karena Jae hee yang sangat sibuk itu langsung menemui dirinya begitu dia meneleponnya. Jae hee memperlihatkan foto Eun gi yang ada di hp nya dan berkata kalau sebenarnya dia sudah memperlihatkan foto itu kepada Pengacara Ahn. Dia sudah mencoba melakukan kesepakatan dengan Pengacara Ahn. Dia berjanji akan menyingkirkan Eun gi dari Seoul karena itu adalah keahliannya. Tapi Pengacara Ahn menolak karena katanya dia tidak punya wewenang untuk memenuhi permintaan Jae sik.
Karena itu Jae sik agak menyesal memperlihatkan foto itu kepada Pengacara Ahn. Dia seharusnya memperlihatkannya langsung kepada Presdir (Jae hee, red) yang punya kewenangan lebih. Jae hee menatap kakaknya dengan ekspresi jijik. Jae sik tidak suka melihat tatapan Jae hee. Dia menyuruh Jae hee agar menatapnya dengan sopan. Tapi Jae hee seperti tidak mendengarkannya. Dia mengepalkan tangannya karena harus menahan amarahnya.
Jae sik kemudian mengancam akan memberitahukan semua orang bahwa Seo Eun gi masih h dup. Jadi dia meminta Jae hee agar segera membereskan mejanya.
Jae hee berkata bahwa dia hanyalah Presdir pengganti. Jadi dia tidak punya kewenangan sebesar yang Jae sik kira. Dia berkata bahwa permintaan Jae sik berada di luar kewenangannya. Jae sik kemudian meminta Jae hee untuk memberikan apa saja yang berada dalam kewenangannya, tanah atau uang juga bisa.
Kembali ke Jae hee yang sedang berada di ruang kerjanya. Dia mendapat sms dari Jae sik yang menuliskan bahwa masalah mereka sudah beres jadi dia meminta Jae hee agar bisa lebih cepat memenuhi perjanjian mereka. Jae hee langsung menghapus sms itu.
Eun gi sedang mendengarkan musik di kamarnya sambil menggunakan headset. Pengacara Hyun datang untuk memberitahukan bahwa dokter sudah tiba tapi Eun gi tidak mendengarnya. Sekertaris Hyun mendekat dan melepaskan head set Eun gi. dia mengulangi perkataannya bahwa dokter sudah tiba dan sedang berada di ruang tamu. Menurut dokter, setelah memerika Eun gi dia akan memutuskan terapi selanjutnya yang harus Eun gi jalani.
Eun gi meminta Sekertaris Hyun untuk menyuruh dokter itu pergi. Dia sudah tidak mau menerima terapi lagi karena walaupun dia sudah berusaha keras tapi perubahannya tidak banyak. Sekertaris Hyun mencoba menyemangati Eun gi tapi Eun gi yang tidak mau mendengarkan melepas plug head setnya dari radio dan mengeraskan volume radio.
Sekertaris Hyun tidak menyerah. Dia juga meninggikan suaranya. Tapi Eun gi yang keras kepala juga semakin menambah volume radionya. Dia menutup matanya dan tiba-tiba teringat pada malam dia pergi bersama Ma roo untuk menjemput Choco. Lagu yang diputar Ma roo pada malam itu sama dengan lagu yang dia putar sekarang. Eun gi menghela nafasnya.
Ma roo masih belum beranjak dari mobilnya (tapi dia suda tiba di lingkungan rumahnya). Dia teringat perkataan Eun gi yang meminta maaf padanya karena sudah mengganggu dirinya. Ma roo telrihat menyesali sikapnya saat dia memarahi Eun gi.
Ma roo kemudian teringat sesuatu. Dia menghubungi seseorang.
Jae sik sedang berjudi tapi kalah terus. Temannya berkata bahwa sebaiknya dia pergi saja. Jae sik membela diri bahwa uangnya akan segera tiba. Jae sik melihat panggilan di hp nya. Dari Ma roo. Dia kesal dan pergi meninggalkan tempat itu (sepertinya dia mengharapkan telepon dari Jae hee).
Dan benar saja. Jae sik langsung menghubungi Jae hee. Dia kesal karena Jae hee belum juga mengirimkan uang kepadanya. Dia keluar dari gedung tempatnya berjudi dan terus menghubungi Jae hee. Tapi Jae hee tidak mengangkat teleponnya.
Jae hee sedang menghubungi seseorang ketika dia melihat teleponnya bergetar. Saat dia mengakhiri pembicaraannya, baru dia menjawab telepon dari Jae sik.
Jae sik bertanya mengapa Jae hee belum mengirimkan uang kepadanya. Jae hee berkata bahwa dia baru saja mengirimnya. Jadi menurutnya kiriman itu sudah sampai. Tepat saat itu, rombongan mobil polisi tiba di gedunga tempat judi itu. Jae sik yang kebetulan berada di luar melihatnya dan langsung bersembunyi.
Jae sik bertanya apa Jae hee yang mengirim polisi-polisi itu. Jae hee mengelak dan pura-pura tidak tahu. Jae sik kembali bertanya apa Jae hee yang mengirim polisi tersebut. Jae hee balik bertanya apa kakaknya sangat tidak percaya padanya. Saat itu, dua polisi melihat Jae sik. Jae sik langsung berlari.
Jae sik mencoba bersembunyi. Dia belum memutuskan teleponnya dengan jae hee. Dengan terengah-engah dia memberitahu Jae hee bahwa dia tahu orang seperti apa Jae hee jadi dia tidak bisa mempercayainya. Jae hee berkata bahwa dirinya juga demikian. Dia juga tidak bisa mempercayai kakaknya itu. Dia tahu kalau kakaknya bukan tipe orang yang akan puas walau dia sudah memberikanapa yang sudah dia janjikan kepada Jae sik. Karena dia yakin, begitu Jae sik memeras seseorang, dia tidak akan pernah melepaskan orang itu seumur hidupnya.
Jae hee kembali mengingatkan Jae sik agar tidak menyentuh anaknya (Eun gi, red). Jika Jae sik melakukannya, maka dia tidak akan tinggal diam walaupun Jae sik adalah kakaknya.
Jae hee memberitahu Jae sik bahwa dia sudah melaporkan Jae sik atas tuduhan penculikan Eun gi dan pemerasan kepadanya. Baginya, memberika hukuman 10 tahun kepada mantan napi seperti kakaknya bukanlah hal yang sulit. Jae hee tersenyum puas.
Jae sik berkata bahwa dia melakukannya atas perintah Jae hee. Jae hee meminta Jae sik agar berhenti menjebaknya toh dia tidak punya bukti. Baginya, memberikan saat ini apa yang Jae sik minta adalah sebuah kesia-siaan. Dia berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan kakaknya sepuluh tahun yang akan datang. Karena itu, Jae hee menyuruh kakaknya agar masuk saja ke dalam penjara dan duduk menunggu hingga 10 tahun lagi. Jae sik sangat marah mendengar perkataan Jae hee. Dia bersumpah kalau dia sendiri yang akan membunuh Jae hee.
Karena teriakannya, para polisi berhasil menemukan Jae sik. Tapi Jae sik kembali berlari.
Ma roo tertidur di mobilnya. Dia terbangun karena mimpi buruk (sepertinya Ma roo tidak bisa tidur nyenyak semenjak kecelakaan itu).
Ma roo berjalan menuju rumahnya. Dia tengah jalan dia kembali menghubungi Jae sik tapi hp Jae sik sudah tidak aktif. Saat tiba di depan pagarnya, Jae sik muncul. Ma roo langsung mendorong Jae sik ke tembok pagarnya. Jae sik berkata bahwa Jae hee lah yang menyuruhnya untuk menculik Eun gi agar Eun gi tidak kembali ke Grup Tae san. Tapi Ma roo tidak percaya begitu saja. Jae sik memohon agar Ma roo melepaskannya. Dia bersumpah dia tidak berbohong. Dia berkata seperti itu karena dia ingin sebelum mati dia bisa melakukan hal yang benar.
Ma roo kemudian teringat saat Sekertaris Hyun datang ke rumahnya bersama Eun gi. saat itu Sekertaris Hyun mengatakan bahwa posisi Jae hee sebagai Presdir akan terancam kalau Eun gi kembali ke perusahaan.
Jae sik berlutut di hadapan Ma roo. Dia berkata kalau adiknya itu sangat menakutkan karena telah mengancam akan membunuh dirinya. Dia memohon perlindungan Ma roo. Dia masih ingin hidup.
Ma roo kemudian bertanya dimana tempat tinggal Eun gi kepada Jae sik.
Ma roo berlari ke mobilnya.
Sekertaris Jo sedang mengawasi tempat tinggal Eun gi. dia mencocokkan foto rumah yang ada di hp nya dengan rumah yang ada di hadapannya. Dia kemudian melapor kepada Pengacara Ahn bahwa rumah yang menjadi tempat tinggal Eun gi adalah rumah sekertaris Hyun.
Pengacara Ahn berkata kalau dia akan segera mengirim orang ke sana.
Pengacara Park datang menemui Pengacara Ahn. Pengacara Ahn kemudian mengakhiri pembicaraannya dengan Sekertaris Jo.
Pengacara Park bertanya mengapa Pengacara Ahn dan Jae hee sangat ingin segera memecat Eun gi dari jabatannya sementara mereka belum tahu apakah Eun gi masih hidup atau sudah mati. Pengacara Ahn berkata kalau sebenarnya Pengacara Park tahu kalau Eun gi masih hidup. Pengacara Ahn penasaran mengapa Eun gi tidak muncul di perusahaan padahal dia sehat-sehat saja. Raut muka Pengacara Park sedikit terkejut mendengarnya tapi dia berpura-pura tidak tahu apa-apa. Pengacara Ahn tersenyum kecil mendengar pernyataan Pengacara Park.
Pengacara Ahn berdiri dari kursinya. Dia mendekati Pengacara Park dan memberi saran kepadanya agar membawa Eun gi menjauh kalau memang Pengacara Park mencintai Eun gi. pengacara Ahn memegang pundak Pengacara Park dan berkata dengan cara demikian maka rahasia Pengacara Park akan tertutup dengan sendirinya.
Pengacara Park melepaskan tangan Pengacara Ahn dari pundaknya lalu pamit.
Pengacara Ahn kemudian menghubungi seseorang. Dia meminta orang itu mengirimkan beberapa orang ke tempat dimana Sekertaris Jo sekarang berada karena ada orang yang harus mereka bawa sembunyi-sembunyi.
Ma roo menuju rumah Sekertaris Hyun. Di tengah perjalanan dia melihat Sekertaris Hyun. Dia singgah dan pergi bersama kerumah Sekertaris Hyun bersama.
Ma roo mengembalikan hp Sekertaris Hyun. Sekertaris Hyun tersenyum dan bertanya apa Ma roo sebegitu khawatirnya kepada Eun gi sampai dia datang ke tempatnya pagi-pagi sekali. Ma roo tidak menjawab pertanyaannya dan balik bertanya. Dia bertanya apa yang bisa dia lakukan untuk Eun gi. Apakah dia hanya perlu membuatnya menempati posisinya dan menurunkan Jae hee dari jabatannya sekarang.
Dan pertanyaan itu tidak terjawab Karen Sekertaris Hyun melihat Sekertari Jo yang sedang bertanya pada orang di lingkungan tersebut sambil membawa foto Eun gi. Dia sangat terkejut dan mulai khawatir. Dia memberitahu Ma roo bahwa Sekertaris Jo adalah orang suruhan Jae hee. Dan itu berarti Jae hee sudah tahu keberadaan Eun gi.
Ma roo langsung bertanya dimana Eun gi. Sekertaris Hyun menjawab bahwa Eun gi ada di rumah. Dia sudah berpesan kepada Eun gi agar tidak membuka pintu untuk siapa pun sampai dia tiba. Sekertaris Hyun kemudian memberikan kunci rumahnya kepada Ma roo. Dia meminta Ma roo agar membawa Eun gi pergi sementara dia akan mencoba mencegat Sekertaris Jo selama mungkin.
Ma roo tiba di rumah sekertaris Hyun. Dia berlari masuk ke halaman. Dia mendapati Eun gi sedang berada di halaman.
Eun gi kaget melihat Ma roo. Dia bertanya siapa Ma roo (Eun gi pura-pura tidak kenal Ma roo), mengapa Ma roo masuk ke rumahnya tanpa permisi. Ma roo terlihat tidak sabar (karena takut orang-orang suruhan Jae hee segera datang). Ma roo langsung menarik tangan Eun gi dan berkata kalau dia datang untuk menjemput Eun gi.
Tapi Eun gi menepis tangan Ma roo. Dia mengingatkan Ma roo bahwa Ma roo lah yang mengatakan bahwa dirinya itu bodoh, Ma roo lah yang pernah memarahinya karena mau saja ikut sama orang yang tidak dia kenal. Eun gi bertanya apa Ma roo datang kerena menyesal atas sikapnya atau karena Ma roo kasihan padanya.
“YA SEO EUN GI!” panggil Ma roo dengan nada tinggi.
Eun gi berdiri dan mendorong Ma roo. Dia menyuruh Ma roo pergi. Tapi Ma roo malah mendekat untuk membawanya pergi. Eun gi kembali mendorongnya dan melemparkan buku yang dia baca lalu berlari masuk ke dalam rumah.
Ma roo memungut buku Eun gi. bukunya tentang dongeng anak-anak (anak gembala yang berbohong kepada penduduk desa mengenai keberadaan serigala).
Pengacara Park sedang memandang keluar jendela dari ruang kerjanya ketika sms Sekertaris Hyun tiba. Sekertaris Hyun memberitahu bahwa Jae hee sudah tahu keberadaan Eun gi. pengacara Park terkejut membacanya.
Sementara itu Sekertaris Hyun sudah bertemu dengan Sekertaris Jo yang memperlihatkan foto Eun gi kepadanya. Sekertaris Hyun tidak bisa berkata apa-apa. Sekertaris Jo kemudian menerima telepon dari seseorang. Dia menunjukkan arah kepada si penelepon.
Sekertaris Hyun bertanya apakah foto yang dia lihat tadi adalah Seo Eun gi (Sekertaris Hyun masih berusaha untuk berpura-pura bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang Eun gi).
Ma roo berusaha membuka pintu kamar Eun gi tapi Eun gi menahannya dari dalam. Ma roo kesal karena Eun gi tidak mau ikut dengannya. Dia menggedor-gedor pintu kamar Eun gi dan berkata kalau mereka tidak punya banyak waktu karena ada orang lain yang akan datang.
Eun gi tidak peduli karena dia tidak akan ikut sama orang yang tidak dia kenal.
“SEO EUN GI!” Ma roo kembali memanggil Eun gi. Eun gi bertanya mengapa Ma roo selalu memanggil namanya padahal mereka tidak saling kenal. Dia sendiri juga tidak kenal dan mengingat Ma roo. Jadi dia meminta Ma roo agar pergi saja. Ma roo berhenti menggedor pintu lalu berbalik dan bersandar (Oh no. don’t tell me you give up Ma roo).
Kembali kepada Sekertaris Hyun dan Jo. Sebuah mobil berhenti di dekat mereka.
Beberapa pria keluar dari dalam mobil. Sekertaris Jo memberitahu Sekertaris Hyun bahwa orang-orang itu datang untuk membawa Eun gi. Sekertaris Hyun semakin cemas. Sekertaris Jo meminta Sekertaris Hyun agar menunjukkan jalan ke rumahnya. Tapi Sekertaris Hyun masih berkeras bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sekertaris Jo menjawab bahwa benar tidaknya Eun gi ada di rumah Sekertaris Hyun, akan mereka buktikan bersama-sama.
Ketenangan sedang menyelimuti rumah Sekertaris Hyun. Ma roo tidak lagi menggedor-gedor pintu. Untuk beberapa saat mereka sama-sama terdiam (aaahhhh palli…). Ma roo mulai bercerita bahwa mereka pertama kali bertemu di pesawat. Saat itu Eun gi sedang sakit dan pingsan. Tidak ada satu pun dokter di pesawat dan Ma roo yang pernah kuliah kedokteran namun harus dikeluarkan tidak punya pilihan lain selain menolongnya. Ma roo berkata bahwa saat itu Eun gi pingsan jadi dia tidak melihat Ma roo.
Pertemuan kedua mereka adalah saat mereka sedang balapan motor. Saat itu terjadi sebuah kecelakaan saat Ma roo mencoba mengmabil boneka berharga milik Eun gi yang ada di pinggir jurang.
Ma roo terus bercerita bahwa itu adalah pertama kalinya dia bertemu dengan gadis yang menganggap semua orang di dunia ini adalah musuhnya dan tidak dapat dipercaya (karena hal pertama yang Eun gi ucapkan saat bertemu Ma roo setelah Ma roo terjatuh ke jurang bukanlah berterima kasih melainkan apa yang Ma roo inginkan dengan menolongnya). Ma roo menggambarkan Eun gi sebagai gadis yang sombong, dingin, dan over PD (heheh); Eun gi adahal gadis yang tidak tahu sopan santun, tidak tahu berterima kasih atau meminta maaf. Ma roo tersenyum sambil menceritakan itu semua (na doo…)
Eun gi bertanya siapa gadis yang sedang diceritakan Ma roo itu. Dia tidak percaya kalau gadis dalam ceirta Ma roo adalah dirinya. Karena Ma roo tidak menjawab, Eun gi membuka pintunya.
Ma roo memberitahu Eun gi bahwa mereka betul-betul tidak punya waktu untuk bercerita tentang masa lalu mereka. Dia memegang tangan Eun gi dan berkata bahwa dia akan menjawab pertanyaan Eun gi di mobil.
Sekertaris Jo dan orang suruhannya tiba di depan rumah Sekertaris Hyun. Sekertaris Jo memaksa masuk ke rumah Sekertaris Hyun. Dia bahkan menyuruh salah seorang diantara orang suruhannya untuk memanjat pagar Sekertaris Hyun karena Sekertaris Hyun tidak mengizinkan mereka masuk. Untung saat itu Pengacara Park datang.
Pengacara Park memberitahu mereka bahwa masuk tanpa izin ke rumah orang ada sebuah tindak kejahatan. Sekertaris Jo menjawab bahwa dia hanya ingin memastikan apakah Eun gi ada di dalam rumah Sekertaris Hyun. Pengacara Park bertanya kepada Sekertaris Hyun apa benar Eun gi ada di dalam rumahnya. Sekertaris Hyun menjawab bahwa bagaimana mungkin Eun gi yang sedang menghilang bisa ada di rumahnya.
Tapi Sekertaris Jo berkeras bahwa mereka harus masuk untuk memastikan jawaban Sekertaris Hyun. Pengacara Park marah dan kembali mengingatkan orang-orang itu bahwa dia adalah seorang pengacara dan bahwa masuk tanpa izin, menuduh orang sembarangan adalah tindak kejahatan dengan hukuman minimum 5 tahun penjara. Dia mengizinakn mereka tetap melakukan keinginan mereka kalau memang mereke ingin berhasil di penjara (Hah!)
Pengacara Park dan Sekertaris Hyun masuk mengecek Eun gi ke dalam rumah. Sekertaris
Hyun senang karena ternyata Ma roo berhasil membawa Eun gi pergi. Pengacara Park kaget mendengar ucapan Sekertaris Hyun.
Di mobil Ma roo menjawab janjinya kepada Eun gi. Dia kembali menceritakan kepada Eun gi seperti apa Eun gi dulunya. Katanya Eun gi adalah gadis yang kasar (majayo ^^). Ma roo menebak kalau pasti Eun gi tidak percaya dengan perkataannya. Eun gi berkata kalau dia tidak ingat jadi Ma roo jangan berbohong.
Ma roo lalu menceritakan pertemuan ketiga mereka. Saat itu Eun gi datang mencarinya di rumahnya. Menurut Ma roo saat itu Eun gi datang karena rindu padanya tapi kenyataannya Eun gi malah mengatakan hal-hal lain. Eun gi kembali mengingatkan Ma roo agar tidak mengarang cerita hanya karena dia tidak ingat apa-apa.
Ma roo lanjut… ^^
Ma roo bercerita bahwa saat itu menganggap bahwa cara Eun gi mengekspresikan perasaannya sangat unik. Bahkan kalimat seperti aku menyukai mu atau aku merindukanmua Eun gi ungkapkan dengan nada marah.
Eun gi menoleh kepada Ma roo berkata bahwa dia tidak akan percaya dengan cerita karangan Ma roo.
Ma roo lanjutkan! ^^
Ma roo kembali bercerita bahwa hari itu juga mereka pergi menjemput adik Ma roo dan ada beberapa kejadian yang seharusnya tidak perlu disaksikan oleh Eun gi. ma roo bercerita bahwa dalam perjalanan pulang…
“Aku histeris, marah-marah, dan bersikap kasar kan?,” potong Eun gi (majayo Eun gi-shi!). “Aku bilang aku tidak ingat. Jadi lanjutkan saja cerita karanganmu itu,” ucap Eun gi. Dia bahkan bergumam bahwa Ma roo adalah orang jahat.
Ma roo berkata bahwa untuk hari itu sampai di situ saja dulu usahanya karena sepertinya kepala Eun gi sudah mau pecah (^^). Eun gi menyalakan radio di mobil Ma roo. Lagu yang terputar persis dengan lagu saat mereka berdua pulang menjemput Choco. Sekilas bayangan pada malam itu mucul di kepala Eun gi.
Pengacara Park berada di mobilnya. Dia mengulang-ulang menyebut nama Kang Ma roo.
Sekertaris Jo melaporkan apa yang terjadi kepada Pengacara Ahn. Pengacara Ahn semakin yakin kalau Eun gi ada di rumah Sekertaris Hyun karena Pengacara Park juga datang ke tempat itu. Sekertaris jo berkata bahwa dia sudah menyuruh orang untuk mengawasi rumah Sekertaris Hyun kalau-kalau mereka membawa Eun gi pergi dari tempat itu.
Pengacara Ahn masih penasaran dengan alasan mengapa Eun gi masih tetap bersembunyi dan tidak kembali ke perusahaan. Dia lalu meminta Sekertaris Jo agar masuk dan menggeledah rumah Sekertaris Hyun.
Jae hee menelepon Pengacara Ahn.
Ternyata Jae hee mengadakan rapat dadakan untuk menentukan posisi Eun gi. Dia meminta para dewan direksi untuk voting apakah mereka setuju untuk memecat Eun gi yang sudah memberikan banyak kerugian kepada perusahaan. Sebagian besar dewan direksi setuju dengan pemecatan Eun gi. Jae hee berkilah bahwa ini juga bukan keputusan yang mudah untuknya. Tapi demi kepentingan perusahaan mereka harus melakukan hal ini.
Salah seorang dewan direksi meragukan alasan Jae hee tersebut. Menurutnya mengapa mereka harus terburu-buru memecat Eun gi toh tidak ada ruginya buat mereka jika mereka menunggu selama beberapa waktu sampai Eun gi. dia mencurigai niat dibalik ucapan Jae hee.
Pengacara Ahn memperingati orang tersebut agar menjaga ucapannya di depan Presdir. Tapi orang tersebut mengingatkan bahwa Jae hee hanya Presdir sementara. Dia bertanya bagaimana bila Eun gi kembali esok hari.
Jae hee memukul meja dan berkata kalau Eun gi tidak akan kembali. Orang tadi menantang Jae hee untuk membuktikan ucapannya.
Jae hee memutar video rekaman yang diberikan oleh Jae sik. Menurut Jae hee, Eun gi sekarang sudah memiliki kehidupan yang berbeda. Dia tidak kembali ke perusahaan padahal dia masih ada di Seoul. Menurut Jae hee satu-satunya alasan Eun gi melakukan itu adalah karena dia memang ingin meninggalkan Grup Tae San. Jae hee juga mengungkapkan bahwa Eun gi bermasalah dengan pria yang kemudian membuat Presdir mengusirnya dari rumah. Dan malam dia mengalami kecelakaan, dia juga sedang bersama pria itu. Oleh karena itu, menurut Eun gi Grup Tae san bukanlah impian Eun gi.
“Walaupun aku hanya Presdir Pengganti (Sementara, red), tapi aku adalah ibu Eun gi. kalau memang Eun gi lebih memilih cinta dan mengejar kebahagiaannya sebagai seorang wanita, saya yang adalah ibunya akan selalu mendukung pilihannya,” ucapa Jae hee dengan wajah malaikatnya (*ngeekkk! -____-")
Orang yang tadi menantang Jae hee mulai manggut-manggtu (*sigh).
Pengacara Park tiba di perusahaan. Dia menerima sms (entah dari siapa tapi mungkin sekertarisnya) yang menginformasikan bahwa pemecatan Eun gi sudah disetujui oleh Dewan Direksi.
Jae gil mendapat telepon dari Ma roo yang menyuruhnya agar mengepak barangnya karena mereka akan segera pindah. Jae gil tanya kenapa mereka harus pindah tiba-tiba. Jae gil menebak kalau Ma roo pasti sedang dikejar-kejar orang akibat perbuatannya.
Jae gil masuk ke rumah Ma roo. Dia terkejut sekaligus senang melihat Eun gi yang ada di halaman rumah Ma roo. Dia langsung mendekati dan menyapa Eun gi. Dia bahkan memegang tangan Eun gi (hahah sok kenal ^^)
Jae gil berkata kalau dia, Choco dan ma roo sangat khawatir karena Eun gi menghilang. Tapi jae gil meralat perkataannya. Dia berkata kalau dia tidak yakin apakah Ma roo khawatir atau tidak karena Ma roo tidak pernah mengatakan apa-apa.
Eun gi lalu bertanya dengan hati-hati siapa Jae gil, apa Jae gil mengenalnya. Senyum di wajah Jae gil hilang seketika mendengar pertanyaan Eun gi. Dia juga langsung melepaskan tangannya dari tangan Eun gi. Jae gil berusaha mengingatkan Eun gi bahwa dirinya pernah memberikan tanda tangan kepada Eun gi, membayarkan taksinya, dan bahkan Eun gi pernah meminjam uang kepadanya.
Eun gi tidak ingat. Jae gil bertanya apa benar Eun gi sama sekali tidak mengingatnya karena dia adalah tipe orang yang tidak mudah dilupakan ^,^
Ma roo sedang membereskan barang-barangnya ketika Jae gil masuk menemuinya.
Jae gil menyakan keadaan Eun gi kepada Ma roo. Ma roo tidak menjawab. Dia malah bertanya balik apa Jae gil sudah memberitahu Choco bahwa mereka akan pindah. Jae gil menjawab bahwa dia suda memberitahu Choco tapi karena Choco masih marah kepada Ma roo, dia tidak tahu apa Choco mau ikut atau tidak.
Jae gil kembali bertanya mengenai Eun gi kepada Ma roo karena Eun gi sama sekali tidak mengingat dirinya. Ma roo membalas bahwa Eun gi juga tidak ingat siapa Ma roo. Jae gil kembali bertanya apa itu karena kecelakaan yang pernah terjadi. Ma roo mengangguk sambil terus membereskan pakaiannya.
Jae gil sadar bahwa satu-satunya keluarga Eun gi yang terisisa adalah Jae hee jadi dia menebak kalau kembali ke rumahnya bukanlah hal yang baik buat Eun gi. Ma roo memberitahu Jae gil bahwa nantinya Eun gi akan hidup bersama mereka (“ne?” begitulah arti tatapan Jae gil heheh)
Jae gil kembali mengerutu bahwa dia sudah lama menyuruh Ma roo pindah tapi kenapa baru sekarang, di tengah malam, Ma roo memutuskan untuk pindah. Ma roo berucap bahwa rumah itu sudah tidak aman karena Jae sik dan Jae hee tahu alamat mereka.
Jae gil kembali menanyakan alasan kepindahan Ma roo karena selama ini Ma roo bertahan tidak mau pindah dari rumah itu dengan berbagai alasan. Ma roo menoleh kepada Jae gil dan berkata karena Eun gi sudah kembali (Ouchhh….)
“Jadi selama ini kau menunggu Seo Eun gi kembali?” Tanya Jae gil. Ma roo terhenti sejenak ketika mendengarkan pertanyaan Jae gil. “Jadi selama ini kau berpikir bahwa Seo Eun gi akan kembali dan mencarimu. Karena itu kau tidak mau pindah?” Ma roo tidak menjawa pertanyaan Jae gil.
“Apa kau menyukai Seo Eun gi?” Ma roo kembali terhenti sejenak karena pertanyaan Jae gil (ngangguk aja deh Ma roo, please…).
Jae gil bertanya apa Ma roo benar-benar menyukai Eun gi bukan sebagai orang yang ingin membalaskan dendamnya kepada Jae hee. Tapi kembali Ma roo tidak menjawab dan terus mengepak barang-barangnya.
“Well, apapun alasannya, aku tidak tahu untuk apa Eun gi kembali, tapi setidaknya Seo Eun gi benar-benar pulang. Dibandingkan dengan penantian panjangmu untuk Jae hee noona yang tidak pernah kembali,” ucap Jae gil berhati-hati (Inilah kelebihan Jae gil. Kalimatnya selalu kena sama Ma roo. Semoga dia bisa mengambil peran untuk menyadarkan Ma roo).
Ma roo keluar dari kamarnya. Dia melihat Eun gi yang sedang membaca buku ceritanya. Dia kemudian mendapat sms dari Pengacara Park yang mengajaknya bertemu.
Ma roo bertemu dengan Pengacara Park. Pengacara Park berkata kalau dia dan Ma roo pernah berbicara di telepon. Pengacara Park berkata kalau dia tahu segalanya tentang Ma roo, tentang hubungannya dengan Jae hee. Pengacara Park bertanya untuk apa Ma roo muncul di kehidupan Eun gi padahal dia pernah berkata bahwa dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Eun gi. Jika dia memberitahu semua hal tentang Ma roo kepada Eun gi, tentang pendapat Eun gi terhadap Ma roo semuanya tidak benar, apa yang akan Ma roo lakukan.
Ma roo dengan santainya mempersilahkan Pengacara Park untuk melakukannya jika memang tujuan utama adalah Eun gi tinggal di sisi Pengacara Park, dan bukan menjadi CEO di grup Tae San. Ma roo menebak kalau sebenarnya Pengacara Park menyukai Eun gi.
Choco bertemu dengan Eun gi. dia merasa kasihan melihat keadaan Eun gi. terlebih setelah dia tahu kalau Eun gi tidak hanya kehilangan ingatan tapi juga kemampuan mengingatnya melemah. Choco berjanji kalau dia akan membantu Eun gi mengingat kembali dengan cepat.
Choco kemudian meminta maaf atas nama kakaknya. Dia berkata bahwa memang sulit dimengerti tapi dia ingin meminta maaf kepada Eun gi. Eun gi bertanya untuk apa Choco meminta maaf. Choco berniat menceritakan semuanya tapi Jae gil mencegahnya.
Kembali kepada Ma roo dan Jun ha.
Ma roo bertanya apa yang Pengacara park inginkan darinya. Pengacara Park meminta bantuan Ma roo untuk melindungi Eun gi. karena berada di rumah Sekertaris Hyun sudah tidak aman, dia meminta bantuan Ma roo agar merawat Eun gi. terlebih, bagi Eun gi Ma roo adalah orang yang sangat dia percayai dan cintai (Jun ha mengatakan kalimat ini tanpa mau menatap wajah Ma roo).
Ma roo bertanya apa hanya itu permintaan Jun ha, membantu Eun gi sampai dia bisa mendapatkan tujuannya?
Jae hee berjalan menuju rumah Ma roo. tapi dia hanya mendapati keadaan rumah yang gelap dan sudah kosong. Jae hee menangis saat menyadari bahwa Ma roo sudah pergi dari rumah itu.
Ma roo mengendarai mobilnya. Choco dan Jae gil tertidur di jok belakang sementara Eun gi yang juga tertidur terus menggenggam tangan Ma roo.
Tibalah hari pengangkatan (entah istilah apa yang lebih pantas) Jae hee sebagai Presdir Grup Taesan. Banyak orang yang menyelamati Jae hee. Jae hee juga tersenyum puas dan senang melihat namanya terpasang di spanduk penyambutan. Pengacara Ahn mempersilahkannya masuk.
Acara dimulai. Jae hee memberikan sambutannya di depan umum. Dia berkata bahwa tahun lalu adalah tahun terberat dalam hidupnya dan bla bla bla…intinya dia menyampaikan pencapaian yang Gru Tae San raih selama masa kepemimpinannya. Jae hee juga berjanji, sebagai Presdir Grup Tae san dia tidak akan berhenti sampai di situ saja. Semua orang bertepuk tangan.
Tepat saat itu pintu terbuka dan seseorang melangkah masuk. Dialah Seo Eun gi yang diikuti oleh Sekertaris Hyun. Jae hee tidak sanggup melanjutkan kalimatnya ketika melihat kehadiran Eun gi. semua orang mulai kasak kusuk melihat kedatangan Eun gi. Eun seok yang juga hadir memanggil kakaknya.
Eun gi meminta maaf karena datang terlambat. Tapi Jae hee memang aktris yang hebat. Dia bisa dengan cepat menguasai dirinya dan berpura-pura terkejut sekaligu senang (padahal sebenarnya shock) melihat Eun gi. Dia turun dari podium dan berkata bahwa selama ini dia sangat khawatir memikirkan Eun gi. Jae hee lalu memeluk Eun gi dan berkata kalau dia sangat senang melihat Eun gi sementara Eun gi terus menerus meminta maaf.
Eun gi naik ke atas podium disambut tepuk tangan dari hadirin.
Eun gi menyampaikan permintaan maafnya karena telah menghilang dari public untuk waktu yang cukup lama. Tapi itu karena dia perlu menyembuhkan dirinya setelah kecelakaan parah yang dia alami tahun lalu. Tapi sekarang, dia siap kembali ke Grup Tae San. Semua orang bertepuk tangan, Pengacara Park tersenyum lebar, sementara Jae hee terdiam di tempat duduknya.
Tapi, Eun gi juga mengakui bahwa dia tidak bisa mengenali wajah orang dan badannya juga belum begitu kuat. Karena itu dia akan menunjuk seseorang untuk membantunya.
“Kang Ma roo-shi,” ucap Eun gi sambil menatap ke arah tempat Ma roo duduk. Semua orang berbalik melihat Ma roo. Jae hee dan Pengacara Ahn terkejut mendengar naman Ma roo. Ma roo berdiri ketika namanya dipanggil.
Eun gi memperkenalkan Ma roo sebagai tunangannya yang akan membantunya di perusahaan. Ma roo membungkuk memberi hormat.
Tak terkirakan bahagia rasanya melihat keterkejutan di wajah Jae hee ^^ (eh tapi itu bukan berarti saya orang jahat yang bahagia melihat orang lain menderita ya…)
Catatan dari Saya:
Maaf ya CHingu kalau pic nya kebesaran. Tadi salah setting. Mau ngerubah tanggung dah setengah jalan heheh. Harap maklum ^^
Episode 12 part 1
Labels:
Drama Korea,
Moon Chae won,
Nice Guy,
sinopsis,
Song Joong ki,
The Innocent Man
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
chingu... ep yang 12 udah ada belum nih? aku tunggu ^^
ReplyDeleteDah ada sih tapi Eng sub nya belum :( Mdh2n ada y upload hari ini.
Deletemba, ditunggu yg episode 12 nya y.. semangattt!! :)
ReplyDeleteNe. Hwaiting!!!! ^^
DeleteAnnyeong haseyo ^^ eonni, aku lagi nyari lagu yang diputar kang ma roo di ep 3, pas lagi nge jemput cho ko dari rumah ibunya. Waktu itu ma roo nge putar lagu nya dari radio. Di ep 11 juga lagu nya diputar sama eun gi. Eonni tau lagunya? *Respon ya eonnπ* heheh, kamsahamnida ^^
ReplyDeleteIni ya? San Francisco - Scott McKenzie. Cpba deh dicari dulu di Youtube. Semoga benar :)
Delete