08 October 2012
Ma roo tiba di villa Yangpyeong. Dia berlari memasuki villan dan mencari Jae hee. Dia mendapati jae hee sedang meringkuk ketakutan. Gayanya persis saat dia masih kecil. Tangan Jae hee ada bekas cakar dan bekas pukul, bibirnya berdarah, dan rambut rambut acak-acakan.
Ma roo bertanya dimana Jae suk. Menurut Jae hee kakaknya sudah pergi begitu dia tahu Ma roo akan datang. Jae hee berterima kasih karena ternyata Ma roo mau datang dengan nada yang memilukan.
Sementara itu Eun gi masih menatap sms yang dia dapat dari nomor yang tidak dia kenal. Dia pusing harus bagaimana.
Ma roo mencari kotak P3K di tempat yang ditunjukkan Jae hee. Saat mencari dia mendapat telepon dari Jae suk. Jae suk minta tolong pada Ma roo agar membebaskannya. Sekarang dia sedang di kantor polisi karena lagi-lagi terkena masalah.
Ma roo menyadari sesuatu. Dia bertanya dimana Jae suk sekarang. Jae suk menjawab bahwa dia ada di kantor polisi di Busan. Wanita yang menuntut Jae suk mengambil hp Jae suk dan berkata bahwa Ma roo tidak perlu datang ke Busan karena jaug, cukup mentrasfer uangnya saja. Akhirnya Ma roo sadar kalau dia sudah dibohongi oleh Jae hee. (ckckckckck….Maroo maroo *geleng-geleng kepala).
Ma roo mendekati Jae hee dengan kotak P3K yang dia temukan dan mengobati luka Jae hee. Jae hee masih menunjukkan wajahnya mengibanya.
Eun gi tiba di villa Yangpyeong dan melihat mobil Ma roo terparkir di halaman. (Poor Eun gi!)
Ma roo selesai mengobati Jae hee. Jae hee mengakui kalau selama ini dia memang salah. Karena itu dia minta maaf. Ma roo hanya menatapnya dingin.
Ma roo memuji Jae hee yang benar-benar sangat mengenalnya, lebih dari dia mengenal dirinya sendiri.
Eun gi menaiki tangga dan berjalan mendekat ke ruangan dimana Jae heed an Ma roo berada.
Jae hee bertanya apa maksud perkataan Ma roo. ma roo menjelaskan bahwa sebenarnya dia tidak ingin balas dendam, bahwa hatinya masih merindukan Jae hee (Eun gi mulai mendengarkan pembicaraan mereka). Ma roo merasa sangat bodoh karena dengan mudahnya selalu tertipu oleh Jae hee. Bahkan dia rela meninggalkan adiknya yang demam tinggi karena Jae hee mintanya datang.
Menurut Ma roo, Jae hee sangat mengenal kalau apa pun yang dia lakukan/pinta, Ma roo akan sabar, memaafkannya, dan menerima semuanya. Walaupun dia tahu kalau Jae hee hanya memanfaatkannya, tapi dia tetap tergila-gila pada wanita itu, seperti orang gila.
Eun gi masih mendengarkan.
Jae hee berkata kalau dia akan melakukan apa pun yang Ma roo katakan. Dia bersedia keluar dari dunianya yang sekarang asal Ma roo tetap di sisinya. Jae hee rela meninggalkan semuanya dan kembali menjadi dirinya yang dulu.
Eun gi mulai meninggalkan mereka. Kasihan banget ngeliat Eun gi. Hatinya pasti sakit sekali.
Jae hee berjanji akan menyelesaikan semuanya, sekarang kalau perlu. Ma roo melarangnya. Dia berkata kalau Jae hee tidak perlu melakukannya karena kemana pun Jae hee akan pergi, dia sudah tidak peduli lagi (sayang Eun gi tidak mendengar kalimat ini *sigh)
Jae hee bertanya apa maksud ucapan Ma roo. Ma roo tidak menjawab tapi berdiri meninggalkan Jae hee. Jae hee memanggilnya. Ma roo menoleh.
“Aku sudah lelah dengan perasaanku kepada Han Jae hee. Semuanya sudah tiba di titik akhir,” ucap Ma roo lalu pergi. Jae hee manangis.
Di luar villa Ma roo telrihat sangat sedih. Dia teringat semua kenangannya yang penuh senyum dan tawa bersama Jae hee. Ma roo mulai menangis (*another sigh)
Eun gi masih di mobilnya dan merenungkan apa yang baru saja dia dengarkan. Dia belum meninggalkan villa. Perlahan dia menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan villa. Ma roo melihatnya.
Jae hee menelepon Ma roo dan bertanya apa semuanya karena Eun gi (ekspresi wajah Jae hee tidak lagi sekasihan tadi. Dia kembali jadi nenek sihir heheh). Dia bertanya apa Ma roo sudah jatuh cinta kepada Eun gi. Ma roo menjawab bahwa dia merasa bersalah dan menyesal karena telah melibatkan Eun gi dalam permainannya.
Eun gi mengendarai mobilnya. Ma roo meneleponnya tapi dia tidak menjawabnya.
Pengacara Park kembali bertemu dengan Presdir Seo tapi kali ini di dalam kamar tidurnya. Presdir Seo terlihat pucat. Presdir bertanya apa Pengacara Park sudah menghubungi Seo Hee soo (hmmm siapa pula orang ini? Marganya sama dengan marga Presdir. Saudaranya kah? Akan berada dipihak manakah dia nantinya?). Pengacara Park berkata kalau orang itu tidak menjawab teleponnya.
Predir Seo mengingatkan pengacara Park bahwa Han Jae hee tidak akan menerima sepeserpun hartanya. Pengacara Park mencoba mengingatkan Presdir Seo bahwa dia dan Jae hee punya seorang anak, Eun seok. Presdir Seo tidak mengubris saran pengacara Park. Dia mengkhawatirkan Eun gi jika setelah dia meninggal nantinya.
Eun gi tiba di dekat rumah Ma roo. Dda telepon dari pengacara Park tapi Eun gi enggan menjawabnya. Eun gi lalu memutar mobilnya dan pergi lagi. Sayang, dia berselisih jalan dengan Ma roo. begitu dia pergi, Ma roo tiba.
Ma roo masuk kekamarnya dan kamarnya sudah bersih. Baju Choco juag sudah terlipat rapih.
Ma roo melihat foto pulau yang ada di atas meja. Dia mengambilnya. Ma roo menyadari sesuatu. Dia membalik foto itu dan ternyata di belakang foto ada tulisan
“Perjalanan pertama kita. Ayo pergi!” Jae hee Ma roo.
Jae hee pergi ke sebuah ruangan yang seperti brankas. Dia mengambil sebuah dokumen dari lokernya. Saat membuka brankasnya dia teringat saran pengacara Ahn yang menyuruhnya bersembunyi. Dia yang akan membereskan sisanya.
Jae hee mulai membuka kotak yang ada di dalam brankasnya. Isinya adalah sebuah amplop.
Cerita kembali ke saat dimana Jae hee masih menjadi reporter di HBS.
Saat itu Jae hee menerima telepon dari seseorang yang ingin membeberkan rahasia Presiden Grup Tae San.
Jae hee menemui si penelepon di kamar hotel. Orang itu memberikan sebuah dokumen. Jae hee memeriksa dokumen tersebut. Si pria berkata (dia sudah mulai mabuk) bahwa dokumen itu berisi informasi mengenal tindakan/transaksi illegal yang dilakukan oleh Presdir Grup Tae san. Dia ingin menghancurkan Grup Tae san dan Presdir Seo sampai sehancur-hancurnya dengan mempublikasikan informasi yang ada di dokumen tersebut.
Jae hee meragukan cara itu bisa menghancurkan Grup Tae san. Dia mengembalikan dokumen itu kepada si pria dan menyarankan agar si pria membuat langsung kesepakatan dengan Grup yang telah membuangnya seperti sampah yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Jae hee berdiri dan mengambil tasnya. Tapi si pria menahannya.
Dia menebak kalau sebenarnya Jae hee kenal dengan Presdir Seo. Karena ada rumor yang mengatakan bahwa Presdir menyukai seorang reporter dari HBS. Jae hee mulai ketakutan. Si pria memuji bahwa Jae hee cantik dan sexi.
Si pria lalu mendorong Jae hee ke atas tempat tidur dan mencoba memperkosanya. Jae hee meronta. Dia berusaha mengambil botol yang ada di samping tempat tidur dan memukulkannya ke kepala si pria. Si pria memegang kepalanya yang kena pukul dan saat itu Jae hee menendangnya. Kepala si pria terbentur di sudut meja dan sepertinya itulah yang menyebabkan kematiannya.
Ternyata Eun gi pergi ke pulau yang ada di foto seorang diri. Dia mengambil gambar batu karang seperti yang ada di foto lalu mengirimkannya kepada Ma roo.
Ma roo yang menerima pesan gambar itu langsung berlari ke mobilnya. Dia menyusul Eun gi.
Jae hee tiba di depan rumah Presdir Seo. Dia mengambil amplop yang tadi dia keluarkan dari kotak brankasnya dan memegangnya erat-erat.
Pengacara Ahn membereskan barang-barangnya.
Eun gi duduk sendiri menikmati pemandangan laut. Ma roo tiba dan langsung mendekati Eun gi. Dia bertanya mengapa Eun gi datang sendirian padahal mereka sudah berjanji akan datang bersama. Eun gi hanya menjawab bahwa dia tiba-tiba ingin pergi. Itu saja.
Eun gi berbasa basi terlebih dahulu sebelum akhirnya bertanya kepada Ma roo.
“Ini bukan pertama kalinya kau ke sini kan?” tanya Eun gi.
“Ini pertama kalinya. Dulu memang aku berencana ke tempat ini dengan seseorang. Tapi rencana itu tidak pernah terlaksana," jawab Ma roo.
“Dengan seseorang?” tanya Eun gi.
“Seseorang yang aku cintai,” jawab Ma roo.
“Siapa orang itu?” tanya Eun gi lagi. Ma roo diam. Eun gi menunggu jawaban Ma roo.
“Han Jae hee,” jawab Ma roo pada akhirnya mengakui semuanya kepada Eun gi. Eun gi sepertinya tidak menyangka kalau Ma roo akan membongkar rahasianya kepadanya.
Next Episode:
Jae hee menemui Presdir Seo. Tapi tib-tiba Presdir Seo kesakitan. Jae hee mau menolongnya tapi Pengacar Ahn mencegahnya.
Terus Eun gi dan Ma roo mengendarai mobil masing-masing. Kalau dari preview nya sepertinya mereka akan saling menabrakkan mobil diri *sigh.... (Eh tapi ini cuma pendapat saya ya). Can't wait to see episode 9. Kapan hari Jum'at? (Soalnya video dengan eng subnya baru ada hari Jum'at T_T)
Episode 9 part 1
Labels:
Drama Korea,
Moon Chae won,
Nice Guy,
sinopsis,
Song Joong ki,
The Innocent Man
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Beruntung banget, karena makin banyak blog yang merecap K-Drama,.
ReplyDeleteCritanya smakin mencapai klimaks,.
Tidak heran rating Nice Guy mengungguli Arang and The Magistrate..
Gumawo.,
Selain karena alurnya yang emang seru, mungkin itu karena ending drama ini selalu bikin penasaran.
DeleteTerima kasih ya dah mampir ke blog saya ^^