Episode sebelumnya
Operasi Sang Idol akhirnya selesai. Dalam perjalanan pulang Byung hun tiba-tiba menyuruh Min young untuk memutar arah mobilnya setelah dia mengamati lagi gantungan hp-nya. Ternyata dia ingin pergi menemui Yi seol.
Episode 6
t |
Min young tidak percaya meliht Byung hun yang belum bisa lepas dari cinta pertamanya. Tapi saat Byung hun masuk menemui Yi seol, Min young menepuk pelan dadanya. Dia bertanya kepada dirinya sendiri apa dia lagi punya masalah pencernaan. Soalnya dia merasa dadanya seperti terbakar *Ou tanda apakah itu?
Byung hun bertanya kepada Yi seol apa dia ingat apa yang pernah dia katakan kepadanya. Yi seol tidak mengerti apa yang dimaksud Byung hun. Jadi Byung hun pun memperlihatkan liontin yang pernah Yi seol berikan padanya *Kalau lihat episode sebelumnya, jelas kalau Byung hun mendapatkan liontin itu lebih dulu dibandingkan Do il menembak Yi seol.
Byung hun pun mengingat hari dimana Yi seol memberikan liontin itu kepadanya.
Saat memberikannya sebagai hadiah, Yi seol berkata, “Apa kau tahu artinya saat seseorang memberikanmu liontin?”
Jadi sekarang Byung hun datang untuk menanyakan jawaban dari pertanyaan Yi seol. Sayangnya dia hanya bertanya apa Yi seol ingat apa yang dia katakan saat menghadiahkan liontin itu kepadanya. Yi seol tersenyum tapi bukannya menjawab, dia malah bertanya balik. Memangnya apa yang dulu dia katakan?
Byung hun yang awalnya terlihat bersemangat terlihat sedikit kecewa. Dia menjawab kalau dulu Yi seol bertanya kepadanya tentang arti saat seseorang memberikan liontin kepada orang lain.
Senyum Yi seol semakin lebar. Dia bahkan tertawa karena dia tidak ingat kalau dia pernah mengucapkan kalimat lucu itu kepada Byung hun *Yah, Yi seol menganggap kalimat itu lucu sementara Byung hun penasaran selama bertahun-tahun karena ingin tahu jawabannya.
Yi seol bertanya lagi jangan-jangan Byung hun datang hanya untuk menanyakan itu? Byung hun langsung menggeleng. Tentu saja dia akan menjawab tidak. Dia berkata kalau dia hanya lewat dan mampir. Dia lalu mengganti topic dan bertanya apa Yi seol masih punya liontin yang serupa dengan liontin yang dia pegang. Yi seol hanya tersenyum melihat Byung hun.
Byung hun kembali ke mobil dengan perasaan kecewa bercampur kesal. Min young bertanya sebenarnya apa yang ingin Byung hun katakan kepada Yi seol. Byung hun menyuruhnya untuk tidak bertanya. Tapi Min young memaksa. Setidaknya dia ingin tahu apa yang sudah terjadi. Dia kan bukan budak yang bisa Byung hun suruh seenaknya saja.
Byung hun lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah kalung. Dia memberikan kalung itu kepada Min young sebagai upahnya. Jadi sekarang Min young harus menutup mulutnya.
Bukannya diam,Min young malah kembali bertanya.
“Kau ke sini bukan karena benda ini kan? Hah! Ternyata kau tidak bisa berhasil melakukan tujuanmu dan malah membuang-buang waktumu,” ejek Min young.
“Apa? Tutup mulutmu dan jalankan mobilnya!” perintah Byung hun. Min young mengalah dan menuruti perintah si Ketua.
Yi seol megintip kepergian Byung hun dari jendela, “Bodoh! Kau harusnya menanyakan apa yang ingin kau tanyakan.”
Di mobil Min young berterima kasih atas kalungnya walaupun dia tahu kalau sebenarnya sejak awal Byung hun tidak bermaksud memberikan kalung itu kepadanya.
Melihat Byung hun yang terlihat murung Min young bertanya apa dia baik-baik saja. Byung hun menjawab dia baik-baik saja. Min young kembali berkata bahwa dia khawatir dengn keadaan Ah rang. Byung hun menyuruhnya untuk mengurus urusannya sendiri. Ah rang akan baik-baik saja. Apa yang terjadi malam ini hanya akan menjadi suntikan flu untuknya.
“Kau ini benar-benar robot. Tidak ada suntikan untuk cinta dan kau tidak akan pernah bisa kebal darinya. Terlalu banyak jenis virus cinta di dunia ini,” ucap Min young.
Byung hun membenarkan ucapan Min young tapi kemudian dia kembali mengejek Min young yang sepertinya berbicara berdasarkan pengalamannya yang sering dicampakkan.
Namun begitu, Min young tidak malu akan hal itu karena itu lebih baik dari tidak melakukan apa-apa. Dan begitulah cara dia belajar. Min young berkata dia bangga pada apa yang dilakukan Ah rang mala mini. Tidak seperti seseorang yang selalu melarikan diri. Yang disindir Min young tentu saja Byung hun.
Byung hun tidak mau kalah kembali menyindir Min young yang selalu dicampakkan. Dan Min young juga tidak kehabisan bahan untuk menangkis serangan Byung hun.
“Ya, tidak semua orang berani menerima penolakan setiap saat. Kau bahkan tidak berani untuk mencoba,” balas Min young.
“Aku?”
“Siapa lagi?”
“Wow...Wow...”
Dan begitulah percekcokan itu terhenti....
Ah rang dan Moo jin dalam perjalanan pulang. Ah rang mengingat apa yang suda terjadi di taman saat dia menyatakan perasaannya kepada Se kyung lalu melepaskannya untuk Ray.
Saat itu Se kyung langsung berlari untuk mencari Ray saat Ah rang berkata bahwa dia tidak ingin Ray juga mengubah pikirannya seperti yang Se kyung lakukan.
Ah rang sempat tertunduk lesu ketika Se kyung pergi. Tapi tiba-tiba Se kyung muncul kembali dan berkata, “Do Ah rang. Aku tidak salah telah menyukaimu.”
Walau hanya satu kalimat tapi itu cukup membuat Ah rang bangga. Dia bertanya kepada Moo jin bahwa apa yang baru saja dia lakukan itu hebat kan??? *Ne. Sangat hebat ^_^
Pada malam yang sama ada final kompetensi masak. Pesertanya adalah Choi Da rin dan Dokko Mi jin.
Waktu penilaian tiba. Para juri mencoba masakan Dokko Mi jin lebih dulu. Ekspresi mereka tidak terlalu bagus. Mi jin menjelaskan bahwa mungkin makanannya terasa aneh karena dia tidak menggunakan kepiting, melainkan udang. Tapi dia yakin rasanya tidak kalah enak. Juri tidak memberikan komentar dan beralih ke masakan Da rin.
Saat mencicipi, mereka terlihat puas dengan masakan Da rin. Mi jin protes. Dia bertanya apa yang salah dengan hidangannya?
Dan seperti yang diduga, Da rin lah yang menjadi pemenang di komptisi itu. Mi jin menatap tajam Da rin yang sedang tersenyum bahagia. Dan tanpa pikir panjang, Mi jin mengambil masakannya. Dia membawanya sambil lewat di depan Da rin lalu membuangnya beserta piringnya ke tempat sampah *Wow…di acara TV yang live bo dia melakukan itu. Kalau di MAster Chef Indonesia dia melakukan itu, wah tidak terbayang marahnya chef Arnold.
Dan begitulah wanita yang akan menjadi target selanjutnya dari Cyrano. Wanita yang kejam dan menakutkan di mata Da rin.
Da rin bersumpah tidak akan mau bertemu dengan wanita itu lagi setelah kompetisi berakhir. Tapi Tuhan berkata lain. Karena ternyata restoran miliknya berada di dekat restoran Da rin. Dan itu benar-benar mengganggu pikirannya.
Dia sudah mencoba untuk menyapanya setiap kali Mi jin lewat di depan tokonya. Tapi Mi jin tidak bergeming.
“Dan kini harus aku akui kalau aku jatuh cinta pada wanita yang menyeramkan itu,” aku Da rin kepada Byung hun, dkk.
Min young yang juga menonto kompetisi masak itu membenarkan ucapan Da rin. Memang terlihat jelas kalau wanita itu membenci Da rin.
Karena itulah Da rin berpikir apa yang harus dia lakukan. Lalu pamannya datang menyarankannya untuk meminta bantuan Cyrano. Paman? Semua orang ingin tahu siapa si paman itu.
Da rin berdiri dan menunjuk seseorang yang langsung muncul dari balik tidak tembok. Dia adalah salah seorang dari rentenir yang juga merupakan anak buah Seung pyo. Semua anggota Cyrano kaget mengetahuinya.
Si paman rentenir yakin kalau Byung hun akan membantu kemenakannya dan memberikannya diskon pegawai. Kalau tidak, dia menggerakkan tangannya di depan lehernya yang berarti ‘dead’. Moo jin ikut-ikutan meniru gerakannya heheh
Dan tidak ada pilihan lain bagi Byung hun selain menerima klien mereka itu. “Welcome to Cyrano!” ucap Byung hun menyambut Da rin. Mendengar itu, Da rin langsung memeluk Byung hun. Byung hun pun menyambutnya dengan ekspresi senang yang sangat dibuat-buat. Min young dan Ah rang tersenyum geli melihatnya LOL
Setelah Da rin pergi terdengar jerit kekesalan Byung hun. Dia melampiaskan kemarahannya dengan meninju dinding. Bagaimana dia tidak marah? Kasus itu lumayan rumit karena target membenci klien. Seharusnya dia mengenakan biaya 3x lipat. Tapi kalau dia melakukannya, maka dia akan celaka. Dan jika dia gagal, maka dia akan ke neraka.
/td> |
Byung hun langsung memberitahu anggotanya bahwa tujuan dari misi kali ini adalah meminimalisir pengeluaran untuk memaksimalkan efisiensinya. Kalau sampai dia gagal karena kesalahan seseorang, maka dia tidak akan naik ke atap seorang diri.
Min young langsung membalas ancaman Byung hun, “Kalau begitu aku tinggal mengundurkan diri. Iya kan?” tanyanya pada Ah rang dan Moo jin. Moo jin menganggap itu ide yang bagus hahah
“Orang bilang zaman sekarang kesetiaan itu sudah tidak ada. Aku rasa itu benar,” ucap Byung hun sterlihat geram mendengar ucapan Min young. “Ya Gong Batu! Berhentilah berbicara tentang pengkhianatan dan awasi target!” perinta Byung hun.
Min young memonyongkan mulutnya kepada Byung hun. Tapi sebelum pergi dia berbisik kepada Ah rang bahwa tadi dia hanya bercanda soal keluar dari Cyrano heheh.
Kedua rentenir menemui Seung pyo dan melaporkan apa yang sudah mereka lakukan kepada Byung hun. Ketiganya tertawa membayangkan kekesalan dan kesulitan yang akan Byung hun alami karena klien baru mereka.
Tiba-tiba pegawai Seung pyo datang. Ketiganya dengan refleks berdiri dari tempa mereka. Kedua rentenir langsung bersandar ke meja yang ada di belakang mereka dan berpura-pura memarahi Seung pyo sementara Seung pyo menundukkan kepalanya.
Ketika keduanya telah pergi, si pegawai mendekati Seung pyo dan berkata bahwa mereka akan kehilangan pelanggan kalau orang-orang tadi sering datang ke restoran mereka. Seung pyo menenangkannya dengan menjawab bahwa kedua orang itu lebih baik dari yang terlihat.
Min young mendekati Byung hun dan bertanya apa mungkin dia bisa membuat seseorang menyukai orang yang dia benci. Dia kan bukan cupit atau orang yang memilii ramuan cinta. Byung hun menjawab mereka tidak membutuhkan kekuatan supranatural untuk mengubah benci menjadi cinta karena benci itu sendiri adalah bagian dari cinta.
Min young mengangguk tapi kembali bertanya bagaimana cara mereka akan mengubah benci itu menjadi cinta. Byung hun mengaggap Min young tidak sabaran sekali. Dia menyuruhnya untuk diam saja dan melakukan seperti yang dia instruksikan.
Min young mengelak. Dia bukannya tidak sabar. Dia hanya tidak ingin naik ke atap bersama rentenir itu. Setelah mengucapkan itu Min young membungkuk hormat kepada Byung hun dan pergi *heheh Min young mengolok-olok Byung hun.
Dan operasi awalpun dimulai...
Byung hun dan Min young mengawasi Mi jin dari jauh. Wanita itu memang sama sekali tidak menunjukkan kelemahannya. Min young bercerita saat di kompetisi Mi jin tetap bersikap tenang sementara Da rin panik dan berkeringat saat bahan yang harus mereka olah adalah gurita hidup.
Byung hun bertanya kepada Da rin apa cerita Min young itu benar. Min young langsung menutup mulutnya karena tidak menyadari kehadiran Da rin. Da rin memberi alasan bahwa dia berkeringat karena cahaya. Min young berusaha menutupi kesalahannya dengan memuji Da rin. Dia berkata bahwa justru itu yang dia sukai dari Da rin. Dia menunjukkan sisi kemanusiaannya dan itu menandakan kalau dia bukan robot *Hah, nyindir Byung hun lagi si Min young.
Dan Byung hun pun balik menyindir Min young kalau sepertinya Min young sekarang mengoceh karena sedang panik. Min young akhirnya diam heheh
Da rin lalu bertanya kepada Byung hun apa yang harus dia katakan kepada Mi jin. Soalnya menurut pamannya Byung hun akan menyiapkan kalimat yang harus dia katakan. Byung hun meminta Da rin untuk bicara sepertia biasa kepada Mi jin karena dia ingin melihat mereka berinteraksi.
Setelah Da rin pergi Min young kembali bertanya kenapa Da rin bisa jatuh cinta pada wanita yang membencinya. Dengan santai Byung hun menjawab bahwa itulah kelebihan hormon. Kau tidak akan tahu kapan dia beraksi. Makanya, menurut Byung hun, bersikap dingin itu penting.
Da rin kembali ke tokonya. Dia menyambut kedatangan Mi jin yang datang untuk mengambil rotinya. Da rin berusaha bersikap ramah tapi Mi jin selalu membalasnya dengan ketus.
Mi jin melihat seseorang dan langsung memanggil namanya. “Jun Da hye! Kau terlambat lagi?” bentaknya ke seorang wanita yang berlari tergopoh-gopoh ke arahnya.
Mi jin yang tidak suka melihat salah satu pegawainya yang juga temannya itu sering terlambat langsung memukulnya. Anehnya ekspresi wajah dan sikap Da rin agak berubah. Matanya melebar dan dia terlihat gugup tapi juga tersenyum.
Byung hun menyadari sesuatu. Saat Mi jin masuk ke dalam toko dia bertanya kepad Dar in apa dia tidak suka dengan kereta bawah tanah pada jam kerja. Da rin menjawab tidak juga. Byung hun menyuruhnya untuk membuang lukanya seberapa beratnya pun itu *dialog di scene ini sama beberapa scene berikutnya tidak begitu saya mengerti. Tapi tetap saya masukin karena bisa jadi akan ada kaitannya dengan episode besok.
Da rin bertanya bagaimana Byung hun bisa tahu hal itu. Byung hun tersenyum dan berkata dia selalu tahu.
Dia memberitahu Min young kalau Da rin menyukai Mi jin karena dia menemukan identititasnya dia wanita itu. Min young tidak mengerti. Dari caranya menatap Mi jin saat berbicara, menurut Byung hun, Da rin adalah pria yang punya pikiran mesum tapi kadarnya masih tidak tinggi *hahah apa bedanya.
Min young berkata kalau dia mengenal orang yang lebih sadis. Dan orang itu adalah Byung hun.
“Aku?” tanya Byung hun terkejut. Menurut Min young Byung hun itu selalu tersenyum saat melihat orang lain menderita. Mereka hampir saja berdebat lagi tapi pegawai Mi jin yang tadi datang terlambat keluar dari toko Da rin dan mengeluhkan sifat Mi jin yang sangat pemarah. Dia sangat ingin bisa segera keluar dari sana.
Byung hun tersenyum mendengarnya dan langsung berbalik ke Min young sambil tersenyum. Min young langsung menduga kalau Byung hun punya pikiran jahat lagi.
“Gong Batu! Mulai sekarang kau akan sangat sibuk,” Byung hun memperingatkan Min young sambil tersenyum.
Wwaah, akhirnya setelah lama bolak-balik blognya kak diana, ada juga sinopsisnya . kok lama sih kak? next episode dicepetin dikit ya kak, soalnya baca di blog lain kurang lengkap :D fighting !! :)
ReplyDelete