04 February 2014

[Sinopsis] Emergency Couple Episode 3 part 2


Ah reum dan Jin hee bersama-sama merawat seorang pasien. Si pasien tertarik kepada Ah reum dan meminta nomor teleponnya. Ah reum menolak dengan alasan dia sudah menikah. Jin hee terkejut mendengarnya.



Dan karena penasaran, Jin hee bertanya kepada Ah reum apa benar jawabannya tadi. Tentu saja tidak, jawab Ah reum. Dia melakukan itu untuk menolak dengan sopan. Ah reum merasa Jin hee tidak pernah berada di situasi tadi (ada pria yang meminta nomor hpnya, red) karena Jin hee tidak bisa membaca situasi. Jin hee menghela nafas kesal mendengar ucapan Ah reum *hohoho Jin hee diremehkan lagi.



Untung saja suster Choi muncul (kalau tidak, mungkin akan ada perdebatan panjang yang saya sendiri ingin melihatnya heheh). Dia meminta tolong kepada salah seorang diantara mereka untuk menjahit luka seorang pasien korban kecelakaan. Suster Choi menjelaskan bahwa dia hanya menderita luka ringan. Dahinya sobek.

Ah reum menawarkan diri begitu juga Jin hee. Suster Choi kemudian memilih Jin hee karena Ah reum sudah pernah latihan menjahit pada hari pertamanya menjadi intern (waktu itu dia dibantu oleh dr. Kim Min ki, red)


Jin hee menghampiri dr. Kim Min ki (akhirnya saya tahu nama residen yang satu ini hehe) yang sedang memeriksa pasien yang lukanya akan dijahit oleh Jin hee. Dia menekan pelan kaki pasien dan bertanya apa dia kesakitan. Tapi si pasien menggeleng. Anehnya tekanan darahnya terus turun.

dr. Kim kembali bertanya kepada pasien dimana dia merasakan sakit. Si pasien dengan mata terpejam dan menahan sakit menunjuk dahinya. Dr. Kim berpendapat itu karena luka di dahinya.

Dr. Kim kemudian menugaskan Jin hee untuk memberikan jahitan terlebih dahulu dan melakukan CT scan karena ada pasien lain yang juga mencarinya sejak kemarin. Dr. Kim juga meminta Jin hee untuk memperhatikan tekanan darahnya. Jin hee mengangguk.


Jin hee membersihkan luka pasien terlebih dahulu. Tapi tiba-tiba si pasien membuka matanya dan menepis tangan Jin hee. Jin hee sangat kaget karenanya.



Si pasien terlihat kebingungan dan bertanya dia dimana, kenapa dia ada di sana. Dia pun langsung berdiri dan melepas infusnya. Jin hee berusaha menahannya agar tidak bergerak karena tekanan darahnya sedang turun. Tapi si pasien memaksa dan mendorong Jin hee. Chang min yang melihat kejadian itu langsung turun tangan.


Dia ikut menghalangi pasien dan memintanya untuk tetap dirawat. Si pasien membentaknya agar tidak menghalangi jalannya. Dan saat itu dia merasakan sakit di kepalanya. Kemudian dia mencari-cari jaketnya. Dia berjalan kembali ke tempat tidur untuk mengambil jaketnya. Jalannya pincang dan tidak lama dia jatuh tidak sadarkan diri.


Jin hee bertanya kepada Chang min apa sebenarnya yang terjadi pada pasien itu. Chang min balik bertanya apa yang dr. Kim tugaskan kepadanya. “Lakukan CT scan di kepalanya dan memeriksa tekanan darahnya,” jawab Jin hee. Chang min kemudian meraba-raba kepada pasien dan mendapati kalau kepala berdarah.

“Ini sepertinya intraceberal hemorrage (pendarahan di dalam otak, red),” ucap Chang min. “Dia bertingkah seperti ini karena saraf Kranialnya rusak (12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak, red).”

Chang min kembali meraba tengkuk pasien dan berkata bahwa sepertinya ruas tulang belakangnya juga patah.

Jin hee terkejut dan tidak percaya. Itu karena tadi si pasien masih bisa berjalan. Chang min memberitahu Jin hee bahwa itu bisa terjadi. Dan sekarang yang terpenting adalah memindahkannya dari sana. Keduanya lalu meminta suster untuk membantu.


dr. Gook datang dan bertanya apa yang terjadi. Jin hee mencoba menjelaskan tapi hanya hal umum seperti tekana darah turun, pasien menolak diobati. Chang min langsung memotongnya dan menyampaikan diagnosanya. Mereka harus menunggu hasil CT scan tapi sepertinya si pasien terkena intraceberal hemorrage. Chang min menyampaikan gejala-gejala yang membuatnya berkesimpulan demikian.

dr. Kim datang bersama Sang hyuk yang membawa hasil CT scan. dr. Gook bertanya apa dr. Kim sudah memeriksa pasien secara menyeluruh? Apa dia tahu tentang ruas tulangnya yang patah? Dr. Kim tertunduk dan menjawab tidak tahu. Langsung saja dr. Gook memarahinya. Bagaimana mungkin intern lebih tahu kondisi pasien yang dia tangani?


Sang hyuk dan Young gyu memuji kemampuan Chang min. Dr. Kim bahkan kena marah karena dia (sepertinya Sang hyuk sudah menceritakan apa yang tadi terjadi, red). Chang min memang intern seperti mereka, tapi levelnya berbeda.

Young-ae berpendapat kalau terlalu pintar bisa membawa masalah. Ah reum tidak setuju. Menurutnya Chang min itu berbakat. Dan itu membuatnya kerena. Begitu juga dengan dr. Gook. Dengan belagak bingung dia bertanya harus memilih siapa? Young gyu langsung menawarkan dirinya. “Pilih aku saja,” ucapnya sambil tersenyum lebar :D


Suster Huh muncul dan bertanya apa mereka mau makan siang. Semuanya mengiyakan tapi tiba-tiba terdengar bunyi sirine dan sebuah pengumuman. RS sedang melakukan uji sistem dan suara sirine tadi adalah sebuah tes alarm. Suster Huh bernafas lega karena tadinya dia mengira telah terjadi sesuatu.


Di saat yang sama, ternyata Chang min harus makan siang di luar dengan gadis yang dipilihkan ibunya. Dengan kata lain, dia akan kencan buta :O

Chang min protes karena ibunya menyuruh keluar pada jam makan siang yang hanya sebentar. Ibunya memberitahu Chang min bahwa bibi-bibinya bertaruh kalau Chang min akan ditolak. Si gadis adalah putri menteri dan dia tidak suka pria biasa. Tapi dirinya berkata sebaliknya. Dia yakin kalau gadis itu akan luluh kepada Chang min sejak awal.

Chang min bertanya kenapa ibunya bisa seyakin itu? Memangnya apa kelebihannya? Ibunya menjawab bahwa tidak punya kekurangan selain telah membuang-buang waktu dengan gadis itu (Jin hee, red). Dan Chang min menganggap itu adalah kekurangannya. Lagipula dia belum ingin menikah. Ibunya menenangkannya. Dia akan mengurus itu. Dia akan menghapus masa lalu Chang min dan memberikannya status baru. Chang min adalah calon dokter yang belum menikah atau bercerai.

Chang min melongo mendengarnya dan hanya bisa mengangguk setuju.


Chang min tiba. Perlahan dia berjalan mendekati seorang gadis yang sedang berdiri menunggu (Wah dari belakang terlihat menjanjikan, red)


“Maaf, apa aku terlambat?” sapa Chang min, tersenyum. Si gadis perlahan menoleh dengan senyum lebarnya. Buahahahah Jeong juri :D (dia itu komedian di korea sana, red).


Jin hee sedang menikmati makan siangnya seorang diri dan Ah reum muncul di hadapannya. Dia ingin makan bersama Jin hee. Dia merasa kasihan karena Jin hee selalu makan sendiri. Jin hee menjawab dia baik-baik saja.

Ah reum kemudian menanyakan usia Jin hee. Apa benar dia berumur 33 tahun? Jin hee mengiayakan dan balik bertanya. Apa Ah reum bertanya seperti itu karena penasaran kenapa dia menjadi seorang intern di usia segitu? Ah reum tertawa dan menjawab bukan seperti itu. Dia hanya menganggap Jin hee terlihat lebih muda dari umurnya (baby face gitu, red) *hohoho emang Ji hyo eonni itu selalu terlihat muda dan imut heheh. Eh tapi Jin hee tidak suka loh dengan jawaban Ah reum hahaha


Ah reum lalu melihat ke sekeliling, mencari seseorang. Dia bertanya apa Jin hee melihat Chang min? Jin hee meletakkan sumpitnya dan mengajari Ah reum agar memanggil sesama rekannya tidak dengan nama mereka, tapi dengan nama keluarga mereka berhubung mereka sedang di RS. Jadi bukan bertanya dimana Chang min-shi melainkan dimana dr. Oh.

Ah reum menjawab bahwa Chang min sendiri tidak keberatan dirinya dipanggil seperti itu.

Jin hee lalu menanyakan umur Ah reum. Di Korea umurnya adalah 26, jawab Ah reum. Kembali Jin hee mengajarkan bahwa di Korea, jika umur seseorang berbeda 5 tahun, maka tidak sopan jika hanya memanggil nama.

Ah reum jadi kesal sendiri heheh


Ah reum melihat sesuatu di jas Jin hee dan mendekat untuk mengambilnya. Jin hee refleks menghindar. Ah reum kemudian memperlihatkan kain kasa yang dia pegang.


Dan sekarang balik Ah reum yang menasehati Jin hee. Jin hee tidak memakai make-up, tidak menyisir rambut dan bahkan sampai ada kain kasa di jasnya. Tanpa melakukan itu pun orang sudah tahu kalau intern itu oran yang sibuk. Jadi Jin hee harusnya tidak terlalu mencolok melakukannya.

Jin hee berkata bahwa dia melakukannya bukan karena ingin terlihat sibuk. Ah reum tersenyum dan menjawab kalau begitu tidak ada masalah.

“Tapi kalau tidak berpura-pura, itu berarti kau tidak bisa mengurus dirimu dengan baik. Atau kau punya masalah mental?” tanya Ah reum, enteng *aduh membangunkan naga yang lagi tidur nih

“Dan lagi, kau mencoba mengajari siapapun yang lebih muda darimu. Chang min-shi menyuruhku untuk tidak mendekatimu. Tapi karena penasaran, aku makan bersamamu. Namun sepertinya ini tidak menguntunkan,” ucap Ah reum, jujur. Hahah liat saja ekspresi Jin hee.


Chang min dan si gadis anak menteri melihat-lihat lukisan. Keduanya berhenti di depan lukisan (Aduh lupa saya nama lukisannya apa) Chang min menjawab ragu-ragu. Menurutnya semua penting. Tapi menurut si gadis, yang penting adalah bagian tengahnya. Dia berucap sambil melihat badan Chang min. Chang min dengan refleks merapatkan pakaiannya *chingu tahu kan apa yang Chang min pikirkan heheh.

“Pusar,” jawab si gadis lalu berlalu. Chang min tertawa salah tingkah mendengarnya *hahahah
Si gadis menjelaskan bahwa di lukisan yang dibuat oleh Lepnardo Da vinci ini, pusat manusia adalah di pusar.

“Tapi aku sangat tidak suka pria memiliki itu,” ucapnya sambil menunjuk ke lukisan. Chang min bertanya apa yang dia maksud.

“Rambut belah tengah. Aku sangat tidak suka,” jawabnya lalu beranjak dari sana. Chang min geleng-geleng kepala dibuatnya *hahaha


Jin hee dan Ah reum selesai makan. Saat akan meletakkan piring mereka, Jin hee melihat kalau Ah reum menyisakan makanannya sementara ada larangan untuk melakukan itu. Ah reum menjawab bahwa dia selalu mengahbiskan makanannya tapi entah kenapa hari ini dia kehilangan nafsu makannya. Jin hee terlihat tersinggu. Maklumlah, tadi kan Ah reum makan bersamanya.

Ah reum juga menyebut nafsu makan Jin hee lumayan besar. Tadi dia mengambil porsi yang cukup banyak dan sekarang piringnya kosong.

“Jumlah asupan bakat tidak berhubungan dengan bakat,” ucap Ah reum.

“Ah benar-benar,” Jin hee tidak suka Ah reum yang terang-terangan menyindirnya.


Sang hyuk, Young gyu dan Young-ae tiba-tiba muncul dengan berlari. Mereka menyuruh Jin hee dan Ah reum bergegas karena dr. Gook memanggil mereka. Panggilan darurat. Dengan terpaksa Ah reum dan Jin hee ikut berlari tanpa minum terlebih dahulu.

Kembali ke kencan buta Chang min.


Keduanya memasuki sebuah restoran. Chang min mulai gelisah dan melirik jam tangannya. Dia mencoba menjelaskan ke gadis itu bahwa dia tidak punya banyak waktu. Tapi si gadis tidak menghiraukannya dan malah berdiri dan berjalan ke meja lain. Dan tanpa diduga dia menyiram tamu pria yang sedang makan di meja itu dengan air. OMO...

Ternyata pria itu adalah teman kencan butanya sebelum Chang min. Dia marah karena pria itu lari darinya dan dengan mudahnya sudah menemukan perempuan lain. Si pri membalas bahwa seharusnya si gadis berterimakasih kepadanya karena mau makan dengannya. Dengan wajah seperti itu, memangnya siapa pria yang mau berkencan dengannya?



Chang min yang sudah ada di sampingnya untuk melerai mereka mengeur ucapan pria itu yang dianggapnya sudah keterlaluan. Tidak semua wanita bisa secantik Kim Tae hee atau Jeon Ji hyun. Memangnya kalau dia tidak secantik mereka, dia tidak boleh pergi kencan? Chang min memintanya untuk meminta maaf.

Omo, si gadis langsung menatapnya dengan tataan yang iyuuuhh hahahah


Keempat intern berlari sepanjang koridor menuju UGD. Nafas mereka hampir hampir habis begitu tiba. Sang hyuk bertanya kemana Chang min. Young gyu memberitahunya bahwa Chang min sedang pergi kencan. Jin hee langsung menoleh. Tidak lama Ah reum muncul. Dia telat tiba.


Suster Choi memanggil mereka menemui dr. Gook yang sudah menunggu mereka. Setelah kelimanya masuk, dr. Gook bertanya dimana Chang min. Young gyu tidak tahu mau bilang apa tapi Jin hee langsung memotong dan berkata bahwa Chang min sedang di kamar mandi. dr. Gook melirik jam tangannya.


Sang hyuk sedikit protes karena waktu makan siang mereka masih ada 20 menit tapi mereka langsung mendapat panggilan darurat. dr. Gook menoleh kepadanya dan bertanya apa mereka masih mau makan kalau ada pasien yang sekarat? Sang hyuk langsung menunduk. Skak mat! heheh

“Kalian akan mengobati pasien dalam tiga puluh menit. Bagi menjadi tiga tim. Dan lewat 30 menit, pasien akan meninggal,” instruksi dr. Gook kepada mereka. “Jika pasien meninggal, kalian juga akan taman,” ancamnya *ckckckck




Suster Choi lalu menyuruh mereka untuk berpasangan. Kelimanya saling lirik. Sang hyuk yang berdiri di samping Ah reum langsung lari bertukar dengan Young gyu yang berdiri di samping Young-ae. Sementara Jin hee yang berusaha mendapatkan pasangan harus pasrah berpasangan dengan Chang min *lucu ngeliat ekpresi Jin hee saat tidak mendapat pasangan sementara dr. Gook menatapnya. Dia salah tingkah dan hanya menunjuk ke arah luar ruangan dan berkata kalau Chang min akan segera datang.


Yang pertama dinilai adalah Sang hyuk dan Young-ae lalu Young gyu dan Ah reum. Sementara yang lain diawasi dr. Gook, Jin hee mempersiapkan peralatan seorang diri.


Chang min sudah akan pulang ketika si gadis berterus terang bahwa sebenarnya dia bukanlah gadis yang dijodohkan oleh orang tua Chang min. Dia hanya temannya yang diminta untuk menggantikannya. Tapi sejak pertama bertemu, dia sudah menyukai Chang min. Chang min terlihat marah karena merasa waktunya sudah terbuang sia-sia.



Jin hee mencoba membedah si pasien seorang diri. Tapi cairannya tidak berhenti keluar. Saat akan mencoba sekali lagi, Jin hee menjadi marah dan menelepon Chang min. Dan begitu Chang min menjawab teleponnya, Jin hee langsung menyemprotnya. Dia memberitahu Chang min kalau mereka sedang diberi tugas darurat oleh dr. Gook. Dan waktu mereka tinggal 10 menit. Jika Chang min tidak tiba dalam waktu itu, dia akan membuat laporannya sendiri.

“Hei! Tunggu aku. Aku sudah di jalan. Tidak lama lagi tiba. Hanya sekarang sedang macet,” alasan Chang min.

“Kenapa aku harus melakukannya? Kenapa aku harus menunggu pecundang menyedihkan yang pergi kencan saat jam makan siang?” balas Jin hee. “Cepatlah ke sini atau kau tahu sendiri akibatnya,” ancam Jin hee.


Dan di luar, dr. Gook yang tanpa sengaja mendengar percakapan mereka *o ou ada yang ketahuan

Chang min mengomel sendiri setelah Jin hee menutup teleponnya. Bagaimana Jin hee tahu kalau dia eprgi kencan? Ada apa dengannya hari ini?

Dan begitu tiba di RS, Chang min segera berlari menuju UGD sambil terus menghubungi Jin hee. Tapi Jin hee tidak bisa menjawab teleponnya karena sekarang dr. Gook ada di hadapannya dan dia ahrus membedah pasien yang ada di hadapannya. Seorang diri.



Jin hee berusaha fokus tapi tiba-tiba darah muncrat dari luka yang dibedahnya. Suster Choi maju dan menutup tubuh pasien di depannya. dr. Gook menyuruh Jin hee menyebutkan waktu kematian pasie. Itu berarti Jin hee gagal...


Chang min terus berlari sementara Jin hee menatap pasien yang telah terbungkus di hadapannya. Perlahan Jin hee membuka kain yang menutupi wajah pasiennya. Boneka. Oalah ternyata tadi itu hanya latihan toh??


Jin hee pun memutuskan untuk melakukannya lagi. Dia berusaha kembali memberikan jahitan pada luka si pasien boneka.
Chang min akhirnya tiba tapi di ruangan itu tidak ada apa-apa lagi.



Dan Jin hee dengan susah payah membawa pasien bonekanya ke ruangan dr. Gook. Dia berusaha memperlihatkan hasil kerjanya. Tapi saat mendorong pintu, saat itu juga dr. Gook membuka pintunya. Maka jadilah Jin hee jatuh ke dalam pelukan dr. Gook (dalam artian sebenarnya ya? ^o^) *Coba chingu lihat ekspresi dr. Gook hahahaha

Dan pada saat yang sama juga Chang min muncul. Sepertinya dia memang berniat ke ruangan dr. Gook untuk menjelaskan keterlambatannya. Tapi dia tiba dia waktu yang sangat tepat hohohoh

“Aku mengobati pasiennya,” lapor Jin hee, masih dalam pelukan dr. Gook. Dr. Gook langsung membantunya berdiri dan matanya melihat Chang min yang juga sedang menatap mereka.


“Hei Oh Chang min? Dari mana saja kau? Kau ingin mncantumkan namamu saat temanmu sudah selesai bekerja?” tegurnya.

“Aku tidak bermaksud begitu,” jawab Chang min.

“Apanya yang tidak? Bagaimana bisa seorang intern pergi saat makan siang? Kalau kau ketahuan lagi, kau akan dikeluarkan. Kau mengerti?” ancamnya. Chang min hanya menunduk.


“Dokter, aku menjahitnya lagi. Apa kau bisa memeriksanya?” pinta Jin hee. dr. Gook hanya menatapnya.



Di tempat lain Ah reum sedang menelepon dengan seseorang. Dan orang itu adalah wanita yang tadi ditemui Chang min dalam kencan butanya. Waah itu berarti gadis yang dijodohkan dengan Chang min adalah Ah reum???? :O

Dia memberitahu Ah reum bahwa pria itu sedang magang di RS yang sama dengan Ah reum. Dan betapa terkejutnya Ah reum saat temannya itu menyebut nama Oh Chang min.


Jin hee dan Chang min berjalan meninggalkan ruangan dr. Gook (entah Jin hee berhasil membujuk dr. Gook atau tidak). Dengan rasa bersalah Chang min meminta Jin hee memberikan boneka itu kepadanya. Dia kasihan melihat Jin hee tertatih membawanya.


Jin hee menyerahkan boneka itu kepada Chang min dan menasehatinya. Tidak masalah jika Chang min ingin pergi kencan, tapi dia harus memastikan tidak menimbulkan masalah bagi orang lain. Bukankah begitu yang dulu Chang min katakan kepadanya? Chang min balik bertanya apa Jin hee begitu karena cemburu kepadanya?

Jin hee tersenyum mencibir. Dia jadi gagal sementara tim lain berhasil itu karena dia harus melakukannya seorang diri.
Chang min kembali bertanya, apa karena itu Jin hee menemui dr. Gook? Sampai-sampai dia tidak sadar kalau pintunya terbuka dan dia jatuh di pelukan dr. Gook *ohohohoh ada yang cemburu euiy ^o^


Dia tidak percaya Jin hee melakukan itu dengan wajahnya. Dia yakin nilai Jin hee akan bagus karena itu. Jin hee jadi sewot dan bertanya memangnya apa yang tadi dia lakukan?


“Dadamu tadi menyentuhnya. Dadamu yang rata,” jawab Chang min. Jin hee langsung melipat kedua tangannya di dadanya. Dia tidak suka dengan pikiran kotor Chang min. *Chingu harus lihat sendiri adegan ini


Jin hee masuk ke ruangan intern. Dia minum dan teringat ucapan Chang min tentang dadanya yang menyentuh tubuh dr. Gook. Jin hee lalu mengintip ke dalam bajunya sendiri dan menyentuh dadanya *efek suaranya lucu hehe


Chang min datang ke sebuah apartemen. Itu adalah tempat tinggal barunya dan ibunya sudah menyiapkan segalanya.


Chang min duduk di kursi dan ibunya menghampirinya. Dia menanyakan kencan Chang min. Chang min tidak ingin ibunya mengungkit hal itu karena gadis yang dijodohkan oleh ibunya tidak berniat untuk bertemu dengan pria karena dia malah mengirim temannya untuk menemui dirinya.



Keluhan Chang min membuat ibunya marah. Dia datang ke acara makan malam keluarga tanpa diundang dan memarahi adiknya, Sung mi karena sudah mengacaukan pernikahan anaknya. Sung mi membela diri bahwa dia tidak punya kuasa untuk menentukan apa yang akan gadis itu lakukan. Menurutnya gadis itu belum pernah ikut kencan buta. Sung ja menambahkan bahwa mungkin dia melakukan itu untuk menyelidiki apa pria yang akan kencan dengannya benar-benar kaya. Tapi bagaimana pun, Ibu Chang min merasa kalau gadis itu sudah merendahkan keluarga mereka.


Melihat kakaknya masih juga marah-marah, dia melanjutkan bahwa gadis itu juga adalah seorang dokter. Mata ibu Chang min langsung melebar. Sung ja menambah-nambahi. Seharusnya Sung mi tidak melewatkan informasi itu sejak awal. Jadinya dia kena semprot. Padahal dia sudah tahu kalau kakak mereka itu sangt ingin punya menantu seorang dokter *Jin hee juga seorang dokter. Jadi seharusnya nanti lebih mudah kan???


Di RS, Ah reum sedang mengganti perban seorang pasien. Dua ranjang dari tempat Ah reum ada Young gyu yang sedang menatapnya. Chang min menghampirinya dan menyuruhnya untuk jangan tinggal diam. Dia harus menghampiri Ah reum dan mendapatkannya. Young gyu menyebut Chang min punya pikiran kotor heheh


Suster Choi muncul dan memanggil, “dr. Oh!”

Chang min dan Jin hee yang juga ada di dekat situ menoleh menyahut bersama. Suster Choi tersenyum mendengar mereka menyahut bersamaan. Dia menyampaikan bahwa dr. Gook memanggil mereka.

“Saya?” Tanya Chang min.

“Saya?” Tanya Jin hee.

Suster Choi juga tidak yakin karena dr. Gook hanya menyebut dr. Oh. Keduanya menghela nafas. Kenapa harus dengan dia lagi? Begitu mungkin pikir mereka.

Di ruangan lain,


Suster Huh membawakan hasil CT scan seorang pasien kepada dr. Gook. Si pasien sudah mengidap kanker kerongkongan selama 6 bulan tapi dia tidak pernah datang berobat. Dr. Gook ingin tahu kenapa. Si pasien menjawab bahwa toh pada akhirnya dia akan mati.


Chang min dan Jin hee masuk. Dr. Gook bertanya kenapa mereka datang berdua. Jin hee menjelaskan bahwa mereka tidak tahu siapa yang dr. Gook cari.

Dr. Gook lalu menyuruh Chang min membawa pasien ke ICU sedangkan Jin hee ikut membantu untuk memindahkan pasien.


Chang min dan Jin hee membawa pasien ke ICU bersama seorang perawat menggunakan lift. Di dalam lift Chang min mengingatkan Jin hee agar melakukan pekerjaannya dengan baik *Chang min benar-benar memulai perang.


Mereka hampir beradu mulut lagi tapi tiba-tiba lift berguncang dan terdengar bunyi sirine. Itu bunyi alarm darurat. Dan lift ikut berhenti.


Yang lebih buruk adalah si pasien muntah darah. Jin hee bertanya kenapa dia seperti itu. Chang min menjelaskan bahwa sepertinya tumornya masuk ke aliran darah dan pecah.

Chang min langsung memeriksa nafas si pasien. Tidak ada. Dia tidak bisa mendengar apa-apa.



Mereka harus melakukan intubasi (memasang selang nafas ke dalam trakea, red). Tapi mereka tidak memiliki suction (alat penyedot lendir, ludah, dan cairan lainnya, red).

Perawat yang bersama mereka segera mengambil sebuah tas dan mengeluarkan suction yang mereka butuhkan. Chang min mengambilnya dan siap memasangnya. Tapi saat membuka mulut pasien, mulutnya sudah penuh darah.

Jin hee kembali panik dan menyuruh Chang min untuk melakukan sesuatu. Kalau tidak, si pasien bisa mati. Chang min menggedor-gedor pintu lift berharap ada yang mendengarnya. Tapi keadaan pasien semakin kritis karena tingkat oksigennya menurun.


Jin hee mengeluarkan hp-nya dan menghubungi dr. Gook.

Di luar juga sedang mati lampu, namun tidak lama. Dr. Gook meminta Jin hee untuk tenang dan tidak menutup teleponnya. Dia akan segera datang.


Direktur dan dr. Shim muncul. Direktur menjelaskan bahwa system RS sedang diuji coba. Suster Choi menjelaskan bahwa UGD juga tidak masalah. Hanya saja pasien yang dipindahkan ke ICU terjebak di lift. Dr. Gook menambahkan bahwa mereka harus segera menyusulnya karena sekarang pembuluh darahnya pecah.



Sambil berjalan setengah berlari dr. Gook berbicara kepada Chang min. Dia menginstruksinya untuk melakukan trakeostomi (bedah pembukaan ke dalam trakea atau tenggorokan untuk membantu pernapasan, red). Chang min terkejut mendengar instruksi itu. Dia harus melakukan pembedahan?

Dr. Gook memintanya untuk menutup teleponnya dan menghubunginya dengan video call. Kejenuhan oksigen pasien semakin menurun.


Chang min lalu mengembalikan hp Jin hee. Tapi Jin hee tidak menerimanya dengan baik sehingga hp nya jatuh dan berserakan di lantai lift.

Panik dan tegang. Hanya itu yang bisa digambarkan.


Chang min meminta pisau bedah tapi tangannya gemetar. Jin hee bertanya apa Chang min pernah melakukannya. Chang min hanya pernah sekali melihatnya. Jin hee? Dia tidak menjawab *entah apa maksud kediamannya.

Chang min berkesimpulan kalau Jin hee belum pernah melakukannya. Jin hee dengan segera mengiyakan. Karena itu Chang min harus melakukannya. Jin hee terus mendesak Chang min.

Chang min memintanya dia karena dia perlu berkonsentrasi.



Chang min menunduk dan mulai mencari bagian yang harus dibedah di leher pasien. Tapi tangannya tidak berhenti gemetar. Dia juga mulai berkeringat.



Tiba-tiba Jin hee memegang tangannya untuk menenangkannya. Chang min menoleh dan melihat Jin hee mengangguk untuk meyakinkannya.

Apakah mereka berdua akan berhasil menyelamatkan pasien tersebut??


NOTE:

Di episode 4, Chang min akan kembali kena tampar oleh dr. Gook :O

Saya juga mencoba sedikit beranalisis mengenai apa yang akan menjadi penghalang kebersamaan Jin hee dan Chang min kembali.
1. Ah reum
2. Mungkin akan ada sedikit gesekan antara mereka dengan dr. Gook dan dr. Shim
3. Ibu Chang min (ini sepertinya yang paling berat karena akan membawa-bawa keluarga dan status sosial)
4. Penyakit Jin hee (entah kenapa saya kepikiran sama sakit Jin hee di episode pertama. Tapi, semoga saja penyakitnya tidak akan pernah kambuh lagi)


All Episodes: [1], [2], [3], [4]

16 comments:

  1. wakaka,, lucu juga liat tingkahnya chang min dan jin hee.. kyaknya mereka masih sama-sama suka. semangat mbak diana,hihi ^^

    makasi buat sinopsisnya

    ReplyDelete
  2. Qumawo,baca sinopsis ini dpt pengetahuan ttang medis,kyx mba chang min d jin hee masi saling menyukai,tpi chang min masi sering merendahkan jin hee >< moga2 pasangan ini berhasil menyelematkan pasien itu d chang min. Jin hee makin erat,sy suka dee dgn pasangan ini^^ okee mba dian lanjut,semangat dan jg lupa jaga kesehatan by sari_makassar

    ReplyDelete
  3. Waaaaaaaaa gak sabarr banget penasaram ama episode 4,,, semangat unnie,, aq selalu seti membaca kok;), gumawo

    ReplyDelete
  4. Omo~
    Mereka bner2 masih cinta sya rasa..

    waktu liat adegan terakhir (jin hee megang tangan chang min) sya jadi pnasaran,, waktu mreka berpisah dulu.. siapa yg minta cerai ya. . . .
    dan,, o ow.. Ah reum adlh cwe yg dijodohkan rupanya -_-'

    masalah udah mulai keliatan..
    makin penasaran..

    Makasih buat sinopsisnya mba ^^

    semangat terus nulisnya ya..

    ㅡMona

    ReplyDelete
  5. yeeeaahhh...udah ad smngat oonie... Q suka bgt chng min sma jin hee brantem y lucu....

    ReplyDelete
  6. Sentuhan jinhe yg menenangkn changmin...ehm..ehm

    ReplyDelete
  7. Deg degan pas nonton adegan terakhir. Greget. Lanjut terus kaka, gomawo. Fighting!!!

    ReplyDelete
  8. Mian baru comment.
    Sbnrnya Jin Hee dan Changmin sm2 msh peduli. Uda rujuk lg aj. Hhehe.
    Smg mereka berhasil nyelametin pasiennya deh.
    Lucu bgt pas liat muka dr. Gook waktu ga sengaja meluk Jin Hee. Xixixi.
    Di tgg sinop ep 3 nya.
    Hwaiting!!!

    Sai

    ReplyDelete
  9. Maksudnya sinop ep 4. Sori typo. ^^

    Sai

    ReplyDelete
  10. menurutku mereka masih sama2 suka hanya gengsi saja, waduh gimana kalau reum tambah nempel tambah panas jin hee.....

    ReplyDelete
  11. Punten..koment lg yak...penasaran banget ama klanjutan episode ini..mb diana..huwaity:-D.

    ReplyDelete
  12. aq pengennya Jin Hee jadian aja sama dr .Gook; secara juga ganteng & cool. Chang Min sbenarnya baik, tapi sbg cowok, dia seperti 'anak mama'. jangan2 yg nyuruh cerai juga emaknya. sinops episode 5-6 ya mba. fighting

    ReplyDelete
  13. Dr,Kim Min Ki meositda juga. hihiihi..
    *ngelirik sedikit

    Diana'ssi hwaiting

    ReplyDelete
  14. Waaahhh.. Makin Rame!!!! lanjut y! hwaiting!

    ReplyDelete