28 January 2014

[Sinopsis] Emergency Couple Episode 2 part 1


Episode sebeumnya...

Oh Jin hee yang awalnya dirawat di RS karena pingsan setelah minum-minum ternyata adalah bagian dari anggota tim 4, dimana Chang min menjadi ketuanya. Begitu sadar bahwa dia sudah terlambat dan mendengar namanya dipanggil oleh dokter kepala, Jin hee segera meninggalkan tempat tidurnya dan segera menemui dokter kepala, dr. Gook.

dr. Gook dan anggota tim 4 kaget dengan kemunculan Jin hee yang tiba-tiba. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan kekagetan Chang min saat melihat dirinya.



Jin hee membersihkan dirinya sambil mengingat kejadian sehari sebelumnya dimana dia terus-menerus bertemu dengan Oh Chang min. Dia memukul-mukul kepalanya karena tidak menyangkan akan mengalami hal tersebut.



Sementara Chang min pergi ke atap RS (tempat favorit nih di setiap drama kedokteran). Chang min mencakar di udara menumpahkan kekesalan dan ketidakpercayaannya.

“Tidak mungkin. Ini tidak mungkin terjadi,” ucap Chang min lalu mencubit dan memukul pipinya sendiri. “Oh Chang min, sudah cukup tidurnya. Ayo bangun!” Dia baru berhenti begitu dia memukul pipinya cukup keras dan merasa sakit.

“Kenapa ini terjadi padaku???” Jeritnya...

Episode 2


Jin hee telah selesai mandi. Saat membuka lokernya, dia melihat jas dokternya telah tergantung di sana. Jin hee terlihat sangat bahagia saat melihat di jas itu terukir namanya. Seolah tidak percaya dia bisa memakainya. Dia juga mencium ID card yang menggantung di kantong jasnya.


Tapi kemudian dia sadar kalau dia sama sekali tidak punya baju ganti untuk dipakai. Dia lalu menoleh kepada Ah reum yang juga sedang berada di ruang ganti bersamanya.

Saat melihat tubuh Ah reum, Jin hee membelalakkan matanya hohoh. Antara kaget dan iri dengan tubuh Ah reum yang sempurna hohoho. Saking lamanya dia menatap Ah reum, Ah reum langsung bertanya kenapa Jin hee memandangnya seperti seorang pria nakal.

Jin hee tersenyum salah tingkah dan berkata bahwa Ah reum sepertinya sangat menjaga kesehatannya dan rajin berolahraga. Ah reum hanya tersenyum.

“E...apa...kau ada pakaian yang bisa aku pinjam?” Tanya Jin hee akhirnya.



Jin hee keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang dia pinjam dari Ah reum (Sepertinya Ah reum ini cukup baik orangnya).Di luar Jin hee memuji bentuk tubuh Ah reum. Dan setelah itu memukul sendiri kepalanya karena hari ini adalah yang paling bersejarah dalam hidupnya. Hari pertama sebagai intern, dan dia harus satu tim dengan mantan suaminya, Oh Chang min.



Young-ae menemui Jin heed an memberitahu dia bahwa dokter kepala ingin bertemu dengannya. Jin hee hanya bisa menghela nafas membayangkan apa yang akan terjadi kemudian.



Dr. Gook hanya memukul-mukulkan pulpennya di atas meja dan Jin hee menunggu dalam diam dan kekhawatiran. Baru ketika pulpennya jatuh, dr. Gook mulai berbicara.


“Sehari sebelum kau menjadi intern, kau minum-minum sampai terkena serangan jantung dan harus dibawa ke RS. Kau tidak ingat itu? Oh jin hee, apa kau sudah tidak waras? Aku berhasil menyelamatkan nyawamu tapi kau memuntahkan makanan serta minuman yang kau minum kepadaku. Kau bahkan menamparku. Itu pun kau tidak ingat?” Jin hee hanya tertunduk dan meminta maaf.

Dr. Gook lalu bertanya apa sebenarnya alasan Jin hee ingin menjadi seorang dokter.


Seorang residen masuk sebelum dan melaporkan keadaan seorang pasien kepada dr. Gook. Dr. Gook kemudian bertanya kepada Jin hee untuk memberikan pendapatnya tentang tes apa yang seharusnya mereka lakukan kepada pasien yang disebutkan oleh si residen.

Jin hee diam. Dia langsung tersentak ketika suara dr. Gook menegurnya.

“Tes untuk STI (Sexually transmitted infection, red), tes kehamilan, endpmetrial biopsy, dan…dan…” Jin hee lberusaha mengingat. “ K..K..Chlamydia (Sejenis penyakit kelamin). Pelvic ultrasound,” lanjut Jin hee.

“Terlalu dini untuk melakukan Pelvic Ultrasound. Kau mendengarnya kan?” ucap dr. Gook kepada si residen.

“Apa kau tidak akan menjawabku? Aku Tanya kenapa kau ingin menjadi seorang dokter!!!” Tanya dr. Gook lagi kepada Jin hee.

“Itu...Itu...” Jin hee tidak bisa menjawabnya.

“Kenapa apa kali ini kau juga lupa? Kau bahkan tidak tahu kenapa kau ingin menjadi seorang dokter? Kau ingin merawat pasien dengan sikap dan pola pikir seperti itu? Sebaiknya kau segera berhenti,” ucap dr. Gook. Jin hee terkejut mendengarnya.


“Aku bilang keluar,” lanjut dr. Gook. Residen yang masih ada di dalam ruangan itu langsung pamit karena merasa bahwa dr. Gook sedang bicara kepadanya.

“Yang aku maksud itu Kau!” ucapnya kepada Jin hee. Tapi Jin hee tidak beranjak dari tempatnya. Dia mencoba meminta penjelasan tapi itu malah membuat dr. Gook semakin marah.

“Apa kau tidak mendengarku? Aku bilang berhentilah sekarang dan keluar dari sini segera!” ulangnya.
Mata Jin hee berkaca-kaca.


Di luar ruangan, seluruh anggota tim 4 (kecuali Chang min) sedang menguping. Chang min yang baru saja muncul bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Young gyu menjawab bahwa sepertinya si gadis tua (Jin hee, red) akan segera dipecat. Mereka semua berharap agar itu benar-benar terjadi sebelum Jin hee benar-benar merugikan mereka.



Young-ae lalu menanyakan umur Jin hee yang sudah tidak muda lagi untuk menjadi seorang intern. Tanpa pikir, Chang min menjawab, “Dia sudah 33 tahun, lahir di tahun anjing.”

Keempat rekannya langsung menoleh keheranan kepadanya. Dari mana Chang min tahu? Menyadari arti tatapan mereka, Chang min langsung beralasan bahwa informasi itu tertulis di file Jin hee.

Ah reum masih penasaran apakah Jin hee masih belum menikah. Sang hyuk menjawab memangnya pria bodoh mana yang mau menyukai wanita seperti Jin hee? Chang min seperti sakit kepala mendengarnya.

“Keluar sekarang!” terdengar bentakan dr. Gook. Kelimanya langsung mendekat ke pintu.

Ah reum melirik Chang Min. Chang min salah tingkah. Dia lalu berdehem dan menyuruh yang lain untuk pergi dari sana.


Tapi begitu rekan timnya pergi, malah Chang min yang mendekat ke pintu. Dia bahkan membuka sedikit pintu ruangan dr. Gook dan melihat Jin hee berlutut meminta maaf.


Sambil menahan tangisnya, Jin hee memohon agar dr. Gook memaafkannya kali ini saja. Dia tidak boleh berhenti. Dia sudah mempertaruhkan semuanya agar bisa sampai di tempatnya sekarang. Betapa sulitnya bagi dirinya untuk lulus dari tes menjadi intern.

Dr. Gook menghela nafas dan kembali menjatuhkan Jin hee. Menurutnya, orang seperti Jin hee tidak akan berhasil karena dia tidak cocok, tidak punya bakat, dan sikap untuk menjadi seorang dokter. Jin hee mungkin bisa lolos masuk kedokteran tapi di sini, di RS ini, dia tidak akan bertahan. Jadi sebaiknya dia berhenti saja. Mungkin Jin hee akan marah sekarang, tapi nanti dia akan berterima kasih kepadanya.

“Kenapa kau diam saja? Aku bilang KELUAR SEKARANG!” Bentak dr. Gook. Jin hee tidak lagi dapat menahan air matanya.


Chang min yang melihat dari balik pintu memilih untuk pergi. Sepertinya dia tidak tahan entah tidak tahan melihat Jin hee dimarahi atau tidak tahan melihat Jin hee menangis.

Jin hee masih berlutut. Dia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.


“Apa ini karena aku lulus dari universitas tidak ternama?” Tanya Jin hee.

“Apa?” Tanya balik dr. Gook.

“Nilaiku jelek. Aku sudah tua. Saat semua orang lulus dalam enam tahun, aku hanya menempuhnya selama empat tahun. Apa benar aku tidak cocok, tidak berbakat, dan tidak punya sikap menjadi seorang dokter?” ucap Jin hee sambil terisak.
Dr. Gook menjawab bahwa bukan itu maksud ucapannya.

“Aku mengira kalau sekolah dan umur tidak akan menjadi masalah. Aku memang tidak muda lagi. Tapi aku rasa aku mampu melakukannya, dan aku mampu untuk itu. Mungkin akan sulit, walau sejak awal akan sulit, aku yakin bisa melakukannya.”


Jin mengangkat kepalanya untuk menatap dr. Gook. “Apa dokter yakin tahu semuanya sementara aku tidak? Apa dokter selalu benar dan aku selalu salah? Aku tidak boleh menyerah sekarang. Sudah enam tahun aku menjadi mahasiswa dan akhirnya aku menemukan apa yang kumau dalam hidupku. Dan juga aku lulu tes menjadi intern dengan jujur dan bersih. Kalau Anda tidak ingin melihatku, silahkan pecat aku dengan prosedur yang tepat. Tapi aku akan kembali ikut ujian masuk ke RS ini. Aku akan terus melakukannya sampai aku diterima.”

Dr. Gook menghela nafas. Dia tidak punya kalimat untuk membalas ucapan Jin hee dan hanya menyuruhnya berdiri *hohoho dr. Gook luluh ^o^


Jin hee mencoba berdiri. Tapi karena terlalu lama berlutut, kakinya keram. Dia pun terjatuh dan pada akhirnya menarik celana dr. Gook yang berdiri di depannya. Untuk dr. Gook dengan cepat menahan celananya sehingga tidak melorot hingga ke lantai *hahahah adegan yang mengharukan langsung lenyap berganti tawa :D


Begitu Jin hee berdiri, dr. Gook langsung berkacak pinggang di depannya.”Apa kau tahu sebutan apa yang kami berikan kepada orang bodoh sepertimu? Batu sandungan. Kau dengar?”

Jin hee mengulang kembali julukannya. “Batu sandungan.”

“Benar dan kalau sekali lagi kau melakukan hal seperti tadi, Kau akan dipecat selamanya. Ingat itu!” dr. gook kemudian menggerakkan tangannya dia depan lehernya, memberi isyarat TAMAT.

Walau air matanya masih mengalir, Jin hee tersenyum mendengarny karena itu berarti dia masih bertahan.


Suster Huh dan suster Sohn menceritakan kepada Chang min dan rekannya kejadian saat Jin hee tidak sadarkan diri, bagaimana dia muntah di tangan dr. Gook, bagaimana dr. Gook berhasil menyelamatkannya, dan tentang tamparan yang dia berikan kepada dr. Gook. Semua orang serius mendengar cerita mereka sementara Chang min hanya bisa geleng-geleng kepala.

Tidak lama Jin hee muncul. Sang hyuk yang melihatnya memberikan kode kepada mereka dan semuanya langsung berpencar.


Hanya Chang min yang tinggal dan mendekati Jin hee. Dengan suara pelan, dia mengajak Jin hee untuk bicara dengannya. Tapi Jin hee malah bertanya kepada Chang min, “Anda siapa?” Chang min pun terpaksa menarik tangan Jin hee.


Dia menariknya ke tangga darurat. Setelah mengecek sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lain, dia berkata,


“Apa kau sudah gila?” *pertengkaran...Action!

“Apa? Kenapa?” Tanya Jin hee balik, sewot.

“Kenapa? Bagaimana kau bisa disini?” Tanya Chang min.

“Kau seharusnya berada di luar negeri, bukan di sini,” balas Jin hee.

“Karena ku ini seorang dokter,” jawab Chang min.

“Aku juga seorang dokter,” balas Jin hee. Chang min tertawa mendengar ucapan Jin hee. Dia mengingatlan Jin hee bahwa hanya karena dia memakai jas dokter, tidak berarti dia bisa menjadi seorang dokter. Dia yakin Jin hee tidak akan pernah bisa berhasil. Karena itu, dia menyuruh Jin hee berhenti saja.

Jin hee membalas bahwa Chang min itu bukan siapa-siapa yang bisa menyuruhnya berhenti.

“Jadi kau mau tetap di sini?” Tanya Chang min.

“Tentu saja,” jawab Jin hee, percaya diri.

“Tapi aku di sini,” protes Chang min.

“Aku tidak masalah,” balas Jin hee *hohohoh

Chang min kembali menghela nafa. “Kau ini. Pertama, apa kau masih punya perasaan kepadaku? Kedua, apa ini caramu balas dendam? Ketiga, atau ini hanya kebetulan saja?”

“Aku juga tidak suka. Aku juga tidak percaya ini terjadi. Ini mengerikan!” balas Jin hee.

“Kalau begitu, kau harus pergi dari sini,” ucap Chang min.

“Kenapa aku? Kau saja yang pergi. Bukankah kau yang lebih tidak suka aku di sini?” tantang Jin hee.


Chang min mengingatkan bahwa Jin hee sendiri yang bilang agar mereka tidak bertemu lagi. Tapi mereka akan terus bertemu mulai sekarang, bukan hanya sehari atau sebulan berada di RS yang sama. Tapi satu tahun. Setahun! Dan itu pun mereka harus bertemu di ER yang kecil selama 3 bulan.

“Aku bisa melakukannya,” ucap Jin hee.

“Tidak mungkin,” balas Chang min.

“Aku bisa,” Jin hee bertahan.

“Jangan!” larang Chang min. “Setelah minum alcohol dan masuk RS sehari sebelum magang, kau bisa apa?” Jin hee mulai tersulut emosinya.

“Kau tidak bisa mengurus suamimu. Apa mungkin kau bisa memegang pisau bedah? Pasien mana yang akan mempertaruhkan nyawanya di tanganmu?” Chang min mengatakan semua kelemahan Jin hee. Tidak bisa pegang pisau dapur, jadi ahli gizi tapi kemudian dipecat, setiap cuci piring, piringnya selalu pecah, memasak ramen selalu gosong ckckck

“Jadi bagaimana mungkin kau bisa menjadi dokter? Kau takkan bisa. Demi kesejahteraan dan keselamatan seluruh negeri, kau tidak boleh melakukannya,” tambah Chang min.

“Cukup! Sudah cukup! Lihat saja sendiri apa aku bisa atau tidak!” Jin hee meledak.


Untungnya sebuah pesa masuk ke hp mereka berdua. Dan keduanya langsung berlari.


Note:
Saya mulai sedikit kasihan kepada Jin hee. Semua orang sangat meremehkan dia. Poor Jin hee. Dan karena ini drama kedokteran, akan ada banyak istilah-istilah yang mungkin akan sulit saya mengerti. Kalau memang istilah itu tidak terlalu berpengaruh pada jalan cerita, saya mungkin tidak akan mengikutkannya dalam sinopsis saya. tapi kalau memang penting, saya akan menuliskannya dan berusaha menjelaskan maksud dari istilah itu. Maklum, saya bukan orang kedokteran *masalah klasik, seperti waktu saya menulis sinopsis the Third Hospital :(

O iya, untuk episode ini mungkin akan jadi 3 part. Mian ya soalnya kerjanya sedikit-sedikit :)

Selamat membaca dan silahkan tulis komentarnya :)


Episode: [1], [2]

25 comments:

  1. ayoo mbakk semangat terus yah sy tetap menunggu kelanjutannya!!

    ReplyDelete
  2. Siiiippppp......jempol untuk ceritanya... dan my fav Choi jin Hyuk,, dan recaper diana yg daebak bgt....
    d tggu eps selanjutnya....

    ReplyDelete
  3. Wah,cerita πЧã baru dimulai,Ĵåð¡ penasaran gmn pasangan ini bekerja sma smbl trs bertengkar dan jatuh cinta Ɩǻƍί ....
    Smangat Чα"̮ mbak bwt sinopsis πЧã ,ditunggu kelanjutan πЧã....

    ReplyDelete
  4. Gak apa2 dicicil jd 3 part.
    Yg penting dilanjut trus sampai end.
    Hhehe.
    Semangat ya!!!
    Di tgg next part ^^

    ReplyDelete
  5. Mb diana jjaang..
    Gpp di bagi 3,, lanjut trus ya oenni. Di tunggu part selanjut ny.
    Gomawoo.., hwaiting.

    ReplyDelete
  6. gomawo mba diana ^^

    ReplyDelete
  7. lebih cepat dari yang diduga,makasiiiiih banget mbaa dilanjut terusss sinopsisnyaaaa :))

    ReplyDelete
  8. wahhh penasaran .....
    seru...
    pgn ntn langsung dramanya...
    :)
    makasih kakak sudah bekerja keras untuk bikin sinopsisnya..
    semangat kakak ;)

    ReplyDelete
  9. makasi mbak, di tunggu trus lanjutannya. semangat! :)

    ReplyDelete
  10. Semangat rerus yah,, ditungg part 2 hya,, gumawo

    ReplyDelete
  11. Part 2 diunggu sissstaaa

    ReplyDelete
  12. jadi semangat baca sinopsis lagi

    ReplyDelete
  13. SEMANGAT YA LANJUTIN SINOPSISNYA... ^^

    ReplyDelete
  14. Jadi gak sabaran ni nunggu kelanjutannya,,, :)

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. gak masalah d bikin smpe part berapa pun yg penting sampai END yax.. coz cuma drakor nih kyk ny yg romcom saat nih..

    Fighting !!!

    ReplyDelete
  17. Terima kasih dan tulisa komentar. Iya, semoga kuat ngelanjutin sampai akhir. Hwaiting!!!! ^___^

    ReplyDelete
  18. Wah akhirnya nemu sinopsisnya :)
    Aku ijin share link hidupnya di Blogku ya. Untuk sinopsisnya. Kalo baca, tetep dari blog kamu :). ada readers blogku yang minta dibantuin di rekap linknya :)

    ReplyDelete
  19. Perasaan ini jalan ceritanya hampir mirip paradise ranch ya, yg main kan jg shim chang min. Tp semoga aja beda^^

    ReplyDelete
  20. Pertemuan dr Gook dan jin Hee bikin ngakak... Kebayangnya justru berharaptuh celana beneran melorot, biar keliatan kolornya, plus muka merah tomat dr Gook heheee

    ReplyDelete
  21. wahhhh baru tahu ternyata ada bahan bacaan ini wkwk.. kebetulan belum nonton jadinya mending baca aja.. lebih suka baca akhir-akhir ini..



    nurdiana.web.id

    ReplyDelete