18 November 2012

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 3 - part 2

Karena tidak berselera untuk mengerjakan tugas, saya memilih untuk melanjutkan sinopsis part ke-2 ini heheh. Here we go....





Si pasien wanita yang awalnya pura-pura tertidur kini membuka matanya. Dia mengawasi keadaan sekeliling yang mulai tidak memperhatikan dirinya. Dan perlahan dia melepaskan ikatan tangannya.

Seung hyun yang ada di dekat situ sepertinya mengetahui hal itu. Tapi dia tidak mau ikut campur.



Tapi si wanita ketahun oleh dr. Choi. Sayang dr. Choi jadi korban gigitan si pasien. Keadaan mulai kacau lagi. Para perawat mulai berlari untuk membantu melepaskan dr. Choi. Tapi si wanita terus mengamuk. Dia menjatuhkan tiang infus ke arah perawat yang datang lalu mengambil pisau kecil dari tempat peralatan yang ada di dekat tempat tidurnya.



Dia langsung berdiri di atas tempat tidur dan mengacungkan pisau yang dia pegang kepada orang-orang di sekelilingnya. Dia mengancam akan melukai siapa pun yang mencoba mendekatinya. Saking stresnya dia sampai loncat-loncat di atas tempat tidurnya sambil tertawa.





Seung hyun akhirnya datang dan berniat mengambil alih tapi dr. Ahn mengingatkannya bahwa wanita itu adalah pasien Doo hyun. Seung hyun tidak boleh ikut campur jika tidak mau bertanggun jawab atas apa yang terjadi pada wanita itu nantinya. Tapi Seung hyun menjamin bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Dia pun mendorong dr. Ahn agar minggir dari hadapannya.



Seung hyun meminta pisau itu langsung kepada si wanita. Si wanita tertawa dan mengancam dengan mengayunkan pisaunya kea rah Seung hyun. Bukannya mundur, Seung hyun malah menantangnya. Dia menyodorkan lehernya sambil berkata, “Ayo tusuk lalu serahkan pisau itu. Ayo lakukan!”



Si wanita itu diam sebentar tapi kemudian benar-benar menusuk leher Seung hyun. Untung Seung hyun sigap. Begitu tangan si wanita terayun ke lehernya, saat itu juga dia menangkapnya dan menjatuhkan si wanita ke atas tempat tidurnya. Para perawat langsung memegangnya agar si wanita tidak mengamuk lagi.





Seung hyun sedang merasakan denyut nadi si wanita. Dia lalu mengeluarkan jarum akupunturnya yang kemudian dia panaskan dengan api. Si wanita berteriak dan bertanya apa yang akan Seung hyun lakukan padanya. Dia juga menyebut Seung hyun dokter gadungan. Seung hyun dengan santai membalas bahwa si wanita pasti sedang kerasukan karena bisa tahu kalau dia adalah dokter gadungan.



Kekasih dokter Oh langsung bertanya kepada seorang perawat, apa benar wanita itu sedang kerasukan. Si perawat menggeleng, tidak percaya dengan perkataan Seung hyun.





Seung hyun menusukkan jarum akupuntur ke tangan dan telapan tangan si wanita. Si wanita mengejang sementara dr. Ahn hanya menatap marah tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Seung hyun kembali menusukkan jarum akupuntur ke philtrum, kepala, jari, dan juga dagu si wanita. Dia kini sudah tenang dan tertidur.

Setelah mengecek kembali denyut nadi si wanita dr. Ahn mengajak Seung hyun untuk bicara empat mata (alamat akan ada bencana lagi di RS)



Dr. Ahn berkata bahwa Seung hyun benar-benar tidak mengerti aturan padahal dia sudah menjelaskan bahwa pasien itu adalah pasien dari timnya. Seung hyun membalas bahwa dia juga tidak mengerti dengan tim dr. Ahn yang tega meninggalkan pasien dan harus menunggu sampai Doo hyun selesai melakukan operasi. Dengan ketus dr. Ahn meminta Seung hyun untuk mengatakan kalimat itu langsung kepada Doo hyun lalu pergi meninggalkan Seung hyun.



Doo hyun selesai melakukan operasi. Begitu dia keluar dr. Ahn sudah menunggunya.



Doo hyun langsung menemui si pasien wanita. Si wanita jauh lebih tenang. Suaminya melaporkan tentang kekacauan yang disebabkan oleh istrinya ketika Doo hyun sedang melakukan operasi. Dia juga merasa berterima kasih pada dokter Oriental yang membantu menenangkan istrinya dengan menggunakan jarum akupuntur karena obat penenangnya tidak bekerja. Doo hyun menjelaskan bahwa obat penenang memang butuh waktu baru reaksinya terlihat. Doo hyun lalu pergi diikuti dr. Ahn.


Dua perawat sedang memperbincangkan apa yang baru saja terjadi. Yang satu berpendapat bahwa seharusnya Seung hyun tidak ikut campur karena wanita itu bukan pasiennya. Tapi yang satu berpendapat bahwa keadaannya darurat. Jadi menurutnya apa yang dilakukan Seung hyun sudah tepat. Malah menurutnya Doo hyun dan timnya seharunya berterima kasih karena sudah dibantu. Dia sendiri akan senang kalau ada dokter lain yang mau mengambil alih pasiennya (Yeee... itu mah namanya malas)



Sementara mereka meributkan hal tersebut, Doo hyun masuk dan langsung menemui Seung hyun yang sedang memeriksa, tidak jauh dari kedua perawat itu. Semua orang langsung berhenti dari aktivitasnya dan menanti apa yang akan terjadi.

Begitu tiba di depan Seung hyun, Doo hyun langsung menariknya bajunya hingga Seung hyun harus berdiri dari tempat duduknya. Hye in yang juga ada di ruangan itu kaget sementara dr. Ahn tersenyum sinis (“Rasakan itu!” begitu arti senyum dan tatapannya).


Doo hyun menyuruh Seung hyun keluar dan bicara dengannya. Seung hyun menjawab bahwa dia sedang memeriksa pasien. “Kau ingin aku mengatakan semuanya di sini?” ancam Doo hyun. Seung hyun pun mengalah. Dia mengikuti Doo hyun. Semua orang langsung berkumpul dan mengawasi mereka.


Seung hyun dan Doo hyun berbicara di sebuah ruangan yang dibatasi oleh pintu kaca. Jadi orang lain bisa melihat apa yang terjadi walaupun tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Doo hyun berkata bahwa dia sudah pernah mengingatkan Seung hyun agar tidak ikut campur dengan pasien orang lain. Seung hyun membalas bahwa bukankah saat itu dia sedang melakukan operasi. Dia hanya berniat membantu. Doo hyun bertanya apa Seung hyun meremehkan timnya karena mengira tidak bisa mengendalikan situasi? Apa semua dokter di dunia ini sudah mati sampai dia harus turun tangan?


Seung hyun tidak membalas tapi saat Doo hyun menyebut bahwa dirinya bukanlah seorang dokter, Seung hyun kehilangan kesabaran. Dia langsung menarik baju Doo hyun tapi Doo hyun berhasil menepis tangannya. Hye in yang dari tadi menonton berlari mendekat untuk melerai mereka.




Saat hampir tiba di tempat mereka Hye in mendengar Doo hyun berkata kepada Seung hyun, “Kau bahkan lmearikan diri setelah tidak bisa menyelamatkan kekasihmu.” Setelah berkata itu, Doo hyun pergi meninggalkan Seung hyun yang hanya berdiri terpaku dan Hye in dengan wajah tidak mengertinya.


Hye in yang sedang duduk sendiri di ruangan dokter masih memikirkan perkataan Doo hyun kepada Seung hyun. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena tidak bisa menghentikan pikirannya itu. dr Ahn dan dr. Jung bergabung dengannya. (*diposkan oleh diana di diananasta.blogspot.com



Dr. Jung berkata bahwa dia penasaran kalau seandainya Doo hyun dan Seung hyun berkelahi, siapa yang akan menang. Selain itu, nama mereka juga mirip (belum ada dokter atau staf yang tahu kalau Seung hyun dan Doo hyun itu ‘bersaudara’). Dr. Jung juga berkata bahwa seharusnya tadi mereka bertengkar saja karena malam mini banyak dokter Western yang tugas jaga. Jadi mereka bisa menang. Hye in memarahinya karena mengatakan hal seperti itu walau dia tahu dr. jung hanya bercanda.


Tapi dr. Ahn malah membela dr. Jung. Dia mengaku bahwa sebenarnya tadi dia sangat ingin memukul Seung hyun. Hanya saja dia menahan dirinya.


Setelah dr. Ahn pergi, giliran dr. Park yang muncul. Dia menyerahkan sebuah laporan kepada Hye in dan memintanya untuk memberikan laporan itu kepada Doo hyun. Hye in keberatan sambil menunjuk dr. Jung yang pura-pura sibuk membaca. Dr. Park berkata bahwa dr. Jung masih harus pergi untuk melakukan operasi. Hye in hanya bisa menghelas nafas.



Seung hyun berdiri sendiri menghadap jendela dan menatap keluar. Dia juga masih memikirkan ucapan Doo hyun padanya. Hye in yang sedang menuju ke ruangan Doo hyun melihatnya. Tapi dia tidak menegurnya.


Hye in ke supermarket dan mengambil susu. Dia sebenarnya ingin ambil 2 susu saat teringat Seung hyun. Tapi dia mengurungkan  niatnya.

Saat pulang dia bertabrakan dengan Eui jin di pintu lift. Tanpa sengaja Eui jin mengambil susu yang Hye in beli. Dengan kesal, Hye in kembali ke supermarket untuk membeli susu baru.



Hye in mengetuk pintu ruangan Doo hyun. Doo hyun yang sepertinya sedang melamun langsung berbalik ke depan komputer seolah-olah sedang melakukan sesuatu. Hye in masuk dan menyerahkan laporan yang diberikan oleh dr. Park. Sebelum pergi dia juga menyerahkan susu yang dibelinya sambil berkata bahwa itu untuk meredakan amarah Doo hyun.



Doo hyun menyindir Hye in bahwa jika dia punya waktu membelikan susu untuknya, harusnya Hye in tidak berkeliaran dan pergi memeriksa pasien. Hye in yang semula senyum-senyum langsung cemberut hahah.



Eui jin yang sudah ada di ruangan Seung hyun melihat susu yang ada dalam belanjaannya dan bertanya pada dirinya sendiri kapan dia membeli susu itu. Seung hyun masuk dan bertanya kenapa Eui jin ada di ruangannya dan bukannya berlatih untuk audisi. Eui jin menjawab bahwa dia membawakan makanan untuk Seung hyun. Seung hyun menyindir kalau Eui jin sepertinya yakin akan gagal. Eui jin meminta Seung hyun agar tidak terlalu berharap keinginannya itu terkabul heheh.

Seung hyun mengambil makanan yang dibawa Eui jin dan memakannya tanpa berkata apa-apa lagi. Eui jin bertanya apa ada masalah yang terjadi di RS. Seung hyun mengiyakan. Eui jin tersenyum dan menghibur Seung hyun. Dia berkata Seung hyun tidak perlu khawatir karena masalah itu akan berlalu. Seung hyun hanya melirik Eui jin (mungkin maksudnya, “Nih anak so’ tau amat’ :D)



Eui jin kemudian bertanya siapa orang yang biasa memainkan piano di lobi RS. Seung hyun menjawab kalau orang itu adalah pekerja sukarela yang datang beberapa kali dalam seminggu. “Ah, jadi pekerja sukarela,” ucap Eui jin pada dirinya sendiri. Seung hyun kembali meliriknya dengan tatapan tanda tanya.



Esok paginya Eui jin memainkan biolanya di lobby RS. Seung hyun dan dr. Min melihatnya. Hye in juga. Lama baru di sadar kalau Eui jin lah yang telah mengambil susunya semalam.



Saat melihat Seung hyun membantu Eui jin membereskan peralatannya dan pulang bareng dia bertanya pada dirinya sendiri apa mereka itu berpacaran.


Eui jin dan Seung hyun sedang berada di café. Seung hyun berkata bahwa dia sudah menduga kalau Eui jin akan melakukan itu saat bertanya mengenai pemain piano malam kemarin.

Eui jin bertanya kenapa Seung hyun tidur di RS dan bukan di rumahnya. Seung hyun bertanya balik apa Eui jin benar-benar tidak tahu alasannya.

“Karena ada aku?” tanya Eui jin. Seung hyun tidak bisa membalas dan hanya mengeluhkan badannya yang terasa kaku karena tidur di sofa. Eui jin tersenyum dan menyindir Seung hyun. Karena ingin menolong orang, dia malah menderita sendiri :D

Ternyata hari ini adalah hari audisi Eui jin. Seung hyun bertanya kenapa Eui jin masih di RS dan bukannya berlatih dan bersiap-siap. Eui jin menjawab bahwa tadi itu adalah latihan. Dia bertanya bagaimana pendapat Seung hyun mengenai permainannya.



“Bagus kan?” tanya Eui jin.

“Jangan menangis gunung Jiri kalau kau gagal audisi,” jawab Seung hyun. Eui jin memicingkan matanya mendengar ucapan Seung hyun dan berkata bahwa itu tidak akan terjadi.


Seung hyun sedang berjalan bersama timnya. Dr. Min berkata bahwa dia sudah mendengar apa yang terjadi semalam. Dia menasehati Seung hyun bahwa seharusnya semalam itu dia diam saja dan tidak ikut campur. Seung hyun meniru anak kecil dan berucap bahwa dia tidak akan mengulanginya lagi.


Dari arah yang berlawanan ada rombongan dr. Lee Dong sung. Mereka juga sedang membicarakan apa yang terjadi semalam. Dan mereka tidak suka dengan sikap Seung hyun yang menurut mereka asal serobot pasien orang.



Pada akhirnya kedua tim ini bertemu di koridor dan saling berhadapan tanpa ada yang mau mengalah. Dari jauh tim Doo hyun juga muncul dan melihat tim Seung hyun dan tim dr. Lee yang bertemu.


Pada saat yanga sama, Eui jin sedang pemanasan sambil menunggu gilirannya. Tapi dia merasa ada yang aneh dengan tangannya.


Saat mencoba memijit telapak tangannya tiba-tiba kepalanya sakit.


Episode 3 끝

6 comments:

  1. kok belum dilanjut sinopsisnya mbak??

    ditunggu ya mbak... semangat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih belum bisa dilanjut. Habisnya saya pulang malam terus :(

      Sabar nunggu ya.

      Delete
    2. :(

      lagi sibuk yah mbak??? oke deh... saya akan setia menunggu... :)

      Delete
  2. makasi ya udah buat sinopsis nya..
    aku suka banget ma film ini..

    ReplyDelete