16 May 2013

[Sinopsis] The 3rd (Third) Hospital Episode 16


Di episode sebelumnya Eui jin meninggalkan RS untuk pergi ke Jerman. Tapi di bandara dia pingsan.

 
Eui jin yang pingsan di bandara di bawa ke RS terdekat.

Paginya di RS Seohan



Dr. Min terus menghubungi Seung hyun. Tapi karena di pulau tidak ada sinyal, dia hanya bisa meninggalkan pesan agar Seung hyun segera menghubunginya begitu dia mendengar pesannya itu.




Suster Kim datang sambil berlari. Dia diberi tugas mencari nomor dari wali Eui jin yang bisa dihubungi. Tapi data yang ada di RS menyebutkan kalau Seung hyun satu-satunya wali Eui jin.


Doo hyun datang dan bertanya dimana dokter yang bertanggung jawab menjaga Eui jin. Dr. Jang memberitahu Doo hyun bahwa Hye in bebas tugas sejak kemarin. Jadi dia tidak ada di RS. Doo hyun meledak amarahnya. Dia berkata bahwa sekarang keadaan darurat. Harusnya Hye in tahu diri dan hadir di RS saat itu juga.

Dia menyuruh suster Hong untuk menghubungi Hye in. Suster Kim menjawab bahwa dia sudah berusaha menghubunginya tapi tidak bisa.



Dr. Min lalu memberitahu kalau sebenarnya Hye in sedang pergi bersama Seung hyun untuk mencari tanaman obat anti kanker ke pulau terpencil. Karena itu mereka tidak bisa menghubungi hp Seung hyun dan Hye in.


Hye in bangun dan kaget melihat Seung hyun tidak ada dan kantong tidurnya sudah rapih. Hye in pun pergi mencarinya.


Ternyata Seung hyun sedang menuruni sebuah tebing. Dan dia berhasil menemukan sebuah tanaman yang mirip dengan yang dia cari.



Hye in tiba di pinggir tebing sambil memegang sesuatu, dia memanggil Seung hyun dan memberitahukan bahwa dia berhasil menemukan tanaman yang mereka cari. Tanaman tersebut banyak tumbuh di antara bebatuan. Dia berhasil menemukannya saat dia berjalan mencari Seung hyun.

Keduanya langsung menuju ke tempat dimana Hye in menemukan tanaman tersebut.



Mereka pun akhirnya meninggalkan pulau. Setelah turun dari perahu keduanya langsung mengecek hp masing-masing. Seung hyun melihat ada banyak daftar pesan di hp nya. Dia pun langsung menghubungi dr. Min.

Begitu selesai berbicara dengan dr. Min, Seung hyun langsung bergegas kembali ke Seoul.



Di mobil Seung hyun mencoba menghubungi Tabib Choi untuk mencar informasi apakah Eui jin kembali ke rumahnya. Tapi Tabib Choi memberitahu bahwa Eui jin tidak pulang. Wajahnya terlihat cemas.

Seung hyun lalu teringat ucapan Eui jin. Dia pernah mengucapkan kalau dia ingin pergi ke Jerman agar ayahnya tidak tahu tentang penyakitnya. Seung hyun pun memutuskan untuk pergi mencari Eui jin di bandara.


Ketika di bandara, pegawai di bandara memberitahu Seung hyun bahwa ada penumpang bernama Eui jin yang pingsan saat menunggu pesawatnya. Mereka membawanya ke RS terdekat.


Segera, Eui jin langsung dipindahkan ke RS Seohan.



Hye in dimarahi oleh Doo hyun karena sudah lalai dari tugasnya. Dia bahkan menyuruh Hye in untuk kembali ke RS utama, tempat mereka bekerja sebelum bertugas di RS Seohan. Hye in beralasan bahwa hp nya mati karena itu dia tidak tahu apa yang terjadi di RS. Dia memohon agar Doo hyun memaafkannya, kali ini saja. Tapi tidak mau menerima alas an Hye in. Dia kembali membentak Hye in dan menyuruhnya untuk membereskan barang-barangnya.


Tepat saat itu dr. Kim Hayoon masuk. Dia menyelamatkan Hye in dan berkata bahwa Hye in tidak perlu mengepak barangnya. Dia lalu menyuruh Hye in untuk keluar ruangan karena dia perlu bicara berdua dengan Doo hyun.



Dr. Kim tidak mengizinkan Doo hyun untuk menyuruh Hye in pergi dari RS itu. Doo hyun beralasan bahwa Hye in ada juniornya, dia yang mengajarinya, dan dialah yang membawanya ke RS Seohan.

“Jadi karena itu kau merasa punya hak untuk melakukan apa pun kepadanya?” Tanya dr. Kim.

“Aku…peduli padanya. Aku…benar-benar peduli padanya. Sepenuh hati menyayanginya,” ucap Doo hyun. Dr. Kim agak terkejut mendengarnya.


Dan siapa sangka ternyata Hye in masih berada di depan ruangan Doohyun dan mendengar semua ucapannya.

“Walau aku tidak bisa bersama dengannya, tapi aku tidak akan bisa melihat dia bersama Seung hyun. Aku tidak akan bisa menerimanya,” lanjut Doo hyun. “Aku minta maaf. Aku akan tetap mengirimnya kembali ke RS Universitas Korea.”

Dr. Kim meminta Doo hyun menunggu sampai Eui jin sembuh dari sakitnya. Setelah itu, dia menyerahkan semuanya kepada Doo hyun.



Hye in pergi ke kamar Eui jin. Dia melihat Seung hyun sudah berada di samping Eui jin. Dia ingin mendekati Seung hyun, tapi batal ketika dia mengingat ucapan Doo hyun. Dia pun pergi tanpa menyapa Seung hyun.


Petinggi RS Seohan, dr. Yang, dr. Choi, dan dr. Kim sedang berkumpul untuk membicarakan proyek kerja sama mereka mengingat deadline dari pemerintah akan segera tiba. Tapi dr. Kim terlihat sedang memikirkan hal lain.

Dr. Yang memanggil dr. Kim untuk menyadarkannya. Setelah itu mereka melanjutkan pembicaraan awal mereka.

Dr. Yang menanyakan hasil penelitian obat anti-kanker dari tim dokter Oriental. Dr. Choi mencibir dengan berkata bahwa RS hanya memberikan mereka dana sedikit tapi mengharapkan hasil yang hebat. Dana itu sudah habis. Akibatnya Seung hyun harus menggunakan uangnya sendiri untuk pergi mencari tanaman obat di pulau terpencil.



Dr. Kim langsung buka suara. Dia berkata bahwa dia akan membantu tim dokter Oriental. Dia sudah menugaskan seorang dokter dari timnya untuk bergabung. Dia juga akan membantu memberikan dana tambahan agar penelitian mereka bisa dilanjutkan. Tapi dengan syarat, sampai penelitian itu berhasil, Seung hyun tidak boleh keluar dari tim. Kalau perlu, suruh dia menandatangani sebuah surat perjanjian.


Dr. Kim pamit lebih dulu. Begitu dia pergi dr. Choi memberitahu dr. Yang bahwa dia merasa ada yang aneh dengan dr. Kim. Seperti ada maksud lain dibalik tawarannya itu. Dengan santai dr. Yang menjawab bahwa kalau memang ada yang aneh dr. Choi tinggal menolak saja tawaran dari dr. Kim.


Di dalam kamar, dr. Jeong menyindir Hye in yang sudah melakukan perjalanan yang menyenangkan bersama Seung hyun. Dia jadi iri sama Hye in.

Hye in menjawab bahwa perjalanan mereka tidak seperti yang dr. Jeong kira. Dengan sinis dr. Jeong berkata bahwa walaupun dugaannya benar, masalahnya adalah tidak ada seorang pun yang akan percaya.



Hye in langsung menahan tangan dr. Jeong dan berkata bahwa dia benar-benar ingin memukul dr. Jeong. Ekspresi wajah Hye in berubah serius. Dr. Jeong jadi ketakutan sendiri melihatnya.



Dr. Jeong bertemu dengan dr. Min di jalan. Dia memberi hormat tapi dr. Min hanya berlalu melewatinya, tanpa mempedulikannya. Dr. Jeong bertanya pada dirinya sendiri kenapa hari ini semua orang bersikap aneh kepadanya.


Dr. Min melihat Seung hyun. Wajahnya yang awalnya agak muram terlihat lebih cerah ketika Seung hyun memberi tahu bahwa dia berhasil menemukan Sang Rok Cho. Tapi Seung hyun berkata bahwa itu memang kabar baik, tapi melihat keadaan Eui jin sekarang, dia jadi sedikit pesimis.

Dr. Min mencoba menghibur Seung hyun dan berkata bahwa mereka akhirnya bisa memulai penelitian baru mereka dan itu berarti satu langkah maju sudah mereka tempuh. Dan untuk menyelamatkan nyawa Eui jin, mereka harus berhasil dengan penelitian mereka.



Keduanya lalu bertemu dengan Hye in. Seung hyun meminta maaf karena dirinyalah maka Hye in kena masalah. Hye in menggeleng. Dialah yang mengajukan diri untuk ikut. Jadi dia sudah siap dengan segala resikonya.


Hye in pergi ke atap RS. Dia mengingat kembali semua sikap dan perhatian yang selama ini diberikan Doo hyun kepadanya.




Doo hyun mendatangi Hye in dan bertanya kenapa dia belum membereskan pakaiannya. Hye in tidak menjawab dan hanya menatap dirinya. Doo hyun kembali bertanya kenapa Hye in menatapnya seperti itu.

“Apa ada yang salah?” Tanya Doo hyun.

“Ya,” jawab Hye in.

“Apa aku boleh tau apa itu?” Tanya Doo hyun lagi.

“Sebaiknya tidak. Karena ini seperti kotak Pandora. Semakin Anda tahu, Anda akan semakin terluka. Jadi aku pamit,” ucap Hye in lalu pergi.



Tapi kemudian dia berhenti dan berkata bahwa dirinya adalah orang jahat. Tapi itu karena dia sudah bergaul dengan orang jahat seperti Doo hyun. Doo hyun mengerutkan dahinya.

Hye in melanjutkan ucapannya. Kalau memang dia harus kembali ke RS Univ. Korea, dia akan pergi. Di sana dia akan merasakan kebebasan dari kediktatoran dokter bernama Doo hyun. Dia yakin dia akan bisa tidur dengan nyenyak. Dan jika pada akhirnya Doo hyun kembali ke RS itu, maka dia akan minta agar dipindahtugaskan ke RS lain agar dia tidak perlu bertemu dengan dokter diktator itu.

“Jadi, Anda tidak akan memindahkanku kan?” tanya Hye in, mencoba membujuk Doo hyun.

“Pergilah,” balas Doo hyun.

“Apa Anda serius?” Tanya Hye in dengan ekspresi kaget.

“Aku tidak ingin melihat wajahmu, jadi kembalilah bekerja,” jelas Doo hyun.



Hye in tersenyum lebar. Dia memberi hormat seperti hormat tentara lalu pergi.


Tabib Choi sedang berada di dalam bis. Dia cemas memikirkan Eui jin. Dia ingat kalau Eui jin pernah mengatakan bahwa dia sakit tapi saat itu dia hanya menganggap Eui jin sedang bercanda. Dia juga ingat saat Eui jin pamit. Saat itu Eui jin terlihat sangat sedih.

Tabib Choi tiba di RS Seohan. Dia menanyakan kantor Seung hyun kepada resepsionis.

Hye in baru saja selesai memeriksa keadaan EUi jin ketika dr. Kim Hayoon meneleponnya. Dr. Kim meminta Hye in menemuinya di ruangannya.



Seung hyun berjalan ke lab. Tabib Choi yang melihatnya langsung menghampirinya. Dia memegang pundak Seung hyun dan menanyakan keadaan Eui jin. Dia tidak terima karena selama ini Seung hyun telah membohonginya.



Dr. Kim yang melihat Tabib Choi langsung mendekat dan meminta Tabib Choi untuk melepaskan tangannya dari tubuh anaknya. Dia juga meminta Tabib Choi untuk membawa Eui jin pulang bersamanya. Tapi Seung hyun tidak sependapat. Dia tidak akan membiarkan Eui jin dikeluarkan dari RS.

“Ayah, apa sebagai dokter kau tidak malu mengatakan itu?” Tanya Seung hyun. Dr. Kim marah mendengar ucapannya lalu menamparnya. Tepat saat itu Hye in muncul. Dia terkejut melihat dr. Kim menampar Seung hyun.


Sementara itu, Kepala perawat dan dokter muda yang sedari tadi melihat mereka terkejut mendengar ucapan dr. Kim yang menyebut Seung hyun sebagai anaknya. Lebih terkejut lagi saat mendengar Seung hyun memanggilnya ‘ayah’.


“Dokter Jin,” panggil dr. Kim. Hye in kaget mendengar namanya dipanggil. “Pasien Lee Eui jin yang ada di ICU, segera lepaskan semua peralatan yang dipasangkan padanya,” lanjut dr. Kim.

“Kenapa kau seperti ini?” Tanya Seung hyun.

“Kenapa kau tidak menjawab dr. Jin?” Tanya dr. Kim tidak mempedulikan pertanyaan Seung hyun.

“Abeoji!” panggil Seung hyun.

“Aku akan mengeluarkannya dari sini,” ucap Tabib Choi pada akhirnya. Seung hyun sangat terkejut mendengarnya. “Aku juga tidak akan rela anakku dirawat oleh orang sepertimu,” ucap Tabib CHoi kepada dr. Kim.

Seung hyun memohon agar Tabib Choi tidak melakukannya karena itu bisa membahayakan jiwa Eui jin. Tabib Choi membalas bahwa mereka bisa memindahkannya ke RS lain.

Dr. Kim yang puas mendengar jawaban dari Tabib Choi kembali memerintahkan Hye in agar mengirim Eui jin ke RS lain seperti yang diinginkan ayahnya. Dia lalu berbalik dan meninggalkan mereka. Tapi ucapan Tabib Choi menghentikan langkahnya.



“Eun hye, sampai akhir hayatnya, tidak bisa melupakan pria brengsek sepertimu. Saya tidak pernah mengerti kenapa.”
Dr. Kim kembali ke ruangannya. Dia mengingat kembali ucapan Tabib Choi barusan.



Dokter muda menceritakan apa yang tadi dia dengar kepada dr. Park tapi dr. Park kepadanya. Namun kemudian mereka mendengar Kepala perawata yang tadi bersamanya menceritakan hal yang sama kepada suster Han. Barulah saat itu dr. Park percaya bahwa dr. Kim dan Seung hyun adalah ayah dan anak.



Dr. Park baru akan kembali mempertanyakan hal tersebut tapi Doo hyun muncul. Alhasil, keempatnya langsung tutup mulut. Tapi suster Kim yang cerewet langsung berlari menghampiri mereka dan bertanya dengan suara keras tentang gosip yang sedang beredar. Keempatnya langsung memberi kode agar suster Kim tidak melanjutkan kalimatnya. Untungnya suster Kim sadar dan langsung melihat Doo hyun.

Doo hyun yang merasa ada yang aneh menoleh ke arah mereka. Keempatnya langsung tersenyum kikuk dan menghidari tatapn Doo hyun. Dr. Park langsung menyingkir dari tempat itu.



Tapi dr. Ahn dan dr. Jeong muncul dan keduanya membicarakan hal yang sama. Mereka penasaran siapa yang sebenarnya anak kandung diantara Seung hyun dan Doo hyun.

Keempat orang yang tadinya sudah merasa lega kembali harus menahan nafas (so’ tegang heheh) Dr. Park yang melewati mereka sengaja menyenggol keduanya. Dr. Ahn yang sadar lebih dulu langsung terdiam sementara dr. Jeong yang telmi tidak berhenti bertanya.



“Apa mungkin dr. Kim Doo hyun yang…” dr. Jeong tidak menyelesaikan kalimatnya karena dr. Ahn langsung memberinya kode dengan terus menatap ke depan tanpa berkedip. Dr. Jeong langsung melihat ke arah yang sama dan di sana Doo hyun sedang menatap tajam mereka.

Doo hyun langsung pergi tanpa berkata apa-apa. Dan ketika Doo hyun sudah menghilang dari pandangan, semuanya langsung bereaksi. Dr. Park berkata bahwa dia benar-benar ingin menutup mulut dr. Jeong yang tidak bisa diam dan tidak mengerti dengan kode yang mereka berikan.


Doo hyun kembali ke ruangannya dan mengganti bajunya. Dia memilih untuk pulang.



Di tengah jalan dia bertemu dengan Hye in. hye in menghampirinya tapi Doo hyun tidak mempedulikannya dan terus berjalan.

Hye in memberitahu Doo hyun bahwa dr. Kim memerintahkannya untuk menghentikan pengobatan pasien Lee Eui jin. Mendengar itu, Doo hyun langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. Dia mendekati Hye in dan memintanya menceritikan apa yang terjadi, dari awal sampai akhir.


Doo hyun menemui ayahnya. Dia bertanya apa benar-benar ayahnya tidak tahu kenapa Seung hyun sangat berkeras untuk menyelamatkan Eui jin. Dia memberitahu ayahnya bahwa apa yang telah dia lakukan tidak akan membuat Seung hyun kembali kepadanya.

“Dia sama sekali tidak bisa melupakan wanita itu. Sama seperti ayah. Kalian memang ayah dan anak,” ucap Doo hyun sebelum pergi. Hye in terkejut mendengarnya.



Doo hyun memberitahu Hye in agar tetap merawat Eui jin. Dia juga memberitahu tentang gossip yang sednag beredar di RS. Dia mengakui bahwa dia dan Seung hyun bersaudara tapi Seung hyun lah yang anak kandung dan dia sama sekali tidak punya hubungan darah dengan dr. Kim karena dr. Kim menikah dengan ibunya setelah dia bercerai dari ibu Seung hyun.

Jadi kalau ada yang bertanya kepadanya dia menyuruhnya menjawab seperti itu. Dia tidak ingin ada berita yang salah beredar di RS. Jadi dia memberikan tanggung jawab itu kepada Hye in. Dia ingin pulang karena merasa tidak enak badan. Jadi dia meminta Hye in untuk tidak menghubunginya apapun yang terjadi.



Tabib Choi kini berada di kamar Eui jin. Seung hyun mmeilih untuk meninggalkan mereka berdua.


Hye in berjalan sambil mengingat ucapan Doo hyun beberapa saat yang lalu dan juga ucapan Seung hyun ketika di Pulau, saat dia meminta maaf karena tidak bisa menerima perasaan Hye in. Dia akhirnya menyadari sesuatu. (Hye in belum tahu kalau Seung hyun pernah kehilangan orang yang dia sayangi, red)



Hye in lalu bertemu Seung hyun. Seung hyun bertanya apa yang Hye in akan lakukan kepada Eui jin. Hye in memberitahukan Seung hyun bahwa Doo hyun sudah menemui dr. Kim dan menyelesaikan semuanya. Jadi dia tidak perlu khawatir.

Hye in tidak mood untuk berbicara lebih lama dengan Seung hyun. Tapi Seung hyun memintanya untuk berbicara berdua.


Seung hyun mau menjelaskan tentang apa yang tadi Hye in dengar tapi Hye in mencegahnya. Dia berkata bahwa dia sudah mendengar semuanya dari Doo hyun. Tapi dia akan berpura-pura tidak tahu kalau memang Seung hyun ingin tetap merahasiakannya.

Seung hyun mendapat panggilan dari dr. Min yang memintanya segera menemuinya. Jadi dia pamit undur diri.


Doo hyun pergi ke sebuah bar dan meminta minuman yang cukup keras untuk membuatnya mabuk. Dia minum bergelas-gelas dan mulai kelihatan mabuk. Tapi sebelum tidak sadarkan diri dia memberikan tip ke bartender dan berpesan agar tidak dilempar keluar kalau dia pingsan.


Seung hyun menemui dr. Min di lab dan mulai membantu meracik obat.


Tabib Choi duduk di depan kamar Eui jin. Dia mengingat kenangannya bersama Eui jin. Tabib Choi tiba-tiba merasakan sakit didadanya. Segera dia meminum obat yang ada di kantongnya.

Seung hyun melihatnya dan menghampirinya. Dia memberikan pengobatan untuk menenangkan Tabib Choi.



“Tolong selamatkan Eui jin,” pinta Tabib Choi. “Dulu aku tidak bisa menyelamatkan ibumu. Dokter memvonisnya bertahan dalam 6 bulan tapi aku hanya bisa membantunya hidup selama 3 tahun. Itulah satu-satunya yang bisa aku berikan kepadanya.”

“Aku tahu aku harusnya tidak mengatakan ini kepadamu. Apalagi kau juga punya luka lama yang belum sembuh. Tapi, Seung hyun-ah, tolong jaga Eui jin,” lanjut Tabib Choi.

“Aku akan melakukan segalanya untuk menyelamatkannya,” jawab Seung hyun. Tabib Choi berterimakasih mendengarnya.


Doo hyun benar-benar tidak sadarkan diri. Pegawai bar lalu menghubungi speed dial no 1 yang ada di hpnya. Ternyata itu hp Hye in.


Hye in yang sedang terlelap tidur menjawab teleponnya tanpa melihat nama si pemanggil. Saat sadar siapa yang meneleponnya, dia langsung duduk tegak.


Hye in berlari sambil menggerutu.

“Dia menyuruhku agar tidak menghubunginya walau dunia runtuh sekalipun. Tapi sekarang, apa? Hah, dia malah tidak sadarkan diri...”



Hye in mendatangi bar tempat Doo hyun minum dan membawanya pulang.


Dengan bersusah payah dia dibantu seseorang membawa Doo hyun sampai ke apartemennya.


Karena lelah, Hye in berbaring sejenak di sofa. Tapi karena mengantuk, akhirnya ketiduran deehh :D


Dan tebak saja siapa yang lebih dulu bangun keesokan paginya.

Doo hyun…


4 comments:

  1. aq jd pnsaran ap seung hyun berhasil membuat obat untk lee eui jin? ceritanya jd tambah menarik, lanjutin ya mba aq tetap menungguuuu kelanjutan sinopsisnya ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penasaran? Hmmm episode berikutnya akan semakin seru loh :)

      Delete
  2. ditunggu episode selanjutnya.
    di episode 16,Saya baru nyadar kalau eujin itu salah satu anggota Girls generationwkwkwkw...#gubrak(kemana ajah)..
    Gomawoyo sisth

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru sadar?? OMO!!! :O *lebay heheh
      Iyah. Dia itu member SNSD yg paling tinggi. Sekinfo, drama terbarunya akan diputar tgl 27 nanti. Semoga bisa buat sinopnya lagi :)

      Delete