Sebuah tindakan operasi sedang dilakukan.
Seorang asisten dokter (atau apalah namanya) melirik jam dan bertanya apakah Dokter Kim (Kim Doo hyun) tetap akan melakukan operasi sementara acara ‘reception’ (pembukaan Rumah Sakit) akan segera dimulai. Si dokter menjawab, jika pasein yang sedang mereka tangani ini meninggal dan menghantuinya, apa si asisten mampu melindungi dirinya. Si asisten terdiam dan kembali fokus pada tugasnya.
Di atas sebuah bukit seorang pria (Kim Seung hyun) sedang berdiri memandang ke bawah. Dia lalu melemparkan tali yang dia pegang dan memasang alat pengaman ke tubuhnya. Setelah itu, dia menuruni tebing.
Di dalam sebuah kamar yang berantakan seorang wanita (Jin Hye in) terbangun karena teringat acara pembukaan tersebut. Dia langsung melompat dari tempat tidurnya tapi mendarat dengan tidak sempurna. dia mencium satu per satu kos kaki yang dimilikinya yang masih layak pakai (ueeeekkkkk… dia bahkan menyemprotkan parfum ke kos kaki pilihannya. Iyuuuuuhhh >.<). Teman sekamarnya menegur apa yang dilakukannya.
Acara pembukaan dimulai dengan sepatah kata. Yang pertama adalah sambutan dari Dr. Yang Han gyu. Tapi hanya segelintir audience yang memperhatikan dirinya (hahahah dimana-mana acara ceremonial seperti ini ternyata sama saja :D). Ada yang membaca buku, menguap dan malah tidur. Teman sekamar Hye in sibuk bercermin.
“Rumah sakit ini dimulai dengan tujuan untuk memadukan teknik pengobatan tradisional dan modern,” ucap si tetua.
Seung hyun sedang berusaha meraih sesuatu. Semacam tanaman.
Hye in membuka pintu ruangan dimana pembukaan tersebut diselenggarakan. Dia melangkah dengan sangat pelan tapi makanan yang dia bawa terjatuh. Rekannya yang melihat menyuruhnya untuk keluar saja.
Seorang peserta pembukaan menelepon Seung hyun (namanya dr. Min Joo Ahn). Dia mengingatkan Seung hyun bahwa dirinya akan diperkenalkan dalam acara pembukaan tersebut sebagai seorang ahli akupuntur.
“Akupuntur?” Tanya Seung hyun sambil berusaha menggapai tanaman yang sedari tadi jadi incarannya.
Temannya bertanya apa yang sedang dia lakukan karena dia mendengar suara erangan Seung hyun. “Apa kau sedang bersama seorang wanita?” (Hah! Pikirannya ada-ada saja).
“Iya,” jawab Seung hyun singkat lalu menutup telepon.
Seorang pria dari atas podium (dr. Choi Inguk) memberi kode pada teman Seung hyun sambil menunjuk jam tangannya.
Kim Doo hyun sedang mengendarai mobilnya juga sambil menerima telepon. Dia menjelaskan alasan mengapa dia baru bisa menuju ke tempat pembukaan.
“Bahkan di hari terakhir kerjamu di RS itu kau masih juga diminta melakukan operasi? Wah, sepertinya mereka tidak rela kehilangan dokter hebat seperti mu.”
“Mau bagaimana lagi. Aku tidak mungkin meninggalkan pasien hanya karena upacara pembukaan,” ucapa Doo hyun. Dari kaca spion mobilnya dia memperhatikan mobil truk yang sedang melaju di belakangnya.
“Ngomong-ngomong, bukankah kau tidak suka bekerja dengan dokter Estern-style? Tapi pada akhirnya kau mau juga bekerja di RS itu?”
“Eastern ‘dokter’? Mereka itu bukan dokter,” kata Doo hyun. Hmm konflik yang akan terjadi sudah bisa terbayangkan.
Doo hyun masih terus mengawasi mobil yang berada di belakangnya. Ternyata sopir truk itu mengemudi dalam keadaan mengantuk. Tidak heran mobil truk itu melaju dengan aneh. Kadang cepat kadang lambat dan bahkan beberapa kali seperti akan oleng.
“Aku masih bertahan di sini karena gaji nya tinggi dan istriku menyukainya. Semua istri memang begituk kan?”
Si sopir truk akhirnya ketiduran dan tanpa sadari dia menginjak pedal gas sehingga
mobilnya melaju dengan cepat menyalip mobil Doo hyun. Doo hyun kaget karena si sopir tidak memberikan aba-aba terlebih dulu. Dia membunyikan klakson tapi si sopir tidak mendengarnya. Dia lalu mengakhiri teleponnya karena ingin fokus mengemudi.
Seung hyun masih berusaha sekuat tenaga untuk menggapai tanaman yang dia cari.
“Caught you!”
Seung hyun berhasil mendapatkan tanaman tersebut tapi batu tempatnya berpijak retak. Dia terlempar dan beberapa kali terpental di dinding tebing.
Mobil Doo hyun hampir tersenggol oleh truk yang oleng tadi. Untuk dia sigap menghindar. Tapi hal itu membuatnya keluar dari jalur. Jadinya dia hampir menabrak mobil yang tiba-tiba muncul dari arah berlawanan.
Kaget mendengar klakson mobil yang hampir menabrak mobil Doo hyun, si sopir akhirnya terbangun tapi terlambat. Dia tidak bisa mengendalikan truknya dan akhirnya menabrak mobil lain yang ada di hadapannya. Sopir truk juga menabrak pembatas yang dipasang di jalan dan juga pepohonan sedangkan mobil yang ditabraknya juga kehilangan kendali dan menabrak mobil yang sedang parkir.
Seung hyun berhasil mengendalikan situasi. Dia lalu mengamankan tanaman yang masih dipegangnya ke dalam tasnya. Teleponnya kembali berdering. Dr. Min kembali meneleponnya.
“Kim Seung hyun, jika kau tidak datang…”
“Mwo? Kau berani mengancamku?” teriak Seung hyun. Dr. Min sampai harus menjauhkan hp dari telinganya.
Dr. Yang Han gyu sudah menyelesaikan sambutannya. Selanjutnya adalah sambutan dari Dr. Choi Inguk yang merupakan spesialis pengobatan oriental.
Doo hyun menghampiri mobil yang tabrakan tadi. Pengemudinya luka parah. Dia menanyakan nama si pengemudi dan menyuruhnya untuk menggerakkan tangannya. Si pengemudi mencoba menggerakkan ujung jarinya. Doo hyun langsung berlari mengambil tas kerjanya lalu memeriksa denyut jantung si pengemudi. Dia tidak mendengar apa-apa pada paru-paru kanannya. Sepertinya paru-parunya tertusuk. Dia lalu menusukkan sebuah suntik ke dada si pengemudi dimana kemudian memuncratkan darah. Tujuannya adalah mengeluarkan udara pada sisi paru-paru yang tertusuk. Jika tidak, tekanan udara di dalamnya bisa membunuh si pasien (semoga terjemahan saya benar. Kalau tidak, saya bisa diprotes sama pembaca yang kebetulan kuliah di kedokteran).
Ambulance datang. Doo hyun memberitahukan si petugas agar tiba di RS dalam waktu lima menit lalu segera memberikan pertolongan kepada si pengemudi.
Si petugas berkata bahwa RS terdekat adalah RS Seohan tapi mereka tidak bisa tiba dalam 5 menit. Karena itu dia meminta Doo hyun ikut bersama mereka. Mereka butuh dokter untuk berjaga-jaga. Doo hyun mengangguk.
Hye in sedang menunggu mi instannya masak. Baru suapan pertama, hp nya langsung bergetar. Tapi saat melihat siapa yang memanggil, dia terkejut.
“Maaf Pak, tadi saya keluar karena ada yang harus saya lakukan kalau ada hal….APA?” dia langsung berdiri dari tempatnya.
Sambil berjalan terburu-buru Hye in menghubungi dr. Ahn tapi dia tidak menjawab teleponnya. Dr. Choi Inguk masih menyampaikan sambutannya. Hye in berjalan di sepanjang koridor mencoba menghubungi rekannya yang lain tapi tak satu pun yang menjawab teleponnya. Dia akhirnya mengirimkan pesan kepada dr. Ahn yang ada di dalam ruangan acara pembukaan.
“Segera datang ke ruang Emergency B1. Sekarang!”
Dr. Ahn memperlihatkan pesan Hye in kepada dr. Park dan beberapa orang langsung berdiri dari tempatnya. Hal itu menarik perhatian orang-orang yang ada di ruangan tersebut. Bahkan dr. Choi Inguk sampai terbata-bata menyampaikan pidatonya karena terkejut.
Hye in menyiapkan ruangan operasi. Temannya mulai berdatangan dan bertanya ada apa.
Seung hyun tiba di RS begitu juga dengan ambulance dimana Doo hyun ikut mengantar. Hye in menemuinya. Doo hyun memberikan instruksi kepada Hye in.
Seung hyun membaca papan petunjuk. Sepertinya dia mencari ruangan tempa pembukaan berlangsung. Seseorang menghampirinya dan bertanya padanya. Seung hyun menjelaskan bahwa dia adalah dokter di RS itu. Si penanya tidak percaya karena pakaian Seung hyun adalah pakaian pendaki, bukan dokter. Dia menyuruh Seung hyun meninggalkan RS tersebut.
Sementara itu Hye in berlari membawa pasien yang dibawa Doo hyun dan seorang ibu berlari di belakang Seung hyun sambil menggendong anaknya. Seung hyun melihatnya.
Si ibu berlari menemui suster meminta pertolongan. Tapi si suster berkata bahwa ruang emergency baru buka besok (Apa masih harus ikut prosedur kalau lihat pasien gawat??) Si suster malah menyuruh si ibu membawa anaknya ke RS lain. Si ibu berteriak putus asa. Suster lalu menyuruh suster yang lain untuk mencari dokter yang lagi kosong.
Seung hyun yang mendengar keributan itu mendekat dan langsung mengambil anak itu dari punggung ibunya. Dia membaringkan anak itu di tempat tidur. Si suster bertanya, “Anda siapa?”. Pria yang tadi menyuruh Seung hyun pergi berusaha menarik paksa Seung hyun.
Seung hyun langsung menepis tangan si petugas dan berteriak, “Aku Dokter Estern di sini.” (saya belum tahu mau menerjemahkan apa kata Eastern ini) Si petugas dan suster terkejut. Seung hyun memeriksa denyut jantung si anak.
Doo hyun membersihkan tangannya sebelum melakukan operasi.
Dua tindakan penyelamatan terjadi pada saat bersamaan di tempat yang berbeda dan denga metode yang berbeda.
Seung hyun mencoba merasakan denyut nadi si anak. Si ibu menjelaskan sambil terisak bahwa tadinya anaknya masih bermain-main tapi tiba-tiba dia sudah tidak sadarkan diri.
“Pasti ada sesuatu yang sudah menghambat saluran pernafasannya,” ucap Seung hyun dalam hati. Dan saat itu dia melihat kapas melengket di baju si anak. Dia langsung membuka mulut si anak.
“Apa dia sudah makan sesuatu?” Tanya Seunghyun.
“Tidak. Dia hanya bermain dengan mainannya,” jawab si ibu.
Seung hyun kembali memeriksa denyut nadi si anak. Dia juga membalik badannya dan menggosok-gosok belakangnya. Si petugas, suster dan si ibu menyaksikan dengan wajah tegang.
“Pisau,” ucapnya. Si suster tidak mengerti.
“Aku minta pisau bedah. Apa kau tidak mengerti?” bentak Seung hyun.
“Tapi kau dokter Eastern,” kata suster.
“Iya aku dokter Eastern. Cepat ambilkan scalpelnya!”
“Maaf tapi itu melanggar prosedur,” tolak si suster (ckckckck….)
“Aish…,” Seung hyun hilang kesabaran. Dia membongkar tasnya dan mengeluarkan sesuatu. Dia meletakkan bantal di bawah punggung si anak (backsoundnya mendukung banget…). Dia lalu membuka bungkusan dari benda yang dikeluarkan dari tasnya. Pisau bedah.
Di ruang operasi.
“Pisau bedah,” ucap Doo hyun.
Keduanya melakukan tindakan yang sama. Mengiris leher pasien masing-masing. Bedanya, kalau Seung hyun hanya disaksikan oleh petugas, suster, dan si ibu, Doo hyun diawasi dari atas ruang operasi oleh semua orang yang hadir dalam acara pembukaan. (Saya agak takut nontonnya karena benar-benar diperlihatkan bagaiman mereka mengiris leher pasien dan darah yang keluar dari irisan tersebut. Iyuuuuhhh)
Seng hyun berhasil mengeluarkan batang tusuk telinga dari dalam rongga dada si anak. Dia lalu meletakkan sesuatu di leher tempat dia membuat lubang. Setelah itu dia mengambil penjepit dan membuka mulut si anak. Dia kembali berhasil mengeluarkan segumpal kapas yang ukurannya cukup besar. Adapun suster yang tadi di suruh buat mencari dokter yang kosong sudah kembali dan menggeleng (tidak perlu suster, sudah ada Seung hyun ^_^)
Doo hyun juga sedang mengeluarkan pecahan kaca dari dalam dada si pengemudi. Para pengawas yang menyaksikan diberitahu bahwa Doo hyun adalah anak dari ahli bedah utama di RS itu, Kim Ah yoon. Mereka manggut-manggut.
Tapi tiba-tiba darah muncrat dari tubuh si pengemudi. Hye in terlihat cemas.
Salah seorang dokter bertanya, “Ada apa?”
“Itu middle mingeal artery,” jawab Doo hyun (maaf saya tak tahu itu apa) tapi ada kebocoran yang menyebabkan darahnya terus mengalir keluar. Situasinya kini berbalik.
Kini ruangan operasi lah yang diliputi kecemasan. Dr. Choi Inguk mengeluhkan tindakan Doo hyun membawa pasien itu ke RS mereka tepat pada saat para pengawas ada di sana.
Hye in mencoba member saran tapi Doo hyun berkeras.
“Aku akan melakukannya dengan caraku,” ucap Doo hyun.
Ternyata situasi Seung hyun belum aman sepenuhnya karena si anak belum sadarkan diri. Seunghyun memberitahu si ibu bahwa walau si anak selamat dari kematian, namu akan kemungkinannya untuk hidup sangat kecil. Si ibu berlutu sambil memohon agar Seung hyun menyelamatkan anaknya.
Seung hyun berpikir keras.
“Untuk pembuluh nadi di otakn menghalagi udara, pertama-tama anak ini harus sadar,” kata Seung hyun dalam hati. Dia lalu mengeluarkan jarum akupunturnya.
“Fokus dan jangan melakukan kesalahan,” Doo hyun mengingatkan hye in.
Seung hyun menusukkan jarumnya ke kepala bagian atas si anak yang merupakan bagian vital tubuh namun berbahaya bagi anaka-anak.
“Jika dengan cara ini dia masih belum bangun, aku tidak tahu lagi harus melakukan apa,” ucap Seung hyun. Semuanya menunggu dengan harap-harap cemas. Salah satu jari si anak bergerak. Tidak berapa lama, bibirnya juga bergerak. Semuanya tersenyum lega. Si ibu berterima kasih sambil menangis.
Doo hyun juga berhasil menghentikan pendarahan yang tadi terjadi. Para pengawas bertepuk tangan. Doo hyun sedikit terkejut mengetahui kehadiran mereka. Dia bertanya kepada Hye ini sejak kapan para pengawas itu memperhatikan mereka. “Sudah cukup lama,” jawab Hye in sambil tersenyum.
Seung hyun membereskan barang-barangnya. Para suster menahan senyum saat melihat sebuah majalah dewasa ternyata adalah salah satu barang yang ada di dalam tas Seung hyun ^,^ (akhirnya setelah adegan panjang yang menegangkan, ada juga scene yang bisa buat penonton tersenyum)
Seung hyun melihat jam dan langsung berlari begitu menyadari keterlambatannya.
Para pengawas keluar dari ruang operasi. Dr. Yang Han gyu bertanya kepada dr. Choi Inguk mengapa dokter Eastern belum menampakkan dirinya. Dr. Choi menjelaskan bahwa Seung hyun adalah tipe dokter yang sibuk dengan pasiennya.
Seung hyun bertemu mereka dalam perjalanannya menuju gedung pembukaan. Para pengawas terkejut dengan kehadirannya terlebih jika melihat pakaian yang dia kenakan. Keterkejutan itu semakin bertambah saat seorang dokter dalam rombongan mendapat laporan dari suster bahwa ada dokter Eastern yang baru saja melakukan pembedahan.
Seung hyun pun diadili.
Lanjut --> Episode 1 part 2
mbak boleh tau ga, drama ini kapan yah tayangnya di korea??
ReplyDeleteaku suka banget drama korea yang bercerita tentang dunia kedokteran...
semangat nulisnya ya mbak...
ditunggu sinopsis Nice Guy episode 19.nya juga ya mbak..
Fighting....
Dramanya bersamaan hari dengan Nice Guy cuma 3rd hospital main agak malam. Cuma kurang tahu apa dramanya sudah berakhir pekan lalu atau tidak.
DeleteIya drama kedokteran tuh intriknya keren-keren. Ada banyak persaingan diantara mereka sendiri heheh...
Ok. Terima kasih ^_^
Gomaweo yahh mba sinopsis nya...
ReplyDeleteNadya ngerasa terbantu sekali dengan adanya sinopsis ini..
Soalnya dvd Third Hospital yang Nadya beli subtittle nya kacau...ga bisa dimengerti...
Nadya suka banget loh drama yang bergenre medical...seru & menegangkan...
Sama-sama
DeleteSelamat membaca ya ^_^
mbak , tau gak ringtone yg di pake jin hye in , kira2 bisa di donlot dimana ya ? ringtone nya lucu
ReplyDeleteSaya juga lagi nyari tapi g dapat-dapat. Kebanyakan cuma nge-cut dari dramanya. Jadi kualitas suaranya g bagus.
Deletembak,aku pengen nonton drama ini. bisa nonton di mana ya? sorry baru komen. aku baru nemu postingan mbak. aku lagi sukak banget sama Oh Ji Ho. hehehe. makasih..
ReplyDelete