02 September 2012

[Sinopsis] Once Upon a Time Episode 1 - Pilot

Negeri Dongeng



Seorang pria menunggangi kudanya dengan cepat melewati bukit dan hutan, melewatkan beberapa musim untuk akhirnya tiba di satu tempat. Dia mendapati sebuah peti mati terbuat dari kaca dan di dalamnya ada seorang wanita cantik. Peti itu dikelilingi oleh beberapa kurcaci. Mereka memberi tahu pria yang tidak lain adalah Sang Pangeran (Prince Charming) bahwa sang Pangeran sudah terlambat. Putri Salju (Snow White) sudah meninggal.


Sang Pangeran meminta para kurcaci untuk membuka peti kaca itu. Dia ingin mengucapakan salam perpisahan untuk terakhir kalinya pada Snow White. Dia lalu mencium Snow White dan sesuatu yang aneh terjadi. Tiba-tiba Snow White terbangun dari kematiannya. The curse has been broken (kutukannya berhasil dipatahkan). Snow White senang melihat Prince Charming berhasil menemukannya. Prince Charming berkata, “I will always find you.”


Dan mereka pun menikah di hadapan penduduk negeri dongeng.



Tapi tiba-tiba the Evil Queen (Si Ratu Jahat) datang ke pernikahan Snow dan Charming. Semua orang terkejut dan ketakutan. The Queen berkata kalau dia datang bukan untuk mengacaukan pernikahan Snow, melainkan memberikan mereka hadiah. Hadiahnya adalah hari itu, hari yang penuh kebahagiaan. Tapi hanya hari itu karena setelahnya dia akan membuat mereka semua (The Queen menunjuk semua orang yang ada di ruangan itu) terpisah dari orang mereka cintai, selamanya.


“I shall destroy your happiness if it is the last I thing I do,” kata The Queen kepada Snow sebelum meninggalkan ruangan itu. Charming berteriak memanggilnya dan melemparkan pedangnya ke arah Ratu tapi dia menghilang ke dalam asap hitam bersama pedang itu.


Dunia Nyata



Seorang anak (Henry, red) membaca sebuah buku yang bergambar Snow dan Charming pada hari the Queen datang ke pernikahan mereka.

Henry sedang berada di atas Bis yang menuju ke Boston. Di atas bis seorang ibu memuji buku yang dia baca. Henry memberitahu si ibu bahwa buku yang dia baca bukanlah buku biasa. Ternyata dia pergi ke Boston seorang diri dan mengambil credit card seseorang. Dia menuju ke sebuah apartemen.


Di tempat lain, di sebuah restoran seorang wanita bergaun merah (Emma, red) sedang kencan buta. Si pria bertanya tetang dirinya. Emma menjawab kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dia juga bercerita kalau dia tidak punya keluarga. Si pria terlihat senang dengan pembawaan Emma. Dan tibalah giliran Emma yang bertanya tentang latar belakang si pria. Anehnya, Emma tahu semua tentang pria itu, termasuk daftar hitam yang sudah dia lakukan. Si pria berlari ketakutan meninggalkan Emma menuju ke mobilnya sedangkan Emma mengejarnya dengan santai. Ternyata Emma sudah memasang (apa ya namanya?) yang akhirnya mencegah si pria kabur bersama mobilnya. (Adegan ini sedikit banyak memberikan pengenalan tentang karakter Emma sebagai wanita yang 'kuat')


Emma kemudian pulang ke rumahnya dan menyalakan sebuah lilin dan meniupnya, seorang diri. Tiba-tiba bel pintunya berbunyi.



Henry berdiri di depan pintu apartemen Emma dan memperkenalkan dirinya sebagai anak Emma. Tanpa dipersilahkan, Henry masuk ke apartemen Emma. Emma berkata kalau dia tidak punya anak. Dia juga bertanya dimana orang tua Henry. Tapi Henry hanya menjawab bahwa dia adalah anak yang 10 tahun lalu Emma berikan kepada orang lain untuk diadopsi. Emma terkejut mendengarnya.

Henry datang karena dia ingin ibu kandungnya itu ikut bersamanya. Dia memelas agar Emma mau mengantarnya pulang. Emma lalu menanyakan dimana Henry tinggal. “Storybrooke, Maine,” jawab Henry. Emma akhirnya setuju untuk mengantarnya dan Henry tersenyum penuh kemenangan.

Negeri Dongeng


Snow sudah hamil tapi dia masih memikirkan ancaman dari si Ratu. Charming bertanya apa yang bias dia lakukan untuk meringankan beban pikiran Snow. Snow berkata kalau dia ingin berbicara dengan-nya. “Him?” Tanya Charming. Begitu di sadar siapa yang ingin Snow temui, Charming menolak. Tapi Snow meyakinkannya bahwa ini demi keselamatan anak mereka. Charming pun mengalah.

Dunia Nyata


Emma mengantar Henry kembali ke rumahnya. Mereka tidak begitu banyak bicara. Kemudian Emma bertanya tentang buku yang Henry baca. Henry menjawab kalau sepertinya Emma belum siap mendengarkan jawabannya. Emma tidak percaya kalau Henry meremehkannya untuk sebuah buku dongeng. Henry memberitahu Emma bahwa buku itu bukan sekedar dongeng, tapi kisah nyata yang benar-benar terjadi. Menurut Henry seharusnya ibunya itu lebih tahu dari orang lain tentang kisah di buku itu karena dia ada dalam cerita di buku itu. Emma hanya mengerutkan keningnya mendengar ucapan Henry.

Negeri Dongeng



Charming dan Snow pergi menemui Rumplestiltskin (pria yang mempunyai kekuatan sihir dan bisa melihat masa depan). Rumplestiltskin tahu tujuan kedatangan Snow dan suaminya. Snow lalu menyuruh Rumplestiltskin memberitahukan apa yang dia ketahui tentang ancaman the Queen. Rumplestiltskin senang melihat ketegangan di wajah Snow. Dengan senyum licik dia berkata kalau informasi yang dia berikan tidaklah gratis. Dia meminta nama dari anak Snow. Charming menolak tapi Snow menyetujuinya.

Rumplestiltskin berkata kalau the Queen telah menciptakan sebuah sihir yang sangat kuat dan itu akan membuat semua orang terpenjara seperti dirinya, tapi yang mereka alami akan lebih mengerikan. Mereka akan terkurung dalam waktu, di sebuah tempat yang mengerikan dimana semua yang mereka cintai akan direnggut sementara the Queen menikmati kejayaannya.

“No more happy ending,” ucap Rumplestiltskin.

Snow lalu bertanya apa yang bisa mereka lakukan. Rumplestiltskin menjawab bukan mereka tapi bayi yang ada dalam kandungan Snow lah yang bisa mematahkan kutukan itu. Dia menyuruh Snow dan Charming agar menyembunyikan anak mereka ke tempat yang aman dan pada ulang tahunnya yang ke 28, anak itu akan kembali dan menemukan orang tuanya. Saat itulah pertarungan akan kembali dimulai.



Rumplestiltskin lalu tertawa yang mengerikan. Charming membawa Snow meninggalkan tempat itu. Rumplestiltskin berteriak memanggil Snow. Dia meminta janji Snow, dia meminta nama anaknya.

“Emma. Her name is Emma,” jawab Snow.

Dunia Nyata


Emma memasuki Storybrooke.



Kota itu terlihat sangat sunyi. Emma lalu menanyakan alamat rumah Henry. Tapi Henry enggan memberitahukannya. Emma menghentikan mobilnya dan keluar sambil membanting pintunya. Dia meminta agar Henry tidak bercanda mengingat saat itu sudah malam. Tapi saat melihat ke arah jam kota, jarumnya masih menunjuk pukul 8: 15. Emma terheran tapi Henry menceritakan bahwa jam itu tidak pernah bergerak karena di kota itu waktu terhenti. Itu disebabkan oleh kutukan the Queen. Dia bahkan mengirim semua penduduk negeri dongen ke kota itu.

Emma jelas tidak percaya dengan cerita Henry. Dia berkata kalau mereka tidak perlu terperangkap di kota kecil itu karena warga kota itu bisa pergi saja meninggalkan kota itu. Tapi Henry berkata kalau penduduk kota itu tidak bisa meninggalkan Storybrooke karena sesuatu yang buruk akan terjadi jika mereka pergi.


Tiba-tiba seorang pria berkacamata yang sedang berjalan bersama anjingnya memanggil Henry. Henry memperkenalkan Emma dengan pria itu. Namanya Archie. Emma lalu menanyakan alamat Henry kepada Archie. Achie memberikan pentujuk dan berkata kalau rumah Walikota adalah rumah yang terbesar di jalan yang tadi dia sebutkan.

“You’re the mayor’s kid?” tanya Emma kepada Henry yang tertunduk.

Archie bertanya mengapa Henry melewatkan sesi perbincangan mereka hari ini. Dari pertanyaan Archie Emma tahu kalau Henry ternyata menemui psikolog. Henry menegaskan kalau dia tidak gila. Emma menasehatinya kalau Archie hanya ingin membantunya. Tapi Henry berkeras bahwa justru Archie lah yang membutuhkan bantuan karena Archie tidak mengetahui bahwa dirinya adalah tokoh dalam dongeng. Henry menambahkan bahwa semua tokoh dongeng yang ada di kota itu tidak ingat siapa diri mereka. Emma menyerah. Dia lalu bertanya siapa Archie dalam cerita dongeng.

“Jiminy Cricket,” jawab Henry. (Jiminy Cricket adalah serangga yang ada dalam cerita Pinokio. Saya baru tahu tokoh ini ada dalam cerita Pinokio saat menonton serial ini ^^)

Negeri Dongeng



Charming, Snow, para kurcaci, Papa Gepeto, Gadis bertudung Merah dan beberapa tokoh dongen lain berkumpul. Mereka membahas ancaman the Queen. Snow terlihat putus asa tapi Charming meyakinkan mereka untuk mempercayai Rumplestiltskin, percaya anak mereka.

Kemudian Peri Biru (peri yang ada dalam cerita Pinokio, red) muncul. Dia memberitahukan bahwa sebuah pohon bisa melindungi anak Snow dan Charming dari kutukan Ratu. Dia lalu meminta Gepeto untuk membuat sebuah lemari agar anak Snow bisa disembunyikan. Gepeto menyanggupinya. Sayangnya, lemari itu hanya bisa melindungi satu orang.

Dunia Nyata



Emma tiba di rumah Henry. Emma yakin kalau orang tua Henry sangat khawatir karena kepergian Henry. Tapi Henry berkata kalau ibu angkatnya itu jahat (evil). Emma tidak suka Henry menyebut ibu angkatnya seperti itu. Henry menambahkan kalau ibu angkatnya itu tidak menyayanginya. Pintu rumah terbuka dan seorang wanita berlari keluar lalu memeluk Henry. Well, she’s the evil Queen. Di belakangnya berdiri seorang pria. Sebelum berlari masuk ke dalam rumah Henry menjawab bahwa dia bertemu ibu kandungnya. Walikota menatap Emma, terkejut. Dia lalu mengajak Emma untuk minum bersama.


Emma bertanya kepada Walikota bagaimana Henry bisa menemukan dirinya. Walikota sendiri juga tidak tahu karena dia mengadopsi Henry saat dia baru berusia 3 minggu dan semua informasi tentang latar belakanganya adalah rahasia. Walikota menanyakan tentang ayah Henry dan apakah dia perlu mengkhawatirkan orang itu. Emma menjawab bahwa pria itu bahkan tidak tahu kalau Henry ada. Walikota juga bertanya apa Emma adalah seseorang yang harus dia khawatirkan (Walikota takut Emma datang untuk mengambil Henry). Emma meminta agar si Walikota tidak perlu khawatir.

Walikota lalu bercerita kalau dia hanya ingin henry mendapatkan yang terbaik dan itu lah yang menungkin membuat Henry menganggap dirinya ‘jahat’. Emma berkata kalau itu hanya karena buku dongen yang dia baca. Walikota tidak mengerti buku apa yang Emma maksud. Emma heran tapi kemudian tidak menjelaskan lebih lanjut karena itu bukan urusannya.



Emma kemudian mengendarai mobilnya untuk kembali ke Boston. Tapi ternyata Henry meninggalkan buku dongengnya di mobilnya. Tiba-tiba dia melihat seekor serigala muncul di tengah jalan. Emma yang terkejut langsung membanting stir dan menabrak batas kota. Si serigala melolong. Auuuuuuuuu…….




Emma tidak sadarkan diri. Buku dongeng Henry terbuka karena tertiup angin dan halamannya menunjukkan gambar seseorang yang sedang membuat sesuatu.

Negeri Dongeng


Papa Gepeto sedang membuat lemari dari pohon sihir seperti yang diperintahkan Peri Biru. Dia membuatnya bersama Pinokio.


Sementara di bagian lain Istana Snow dan Charming berdebat. Snow menolak memasuki lemari itu seorang diri. Dia tidak ingin meninggalkan Charming. Tapi Charming berkata kalau dia yakin Snow akan datang menyelamatkannya seperti dia dulu menyelamatkan Snow. Tiba-tiba Snow merasa perutnya sakit. Ternyata bayinya akan segera lahir.



Kurcaci yang berjaga di atas menara melihat asap hitam pekat mendekat disertai petir. Saat sadar kalau itu adalah kutukan the Queen, dia segera membunyikan lonceng. “The Curse. It’s here!” teriaknya.

Dunia Nyata



Emma membuka matanya dan kaget mendapati dirinya berada dalam sel penjara. Di sel sebelahnya ada seorang pria pendek bernama, Leroy. (Dia adalah kurcaci yang tadi membunyikan lonceng, red). Di luar sel ada juga seorang pria dan dia adalah papa Gepeto (Namanya di dunia nyata belum ketahuan). Dia berkata kalau Henry pasti senang karena berhasil bertemu dengan ibu kandungnya. Tapi Emma berkata kalau dia hanya mengantarnya ulang. Kemudian seorang pria muncul. Dia ada di rumah Walikota saat Emma mengantar Henry pulang. Ternyata dia adalah seorang sheriff. Dia membebaskan Leroy dan memintanya untuk tersenyum serta tidak membuat masalah lagi.



Si sheriff lalu berbicara pada Emma. Dia berkata kalau kecelakaan yang menimpa Emma dikarenakan minuman pemberian walikota (Regina, red). Emma berkeras bahwa dia tidak mabuk melainkan menghindari seekor serigala. Si sheriff (Graham, red) tentu tidak percaya. ‘A wolf? Right,’ ucapnya.

Tiba-tiba seseorang memanggil si sheriff. Ternyata Regina datang untuk meminta bantuan Graham karena Henry kembali menghilang. Emma terkejut mendengarnya dan Rgina juga terkejut karena melihat Emma masih berada di kota itu.

Awalnya Regina mencurigai Emma tapi Emma berkata bahwa dia punya alibi yang sangat sempurna (yup, semalaman dia berada dalam sel heheh). Emma menyarankan Regina untuk bertanya pada teman-temannya. Regina menjelaskan bahwa Henry itu anak yang penyendiri dan tidak punya teman. Raut wajah Emma sedikit berubah. Dia lalu meminta Regina untuk memeriksa computer Henry karena dia yakin seorang anak pasti dekat dengan seseorang. Regina penasaran bagaimana Emma tahu banyak hal. Emma berkata bahwa menemukan orang adalah pekerjaannya. Jadi dia meminta mereka untuk membebaskannya agara bisa membantu menemukan Henry.



Emma bersama Graham mengecek computer Henry. Dia mendapati bukti transaksi menggunakan kartu kredit. Regina berkata kalau Henry itu anak 10 tahun. Dia tidak mungkin memiliki kartu kredit. Saat Emma mengecek ternyata kartu itu milik Mary Margaret Blanchard. Emma bertanya siapa Mary Margaret itu. “Henry’s teacher.” Regina mengucapkan kalimat itu dengan ekspresi dingin.



Regina lalu menemui Mary Margaret. Dia menanyakan keberadaan putranya padanya. Mary Margaret tidak mengerti maksud pertanyaan Regina. Regina menuduhnya telah memberikan kartu kreditnya kepada Henry agar dia bisa bertemu dengan Emma. Mary lalu mengecek dompetnya dan cukup kaget sata melihat kartu kreditnya menghilang. “Aku seharusnya tidak memberikan buku itu padanya,” Mary berbicara pada dirinya sendiri. Regina dengan tidak sabar bertanya tentang buku tersebut. Mary menjelaskan kalau buku itu hanya berisi cerita dongeng karena dia merasa Henry mebutuhkannya mengingat dia adalah anak yang penyendiri. Regina merasa kalau dia hanya membuang waktunya dengan menemui Mary Margaret. Dia lalu meninggalkan kelas itu, melewati Emma sambil mengucapkan ‘Have a nice trip to Boston’ tanpa senyum atau menatap wajah Emma, dan menyenggol meja hingga menjatuhkan buku-buku di atasnya. Emma hanya menatap kepergian Regina dengan heran.


Mary Margaret berkata pada Emma bahwa dia memberikan buku itu pada Henry hanya agar Henry memiliki sesuatu yang penting dalam hidupnya. Harapan. Happy ending. Dia lalu menyuruh Emma untuk mencari Henry di kastilnya.

Negeri Dongeng



Snow menjerit kesakitan. Dia berusaha untuk tidak melahirka sekarang karena lemari itu hanya muat untuk satu orang. Papa Gepeto lalu datang dan memberitahukan bahwa lemarinya sudah siap. Saying sudah terlambat untuk memindahkan Snow. Sementara itu, di luar istana sebuah kereta kuda yang dikawal ksatria berbaju hitam melaju dengan cepat. Dia adalah the Queen yang tersenyum penuh kemenangan.



Emma akhirnya lahir. Snow dan Charming senang melihat anak mereka tapi sekaligus sedih karena rencana mereka gagal. (Ingat kan kalau lemari yang dibuat papa Gepeto hanya muat untuk satu orang?) Tapi kemudian Snow meminta Charming untuk membawa anak mereka ke dalam lemari itu. Itu adalah satu-satunya kesempatan yang mereka miliki.

“Good bye Emma,” ucap Snow lalu mencium bayinya. Dengan berat hati Snow menyerahkan Emma kepada Charming.




Pengawal Ratu sudah memasuki istana dan membunuh para pengawal. Mereka mendapati Charming yang bersama Emma. Charming lalu bertarung melawan pengawal Ratu tersebut. Walau berhasil mengalahkan para pengawal itu, Charming terluka. Sambil menahan rasa sakit dia mendobrak pintu tempat lemari itu berada. Dia meletakkan Emma ke dalam lemari yang papa Gepeto buat lalu mencium putrinya. “Find us,” ucapnya sebelum menutup pintu lemari.



Sedetik setelah Charming menutup pintunya pengawal ratu yang lain datang. Charming masih berusaha melawan namun para pengawal itu berhasil mengalahkannya. Para pengawal itu lalu mencoba merusak pintu lemari. Charming yang sudah terbaring berlumuran darah berharap cemas akan keselamatan anaknya. Tapi saat pengawal itu berhasil membuka pintunya, lemari itu sudah kosong. Charming sempat melihat kalau lemari itu sudah kosong sebelum akhirnya menutup matanya.

Dunia Nyata


Emma menemui Henry di kastil tempat persembunyiannya dan mengembalikan buku dongenya yang tertinggal di mobilnya. Henry sedang menatap jam kota yang ada di kejauhan. Jarumnya ternyata masih belum bergerak. Henry berkata bahwa dia berharap bahwa keadaan akan berubah karena dia berhasil membawa Emma ke kota itu, bahwa pertarungan akan dimulai. Emma berkata kalau dia tidak akan bertarung dengan siapa pun. Henry berkata kalau itu akan terjadi karena itu adalah takdir ibunya. Dia percaya bahwa Emma adalah orang yang akan mengembalikan the happy ending dalam kehdiupan penduduk negeri dongeng yang terperangkap di kota itu. Emma meminta Henry berhenti membicarakan hal-hal yang tidak masuk akal.

Henry berkata kalau dia mengerti mengapa Emma membiarkannya diadospi orang lain. Alasan yang sama dengan Snow saat yang melepaskan anaknya. Emma menjelaskan ke Henry kalau dia itu alah manusia nyata dan bukan seorang penyelamat. Tapi Henry benar kalau dia dulu meninggalkan Henry karea berharap Henry bisa memiliki kesempatan terbaik dalam hidupnya. Emma lalu mengajak Henry pulang.



Henry memohon agar Emma mau tinggal di kota itu, seminggu saja, agar ibunya itu tahu bahwa dia tidak gila. Dia juga tidak ingin kembali ke rumah Walikota karena hidup di sana itu menyedihkan. Emma menjelaskan bahwa menyedihkan itu adalah ditinggalkan di pinggir jalan oleh orang tuamu, bukannya di rumah sakit. Dia lalu di adopsi selama tiga tahun oleh sebuah keluarga tapi begitu mereka punya anak sendiri, mereka mengirimnya kembali ke panti asuhan.

Emma mencoba memberi pengertian Henry bahwa ibu angkatnya sudah berusaha yang terbaik. Walaupun terkadang ibu angkatnya itu seperti tidak menyayanginya, tapi setidaknya dia menginginkan dirinya (Henry, red). Tapi Henry masih berusaha menjelaskan bahwa orang tua Emma tidak bermaksid meninggalkannya di pinggir jalan. Orang tua Emma hanya berusaha menyelamatkannya dari kutukan si Ratu. Emma hanya tersenyum. Dia kembali mengajak Henry pulang. Kali ini Henry menurut.

Negeri Dongeng



Snow berjalan menuju ke ruangan dimana lemari itu berada sambil menahan sakit. Dia terkejut saat melihat Charming sudah terbaring tidak sadarkan diri di lantai. Dia mencoba menciumnya berharap suaminya akan bangun. But it did not work. Charming masih menutup matanya. Si Ratu datang dan menghibur Snow. Dia meminta Snow tidak perlu khawatir karena beberapa saat lagi dia tidak akan mengingat suaminya itu.

Ratu lalu bertanya kepada pengawalnya di mana anak Snow. Pengawal itu berkata kalau anak itu menghilang padahal sebelumnya dia ada di dalam lemari. Snow tersenyum mendengarnya. Dia berkata kalau sekarang dia bisa bernafas lega karena dia tahu kalau Ratu akan kalah pada akhirnya. “Good will always win,” kata Snow. Ratu berkata, “We’ll see that.” Dia lalu mengangkat kedua tangannya dan terbentuk pusaran angin yang sangat besar. Snow bertanya kemana Ratu akan membaw mereka. Ratu menjawab bahwa dia akan membawa mereka ke tempat yang mengerikan, dimana happy ending hanya akan menjadi miliknya. Asap tebal hitam kemudian menyelimuti mereka.


Dunia Nyata



Emma tiba di rumah walikota. Walikota sedikit tidak suka melihat kedekatan Henry dengan ibu kandungnya. Jadi dia meminta agar Emma tidak salah paham karena walau bagaimana pun 10 tahun lalu Emma sudah menyerahkan Henry untuk diadopsi. Dia lah yang sudah merawat Henry sejak dia masih kecil, jadi dial ah ibunya dan Emma tidak punya hak apa-apa terhadap Henry. Dia lalu memerintahkan Emma agar segera meninggalkan kota itu. Karena jika tidak, “I will destroy you if it is the last thing I do,” ucap Regina.

Emma lalu bertanya jika Regina benar-benar menyayangi Henry. “Of course I love him,” jawab Regina tapi tanpa ekspresi. Regina lalu membanting pintu rumahnya di hadapan Emma yang berdiri menatap tanpa berkedip.


Regina masuk ke kamar Henry dan mengambil buku dongeng milik Henry.



Mary Margaret meletakkan bunga di setiap tempat tidur pasien. Dia kemudian masuk ke sebuah ruangan dimana seorang pria masih tertidur, tidak sadarkan diri. Dia meletakkan bunga itu di samping tempat tidur lalu pergi. Ternyata pria itu adalah Prince Charming.


Henry menatap jam kota dari jendela kamarnya.


Emma mendatangi sebuah penginapan milik Granny. Meja penerima tamunya berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba. Ini menandakan bahwa tidak pernah ada yang menginap di penginapan Granny, tanda bahwa tidak seorang pun pernah datang ke kota itu. Maka saat Emma berkata kalau dia ingin memesan kamar, baik Granny mau pun cucunya terkejut.

Dengan segera Granny mengambil buku tamunya dan meletakkannya di atas meja yang penuh debu. Dia menanyakan nama tamunya itu. “Emma. Emma Swan,” jawab Emma.


“Emma. What a lovely name,” ucap seseorang dari belakang Emma. Emma hanya mengucapkan terima kasih atas pujian orang itu. Pria itu tersenyum, penuh arti.

Granny lalu menyerahkan seikat uang kepada pria itu. Pria itu lalu pamit dan berharap Emma bisa menikmati kota itu. "Enjoy your stay…, Emma," ucap Mr. Gold. Dia menekankan kalimatnya pada nama Emma.

Setelah pria itu pergi Emma bertanya siapa pria itu. Granny menjawa bahwa dia adalah Mr. Gold, pemilik kota Storybrooke. Granny lalu bertanya berapa lama Emma akan tinggal di kota itu.

“A week. Just a week,”jawab Emma.

“Welcome to Storybrooke,” ucap Granny sambil menyerahkan kunci kamarnya.



Henry masih menatap jam kota. Tiba-tiba, ‘tek.’. jarum jam kota bergerak. Henry tersenyum senang.


Sinopsis episode 2
Sinopsis episode 3

4 comments:

  1. good diana, lanjutkan cerita'a bgus nie ada brpa episd ya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Insya Allah dilanjutin tp mungkin g bisa cepat karena masih belum ujian :(
      Episodenya ada 22. Syangnya ep 2 n 3 dari kaset ya sy beli g bagus. jadi mungkin ntar tidak bisa cerita dengan detail u episode 2 n 3 nya. Maaf ya...

      Delete
  2. Say...ditunggu ya sinopsis berikutnya, aku jarang2 nontonnya, kalo pun nonton cm stgh2 ga pernah full, jadinya msh bingung2 dg jalan cerita masing2 tokohnya. Oke? Lanjut ya say.....
    Btw, d starworld-indovision baru nyampe episode k14 nh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, diusahakan untuk dilanjutkan. Cuma sekali lagi saya mohon maaf untuk episode 2 n 3 nya. Sy g bisa buat sinopsisnya dengan detail berhubung masalah teknis :( Episode 4 nya akan segera menyusul.
      Sekarang sy lg dikosan n disini g ada indovision T_T

      Delete