19 October 2012

[Sinopsis] Nice Guy Episode 12 part 1



Sambil bersiap-siap, Ma roo mengajarkan apa yang akan dikatakan Eun gi pada acara pengangkatan Jae hee sebagai Presdir Grup Tae San.





Ma roo mempersiapkan sepatu Eun gi dan menunggu Eun gi turun dari kamarnya. Saat Eun gi muncul, Ma roo tersenyum kepadanya.



Di episode ini acara pengangkatan Jae hee dilihat dari sudut pandang Ma roo. Ma roo sudah ada di dalam ruangan ketika Jae hee menyampaikan sambutannya. Dengan malas dia bertepuk tangan saat para hadirin bertepuk tangan untuk Jae hee.


Jae hee menyampaikan pencapaian yang perusahaan dapatkan selama masa kepemimpinannya. Tiba-tiba pintu terbuka dan Eun gi berjalan masuk.



Jae hee tidak bisa menyelesaikan kalimatnya begitu dia melihat Eun gi. Sementara Ma roo mengawasi Eun gi dari tempat duduknya. Ma roo tersenyum kecil melihat ekspresi Jae hee saat Eun gi muncul di hadapannya.



Dan selanjutnya seperti apa yang terjadi di episode 11, Jae hee berpura-pura terlihat bahagia dengan kehadiran Eun gi. Dia bahkan turun dari podium dan memeluk Eun gi.


Eun gi menyampaikan permintaan maafnya karena telah menghilang dari public untuk waktu yang cukup lama. Tapi itu karena dia perlu menyembuhkan dirinya setelah kecelakaan parah yang dia alami tahun lalu. Tapi sekarang, dia siap kembali ke Grup Tae San. Semua orang bertepuk tangan, sementara Jae hee terdiam di tempat duduknya.

Tapi, Eun gi juga mengakui bahwa dia terkena penyakit prosopagnosia dan akibatnya dia tidak bisa mengenali wajah orang. Selain itu, badannya juga belum begitu kuat. Karena itu dia akan menunjuk seseorang untuk membantunya.



“Kang Ma roo-shi,” ucap Eun gi sambil menatap ke arah tempat Ma roo duduk. Semua orang berbalik melihat Ma roo. Jae hee dan Pengacara Ahn terkejut mendengar naman Ma roo. Ma roo berdiri ketika namanya dipanggil.




Eun gi memperkenalkan Ma roo sebagai tunangannya yang akan membantunya di perusahaan. Ma roo membungkuk memberi hormat sementara Jae hee shock saat melihat Ma roo.


Jae hee memasuki ruangannya dengan langkah gontai. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, dengan siapa dia baru saja berbicara. Dia tidak menyangka Eun gi akan kembali karena dia mengira kalau kakaknya telah menyingkirkan Eun gi (katanya tidak bisa percaya sama kakak sendiri).

Dia juga tidak percaya dengan pria yang baru saja dia temui, dia tidak percaya kalau orang itu adalah ma roo. dia sampai bertanya kepada Pengacara Ahn untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Pengacara Ahn kemudian menjelaskan kembali kepada jae hee bahwa mulai sekarang Ma roo akan bekerja atas nama Eun gi karena Eun gi yang membawanya ke dalam perusahaan untuk membantunya sampai kesehatnnya membaik.

Jae hee masih tidak percaya karena menurutnya mengapa dari sekian banyak orang Ma roo lah yang Eun gi pilih. Padahal Eun gi tahu alasan Ma roo mendekatinya. Terlebih mereka kini bertunangan.



Pengacara Ahn bertanya sebenarnya apa yang membuat Jae hee sangat marah. Kehadiran Eun gi yang mereka kira tidak akan kembali atau fakta bahwa Ma roo yang selama ini dia cari-cari ternyata muncul sebagai tunangan Eun gi. jae hee tidak menjawab.


Eun gi kini berada di ruangannya. Dia melihat-lihat ruang kerjanya berusaha mengingat sesuatu tapi dia sangat lelah karena usahanya untuk menghadapi Jae hee. Dia hampir terjatuh. Untung saja Ma roo yang selalu menemaninya berhasil menahannya.


Ma roo memeluk Eun gi untuk menenangkannya. Dia memuji usaha Eun gi.

Eun gi bertanya tentang Jae hee kepada Ma roo tentang kenapa dia harus melawan ibu tirinya sendiri. Ma roo menjawab bahwa Jae hee lah yang memulainya lebih dulu. Eun gi bertanya lagi kenapa demikian. Ma roo melepaskan pelukannya dan menatap Eun gi sambil menjawab karena Jae hee ingin memiliki apa yang bukan miliknya.

Eun gi merasa ragu karena dia belum pulih betul tapi harus kembali ke perusahaan. Dia khawatir orang-orang akan tahu akan kekurangannya. Ma roo menjawab bahwa ,mereka tidak bisa menunda lagi. Akan lebih berbahaya jika Eun gi terus bersembunyi.
Eun gi bertanya apa dia bisa menang melawan Jae hee. Ma roo menenangkannya.



“Akulah yang akan melawan mereka. Kau tetaplah di belakangku,” ucap Ma roo. Eun gi tersenyum kepada Ma roo.

Ma roo kemudian teringat percakapannya dengan Pengacara Park pada malam dia membawa Eun gi dari rumah Sekertaris Hyun.



“Begitu tujuan Eun gi tercapai, menghilang lah dari kehidupanya,” ucap Pengacara Park (mwo?) “Jika ingatan Eun gi kembali, dia akan tahu siapa kau sebenarnya. Dan itu berarti tidak aka nada tempat lagi untukmu dalam kehidupan Eun gi. tapi jika ternyata ingatannya tidak juga membaik, aku ingin buat kesepakatan denganmu,” lanjut Pengacara Park.

“Kesepakatan?” Tanya Ma roo.

“Aku akan memberikan apapun yang kamu minta,” Pengacara Park menjelaskan.
Ma roo tersenyum. “Kau akan memberiku uang?”

“Kenapa? Bukankah sejak awal kau tidak mencintai Eun gi?” Tanya Pengacara Park.

“Kalau ternyata sekarang aku jatuh cinta pada Eun gi, apa yang akan kau lakukan?” Tanya Ma roo.

Pengacara Park berpikir sejenak lalu menjawab bahwa dia akan menghentikannya, apapun caranya. Dia kembali mengingatkan Ma roo bahwa dia tahu segalanya tentang Ma roo. Jika dia membongkar rahasia Ma roo kepada Eun gi, tentang bagaimana dia memanfaatkan Eun gi, berpura-pura dihadapan Eun gi, dan menipunya, maka semuanya akan berakhir.

Ma roo bertanya pada dirinya sendiri apa benar dia sudah melakukan itu semua.

Pengacara Park kembali menanyakan apa yang Ma roo inginkan. Ma roo menjawab bahwa dia ingin setengah asset dari Grup Tae San. Jika Pengacara Park tidak menyanggupinya, maka kesepakatan mereka batal.


Pengacara Park sedang duduk seorang diri. dia juga mengingat percakapannya dengan Ma roo malam itu. Sekertaris Hyun datang menawarkan minuman kepadanya. Mereka lalu berbincang-bincang.

Sekertaris Hyun memuji hasil kerja Ma roo. Hanya dalam waktu dua bulan, Ma roo berhasil menyelamatkan dan membuat Eun gi kembali tersenyum. Sementara mereka sudah melakukannya hampir setahun tapi tidak ada hasil.

“Ternyata apa yang disebut cinta bisa menghadirkan sebuah keajaiban,” ucap Sekertaris Hyun.



Pengacara Park hanya terdiam karena ingat akan kesepakatannya dengan Ma roo. Dia bersedia memenuhi keinginan Ma roo yang meminta setengah dari asset Tae San untuknya. Tapi dia akan langsung memberitahukan kesepakatan mereka kepada Eun gi (saya tidak mengerti Pengacara Park akan memberitahukannya kapan. Mungkin begitu Eun gi berhasil mendapatkan haknya kembali).


Pada jam pulang Jae hee bertemu dengan Ma roo dan Eun gi di dalam lift yang akan dia gunakan. Karena harus menjaga image nya, Jae hee terpaksa masuk ke dalam lift tersebut.


Jae hee mencoba memulai percakapan dengan bersikap sopan. Sambil tersenyum dia bertanya apa Eun gi akan pulang ke rumah bersamanya. Ma roo langsung menggenggam tangan Eun gi dan menjawab bahwa Eun gi akan pulang bersamanya.

Jae hee tidak menyerah. Dia kembali meminta Eun gi agar setidaknya mampir untuk makan. Jae hee berkata bahwa dia ingin sekali mengadakan penyambutan untuk kepulangan Eun gi. terlebih mereka sudah setahun tidak bertemu. Jadi dia berharap dengan mampirnya Eun gi ke rumah maka mereka bisa bercerita tentang kehidupan EUn gi selama ini.



Eun gi bertanya apa Ma roo bisa ikut bersamanya. Jae hee tersenyum ‘lembut’ dan mengangguk. Dia berkata kalau dia akan pulang lebih dulu untuk membuat persiapan. Ma roo terlihat tidak senang.


Jae hee memakai make up tapi kemudian menghapusnya.


Ma roo dan Eun gi tiba di depan rumah keluarga Seo (sebenarnya rumah Eun gi juga sih). Saat keluar dari mobil, mereka berdiri sebentar di depan rumah. Eun gi bertanya apa ini rumahnya. Ma roo mengangguk. Eun gi berkata bahwa dia ingin mencari tahu tentang ayahnya, yang sudah meninggal, di rumah itu.



Jae hee menyambut Eun gi. dia meminta maaf karena tidak bisa menyiapkan banyak hal karena dia mengundang Eun gi tanpa direncanakan sebelumnya. Eun gi hanya berterima kasih. Ma roo tersenyum sinis melihat kepura-puraan Jae hee.



Jae hee kemudian mengajak mereka untuk makan tapi Eun gi malah bertanya dimana kamar ayahnya. Ma roo terkejut mendengar pertanyaan Eun gi begitu juga Jae hee. Jae hee bertanya mengapa Eun gi bertanya demikian. Apa dia ‘tidak ingat’ dimana kamar ayahnya sendiri. Ma roo langsung turun tangan menjawab pertanyaan Jae hee. (Belum ada yang tahu kalau Eun gi kehilangan ingatannya. Di acara pengangkatan Jae hee sebagai Presdir Tae San, Eun gi hanya berkata kalau dia terkena prosopagnosia, sejenis penyakit yang tidak bisa mengenali wajah orang, bukannya hilang ingatan. Inilah nantinya yang akan diselidiki oleh Pengacara Ahn).



Ma roo berkata bahwa Eun gi bertanya karena dia khawatir Jae hee telah mengosongkan ruang kerja ayahnya dan juga ruangannya sendiri. Jae hee bertanya mengapa dia harus melakukannya. Ma roo membalas bahwa dia punya feeling Jae hee akan melakukannya.

Jae hee menjelaskan bahwa beberapa barang-barang ayah Eun gi sudah dia buang karena selalu mengingatkannya pada ayah Eun gi. tapi ruang kerjanya masih ada. Sedangkan untuk kamar Eun gi, Jae hee sedikit tersendat untuk menjelaskan. Karena sebenarnya kamar Eun gi sudah dia ubah menjadi ruang bermain Eun seok. Tapi Jae hee beralasan bahwa itu karena Eun seok sering rindu pada Eun gi, maka Eun seok sering ke kamar Eun gi. Ma roo tersenyum sinis karena dugaannya ternyata benar.

Jae hee meminta maaf untuk hal itu. Dia berkata bahwa dia akan segera mengembalikan kamar Eun gi seperti sedia kala.


Eun gi mempersilahkan mereka makan duluan karena dia ingin melihat ruang kerja ayahnya terlebih dulu. Jae he melirik Ma roo. Dia mempersilahkan Eun gi sambil berkata bahwa karena tergila-gila dengan seorang pria, Eun gi tidak bisa berada di sisi ayahnya saat dia meninggal. Dia meminta Ma roo untuk membantunya mempersiapkan minuman untuk mereka.


Jae hee meletakkan sebuah botol wine di meja. Dia berkata bahwa dia menyuruh pelayan pulang lebih awal agar mereka bertiga bisa makan bersama dengan tenang.

Ma roo melihat botol wine tersebut. Jae hee kemudian bertanya mengapa Ma roo kembali. Bukankah dia sudah tidak peduli lagi dengannya, dengan pilihannya. Ma roo hanya tersenyum mendengar pertanyaan Jae hee.



Eun gi melihat-lihat ruang kerja ayahnya. Dia mentap foto ayahnya yang ada di meja. Dia teringat perkataan Jae hee bahwa dia tidak bisa berada di samping ayahnya saat dia meninggal karena sedang bersama seorang pria.


Kembali ke meja makan dimana Ma rood an Jae hee mulai berperang kata-kata heheh.
Ma roo menjawab pertanyaan Jae hee. Dia berkata bahwa dia memang sudah tidak tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan Jae hee. Karena sekarang dia hanya tertarik dengan satu orang, dia yang sudah membuatnya tergila-gila hingga tidak bisa makan dan tidur. Dan orang itu bukan Jae hee melainkan Seo Eun gi (^^).

“Aku kembali karena Eun gi, karena aku harus melindungi wanitaku dari monster yang ingin membunuhnya,” ucap Ma roo (hahah monster, saya sih juluki Jae hee nenek sihir heheh). Ma roo bahkan menambahkan bahwa dia juga harus mencicipi makanan yang ada terlebih dulu sebelum Eun gi.

Jae hee bertanya mengapa dia harus membunuh Eun gi. Ma roo menjawab bahwa dia tahu alasan yang bisa membuat orang menjadi kehilangan akal sehatnya dan melakukannya.



“Aku lah yang membuat Eun gi seperti itu (tergila-gila padanya, red). Dan demi kebahagiaan Eun gi, aku bisa melakukan apa saja yang mungkin tidak kau bayangkan. Jadi bagaimana jika Anda, Han Jae hee-shi, menyerahkan posisi yang Anda miliki sekarang, baik di perusahaan maupun di keluarga ini? Semua ini bukan milikmu,” ucap Ma roo.

Jae hee tidak takut mendengar ancaman Ma roo.

“Aku Han Jae hee. Siapa bilang semua ini bukan milikku? Semua benda di rumah ini, mulau dari piring, garpu bahkan debu sekalipun adalah milikku,” ucap Jae hee.


Eun gi masih memandangi foto ayahnya. Dia tidak menyadari kalau Ma roo mendekatinya.

“Apa dia benar?” Tanya Eun gi kepada foto ayahnya. “Apa benar karena aku tergila-gila dengan seorang pria, aku tidak berada di sampingmu di saat terahirmu? Apa aku seperti itu? Apa pria itu adalah Ma roo?” Eun gi menangis.

Ma roo membenarkan pertanyaan Eun gi. Eun gi menoleh kepadanya.

“Maaf,” ucap Ma roo.


Eun gi berkata bahwa itu bukan kesalahan Ma roo tapi kesalahannya karena menyukai Ma roo smapai sebesar itu. Eun gi tertunduk dan menangis.

Ma roo mengajak Eun gi pulang dan makan di rumah mereka saja karena apa yang mereka hadapi hari itu sudah cukup melelahkan. Setidaknya, di rumah mereka, mereka tidak perlu berpura-pura. Eun gi mengangguk. Ma roo menatap foto Presdir Seo.


Jae hee duduk sendiri di meja makan.


Pengacara Ahn menyelidiki Eun gi. dia membuka buku yang dia temukan di kamar Eun gi sewaktu dia tinggal di rumah Sekertaris Hyun.


Di sampul belakang buku itu ada tulisan:

“Semangatlah! Aku yakin kau akan sembuh. Aku akan menunggu hari dimana kau bisa mengaingat ku. J. H”

(Awalnya saya mengira ini inisial nama Jae hee, tapi kata-kata penyemangat seperti itu tidak mungkin dari si nenek sihir. Baru sadar kalau ternyata nama Pengacara Park adalah jun ha dan inisialnya adalah J.H. Jadi saya berkesimpulan kalau itu adalah tulisan dia.)

Pengacara Ahn mencoba mencerna kalimat di buku itu. Dia juga mengingat ucapan Eun gi saat di podium. Waktu itu Eun gi mengaku bahwa dia terluka parah karena kecelakaan yang menimpanya dan harus direhabilitasi, bahwa dia sulit mengenali wajah orang karena penyakit prosopagnosia.

“J.H….J.H…J.H,” ucap Pengacara Ahn berulang-ulang. Dia kemudian menelepon Sekertaris Jo dan minta dia mencarikan sesuatu dimana ada tulisan tangan Pengacara Park (wah dugaan saya sama)



Pengacara Park berada di mobilnya menatap rumah tempat Eun gi tinggal bersama Ma roo. Yah, dia hanya bisa menatap dari jauh. Kasihan dia.

Begitu Pengacara Park pergi, Eun gi keluar ke halaman dan memandang langit yang penuh bintang. Choco memanggilnya untuk makan malam.


Choco mendekatinya dan bertanya apa yang sedang Eun gi lihat di langit. Eun gi menjawab bahwa dia sedang melihat ayahnya. Choco berkata bahwa ayahnya juga ada di tempat yang sama.

Choco lalu berteriak ke langit seolah-olah dia berbicara pada ayahnya.
“Ayah, kau sedang melihat kami kan? Tolong bantu Eun gi unni agar segera sembuh. Aku akan meminta keinginanku di lain waktu. Jadi tolong Eun gi unni. Ok?”

Choco bercerita kepada Eun gi bahwa ayahnya dulu adalah seorang apoteker walau bukan apoteker yang handal. Tapi menurut Choco ayahnya selalu memenuhi keinginannya ketika dia sakit. Jadi dia merasa kalau dia bisa melakukan sesuatu dari surga. Eun gi tersenyum.

Eun gi lalu bertanya apa keinginan Choco.



“Aku berharap uri Oppa tidak sakit dan tetap sehat,” ucap Choco. Ekspresi wajah Eun gi agak berubah mendengarnya. “Tapi sekarang aku mendahulukanmu dari pada oppa.”
Eun gi kembali tersenyum. Dia memegang pipi Choco. Choco mengajaknya untuk segera masuk karena bisa-bisa mi mereka sudah bengkak.


Sekertaris Jo memberikan selembar kertas yang ada tulisa tangan Pengacara Park.

Pengacara Ahn mencocokkannya dengan tulisan di sampul belakang buku Eun gi. Tulisannya sama.


Sekertaris Jo kemudian melihat-lihat buku Eun gi dan bertanya siapa anak yang memiliki buku itu. Pengacara Ahn berkata bahwa itu bukan buku anak-anak.

“Jadi itu sebabnya Seo Eun gi tidak bisa kembali?” Tanya Pengacara Ahn pada dirinya sendiri.


Eun gi menulis sifat jelek tentang dirinya. Sombong, nakal, dan berbagai sifat jelek lain.

“Abeoji, karena aku terlalu menyukai seseorang aku jadi mengabaikanmu. Aku sudah melakukan kesalahan. Aku minta maaf. Ayah…Ayah…”


Ma roo juga sibuk mempelajari beberapa file. Tapi kemudian dia merasakan sakit yang tak tertahankan di kepalanya (Please stay alive till the end)


Silahkan baca kelanjutannya di Episode 12 part 2 ^^

4 comments:

  1. ayooo semangat sinops 12 part 2nya ditunggu ya,,

    ReplyDelete
  2. semangat kakak.. ditunggu sinopsis 12 part 2 dan selanjutnya.... semangatttt!!! ^_^

    ReplyDelete
  3. Part 2 nya dah saya upload. Enjoy your reading ^^

    ReplyDelete
  4. wah seru nih sinopsis 12nya..thx ya diana..d tunggu sinopsis2 selanjutnya..fighting..

    ReplyDelete