26 October 2012

[Sinopsis] Nice Guy episode 13 part 1


Ok chingu, saya berusaha secepat mungkin membuat recap episode ini. Tapi mungkin saya harus membaginya menjadi tiga part karena tidak isa berlama-lama duduk di depan laptop.

And the story goes...



Ma roo lagi mandi euy (ahahaha episode ini dibukan dengan adegan yang.... ^,^)



Di cermin Ma roo menuliskan ‘Hengbok' (yang berarti 'Kebahagiaan’).



Ma roo tersenyum.


Eun gi sedang memasak sarapan untuk Ma roo (suit suit)

Saat mengaduk dia teringat perkataan dokter yang memintanya untuk mengingat kembali kenangan-kenangannya yang menyakitkan.



Eun gi kemudian menutup matanya dan mencoba mengingat kenangan pada malam dia kacelakaan. Hanya sedikit yang bisa dia ingat tapi ingatan itu cukup membuat Eun gi terkejut.



Ma roo datang dan memegang pundak Eun gi. Eun gi agak kaget. Ma roo berkata kalau masakan Eun gi bisa hangus kalau dia hanya melamun. Ma roo memegang tangan Eun gi yang sedang mengaduk dan bertanya apa Eun gi yakin bisa membuat makanan yang sedang dia masak. Eun gi hanya menjawab, “Iya.” Ma roo tersenyum lalu memuji Eun gi.

Ma roo bertanya dimana Choco. Eun gi menjawab bahwa dia pergi bersama jae gil.

Ma roo kemudian meminta Eun gi agar datang ke kantor minggu depan. Walau hanya menyapa para pegawai, itu sudah cukup. Eun gi mengangguk pelan.



“Ma roo-shi. Aku takut,” ucap Eun gi.

“Takut kenapa?” Tanya Ma roo

“Aku takut suatu hari nanti kau merasa bosan padaku. Kalau kau akan meninggalkanku karena jengkel dan merasa terganggu atas diriku,” ucap Eun gi.

Ma roo tersenyum dan berkata kalau itu tidak akan terjadi.

“Kau tidak pernah tahu apa yang ada di hati orang lain,” ucap Eun gi lagi.



Ma roo membalik bada Eun gi. sekarang mereka saling berhadapan. Dia berkata, “Aku yang lebih tahu apa yang ada di dalam hatiku. Aku tidak akan merasa bosan, jengkel atau merasa terganggu karenamu. Aku tidak akan meninggalkanmu.”

Keduanya saling tersenyum. I love this scene. Sayang hanya singkat karena harus dirusak oleh suara bel.



Sekelompok orang yang ternyata adalah penyidik kepolisian datang untuk menggeledah rumah Ma roo. menurut mereka Grup tae san baru saja menyampaikan tuntutannya untuk Ma roo atas tuduhan pencurian dan pembocoran informasi perusahaan.




Pengacara Ahn memberitahu Jae hee bahwa penyidik sudah berangkat ke rumah Ma roo. Dia memberikan sebuah amplop yang berisi data tentang pekerjaan Ma roo selama setahun terakhir.

“Kali ini dia tidak akan lolos dengan mudah,” ucap Pengacara Ahn. Jae hee hanya diam dan tidak mengambil amplop yang diberikan oleh Pengacara Ahn.



Ketiga penyidik memeriksa rumah Ma roo. Eun gi terlihat cemas. Ma roo mencoba menenangkannya.




Dua orang yang sedari tadi memeriksa menemukan FD dan juga data dalam laptop Ma roo yang mencurigakan. Eun gi semakin menggenggam erat tangan Ma roo.


Salah seorang yang tampaknya adalah ‘leader’ nya (boy band kali heheh) meminta Ma roo untuk ikut bersama mereka ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.



Ma roo meminta izin agar sarapan terlebih dahulu karena ini adalah pertama kalinya Eun gi memasak untuknnya.


Akhirnya ketiga orang tadi menunggu di luar rumah Ma roo.


Ma roo melahap makanan buatan Eun gi. Eun gi bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ma roo sambil terus mengunyah berkata bahwa itu adalah cara Grup tae San untuk menjatuhkannya. Eun gi bertanya lagi mengapa Ma roo terlihat santai-santai saja. Ma roo tidak menjawab pertanyaa Eun gi dan malah memuji masakannya.



Eun gi kembali bertanya apa yang akan Ma roo lakukan. Ma roo memberi tahu Eun gi bahwa tuntutan itu adalah jebakan jadi dia hanya perlu membersihkan namanya. Eun gi bertanya bagaimana caranya. Ma roo menjawab, “Enak. Makanannya enak. Kau masih akan membuatkannya kan?”

Ma roo berdiri dari tempatnya karena dia sudah selesai makan. Eun gi ikut berdiri dan terus bertanya bagaimana caranya Ma roo akan melakukannya.



“Dengan ini,” ucap Ma roo sambil memegang hp nya. Dia kemudian menghubungi seseorang.

“Ya, saya Han Jae hee,” jawab orang yang dihubungi Ma roo.

“Ini Kang Ma roo. Kau dimana sekarang?” Tanya Ma roo.
(Kayaknya sutradara buat error lagi deh. Tuh manu hp Ma roo kok masih terlihat ya padahal dia lagi nelpon?)



Ma roo keluar dari rumahnya dan menemui si penyidik. Ma roo berkata bahwa si penyidik tidak punya surat perintah penangkapan. Selain itu dia yakin kalau dirinya tidak bersalah. Si penyidik berkata bahwa bersalah atau tidak akan dilihat nanti setelah pemeriksaan.

“Jika Anda ingin membawa saya, perlihatkan dulu surat perintahnya,” ucap Ma roo sambil mengembalikan surat perintah penggeledahan yang tadi di berikan penyidik kepadanya. Tanpa berkata apa-apa lagi Ma roo langsung ke mobilnya. Dia tidak menghiraukan panggilan si penyidik.


Ma roo pergi menemui Jae hee. Jae hee yang saat itu sedang menikmati makan siangnya (bukan makan siang sih tapi brunch, antara sarapan dan makan siang) mengajak Ma roo agar ikut makan bersamanya. Ma roo tidak mengindahkan undangan Jae hee. Dia to the point.

“Apa yang sedang Anda rencanakan Nona (Harusnya sih Nyonya) Han Jae hee?” Tanya Ma roo. Jae hee hanya tersenyum santai mendengar pertanyaan Ma roo. Dia heran mengapa Ma roo terlihat sangat marah padanya (so’ innocent banget deh)



Seseorang menelepon Jae hee. Orang itu menanyakan Ma roo. jae hee memberitahu bahwa saat ini Ma roo sedang bersamanya. Orang yang menelepon Jae hee memberitahukan bahwa mereka (Grup Tae San) sedang menuntut Jae hee. Jae hee sedikit terkejut. Dia meminta orang tersebut agar menjaga jangan sampai berita itu tersebar luas.



Setelah menutup teleponnya, Jae hee bertanya kepada Ma roo mengapa Ma roo membocorkan informasi rahasia perusahaan kepada saingan mereka. Terlebih sebuah FD yang berisi informasi tersebut ditemukan di rumah Ma roo.

Ma roo hanya tersenyum kecil. Dia bertanya balik bagaimana bisa orang yang mengubungi Jae hee tahu tentang FD yang ditemukan di laci mejanya (padahal penggeledahan baru baru saja dilakukan). Ma roo berkata bahwa walaupun dia dikeluarkan dari kampusnya tapi dia bukan orang bodoh. Ma roo mengingatkan Jae hee bahwa IQ nya lebih tinggi dari IQ Jae hee. Kalau ingin menyalahkan dirinya, Jae hee seharusnya melakukan semuanya dengan cermat dan tidak menimbulkan kecurigaan.

“Aku dengar kau sangat berpengalaman dalam hal ini, Kang Ma roo-shi,” ucap Jae hee. Dia berusaha membungkam Ma roo yang masih terlihat tenang-tenang saja. “ Aku dengar sebelum kau bergabung dengan Tae San, kau adalah seorang mata-mata dan pekerjaanmu adalah mencuri informasi dari perusahaan orang lain.”

Ma roo memuji Jae hee ternyata sudah menyelidiki masa lalunya.

Jae hee memberi tahu Ma roo bahwa dia punya saksi atas apa yang pernah Ma roo lakukan. Walaupun ada beberapa hal yang mungkin akan menimbulkan kecurigaan, kali ini dia siap untuk menghancurkan Ma roo.



Jae hee mendekati Ma roo.

“Aku bersumpah Kang Ma roo, kali ini, kau tidak akan lolos dengan mudah. Aku punya banyak bukti yang menunjukkan kau adalah pelakunya, tapi kau tidak punya satu hal pun untuk membuktikan dirimu tidak bersalah,” ucap Jae hee. Dia membersihkan sedikit kotoran di baju Ma roo lalu melanjutkan, “Karena itu, tinggalkan apa yang sedang kau lakukan dan menghilanglah selagi kau bisa. Kalau kau pergi diam-diam, aku akan membatalkan tuntutan dan meminta pengacara yang aku kenal untuk menghentikan penyelidikan sebelum kasus ini masuk pengadilan. Aku tidak ingin lagi bermain-main denganmu. Tapi kalau sampai kau masuk penjara, menurutmu apa yang akan terjadi pada Choco dan Eun gi yang sangat mempercayaimu?”

Jae hee memegang pundak Ma roo dan berkata bahwa dia merasa terhormat karena Ma roo telah membawa senjata utamanya untuk membunuh dirinya. Sayang, dia belum sempat menggunakan senjata itu. Jadi dia menyarankan Ma roo untuk menggunakannya di tempat lain.



Eun gi menatap tempelan kertas di dinding kamarnya. Dia melihat lekat-lekat tempelan yang ada foto Jae heed an Pengacara Ahn.



Pengacara Park menemui Pengacara Ahn. Dia marah dengan apa yang sudah Pengacara Ahn lakukan. Dia tidak percaya kalau Pengacara Ahn akan melakukan cara licik seperti itu untuk menyingkirkan Ma roo (dengan menjebak Ma roo atas apa yang tidak dia lakukan, red).

Pengacara Ahn memberitahu Pengacara Park bahwa permainan sudah berakhir karena Ma roo baru saja meyakinkan Lee Sang won (siapa pula ini? Ada yang tahu?) bahwa dia akan meninggalkan Tae San. Pengacara Park berkata bahwa berakhir atau tidak, tidak bisa mereka putuskan sekarang.



“Haruskah aku menggunakannya?” Tanya Pengacara Park menatap tajam kepada Pengacara Ahn. Pengacara Ahn terdiam, dia mengepalkan tangannya.

“Bukankah kau juga sebenarnya menginginkan hal ini?” Pengacara Ahn mulai balik menyerang. Dia berkata bahwa bukankah lebih baik seperti ini, Ma roo pergi dari sisi Eun gi. Pengacara Ahn menambahkan bahwa Pengacara Park juga menyelidiki latar belakang Ma roo. mMenurutnya, Pengacara Park bukannya pria baik, tapi pria bodoh (woaahhh nih orang menyulut peperangan)


Pengacara Ahn berdiri dari kursinya dan mendekati Pengacara Park.

“Kang Ma roo bukanlah orang yang harus kau tolong, tapi dia adalah orang yang harus kau singkirkan. Kalau kau benar-benar ingin memiliki Eun gi,…”

“Apa aku harus memilikinya?” potong Pengacara Park.

“Apa?” Tanya Pengacara Ahn.

“Jika aku mencintai seseorang, apa aku harus memilikinya?” ulang Pengacara Park. Pengacara Ahn tidak menjawab. “Aku rasa tidak harus seperti itu,” lanjut Pengacara Park. Dia memberi hormat lalu berbalik untuk meninggalkan ruangan Pengacara Ahn.
Pengacara Ahn tersenyum kecil dan berkata, “Kau memang bodoh.”



Mendengar ucapan Pengacara Ahn, Pengacara Park membalikkan badannya, kembali menatap Pengacara Ahn.

“Aku rasa kita tidak berbeda. Kita berada di jalan yang sama hanya saja Anda bertemu dengan Jae heed an aku bertemu Eun gi. tapi aku berjanji akan mengambil jalan yang berbeda agar kita tidak bertemu lagi. Pada akhirnya, nantinya, kita akan menyadari bahwa hal yang sangat kita inginkan saat ini bukanlah apa-apa. Apakah saat itu, kita akan kembali bertemu di jalan yang sama, Sunbaenim?” Tanya Pengacara Park.

(Sunbae=senior, akhiran ‘nim’ diucapkan untuk menunjukkan rasa hormat. Makanya manggil guru atau dokter atau Presdir, orang Korea pasti pake akhiran ‘nim’. Contoh seonsaeng-nim untuk maggil guru. Kalau di drama ini Eun gi selalu dipanggil isa-nim, dimana ‘isa’ berarti direktur).


Jae hee menghubungi Jaksa Choi. Dia memberitahu bahwa pengacaranya sudah membatalkan tuntutannya kepada Ma roo sejam yang lalu. Jaksa Choi mengatakan sesuatu. “Ne?” begitulah rekasi Jae hee mendengarnya. Jae he kembali bertanya untuk memperjelas apa yang baru saja Jaksa Choi katakan.

“Kang Ma roo datang sendiri ke kantor polisi dan dengan suka rela meminta untuk diselidiki? Kenapa? Bukankah tuntutannya sudah dibatalkan?”

(Sekarang saya mengerti. Jadi pada saat menemui Jae hee, sepertinya Ma roo menyanggupi permintaan Jae hee lalu dia pergi menemui orang yang bernama Lee Sang won dan berkata bahwa dirinya akan keluar dari perusahaan. Karena itu, Pengacara Ahn berkata kepada Pengacara Park kalau permainan sudah berakhir dan Jae hee juga membatalkan tuntutannya *ngangguk-ngagguk sendiri)


Ma roo sedang menemui seorang jaksa (sepertinya dia adalah Jaksa Choi yang tadi dihubungi oleh Jae hee). Jaksa tersebut memberitahu Ma roo bahwa seharusnya dia tidak perlu datang karena Grup Tae San sudah membatalkan tututannya kepada Ma roo. ma roo berkata bahwa dia sudah tahu. Dia datang karena dia ingin dirinya dibuktikan tidak bersalah atas kasus tersebut. Dia meminta Jaksa Choi agar tidak terpengaruh dengan apa yang pernah dia lakukan di masa lalu. Ma roo memberitahu Jaksa Choi bahwa dulu dia memang telah melakukan banyak kejahatan, bekerja sebagai mata-mata dan menyuap mereka yang sudah pension.

Penyidik yang tadi datang ke rumah Ma roo marah-marah karena dia menganggap bahwa Ma roo hanya mengganggu Jaksa Choi yang sangat sibuk. Jaksa Choi menenangkannya. Dia mengingatkan Ma roo bahwa apa yang baru saja Ma roo akui, bisa balik menyerangnya. Dia bisa saja memenjarakan Ma roo atas apa yang dulu dia perbuat kalau sampai dia menemukan bukti untuk kasus tersebut.



“Aku melakukannya karena dulu aku berharap aku bisa segera pergi dari dunia ini. Aku tidak bisa meniggalkan adikku begitu saja (bunuh diri, red). Jadi aku melakukan banyak hal buruk dengan harapan aku bisa mendapatkan hukuman atas perbuatanku itu dan mengakhiri hidupku yang menyedihkan ini,” ucap Ma roo.

“Lalu sekarang. Kau bilang kalau kau melakukan itu di masa lalu. Lalu bagaimana sekarang?” Tanya Jaksa Choi.

Ma roo lama terdiam.


“Sekarang…aku ingin hidup,” ucap Ma roo.


Munculla Eun gi yang sedang menatap cermin.

“Karena…aku punya alasan untuk hidup,” ucap Ma roo. (Cingu ngerti kan maksudnya apa?)

Episoder 13 part 2

4 comments:

  1. OF COURSE MBAK DIANA!!! ngerti kok ^^
    gomawo ya mbak, udah nyempetin waktu buat sinop ini...
    met idul adha mbak, met liburan :)
    mianhae baru komen hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. met iedul adha juga n met makan daging heheh.
      It's ok ^^

      Delete
  2. seneng nemu blog ini ^^

    ReplyDelete