17 January 2011

Hunger Games


Novel pertama dari trilogi karya Suzanne Collins

Katniss Everdeen, seorang gadis di Distrik 12 – salah satu dari 12 distrik yang mengelilingi Capitol. Setiap distrik memiliki sumber penghidupan buat warganya dan DIstrik 12 memiliki tambang batu bara. Keluarga Katniss tidak lagi memiliki pria yang bisa bekerja di tambang untuk menghidupi mereka karena ayahnya tewas dalam ledakan yang terjadi di tambang saat dia masih kecil. Oleh karenanya, sebagai anak tertua, dia pun mengambil alih tugas tersebut. Setiap hari dia akan pergi melewati pagar pembatas antara distriknya dan hutan untuk berburu – walaupun itu terlarang untuk dilakukan. Hasilnya akan dia jual di sebuah pasar gelap – Hob – dimana ada banyak orang yang akan membeli daging tangkapannya. Dia tidak berburu sendiri. Ada Gale Hawthrone– pria yang kemudian menjadi teman berburunya dan sahabatnya. Dia tinggal bersama ibunya bekerja sebagai dokter di distrik itu dan juga seorang adik perempuan – Prim – yang sangat dia sayangi melebihi ibunya sendiri.

Capitol – yang dikelilingi oleh 12 Distrik – setiap tahun mengadakan sebuah permainan bernama HUNGER GAMES. Pesertanya berjumlah 24 orang dan diambil dari setiap distrik. Setiap distrik harus menyumbang seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk mempertaruhkan nyawanya dalam permainan ini. Ya, mempertaruhkan nyawa! Karena Hunger Games bukanlah permainan biasa. Hunger Games adalah permainan hidup mati. Permainan ini diadakan sebagai bentuk peringatan kepada 12 distrik yang tersisa dari 13 distrik yang pernah ada. Peringatan agar penduduk dari ke-12 distrik yang tersisa tidak melakukan kesalahan yang sama seperti mereka di distrik 13 yang kini sudah menjadi abu – pemberontakan.

Peserta Hunger Games dipilih pada Hari Pemungutan di alun-alun kota. Pemilihan dilakukan dengan mencabut dua nama dari ribuan nama pendaftar selama setahun dan akan disiarkan keseluruh negeri. Mungkin ada yang bertanya, mendaftar? Apa ada yang ingin mengantarkan nyawanya untuk mengikuti Hunger Games? Ada tapi karena terpaksa. Semua anak antara usia 12 – ….   tahun mendapat satu suara. Suara itu bisa bertambah jika mereka meminta tambahan teserra – makanan pokok di sana – untuk membantu menyambung hidup. Satu teserra berarti satu tambahan suara.

Dan Katniss yang tidak ingin adiknya mengikuti Hunger Games mempertaruhkan dirinya. Satu suara untuk Prim dan puluhan suara untuk dirinya sendiri. Sebuah kemungkinan yang amat sangat kecil buat Prim, begitulah menurut Katniss. Tapi, tak ada yang tahu dengan permainan nasib. Pada hari pemungutan, nyatanya, nama Prim-lah yang naik. Katniss yang sangat terkejut saat mengetahuinya langsung berlari dan menawarkan dirinya untuk menggantikan adiknya. Peeta Mellark – anak si pemilik took roti – dan Katniss Everdeen. Merekalah dua peserta dari distrik 12 yang pada akhirnya harus membunuh peserta dari distrik lain dan juga harus saling membunuh di arena untuk menjadi pemenang – demi mensejahterakan keluarga mereka sepanjang hidupnya.

Hanya ada satu pemenang Hunger Games yang berasal dari distrik 12, Haymitch – pria pemabuk dan tidak terurus yang tinggal di desa Pemenang. Dia lah yang akan menjadi mentor bagi Peeta dan Katniss. Tetapi, apa yang bisa kalian harapkan dari pria yang kerjanya hanya mabuk-mabukan? Ada juga Effie – ‘baby sitter’ yang mengurus semua keperluan dan jadwal mereka sebelum pertandingan dimulai. Juga ada Cinna – costume designer Katniss – serta Portia – costume designer Peeta beserta timnya yang akan mempersiapkan penampilan mereka agar bisa menarik perhatian penduduk Capitol karena selama ini, peserta dari distrik 12 selalu menjadi underrated – tidak diperhitungkan.

Katniss tidak ingin terlalu dekat dengan Peeta karena dia tidak ingin dihinggapi rasa bersalah untuk membunuhnya. Tapi siapa sangka kalau pada hari wawancara televisi, Peeta membuat pernyataan yang menegejutkan saat Caesar Flickerman bertanya tentang gadis yang dia cintai. Caesar berkata kalau Peeta harus memenangkan Hunger Games lalu pulang kembali ke distriknya untuk melamar gadis yang dia cintai. Namun, Peeta menjawab kalau menjadi Pemenang bukanlah jalan keluar karena gadis yang dia cintai itu juga ikut menjadi peserta di Hunger Games – Katniss. Sebuah pernyataan cinta yang mengejutkan dan langsung menyentuh penduduk Capitol. Sebuah cinta yang harus berakhir tragis.

Jadi, apa yang akan terjadi di arena? Seperti apa jalannya permainan dan apa yang akan mereka hadapi di arena Hunger Games? Mampukah Katniss menjadi pemenang, pulang hidup-hidup serta siap menerima cercaan karena membunuh Peeta? Ataukah ada keajaiban dimana mereka berdua bisa menjadi pemenang walaupun selama berpuluh-puluh tahun itu tidak pernah terjadi? Benarkah pernyataan cinta Peeta itu tulus atau hanya rekayasa untuk mendapatkan sponsor? Lalu bagaimana dengan Gale?

Note:
Ini adalah salah satu novel yang saya suka selain Harry Potter and the series. Buku ini diceritakan dari sudut pandang Katniss. Seperti halnya Bella di serial Twilight, Suzanne menceritakan apa yang ada di pikiran Katniss dengan sangat jelas. Bedanya, jika Stephanie Mayer tidak menggambarkan pertarungan di novelnya dengan detail, maka di sini kalian akan mendapatkannya. Rasa haus, marah, ketakutan, sakit hati semuanya bisa dirasakan hanya dengan mambacanya. Two thumbs up deh buat Suzanne Collins.

0 comments:

Post a Comment