24 September 2012

[Sinopsis] Nice Guy Episode 4 part 2




Yoo ra, gadis yang mencintai Jae gil memarahi Choco karena sudah mencore-coret kaos yang bergambar dirinya dengan Jae gil. Dia tahu kalau Choco juga suka sama Jae gil oppa ^,^ Choco mengelak katanya pria idealnya itu bukan Jae gil oppa tapi Aston Kutsher.

“Uri oppa itu sangat mirip dengan Aston Kutcher,” puji Yoo ra. Choco berpikir lalu mengangguk.

“Tapi Jae giloppa lebih tampan dari Aston Kutcher,” tambah Yoo ra hahaha…








Jae gil datang dan Yoo ra langsung berpura-pura menangis. Dia mengadu pada Jae gild an berkata bahwa Choco telah melukai harga dirinya. Selain itu dia juga berbohong bahwa Choco telah menginjak kakinya.

“Apa kah sebuah kesalahan jika aku ini cantik?” ucap Yoo ra masih sambil ‘terisak’.

“Cukup. Kalau itu sebuah kesalahan, maka kita berdua pasti sudah mati,” hibur Jae gil hahah. Ini pasangan paling narsis yang pernah ada.

Jae gil memarahi Choco karena sudah membuat Yoo ra menangis. Dia menyuruh Choco meminta maaf untuk dua hal yang sudah dia lakukan pada Yoo ra. Choco beralasan bahwa dia hanya ingin bermain-main dengan Yoo ra makanya dia mencoret kaos tersebut. Hanya saja untuk yang kedua, Choco menolak telah melakukannya.




Jae gil bertanya pada Yoo ra apa Yoo ra mau ke RS. Yoo ra menolak. Dia meminta Jae gil agar menggendongnya saja sampai di rumahnya. Jae gil menyanggupinya. Choco melihat kepergian dengan hati kesal. (Kalau saja saya belum menonton Running man, mungkin saya tidak akan segeli ini melihat Jae gil yang selalu kePDan hahahah).



Jae gil bernyanyi di bar tempat Ma roo bekerja sementara Ma roo sedang membentuk sebuah es menjadi seperti bola. Saat menyajikannya ke dalam gelas, ternyata tamu yang ada di hadapannya adalah Pengacara Ahn. Entah apa yang mereka bicarakan.



Sementara itu Jae hee minum seorang diri dan Eun gi duduk sendiri di kantornya sambil memeluk bonekanya.



Eun gi tidak terima ayahnya langsung menarik dirinya dari semua hal yang berkaitan dengan perusahaan. Terlebih saat sekertaris Hyun memberitahu bahwa penyebab Presdir melakukan itu adalah karena sebuah skandal yang telah dilakukan Eun gi. Eun gi menebak bahwa skandal yang dimaksud itu karena kejadian saat dia mempertemukan Ma roo dengan ayahnya, pria yang tidak direstui oleh Presdir Seo untuk menjadi pasangannya. Pengacara Park agak terkejut mendengarnya.

Walau sekertaris dan Pengacara Park sudah menasehatinya agar menunggu sampai kemarahan Presdir reda, Eun gi tetap ngotot untuk menghadiri rapat pagi itu. *Benar-benar keras kepala nih cewek)


Eun gi menggedor-gedor pintu ruang rapat. Presdir Seo dan anggota rapat yang lain dapat mendengar Eun gi. Mereka mulai kasak-kusuk. Presdir Seo lalu member kode kepada Pengacara Ahn agar membuka pintunya. Eun gi meminta maaf karena terlambat dan langsung duduk di tempatnya. (Eun gi adalah satu-satunya wanita di ruangan itu)



Dalam presentasi disebutkan bahwa Grup Tae san perlu membeli Perusahaan Joo Byung elektronik jika Tae san ingin menjadi perusahaan teratas dalam bidang tersebut. Masalahnya adalah mereka kekurangan dana dan dana itu tidak sedikit. Sekitar 1 Trilyun lebih. Eun gi memberikan beberapa saran tapi semuanya tertolak.




Pengacara Ahn angkat bicara. Dia memberikan saran agar mereka menjual Resort Aori yang ada di Jepang. Eun gi menolak mati-matian ide itu.

Pengacara Ahn yakin mereka bisa menjual Aori Resort dengan harga tinggi karena Nyonya Jae hee punya hubungan baik dengan si pembeli saat dia masih bekerja sebagai reporter.

Eun gi berkata kalau untuk urusan keuangan dia akan berusaha mencarikan jalan keluarnya asalkan mereka tidak menjual Aori Resort. Presdir Seo menyuruh Pengacara Ahn melanjutkan penjelasannya. Pengacara Ahn melanjutkan bahwa mereka perlu melibatkan Jae hee untuk transaksi ini. Apalagi pemilik perusahaan Rowling dari Amerika sekarang sedang berada di Jepang.

Eun gi berdiri dari tempat duduknya. Dia berkata kalau Aori tidak boleh dijual karena itu adalah tempat dimana dia punya banyak kenangan bersama ibunya. Presdir Seo langsung menyuruh Eun gi keuar dari ruang rapat.

“Abeoji,” panggil Eun gi.

“Siapa ayahmu disini?” bentak Presdir Seo. Dia memarahi Eun gi karena mencampur adukkan urusan pribadinya dengan urusan perusahaan. Dia berkata seharusnya Eun gi malu terlebih dia berkata demikian di depan para pemegang saham yang lain.

Presdir Seo lalu menyuruh Pengacara Ahn untuk mendampingin Jae hee selama transaksi. Presdir Seo ingin menjadikan transaksi ini sebagai latihan buat Jae hee karena nantinya dia juga akan terlibat dalam perusahaan. Para peserta rapat yang lain terlihat setuju sementara Eun gi berusaha keras menahan emosinya.


Jae hee menerima telepon dan tersenyum. Sepertinya dari Pengacara Ahn yang menyampaikan hasil rapat tadi siang.



Ma roo membongkar kembali kardus tempat penyimpanan barang-barangnya saat kuliah. Dia rindu dengan masa kuliahnya. Dia kemudian membuka sebuah buku yang berisi banyak catatan—catatannya. Tanpa sengaja dia menemukan fotonya bersama Jae hee. Mereka terlihat bahagia di foto itu. ma roo menatapnya beberapa saat lalu membaliknya dan meletakkannya kembali ke dalam buku.



Seseorang datang mencari Ma roo karena dia tidak bisa menghubungi Ma roo. Choco berkata kalau Ma roo sedang tidak ada di rumah. Wanita itu bernama Kim In joo. Dia meminta Choco menyampaikan pesannya kepada Ma roo agar Ma roo menghubunginya. Choco memperingatkan si wanita agar berhati-hati dengan kakaknya.

“Bagiku, oppa adalah orang terhebat di dunia. Tapi bagi unni, dia bisa menjadi orang jahat,” kata Choco. Dia menjelaskan kepada In joo unni bahwa Ma roo adalah seorang playboy. Jika kakaknya tidak menjawab telepon In joo,itu berarti dia sedang bersama wanita lain.

In joo bertanya mengapa Choco menceritakan keburukan kakaknya kepadanya. Choco menjawab bahwa dia sudah sering mengatakan hal seperti ini kepada wanita yang datang mencari kakaknya, bahwa kakaknya mendekati mereka karena uang untuk membiayai pengobatannya. Jadi sedikit banyak, dia merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh kakaknya. Si wanita pergi setelah mendengarkan penjelasan Choco. Choco garuk-garuk kepala.



Ma roo keluar dari kamarnya. Choco sangat terkejut melihatnya. Dia tidak menyangkan kalau ternyata Ma roo ada di rumah. Takut- takut dia bertanya apa Ma roo emndengarkan apa yang dia katakana kepada in joo. Ma roo mengangguk. Choco merasa sangat bersalah.

“Bunuh saja aku, oppa,” katanya dengan kepala tertunduk. Ma roo tersenyum.

“Aku sudah berbuat banyak untuk membuatmu bertahan hidup. Bagaimana bisa aku membunuhmu?” Ma roo mencubit pipi Choco dan memuji apa yang sudah Choco lakukan. (I love this brother and sister) Ma roo pamit.



Sebelum pergi, Choco menasehati Ma roo agar segera menemukan wanita yang dia sukai dan segera melupakan Jae hee. Menurut Choco Ma roo belum bisa melepaskan Jae hee unni dan karena itu Ma roo masih sendiri sampai sekarang. Sewaktu Ma roo mengajak Eun gi ikut bersamanya menjemput Choco, Choco mengira kalau dia adalah wanita yang Ma roo pilih.

“Tolong segera lupakan Jae hee unni. Dia tidak akan kembali padamu oppa,” ucap Choco. Ma roo mencoba membalas ucapan Choco dengan mengejek cintanya yang juga bertepuk sebelah tangan pada Aston Kutcher :D


Ma roo menutup pintu pagarnya. Dia teringat kembali perkataan Choco bahwa dia masih belum bisa melupakan Jae hee. Tidak lama hp Ma roo berbunyi. Tidak ada nama. Dia menjawabnya. Ternyata itu dari Seo Eun gi. Ma roo tersenyum dan bertanya apa Eun gi sudah menemukan tempat yang tepat untuk ciuman perpisahan mereka.



“Beritahukan padaku 10 nama yang rela melepaskan kekuasaannya demi cinta,” Tanya Eun gi.

“Edward XI,” jawab Ma roo.

“Lalu?”

“Putri Pyung Gang, Putri Nang Nang, Putri Sunhwa,”

“Lalu?”

“Putri Fiona di film Shrek,”

“Lalu?”

“Goo Jun Pyo dalam drama Boys over Flower,” jawab Ma roo. “Kau masih mau lagi?”

Eun gi tersenyum. “Kau sedang apa?” tanyanya.

“Aku sedang berada di depan rumahku dan menjawab pertanyaanmu,” jawab Ma roo.

“Aku merindukanmu,” ucap Eun gi. Ma roo bertanya Eun gi sekarang ada dimana agar dia bisa pergi menemuinya.

“Aku sekarang ada di Aomori, Jepang. Di resort tempat dimana aku punya banyak kenangan indah bersama ibuku.” Eun gi kemudian menceritakan bahwa resort itu akan segera dijual oleh ayahnya dan istri barunya. Dia kesana untuk menggagalkan transaksi tersebut. Tapi kemungkinan besar dia tidak akan berhasil. Karena itu, jika dia benar-benar tidak berhasil, maka dia berniat meninggalkan tempatnya sekarang.



“Kalau aku tidak punya apa-apa lagi, apa kau…”

“Aku akan menerimamu,” potong Ma roo. Eun gi terkesiap mendengar perkataan Ma roo.

Ma roo berkata bahwa rumah mereka masih punya ruang kosong dan beberapa peralatan makan serta perlengkapan tidur. Eun gi setuju. Jika dia sudah tidak sanggup lagi, dia akan berhenti.



Eun gi mendengar langkah kaki mendekatinya. Eun gi mendongak dan melihat Jae hee tersenyum padanya. Jae hee menyindir Eun gi yang terlihat bersantai padahal biasanya dia itu gila kerja. Eun gi berterima kasih pada Jae hee karena dirinya lah maka Eun gi punya waktu untuk bersantai. Karena itu, dia datang ke tempat itu melihat apa yang sedang Jae hee kerjakan. Jae hee tersenyum.

Eun gi berkata bahwa dia sudah menemukan jalan untuk mendapatkan dana tanpa perlu menjual resort tersebut. Jadi dia merasa kasihan karena Jae hee datang untuk sesuatu yang sia-sia. Tapi Jae hee tahu kalau Eun gi hanya mengucapkan omong kosong.

“Bukankah sudah kubilang kalau kau bukan sainganku. Kau mungkin mengira bahwa selama ini jalanku mulus-mulus saja. Tapi apa kau tahu seberapa berat jalan yang sebenarnya telah aku tempuh? Bagaimana aku telah melewati dan menahan semua penderitaan itu? Orang sepertimu tidak akan bisa memahaminya. Aku punya tujuan dan aku akan mendapatkannya…dengan cara apa pun. Dan…aku tidak akan memaafkan siapa pun yang menghalangiku, siapa pun,” ancam Jae hee.



Ternyata sedari tadi Ma roo mendengarkan semua pembicaraan Eun gi dan Jae hee.


Seseorang datang membisikkan sesuatu kepada Jae hee. Jae hee mendekati Eun gi dan berkata, “Jadi berhentilah bertingkah lucu dan jangan menghalangiku lagi.” jae hee tersenyum lalu mengusap rambut Eun gi dengan lembut. “Karena kau sedang berlibur, nikmatilah liburan mu lalu pulanglah,” tambah Jae hee.


Eun gi terduduk. Dia menatap tajam ke arah Jae hee menghilang. Dia belum sadar kalau dia masih tersambung dengan Ma roo. Ma roo lah memutuskan teleponnya tanpa Eun gi sadari.


Ma roo memikirkan perkataan Jae hee barusan. “Aku punya tujuan dan aku akan mendapatkannya…dengan cara apa pun. Dan…aku tidak akan memaafkan siapa pun yang menghalangiku, siapa pun.”

Eun gi mendatangi sebuah penginapan. Dia melihat sebuah papan yang ada tulisannya dan tersenyum (tak tahu apa artinya). Dia lalu meletakkan bonekanya di atas ayunan dan berkata bahwa dia tidak akan menyerah begitu saja.



“Aku akan menemukan cara. Percayalah padaku, eomma,” ucap Eun gi lalu menatap bonekanya.



Jae hee bertemu dengan pembeli resort dari perusahaan Rowling asal Amerika. Keduanya terlihat akrab.


Eun gi menghabiskan malamnya dengan mempelajari berkas-berkas perusahaan. Jam 11…jam 1…jam 4… Eun gi masih belum bisa menemukan cara untuk mendapatkan dana agar dapat menghentikan penjualan resort Aori. Putus asa, Eun gi melemparkan berkas-berkas yang ada di mejanya.


Eun gi keluar dari kamarnya dan membasuh wajahnya. Dia lalu berbaring di halaman dan menatap langit.

“Tidak. Ini belum saatnya. Belum saatnya aku menyerah.”



Eun gi tertidur sampai pagi di halaman luar. Seseorang mendekatinya lalu menggendongnya. Eun gi tidak terbangun.

Tiba-tiba…



Eun gi dilempar ke kolam (buahahahahahah).

Eun gi terbangun dan terkejut melihat siapa yang berdiri di depannya. Kang Ma roo…



“Hei tukang tidur. Sudah cukup tidurnya. Sekarang waktunya kau bangun. Ayo kita hajar orang-orang itu,” ucap Ma roo sambil tersenyum manis (huaaaaa melting ngelihat senyum Joongki ^,^)

Komentar:

I really want to see ep 5. Bukan karena ada adegan kissing Ma roo and Eun gi (^,^) tapi karena Ma roo bertemu Jae hee dan Jae hee memohon pada Ma roo agar tidak mendekati Eun gi. Dia malah berjanji akan kembali pada Ma roo >.< Yang lebih menjengkelkan adalah Ma roo melompat ke dalam sungai untuk menyelamatkan seseorang. Seperti orang itu adalah Jae hee karena dia berteriak memanggil, "Nuna!"  


Episode 5 part 1

2 comments:

  1. onnie makasih banyak sinopsisnya, eps 5 nya ditunggu y, udah nggak sabar ni pengen baca kelanjutannya.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Saya juga penasaran buaaaaanget dgn kelanjutan ceritanya ^,^ Cm mesti sabar nunggu ada yg upload eng subnya heheh

      Delete