04 April 2012

Love Rain Episode 2 (part 1)



Episode ini diawali dengan setting dimana sebuah festival berlangsung. Ketiga sahabat, the C’est La Vie, bernyanyi di hadapan banyak orang, termasuk Yoon hee, Hye jung, dan In sook.Mereka kemudian bermain game seperti lempar bola air dan bela diri. Dong wook merasa haus. Dia, Chang mo, dan In sook pergi membeli minum.



Hye jung kemudian mengajak mereka bermain tembak apel. Jika berhasil memanah apel, maka hubungan orang itu akan berjalan lancer dengan nama orang yang dia tulis. Selain itu, mereka juga bisa dapat bonus boneka. Hye jung meminta In ha bermain. In ha sedikit terkejut. Tapi Hye jung beralasan kalau dia hanya ingin mendapatkan hadiah bonekanya.


In ha berhasil pada kesempatan kedua. Hye jung sangat senang sementara Yoon hee terlihat sedih. Hye jung kemudian meminta In ha menembak sekali lagi untuk Yoon hee.


Tembakan pertama...GAGAL

Tembakan kedua...MELESET

“Ini tembakan terakhir,” kata Hye jung.

“Lupakan saja,” kata Yoon hee.


In ha benar-benar serius dengan tembakannya yang terakhir ketika Dong wook datang dan bertanya mereka sedang bermain apa. Saat tahu kalau tembakan itu untuk Yoon hee, Dong wook ingin mengambil alat panah In ha.

“Kau tahu aku pemanah yang hebat,” kata Dong wook.

“Aku akan melakukannya,” tolak In ha (Harga diri cowok dipertaruhkan hehe) Tembakan ketiga...BERHASIL

Tapi In ha langsung pergi tanpa berkata apa-apa. Chang mo bicara pada dirinya sendiri.

“Kenapa dia sangat serius? Apa dia benar-benar menyukainya?”

Dong wook yang mendengarnya bertaya, “Siapa yang kau maksud?”

Chang mo gelagapan menjawab, “Ah tidak. Bukan siapa-siapa. Kau mau minum?”

Malam tiba. Mereka berkumpul untuk minum anggur beras (ini bukan soju ya?). Yoon hee tidak meminum minumannya. Dengan senang hati Dong wook menghabiskan minuman itu untuknya.


Mereka main games dan In ha kalah. Sepertinya orang yang kalah harus menjawab pertanyaan dengan jujur. Hye jung bertanya apa In ha masih ingat perkataanya sendiri tentang alasan mengapa In ha tidak mau melukis orang/manusia.

“Kau ingin melukis orang kau cintai kan?” Tanya Hye jung. In ha mengangguk. Hye jung langsung menoleh ke Yoon hee (yang artinya “ucapanku benar ‘kan?”). “Aku penasaran ingin tahu siapa orang itu,” lanjut Hye jung.




Permainan berlanjut. Kali ini Dong wook yang kalah. Hye jung kembali bertanya. “Apa yang membuat Yoon hee berbeda dari gadis-gadis yang lain?” Don wook berpikir. “Hatiku yang mengatakannya,” jawab Dong wook. “Kali ini aku serius,” lanjutnya. Tapi tidak ada respon. “Kenapa? Apa kalian tidak lihat kalau sekarang aku benar-benar serius?”

Chang mo meragukannya karena menurutnya Dong wook sering mengatakan hal yang sama pada gadis lain. Tapi Hye jung mendukung Dong wook karena Dong wook sampai mampu menjelaskan tentang kutipan dalam Love Story.

Dalam cinta, kita tidak perlu meminta maaf. Karena cinta datang dari hati. Hye jung mengerling Yoon hee karena Yoon hee pernah berkata kalau Yoon hee menyukai Dong wook karena ucapannya saat mereka bertemu dalam kencan buta.

“Oh..tapi sebenarnya In ha lah yang memberitahukan kalimat itu kepadaku,” aku Dong wook.

Hye jung terkejut dan berkata kalau Yoon hee justru menyukai Dong wook karena dia mengatakan kalimat itu. Suasana jadi kaku selama beberapa saat. Untungnya pesta kembang api dimulai. Jadi perhatian mereka teralihkan karena keindahan cahaya si fireworks.


Mereka lalu bergabung dalam sebuah pesta dansa. In ha berpasangan dengan Hye jung. Sebelum mulai, Dong wook memberitahu In ha kalau dia akan pulang duluan. Dia akan menembak Yoon hee (Omo...). Dia juga minta dukungan dari In ha.
“Ya,” jawab In ha, singkat.

Hye jung sangat menikmati tariannya. Yoon hee terlihat tidak nyaman sementara In ha berusaha mencuri pandang kea rah Yoon hee. Dalam tarian ini, setiap orang akan berkeliling. Jadi mereka akan menari berpasangan secara bergantian (susah menjelaskannya tapi semoga pembaca mengerti). Dan pada akhirnya, Yoon heed an In ha bertemu.



Kaku...itulah penggambarannya. Pada saat mereka kembali harus bertukar pasangan, In ha menahan tangan Yoon hee.

In ha: Aku ingin melarangnya untuk pergi. Dan saat itu aku tahu kalau aku tidak dapat berhenti, seberapa keras pun aku berusaha.



Pesta sudah selesai. Dong wook memanggil Yoon hee. Tapi saat berjalan, seseorang menabrak pigura (?) yang ada di pintu masuk. Ikatannya lepas dan benda itu jatuh tepat kea rah Yoon hee.

“YOON HEE,” teriak Dong wook dan berlari. Yoon hee hanya membeku melihat benda itu jatuh ke arahnya. Seseorang melindungi Yoon hee. Bukan Dong wook, tapi In ha. Benda itu jatuh mengenai punggung In ha. Tangannya juga terluka karena menahan beban tubuhnya dan Yoon hee.


Yoon hee, Chang mo, dan Hye jung menunggu di depan kamar perawatan. Mereka cemas karena tidak diperbolehkan masuk. Chang mo berkata harusnya Dong wook yang melindungi Yoon hee (aduh Chang mo....). Hye jung tidak tahan. Dia ingin mencari udara segar. Chang mo juga demikian. Sementara Yoon hee tertunduk terus, merasa bersalah dan khawatir.

Dong wook keluar dari ruangan dan heran karena tidak melihat Chang mo dan Hye jung. Dia menyuruh Yoon hee untuk masuk.



Dong wook menyuruh In ha untuk menghibur Yoon hee karena terlihat sangat shock. Dong wook meninggalkan mereka berdua untuk mencari yang lain. In ha berkata kalau dia baik-baik saja tapi Yoon hee terlihat menahan tangisnya sambil meminta maaf. Dia mengira sesuatu yang buruk akan terjadi. Dia juga teringat akan orang tuanya yang meninggal dalam kecelakaan mobil karena melindunginya.


Chang mo datang. Dia menatap Yoon hee yang membelakanginya karena tidak ingin kedapatan menangis. Chang mo semakin yakin.



Saat pulang, Chang mo (yang merupakan teman sekamar In ha) bertanya jika In ha ingin mengatakan sesuatu padanya. Misalnya masalah dengan gadis. Dia bertanya seperti itu sampe 3 kali hehe.

Dong wook tiba-tiba membuka pintu kamar. Chang mo terkejut dan bertanya kenapa dia datang ke kamar mereka. Dong wook berkata kalau dia langsung ke kamar mereka setelah mengantar Yoon hee pulang. In ha meminta maaf karena rencana Dong wook batal gara-gara dirinya. Dong wook menjawab dengan santai kalau dia tidak mungkin menjalankan rencananya saat temnnya terluka (oo... Dong wook yang baik hati).



Esoknya, Yoon hee membuatkan makan siang (kimbap) buat In ha. Sementara In ha mencoba meggambar dengan tangannya yang diperban. Sulit. In ha menutup lemarinya tapi ternyata pintunya kembali terbuka tanpa dia sadari.

In ha bertemu dengan Yoon hee yang membawakan bekal di luar gedung.



Hye jung dan In sook berada di café. Selesai bernyanyi Chang mo bergabung dengan mereka. Hye jung menanyakan kabar In ha. Chang mo berkata dia susah makan dan berpakaian. Hari ini gitar yang In ha pesan juga sudah datang. Dia kasihan pada In ha karena tidak akan bisa memainkannya.

Chang mo melihat In sook sedang menyusun korek api. Dia curiga lalu menanyai In sook untuk siapa In sook menyusun korek-korek itu.

“Bukan untukku kan?” Tanya Chang mo. In sook tersenyum.

“Orang bilang kalau berhasil menyusun seratus pasanga korek api, maka harapan ku akan terkabul,” jawab In sook. Chang mo menelan ludah.

“Harapan itu tidak ada kaitannya dengan ku kan?” Tanya Chang mo lagi.

“Harapannya agar kita bisa saling mencintai,” jawab In sook haha..

Dengan segera Chang mo menghancurkan apa yang sudah In sook susun. In sook dan Hye jung terkejut. Chang mo bahkan memberikan korek api yang dia ambil kepada orang lain :D (poor In sook!)


In ha dan Yoon hee duduk di taman. Yoon hee berkata dia membawa makan siang (kimbap yang lebih mudah dimakan) untuk In ha karena dia berpikir kalau In ha akan kesulitan makan (menggunakan sumpit atau sendok).

“Aku harus ke tempat lain,” kata In ha tanpa menyentuh pemberian Yoon hee.


Dengan kecewa Yoon hee meninggalkan In ha. Tapi kemudian berdiri dan memanggil Yoon hee. Dia bertanya jika Yoon hee punya waktu karena dia butuh bantuan.

In ha mengajak Yoon hee ke tempat penjualan gitar. Si penjual mengira kalau Yoon hee adalah kekasih In ha. In ha menyangkal dan mengatakan kalau Yoon hee hanya temannya tapi si penjual tidak begitu percaya :)

In ha ingin mencoba gitar baru yang ingin dia beli tapi karena tangannya sakit, dia tidak bisa memainkannya. Karena itu dia meminta bantuan Yoon hee. Dia akan memainkan nadanya dengan tangannya yang tidak dan Yoon hee hanya perlu memetik senar gitarnya. Mereka bernyanyi bersama.


Dalam perjalanan pulang In ha bertanya seperti apa orang tua Yoon hee. Ayah Yoon hee adalah guru di sebuah sekolah (di sub nya tertulis grammar school). Dia pernah memberikan sebuah jam tangan pada ibu Yoon hee yang kemudian diberikan kepada Yoon hee. Tapi beberapa waktu yang lalu Yoon hee menghilangkannya. Yoon hee berkata kalau dia selalu menghilangkan barang karena diarynya juga hilang beberapa hari yang lalu.


Yoon hee juga berkata kalau orang tuanya sangat suka “Love Story”. Karena itulah dia juga ingin menontonnya saat film itu diputar kembali di bioskop.

In ha meminta maaf karena dialah penyebab Yoon hee tidak bisa menontonnya. Yoon hee tanpa sadar berkata kalau dalam cinta, kita tidak perlu meminta maaf (O ou). Yoon hee segera meralat dengan mengatakan bahwa itu tidak berarti dia menyukai In ha (aduuh, tapi iya sih. Zaman dulu kan pamali cewek nembak duluan).


“Apa kau ingin menontonnya sekarang?” Tanya In ha tiba-tiba.



Sayang, slot untuk film Lover Story sudah tergantikan dengan film lain.


“Kalau aku menemukan bioskop lain yang masih memutarnya, apa kau masih menontonnya bersamaku?” Tanya In ha. Yoon he mengangguk.


Chang mo berusaha menyusun 100 batang korek api. Hye jung bertanya apa harapan Chang mo kalau dia berhasil.

“Kejayaan negeri dan rakyatnya,” jawabnya (hah!)

Tiba-tiba Dong wook datang membawa kabar baik. Tanggal mereka tampi di radio show sudah ditentukan. Jadi dia bertanya dimana In ha karena dia ingin memberitahukan berita itu kepadanya.


In ha mengajak Yoon hee untuk memakan bersama kimbab yang Yoon hee bawa. Tanpa sengaja Yoon hee melihat sebuah sketsa wajah yang belum jadi. In ha sangat terkejut dan langsung membalik gambar itu. Dia menjelaskan kalau itu adalah gambar Hye jung karena Hye jung sangat ingin dilukis (kojimal...). Yoon hee lalu pamit karena merasa telah mengganggu In ha yang sedang sibuk. In ha menahannya. In ha pergi mengambil air.


Sementara itu, Yoon hee melihat lukisan yang tadi dibalik oleh In ha dan teringat perkataan Hye jung yang mengatakan bahwa In ha hanya melukis orang yang dia cintai. Wajah Yoon hee terlihat kecewa (atau sedih?) Selain itu, Yoon hee melihat-lihat studio lukis itu.


Dong wook, Chang mo, dan Hye jung menuju studio lukis.


Yoon hee melihat sebuah lemari yang terbuka. Lemari itu adalah tempat In ha menaruh lukisan-lukisan Yoon hee. Dia mendekatinya.

In ha yang sedang mengambil air seperti teringat sesuatu. Dia lalu berlari.



Yoon hee membuka lemari itu. Dia melihat satu per satu lukisan yang ada di dalamnya. Karena kaget melihat apa yang dia lihat, dia menjatuhkan semua lukisan yang tadi dipegangnya. Dia akhirnya melihat semua lukisan dirinya yang dibuat oleh In ha.



In ha menerobos pintu studio. Dia mendapati Yoon hee sedang membereskan lukisan yang tadi dijatuhkannya. Yoon hee terkejut, begitu pun In ha. Yoon hee langsung berlari meninggalkan In ha.



Yoon hee terlihat agak bahagia begitu tiba di depan gedung. In ha menyusulnya untuk menjelaskan sesuatu. Tapi karena terlalu banyak orang, dia lalu menarik Yoon hee ke taman.



Di sana In ha menjelaskan tentang lukisan yang Yoon hee lihat. Sepertinya In ha akan menyatakan perasaannya tapi kemudian mereka melihat Chang mo dan Dong wook. Mereka langsung berbalik karena tidak ingin Chang mo dan Dong wook melihat mereka.


Begitu ketiga orang itu menjauh, Yoon hee berkata kalau dia akan mendengarkan apa yang akan dikatakan In ha lain waktu saja (sepertinya Yoon hee sudah berharap akan ditembak oleh In ha). Tapi In ha malah mengatakan hal sebaliknya. Dia tidak ingin Yoon hee salah paham atas apa yang sudah dilihatnya.

“Lukisan-lukisan itu tidak berarti apa-apa. Mereka hanya pemandangan buatku. Kebetulan saja kau ada di dalam pemandangan yang ingin aku gambar hari itu,” kata In ha.


Yoon hee jelas terlihat kecewa mendengarkan perkataan In ha. Dia bertanya apakah itu yang memang ingin dikatan In ha. In ha meng iya kan. Selain itu, dia juga melarang Yoon hee untuk membawakan makan siang untuknya karena tangannya sudah baikan (secepat itukah?). Dan yang lebih penting, dia tidka ingin sahabat terbaiknya, Dong wook, salah paham kepadanya. Yoon hee berkata kalau dia mengerti dan segera pergi meninggalkan In ha.


Chang mo masuk lebih dulu untuk mengejutkan In ha. Tapi yang dia dapati bukannya In ha melainkan lukisan-lukisan Yoon hee yang berserakan di lantai. Dia berusahan membereskannya tapi belum selesai Dong wook dan Hye jung sudah datang. Dia langsung mendorong kedua orang itu keluar dari studio.


Dong wook yang kaget lalu bertanya lukisan apa yang tadi dilihat Chang mo.
Tapi Chang mo berkata bukan apa-apa. Dong wook menebak kalau itu pasti lukisan Chang mo saat dia menjadi model tanpa busana sewaktu dihukum kedapatan mencuri :D Chang mo membenarkan. Hye jung dan Dong wook malah jadi lebih semangat untuk melihatnya. Tapi Chang mo yang kelabakan malah berniat melepaskan pakaiannya agar mereka berhenti penasaran hahah...

Saat berjalan keluar dari gedung, Dong wook melihat dari jendela Yoon hee yang sedang berjalan di taman. Dia langsung berlari mengejar Yoon heed an meninggalkan Chang mo dan Hye jung.

In ha kembali ke studio. Jelas terlihat kalau dia sangat menyesali apa yang sudah dia katakan.


Episode 2 part 2

Episode 1 part 2

Episode 1 part 1

0 comments:

Post a Comment